Dokumen tersebut membahas program 9 Pilar yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Program ini meliputi 9 komponen pelajaran yang bertujuan untuk membentuk siswa menjadi pembelajar yang berkarakter dengan mengembangkan pengetahuan, karakter, kemampuan berpikir, komunikasi, kepemimpinan, bahasa Inggris, kewirausahaan, sejarah peradaban, dan nasionalisme. Program 9 Pilar diharapkan dapat
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...Goes Jiant
油
Teks tersebut membahas latar belakang dan proses penciptaan pembelajaran Pendidikan Agama Hindu berbasis PAIKEM di SMP Negeri 2 Wlingi-Blitar, Jawa Timur. Beberapa faktor yang melatarbelakanginya antara lain tuntutan kurikulum baru, standar nasional pendidikan, dan perubahan paradigma pembelajaran yang lebih mengutamakan proses. Pembelajaran berbasis PAIKEM dilaksanakan melalui kegiatan tatap muka, tugas
Makalah ini membahas perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional Indonesia untuk membangun karakter lulusan yang baik. Ia menganalisis berbagai masalah pendidikan saat ini seperti rendahnya kualitas pendidikan dan moral lulusan yang merosot, serta menyarankan perlunya mengintegrasikan pendidikan akhlak dan spiritual ke dalam kurikulum.
Dokumen tersebut membahasakan peranan guru dalam pembangunan negara, definisi profesi keguruan, etika profesi keguruan, dan aspirasi serta agenda guru menurut tema Hari Guru 2013. Dokumen ini juga membahas strategi Kementerian Pendidikan untuk meningkatkan profesionalisme guru dan inovasi dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. Tujuannya adalah membentuk karakter peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter perlu diintegrasikan dalam semua mata pelajaran dan melibatkan seluruh unsur sekolah. Tujuan akhirnya adalah membentuk budaya sekolah yang mencerminkan
Dokumen tersebut membahas tentang empat masalah pokok pendidikan di Indonesia yaitu masalah pemerataan pendidikan, mutu pendidikan, efisiensi pendidikan, dan relevansi pendidikan. Masalah-masalah tersebut muncul karena belum terpenuhinya kesempatan belajar bagi seluruh warga negara, rendahnya kualitas hasil belajar, tidak efisiennya penggunaan sumber daya pendidikan, dan kurang relevannya pendidikan den
Makalah ini membahas tentang rendahnya mutu pendidikan di Indonesia yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan prestasi siswa."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran konstruktivisme dengan pendekatan scaffolding terhadap hasil belajar siswa di SMK.
2. Terdapat masalah rendahnya hasil belajar siswa akibat kurangnya variasi metode mengajar guru.
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar sis
Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk siswa menjadi manusia yang berakhlak mulia dan berkarakter baik melalui penanaman nilai-nilai dalam pembelajaran formal di sekolah maupun informal di lingkungan keluarga, serta kegiatan ekstrakurikuler dan budaya sekolah yang mendukung.
Pengembangan Model_Design Thinking penting untuk diketahui WidyapradaKemdikbudristek, AWI
油
Pengembangan model penjamiman mutu pendidikan menjadi salah tugas Widyaprada Pada kesempatan ini juga akan diberikan penguatan materi untuk design thingking
Manajemen pendidikan berkaitan dengan proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan pendidikan guna mencapai tujuan organisasi pendidikan dengan memanfaatkan sumber daya berdasarkan standar. Kreativitas peserta didik perlu dikembangkan sejak dini melalui modifikasi kurikulum dan pengembangan bakat sesuai karakteristiknya guna optimalisasi potensi diri dan kontribusi bagi kemajuan bangsa
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan karakter di sekolah, dengan mendefinisikan pendidikan karakter, menjelaskan penerapannya dalam pembelajaran di kelas, dan menyebutkan nilai-nilai karakter yang dapat diajarkan. Dokumen ini juga membahas dasar penerapan pendidikan karakter yang dimulai dari tingkat sekolah dasar.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hubungan antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan iklim kerja guru SD Negeri di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa serta menjelaskan pentingnya kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam mendorong kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Pipit Wijaya
油
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Peningkatan kualitas guru diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional melalui empat kompetensi yaitu pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Peran lembaga pendidikan tenaga kependidikan sangat penting dalam mempersiapkan guru yang profesional.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pentingnya peningkatan kompetensi guru melalui pembinaan profesional berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2) Salah satu upaya pembinaan profesional yang dibahas adalah peran penting Musyawarah Guru Mata Pelajaran dalam meningkatkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional guru.
3) Dokumen ter
Dokumen tersebut membahas enam komponen utama pendidikan, yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, interaksi antara pendidik dan peserta didik, isi pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan memungkinkan terjadinya proses pendidikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Makalah ini membahas tentang rendahnya mutu pendidikan di Indonesia yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan prestasi siswa."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran konstruktivisme dengan pendekatan scaffolding terhadap hasil belajar siswa di SMK.
2. Terdapat masalah rendahnya hasil belajar siswa akibat kurangnya variasi metode mengajar guru.
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar sis
Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk siswa menjadi manusia yang berakhlak mulia dan berkarakter baik melalui penanaman nilai-nilai dalam pembelajaran formal di sekolah maupun informal di lingkungan keluarga, serta kegiatan ekstrakurikuler dan budaya sekolah yang mendukung.
Pengembangan Model_Design Thinking penting untuk diketahui WidyapradaKemdikbudristek, AWI
油
Pengembangan model penjamiman mutu pendidikan menjadi salah tugas Widyaprada Pada kesempatan ini juga akan diberikan penguatan materi untuk design thingking
Manajemen pendidikan berkaitan dengan proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan pendidikan guna mencapai tujuan organisasi pendidikan dengan memanfaatkan sumber daya berdasarkan standar. Kreativitas peserta didik perlu dikembangkan sejak dini melalui modifikasi kurikulum dan pengembangan bakat sesuai karakteristiknya guna optimalisasi potensi diri dan kontribusi bagi kemajuan bangsa
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan karakter di sekolah, dengan mendefinisikan pendidikan karakter, menjelaskan penerapannya dalam pembelajaran di kelas, dan menyebutkan nilai-nilai karakter yang dapat diajarkan. Dokumen ini juga membahas dasar penerapan pendidikan karakter yang dimulai dari tingkat sekolah dasar.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hubungan antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan iklim kerja guru SD Negeri di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa serta menjelaskan pentingnya kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam mendorong kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Pipit Wijaya
油
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Peningkatan kualitas guru diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional melalui empat kompetensi yaitu pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Peran lembaga pendidikan tenaga kependidikan sangat penting dalam mempersiapkan guru yang profesional.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pentingnya peningkatan kompetensi guru melalui pembinaan profesional berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2) Salah satu upaya pembinaan profesional yang dibahas adalah peran penting Musyawarah Guru Mata Pelajaran dalam meningkatkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional guru.
3) Dokumen ter
Dokumen tersebut membahas enam komponen utama pendidikan, yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, interaksi antara pendidik dan peserta didik, isi pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan memungkinkan terjadinya proses pendidikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
1. Transformasi Pendidikan : 9 Pilar untuk
Peningkatan Mutu Siswa
Menurut laporan PISA 2015 (program yang mengurutkan kualitas sistem pendidikan di 72 negara),
Indonesia menduduki peringkat ke62. Dua tahun sebelumnya (PISA 2013), Indonesia menduduki
peringkat kedua dari bawah atau peringkat 71 dari 73 negara.
PISA membuat peringkat tersebut dengan cara menguji pelajar usia 15 tahun untuk mengetahui
apakah mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan (bidang ilmu pengetahuan alam, membaca,
dan matematika) yang diperlukan agar bisa berpartisipasi penuh dalam masyarakat modern.
PISA berlandaskan asumsi bahwa seseorang bisa sukses di ekonomi modern bukan karena apa
yang mereka tahu, tetapi apa yang bisa mereka lakukan dengan apa yang mereka tahu. Dalam
bahasa lain yang lebih universal, kita mengenal istilah How to think, not what to think untuk
menggambarkan asumsi PISA tersebut.
Sistem pendidikan nasional di Indonesia berpedoman utama pada Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003. UU ini menyebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa
prinsip, yakni pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan
kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multi-
makna.
Selain itu, penyelenggaraan juga harus dalam suatu pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses belajar melalui mengembangkan budaya
membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat, memberdayakan semua
komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
pendidikan.
Mutu pendidikan dapat diketahui pada kualitas keluarannya. Masyarakat tidak akan melihat proses
bagaimana belajar. Kebanyakan masyarakat kita hanya melihat hasil akhir dari sekian lama peserta
didik menempuh pendidikan.
2. Permasalahan yang banyak muncul sekarang adalah munculnya pertanyaan autokritik, apakah
kualitas keluaran dari sistem pendidikan itu termasuk dalam pribadi yang benar-benar berkualitas
sebagai Manusia Pembangun dengan asumsi mampu membangun dirinya sendiri dan
lingkungannya. Tetapi, jelas tidak mudah mengukur mutu produk keluaran tersebut. Hal inilah yang
membuat masyarakat menilai seseorang hanya pada hasil keluarannya saja, tanpa melihat proses
belajar dan proses mendapatkan keluaran tersebut.
Padahal sangat jelas, bahwa hasil belajar yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui proses
belajar yang bermutu. Jika proses belajar tidak optimal, maka akan sulit mendapat hasil yang
maksimal. Realitas pelaksanaan pendidikan di lapangan akan banyak ditentukan oleh petugas yang
berada di barisan paling depan, yaitu guru, kepala sekolah dan tenaga-tenaga kependidikan lainnya.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
adalah Transformasi Pendidikan Menghadapi Abad 21 melalui Penguatan Peran Budaya Sekolah
yang disampaikan oleh Kemendikbud Republik Indonesia Kabinet Jokowi-JK.
Program ini bertujuan untuk membentuk insan dan ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang
berkarakter dan dilandasi semangat gotong royong. Salah satu kerangka strategis Mendikbud 2015-
2019 adalah penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan.
Siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan adalah komponen
ekosistem pendidikan yang bekerja sama untuk mewujudkan program ini. Salah satu implementasi
konsep penerapan program tersebut terdapat dalam 9 pilar.
Apa itu 9 Pilar?
9 pilar adalah sebuah program pendidikan pada tingkat SMA yang bertujuan untuk mempersiapkan
siswa lebih berhasil di lingkungan perguruan tinggi atau lingkungan lainnya. Persiapan yang
dilakukan berorientasi pada kemampuan fundamental atau basic knowledge dan teknik evaluasi
pada setiap kegiatan siswa yang diselenggarakan oleh sekolah agar menjadi pribadi pembelajar
yang berkarakter.
Seorang pembelajar yang tangguh harus mampu menghadapi berbagai masalah di kehidupan
akademiknya atau di kehidupan lainnya, seperti di keluarga, sekolah, masyarakat dan lain
sebagainya. Inilah salah satu bentuk tranformasi pendidikan untuk mewujudkan insan dan
ekosistem pendidikan yang berkarakter pada abad 21.
Sebagai bentuk tranformasi pendidikan yang mengakomodasi kecakapan abad 21, adapun
komponen 9 pilar, yaitu:
1. Knowledge & Character (Mengarahkan pembentukan pola pikir dan karakter);
2. Self Mastery (Penguasaan kontrol diri);
3. Intelectual Capacity (Kecakapan proses berpikir);
4. Interpersonal and Communication Skill (Membangun kesadaran berinteraksi dan
menyampaikan gagasan);
5. Leadership (Membangun jiwa kepemimpinan);
6. Foreign Language Proficiency (Peningkatan kemampuan berbahasa Inggris);
7. Entrepreneurship and Social Entrepreneurship (Pengembangan jiwa kewirausahaan);
8. History of World Civilization (Penguatan wawasan sejarah peradaban dunia);
9. Nationalism and Democracy (Penanaman jiwa nasionalisme dan demokrasi)
Apa Keuntungan Pembelajaran 9 Pilar?
Pembelajaran 9 pilar menawarkan sebuah sistem pendidikan karakter yang sistematis, terukur, dan
fleksibel untuk kegiatan siswa di sekolah. Program ini sangat baik dijalankan bagi institusi
3. pendidikan yang berkomitmen untuk mendidik hard skill dan soft skill siswa sebagai tugas utama
sekolah.
Maraknya konten negatif internet, pergaulan bebas, dan menurunnya norma-norma sosial dalam
masyarakat Indonesia, membuat para orang tua siswa khawatir terhadap masa depan anaknya.
Kekhawatiran ini semakin bertambah dengan banyaknya kasus kriminal yang terjadi pada anak usia
sekolah. Maka dari itu, sekolah sebagai garda terdepan pendidikan seharusnya mampu mendidik
siswa agar menjadi cerdas dan berkarakter.
Bagaimana Cara Penerapan 9 Pilar pada Sistem Penyelenggaraan
Pendidikan Sekolah?
Penyelenggaran pendidikan di sekolah dilakukan oleh siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan
pemimpin institusi pendidikan yang harus saling bekerja sama untuk mensukseskan program 9 pilar.
Pembelajaran 9 pilar dapat dilakukan sebagai subjek belajar yang berdiri sendiri.
Pembelajaran tersebut menekankan pada pemahaman konsep dan melatih pola pikir siswa untuk
menyikapi suatu masalah. Selanjutnya, konsep dan pola pikir ini diharapkan dapat dibawa kembali
atau diintegrasikan pada proses belajar di setiap subjek mata pelajaran oleh guru lainnya.
Begitupun sebaliknya, apabila siswa memiliki sebuah kegiatan di luar kelas atau ekstrakulikuler
tertentu, maka 9 pilar dapat hadir sebagai modal dan teknik evaluasi bersikap untuk kegiatan
tersebut. Berdasarkan siklus tersebut, maka akan terjadi pembelajaran yang bermakna di mana
siswa dapat memahami apa yang dipelajari, sekaligus mampu membangun pola pikir untuk
menyikapi suatu permasalahan dalam pembelajaran.
Pengembangan materi 9 pilar dapat dilakukan pada tahap persiapan tahun akademik.
Pengembangan ini tidak jauh beda dengan pembuatan Program Tahunan (Prota) dan Program
Semester (Promes) untuk menentukan materi dan metode apa yang akan diajarkan.
Hal inilah yang sangat penting bagi penyelengara pendidikan, karena harus memilih keahlian apa
yang harus dikuasai oleh siswa dengan mempertimbangkan materi subjek mata pelajaran lain dan
kegiatan siswa yang berkaitan dengan pembentukan karakter, seperti bakti sosial dan study tour.
Hal ini disebut dengan integrated learning.
Bagaimana 9 Pilar Mampu Meningkatkan Mutu Siswa?
Orang salah belum tentu melakukan dengan sengaja, bisa jadi karena ketidaktahuannya. Orang
yang tidak tahu berkemungkinan gegabah untuk memvonis sesuatu, sehingga terjadi penyimpangan
dalam menjalani kehidupan. Inilah bahayanya jika kita tidak berilmu dan mengabaikan pentingnya
proses belajar.
Belajar dapat diartikan sebagai proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang yang
terjadi karena hasil pengalaman, latihan-latihan dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif melalui penambahan, perluasan dan pendalaman pengetahuan, nilai dan sikap serta
keterampilan, dimana perubahan tersebut relatif menetap dan bertahan lama.
Perubahan dapat dilihat dari indikator pada pengetahuan & pemahaman (kompetensi), sikap &
tingkah laku (sikap), kecakapan, keterampilan & kemampuan (keterampilan). Perubahan tersebut
sebagai hasil belajar memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat baik tradisonal maupun
modern.
Hasil belajar yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui proses belajar yang bermutu. Jika proses
belajar tidak optimal, maka akan sulit mendapat hasil yang maksimal. Maka dari itu, program 9 pilar
sebagai integrated learning yang meliputi pemahaman konsep dan melatih pola pikir siswa untuk
menyikapi suatu masalah dan diintegrasikan pada proses belajar di setiap subjek mata pelajaran
oleh guru diproyeksikan akan mampu mencapai indikator belajar sesuai yang diuaraikan diatas.
Ditulis Oleh: Muhammad Mustafa Yusuf
Post Views: 1,529