1. A. Pengertian Foto Udara
Foto udara adalah salah satu jenis citra penginderaan jauh. Citra penginderaan jauh sendiri
adalah data berupa gambar yang diperoleh dalam sistem penginderaan jauh (Sabins, 1987 dalam
Soetoto, 2005 : 1). Atau disebut juga citra penginderaan jauh adalah gambaran rekaman obyek
yang dihasilkan dengan cara optik, elektro-optik, optik-mekanik, atau elektronik (Simonett dkk,
1983 dalam Soetoto, 2005 : 1). Foto udara dengan spektrum gelombang tampak mata, ultra violet
dekat, dan infra merah dekat dengan kamera sebagai sensornya.
Penginderaan jauh menggunakan sensor yang dapat mengukur pantulan matahari yang membawa
informasi mengenai struktur dan komposisi obyek permukaan bumi (geografis) secara cepat dan
akurat sering dimanfaatkan dalam pengadaan data sumber daya alam. (BALITBANG-00405)
Informasi tersebut diperoleh dari gambaran radiasi spektrum elektromagnetis yang datang dari
obyek kemudian dicatat oleh sensor dalam berbagai bentuk, ukuran, skala dan lain
sebagainya.Hal ini dapat digambarkan dalam sistem penginderaan jauh.
B. Aplikasi Foto Udara Untuk Interpretasi Lokasi Air Tanah
Penggunaan citra penginderaan jauh untuk pengamatan air tanah umumnya dilakukan dengan
memperhatikan rona yang ada, khususnya pada rona hitam putih.
B.1 Citra foto udara pankromatik akan membantu interpretasi relief dan litologi. Kenampakan
rona yang ada pada foto udara akan memberika keterangan tentang intensitas pengembalian
cahaya dari obyek. Daerah potensi air tanah dapat dilihat dari keseragaman rona yang relatif
gelap yang diakibatkan oleh proyeksi permukaan yang berupa soil basah dan vegetasi yang
menutupi permukaan bumi.
B.2 Citra RADAR dengan panjang gelombang tertentu akan memberikan informasi mengenai
kondisi air tanah hingga kedalaman tertentu. Energi RADAR ini dapat menembus vegetasi dan
soil sampai kedalaman beberapa meter hingga memberikan kenampakan yang khas. Contoh
umumnya, soil kering dengan permukaan yang halus tidak memantulkan kembali dari RADAR
ke sensor sehingga rona yang tampak menjadi relatif gelap.
B.3 Citra LANDSAT secara umum hanya memberikan informasi mengenai obyek – obyek
permukaan bumi yang berhubungan dengan kondisi air tanah yang mempengaruhinya.Citra
LANDSAT tidak dapat secara langsung memperlihatkan karakteristik air bawah permukaan,
tetapi lebih menekankan hubungannya dengan obyek yang mempengaruhi terdapatnya air tanah
seperti soil, vegetasi, dan air permukaan.
2. Foto udara atau peta foto adalah Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan
lewat udara pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris tertentu.Sebagai gambaran pada
foto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto tegak, foto miring dan foto miring sekali. Yang
dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan objeknya sumbu kamera
udara sejajar dengan arah gravitasi( tolerensi <3o), sedangkan yang disebut dengan foto miring
sekali apabila pada foto tersebut horison terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara
kedua jenis foto tersebut.Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak (Wolf,
1974).
Fotogrametri adalah suatu seni, pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh data dan
informasi tentang suatu obyek serta keadaan di sekitarnya melalui suatu proses pencatatan,
pengukuran dan interpretasi bayangan fotografis (hasil pemotretan). Bedasarkan definisi
tersebut, maka pekerjaan fotogrametri dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a)
Metric fotogrametri
suatu pengukuran yang sangat teliti dengan hitungan-hitungannya untuk menentukan ukuran dan
bentuk suatu objek.
b)
Intrepretasi fotogrametri
kegiatan-kegiatan pengenalan dan identifikasi suatu objek.
Geometri Foto Udara
Geometri foto udara pada dasarnya tidak akan selalu berada pada kondisi yang ideal (tegak
sempurna), hal tersebut dapat diakibatkan beberapa faktor:
Pergerakan wahana, adanya variasi tinggi terbang dan pergerakan rotasi dari pesawat
menyebabkan variasi bentuk objek.
Pergeseran relief, variasi tinggi permukaan tanah menyebabkan bentuk radial dari objek-objek
yang tinggi ekstrim seperti gedung tinggi, tiang listrik, dsb.
Foto udara miring, sumbu optik kamera membentuk sudut terhadap arah gaya berat (tidak boleh
lebih dari 3o).
Overlap dan Sidelap, besaran overlap dan sidelap (60% untuk overlap dan 30% untuk sidelap)
menyebabkan paralaks pada foto.
Crab & Drift, pengaruh angin yang mendorong badan pesawat menyebabkan penyimpangan
pemotretan dari rencana jalur terbang membuat variasi posisi dan bisa menimbulkan gap.
Geometri foto udara pada dasarnya tidak akan selalu berada pada kondisi yang ideal (tegak
sempurna), hal tersebut dapat diakibatkan beberapa faktor:
a) Pergerakan wahana, adanya variasi tinggi terbang dan pergerakan rotasi
dari pesawat menyebabkan variasi bentuk objek;
b) Pergeseran relief, variasi tinggi permukaan tanah menyebabkan bentuk
3. radial dari objek-objek yang tinggi ekstrim seperti gedung tinggi, tiang
listrik, dsb;
c) Foto udara miring, sumbu optik kamera membentuk sudut terhadap
arah gaya berat (tidak boleh lebih dari 3o);
d) Overlap dan Sidelap, besaran overlap dan sidelap (60% untuk overlap
dan 30% untuk sidelap) menyebabkan paralaks pada foto;
e) Crab & Drift, pengaruh angin yang mendorong badan pesawat
menyebabkan penyimpangan pemotretan dari rencana jalur terbang
membuat variasi posisi dan bisa menimbulkan gap;
Informasi Tepi
Informasi tepi adalah sesuatu yang memiliki makna atau manfaat yang berada pada tepi foto
udara. Adapun informasi pada photo udara yang perlu diidentifikasi sebagai informasi atau data
awal dalam pelaksanaan pekerjaan photogrametri, dan yang termasuk didalamnya adalah :
a) Fiducial mark : merupakan 4 tanda titik bidang focus kamera udara yang kegunaannya untuk
menentukan titik utama photo udara.yang merupakan titik pusat exposure dan proyeksi.
b) Titik utama (principal point) merupakan titik pusat exposure dan proyeksi, dan merupakan
titik perpotongan antara 4 titik fiducial mark.
c) Nivo merupakan alat pendatar kamera udara yang terbuat dari cairan yang peka terhadap
getaran dan kemiringan.
d) Jam merupakan alat penentu waktu saat pemotretan.
e) Fokus merupakan panjang lensa saat pemotretan objek, bisa diamati pada informasi tepi
photo udara.
f) Tinggi terbang merupakan ketinggian penerbangan saat pemotretan dilakukan alat
pencatatnya dinamakan altimeter yang dapat dibaca pada informasi tepi photo udara.
g) Arah utara merupakan arah utara yang ditunjukkan pada photo udara yang penentuannya
mengacu pada waktu pemotretan dan arah bayangan photo.
4. h) Skala merupakan besaran pembanding antara jarak pada photo dan di lapangan yang
penentuannya dengan cara nilai fokus kamera saat pemotretan (f) dibagi dengan tinggi terbang
(H) (Skala = f / H).
Skala Foto Udara
Pengertian skala foto udara adalah perbandingan jarak pada foto udara dengan jarak di
permukaan bumi
Penentuan skala:
S = f/H
Keterangan :
S : skala
f : panjang fokus lensa
h : tinggi
Identifikasi Foto Udara
Interpretasi foto udara merupakan kegiatan menganalisa citra foto udara dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan menilai objek pada citra tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip
interpretasi.Interpretasi foto merupakan salah satu dari macam pekerjaan fotogrametri yang ada
sekarang ini.Interpretasi foto termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan pengenalan dan identifikasi
suatu objek.
Dengan kata lain interpretasi foto merupakan kegiatan yang mempelajari bayangan foto secara
sistematis untuk tujuan identifikasi atau penafsiran objek.
Interpretasi foto biasanya meliputi penentuan lokasi relatif dan luas bentangan. Interpretasi akan
dilakukan berdasarkan kajian dari objek-objek yang tampak pada foto udara. Keberhasilan dalam
interpretasi foto udara akan bervariasi sesuai dengan latihan dan pengalaman penafsir, kondisi
objek yang diinterpretasi, dan kualitas foto yang digunakan. Penafsiran foto udara banyak
digunakan oleh berbagai disiplin ilmu dalam memperoleh informasi yang digunakan. Aplikasi
fotogrametri sangat bermanfaat diberbagai bidang Untuk memperoleh jenis-jenis informasi
spasial diatas dilakukan dengan teknik interpretasi foto/citra,sedang referensi geografinya
diperoleh dengan cara fotogrametri. Interpretasi foto/citra dapat dilakukan dengan cara
konvensional atau dengan bantuan komputer.Salah satu alat yang dapat digunakan dalam
interpretasi konvensional adalah stereoskop dan alat pengamatan paralaks yakni paralaks bar.
Didalam menginterpretasikan suatu foto udara diperlukan pertimbangan pada karakteristik dasar
citra foto udara.Dan dapat dilakukan dengan dua cara yakni cara visual atau manual dan
pendekatan digital.Keduanya mempunyai prinsip yang hampir sama. Pada cara digital hal yang
diupayakan antara lain agar interpretasi lebih pasti dengan memperlakukan data secara
kuantitatif. Pendekatan secara digital mendasarkan pada nilai spektral perpixel dimana tingkat
5. abstraksinya lebih rendah dibandingkan dengan cara manual. Dalam melakukan interpretasi
suatu objek atau fenomena digunakan sejumlah kunci dasar interpretasi atau elemen dasar
interpretasi. Dengan karakteristik dasar citra foto dapat membantu serta membedakan penafsiran
objek – objek yang tampak pada foto udara.
Contoh Foto Udara
Berikut tujuh karakteristik dasar citra foto yaitu :
Bentuk
Bentuk berkaitan dengan bentuk umum, konfigurasi atau kerangka suatu objek individual.Bentuk
agaknya merupakan faktor tunggal yang paling penting dalam pengenalan objek pada citrta foto.
6. Ukuran
Ukuran objek pada foto akan bervariasi sesuai denagn skala foto. Objek dapat disalahtafsirkan
apabila ukurannya tidak dinilai dengan cermat.
Pola
Pola berkaitan susunan keruangan objek.Pengulangan bentuk umum tertentu atau keterkaitan
merupakan karakteristik banyak objek, baik alamiah maupun buatan manusia, dan membentuk
pola objek yang dapat membantu penafsir foto dalam mengenalinya.
Rona
Rona mencerminkan warna atau tingkat kegelapan gambar pada foto.ini berkaitan dengan
pantulan sinar oleh objek.
Bayangan
Bayangan penting bagi penafsir foto karena bentuk atau kerangka bayangan menghasilkan suatu
profil pandangan objek yang dapat membantu dalam interpretasi, tetapi objek dalam bayangan
memantulkan sinar sedikit dan sukar untuk dikenali pada foto, yang bersifat menyulitkan dalam
interpretasi.
Tekstur
Tekstur ialah frekuensi perubahan rona dalam citra foto.Tekstur dihasilkan oleh susunan satuan
kenampakan yang mungkin terlalu kecil untuk dikenali secara individual dengan jelas pada
foto.Tekstur merupakan hasil bentuk, ukuran, pola, bayangan dan rona individual.Apabila skala
foto diperkecil maka tekstur suatu objek menjadi semakin halus dan bahkan tidak tampak.
Lokasi
Lokasi objek dalam hubungannya dengan kenampakan lain sangat bermanfaat dalam identifikasi.