Dokumen tersebut membahas pentingnya pengkajian awal terhadap sistem pernafasan dan sirkulasi (Airway, Breathing, Circulation/ABC) pada pasien darurat untuk mendeteksi gangguan yang membahayakan nyawa secepat mungkin sehingga dapat segera ditangani. Pengkajian ABC dilakukan secara sekuensial dalam waktu kurang dari 10 detik untuk mengidentifikasi masalah pernafasan dan sirkulasi yang membutuhkan resusitasi
1 of 3
Download to read offline
More Related Content
Abc
1. Pengkajian Airway, Breathing dan Circulation
Keberhasilan pertolongan terhadap penderita gawat darurat sangat tergantung dari kecepatan dan
ketepatan dalam memberikan pertolongan. Semakin cepat pasien ditemukan maka semakin cepat
pula pasien tersebut mendapat pertolongan sehingga terhindar dari kecacatan atau kematian.
Kondisi kekurangan oksigen merupakan penyebab kematian yang cepat. Kondisi ini dapat
diakibatkan karena masalah sistem pernafasan ataupun bersifat sekunder akibat dari gangguan
sistem tubuh yang lain. Pasien dengan kekurangan oksigen dapat jatuh dengan cepat ke dalam
kondisi gawat darurat sehingga memerlukan pertolongan segera. Apabila terjadi kekurangan
oksigen 6-8 menit akan menyebabkan kerusakan otak permanen, lebih dari 10 menit akan
menyebabkan kematian. Oleh karena itu pengkajian pernafasan pada penderita gawat darurat
penting dilakukan secara efektif dan efisien.
Tahapan kegiatan dalam penanggulangan penderita gawat darurat telah mengantisipasi hal
tersebut. Pertolongan kepada pasien gawat darurat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan
survei primer untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang mengancam hidup pasien, barulah
selanjutnya dilakukan survei sekunder. Tahapan kegiatan meliputi :
A: Airway, mengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga jalan nafas disertai kontrol
servikal.
B: Breathing, mengecek pernafasan dengan tujuan mengelola pernafasan agar oksigenasi
adekwat.
C: Circulation, mengecek sistem sirkulasi disertai kontrol perdarahan.
D: Disability, mengecek status neurologis
E: Exposure, enviromental control, buka baju penderita
tapi cegah hipotermia.
Survei primer bertujuan mengetahui dengan segera kondisi yang mengancam nyawa pasien.
Survei primer dilakukan secara sekuensial sesuai dengan prioritas. Tetapi dalam prakteknya
dilakukan secara bersamaan dalam tempo waktu yang singkat (kurang dari 10 detik). Apabila
teridentifikasi henti nafas dan henti jantung maka resusitasi harus segera dilakukan.
Apabila menemukan pasien dalam keadaan tidak sadar maka pertama kali amankan lingkungan
pasien atau bila memungkinkan pindahkan pasien ke tempat yang aman. Selanjutnya posisikan
pasien ke dalam posisi netral (terlentang) untuk memudahkan pertolongan.
Penilaian airway dan breathing dapat dilakukan dengan satu gerakan dalam waktu yang singkat
dengan metode LLF (look, listen dan feel).
2. AIRWAY
Jalan nafas adalah yang pertama kali harus dinilai untuk mengkaji kelancaran nafas.
Keberhasilan jalan nafas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses ventilasi
(pertukaran gas antara atmosfer dengan paru-paru. Jalan nafas seringkali mengalami obstruksi
akibat benda asing, serpihan tulang akibat fraktur pada wajah, akumulasi sekret dan jatuhnya
lidah ke belakang.
Selama memeriksa jalan nafas harus melakukan kontrol servikal, barangkali terjadi trauma pada
leher. Oleh karena itu langkah awal untuk membebaskan jalan nafas adalah dengan melakukan
manuver head tilt dan chin lift seperti pada gambar di bawah ini :
Data yang berhubungan dengan status jalan nafas adalah :
- sianosis (mencerminkan hipoksemia)
- retraksi interkota (menandakan peningkatan upaya nafas)
- pernafasan cuping hidung
- bunyi nafas abnormal (menandakan ada sumbatan jalan nafas)
- tidak adanya hembusan udara (menandakan obstuksi total jalan nafas atau henti nafas)
BREATHING
Kebersihan jalan nafas tidak menjamin bahwa pasien dapat bernafas secara adekwat. Inspirasi
dan eksprasi penting untuk terjadinya pertukaran gas, terutama masuknya oksigen yang
3. diperlukan untuk metabolisme tubuh. Inspirasi dan ekspirasi merupakan tahap ventilasi pada
proses respirasi. Fungsi ventilasi mencerminkan fungsi paru, dinding dada dan diafragma.
Pengkajian pernafasan dilakukan dengan mengidentifikasi :
- pergerakan dada
- adanya bunyi nafas
- adanya hembusan/aliran udara
CIRCULATION
Sirkulasi yang adekwat menjamin distribusi oksigen ke jaringan dan pembuangan
karbondioksida sebagai sisa metabolisme. Sirkulasi tergantung dari fungsi sistem kardiovaskuler.
Status hemodinamik dapat dilihat dari :
- tingkat kesadaran
- nadi
- warna kulit
Pemeriksaan nadi dilakukan pada arteri besar seperti pada arteri karotis dan arteri femoral.
Selengkapnya pengkajian airway, breathing dan circulation dapat dilihat pada film di bawah ini :