際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Abdullah Bin Zubair
Abdullah bin Zubair atau Ibnu Zubair lahir pada tahun (624-692), dia adalah sosok
pembela kebenaran dan pengusung kejujuran. Ia di tahmik dengan liur Rasulullah saat masih
bayi. Dia termasuk pengagum kehormatan ibu dan bapak. Shalat malamnya di akui oleh para
shabatnya. Puasanya tak pernah berhenti. Dia juga dikenal sebagai pemilik pedang yang
tajam penegak kebenaran, pikiran yang teguh, pemberani, dan penghafal Al-Quran. Nama
Lngkapnya adalah Abdullah bin az-Zubair bin al-Awwam bin Khuwailid al-Quraisy al-Asadi
al-Madani.
Abdullah bin Zubair merupakan anak pertama kali lahir di Madinah dari kalangan
kaum Muhajirin. Ayahnya bernama Zubair bin Awwam dan ibunya, Asma binti Abu Bakar
Shiddiq. Dia sepupu dan juga kemenakan Rasulullah dari istrinya, Aisyah binti Abu Bakar. Ia
termasuk salah seorang dari Empat Ibadillah (empat orang yang bernama Abdullah) dari
30 orang lebih sahabat Nabi yang dikenal menghafal seluruh ayat-ayat Al-Quran, Tiga orang
Ibadillah lainnya adalah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar bin Khathab, dan Abdullah
bin Amr bin As.
Setelah Abdullah bin Zubair lahir di bawalah kerumah Rasulullah oleh ibunya.
Kemudian Nabi pun menimangnya. Saking dari gembiranya kaum muslimin berkumpul dan
membawa bayi yang dalam gendongan itu berkeliling kota sambil membaca tahlil dan takbir.
Kaum muslimin merasa bahagia dengan kelahiran Abdullah bin Zubair, karena orang-orang
Yahudi di Madinah mengeluarkan isu bahwa para dukun mereka telah mengeluarkan sihir
kepada kaum muslimin yang akan membuat mereka mandul. Kelahiran Abdullah bin Zubair
membantah dengan telak kebohongan orang-orang Yahudi tersebut.
Semasa Rasulullah hidup, Abdullah bin Zubair belumlah dewasa, sebab Rasulullah
wafat tahun 11 hijriah, berarti Abdullah bin Zubair berusia 11 tahun ketika Rasulullah wafat.
Abdullah bin Zubair tumbuh menjadi anak yang pandai dan kuat imannya, ini dikarenakan
kedekatan keluarganya bersama Rasulullah. Dia dididik dengan tekun beribadah, hidup
sederhana, dan berjiwa kesatria. Seiring waktu Abdullah bin Zubair beranjak dewasa.
Saat usianya 17 tahun, Abdullah bin Zubair turut berjuang sebagai pahlawan Islam
dalam upaya pembebasan Afrika, Andalusia (spanyol), dan Konstantinopel (istanbul, Turki).
Kepahlawanan Abdullah bin Zubair tidak terlupakan dalam catatan sejarah Islam saat
Khalifah Utsman bin Affan mengirim pasukan muslimin untuk membebaskan benua Afrika
dari kekuasaan raja Barbar yang kafir. Dalam pertempuran di Afrika, waktu itu jumlah kaum
muslimin yang di pimpin oleh Abdullah bin Abi Sarah hanya berkekuatan 20.000 tentara
harus menghadapi musuh sebanyak 120.000 tentara. Pertempuran pun berkecamuk, dan pihak
Islam terancam dengan besarnya kekuatan bala tentara musuh. Pasukan musuh dipimpin
langsung oleh raja Barbar. Terus menerus sang raja itu berseru terhadap tentaranya dan
membangkitkan semangat mereka untuk bertempur hingga mati tanpa rasa gentar.
Abdullah bin Zubair mengetahui betapa besarnya peran raja Barbar dalam
mengobarkan semangat perang anak buahnya. Maka Abdullah berpikir bahwa kekuatan
musuh akan mudah dilumpuhkan jika sang raja berhasil dihentikan. Raja Barbar dikelilingi
oleh pasukan pengawal yang tangguh. Abdullah bin Zubair tidak gentar, ia bermaksud
menyerang raja Barbar. Dipanggilnya sebagian kawan kawannya, lalu Abdullah berseru,
"lindungi punggungku dan mari menyerbu bersamaku!" . Dengan bekal keberanian dan
kepintarannya bertempur, Abdullah dan kawan kawannya berhasil menerobos ke arah raja
Barbar. Mereka berhasil merobohkan para pengawal raja. Selanjutnya Abdullah menyerang
sang raja dengan sabetan pedangnya hingga raja itu jatuh tersungkur. Kemudian secepatnya
bersama kawan-kawannya, dia mengepung tentara yang berada di sekeliling rajanya yang
telah sekarat dan menghancurkan mereka. Sejurus kemudian dikumandangkan takbir
kemenangan, "Allahu Akbar"
Ketika pasukan muslimin melihat bendera mereka berkibar di tempat raja Barbar
berada, tahulah mereka bahwa kemenangan telah tercapai. Mereka kemudian bertempur lagi
dengan penuh semangat dan dengan pertolongan Allah, pasukan muslimin meraih
kemenangan. Setelah peperangan usai, Abdullah bin Zubair di perintahkan oleh pemimpin
kaum muslimin untuk menyampaikan berita kemenangan itu kepada khalifah Utsman bin
Affan di Madinah.
Ketekunan ibadah dan khusyuk dalam melakukan shalat Abdullah bin Zubair tidak di
ragukan lagi di kalangan para sahabatnya. Hal ini tidak lain, dimaksudkan untuk
menunjukkan betapa agungnya nilai ibadah shalat menurut kaum salafush saleh.
Salah satunya diriwayatkan oleh seorang Tabiin Amru bin Dinar berkata Aku belum
pernah melihat seorang pun yang lebih baik shalatnya daripada Abdullah bin Zubair.
Dalam satu sejarah disebutkan, ada satu peristiwa pengepungan Makkah yang
dilakukan oleh al-Hajaj, Abdullah bin Zubair sedang melaksanakan shalat di dalam Kabah.
Ketika itu kabah kena serangan munjaniq (alat perang tempo dulu) yang sebenarnya
ditujukan kepada pengikutnya, tiba-tiba ada peluru munjaniq yang nyasar mengenai bagian
depan tubuh Abdullah bin Zubair sampai sebagian pakaiannya terkoyak, namun Abdullah bin
Zubair tetap tidak menghentikan shalatnya. Karena kekhusyukannya, ketika melaksanakan
shalatnya dia bagaikan kayu yang kokoh.
Kekhusyukan Abdullah bin Zubair dalam shalat telah mencapai tingkatan yang sangat
luar biasa. Dia tidak merasakan apa pun yang terjadi di sekitarnya.
Abdullah bin Zubair tidak hanya terkenal kekhusyukannya dalam menunaikan
shalatnya. Akan tetapi dia berusaha memanjangkan bacaan Al-Quran dalam setiap
melaksanakan shalat malamnya, dalam satu sejarah menyebutkan bahwa Abdullah bin Zubair
sering melaksanakan shalat malam hanya dengan satu rakaat saja sampai tiba waktu shalat
subuh.
Muhammad bin Humaid menuturkan perihal Abdullah bin Zubair, Abdullah bin
Zubair selalu menghidupkan seluruh waktunya dengan beribadah dan hal yang bermanfaat.
Satu malam dia berdiri sampai subuh, satu malam untuk rukuk sampai subuh, dan satu malam
dia hidupkan dengan bersujud sampai subuh.
Muslim al-Makki menambahkan Dalam satu hari Abdullah bin Zubair dapat
melakukan ruku dengan satu kali ruku. Kami membaca surat Al-Baqarah, Al-Imran, an-
Nisa, dan al-Maidah, namun dia belum juga mengangkat kepala dari rukunya. Kalau
melihatnya sedang melaksanakan shalat, kami seperti melihat dahan yang diterpa angin,
padahal peluru-peluru munjaniq berjatuhan di sana-sini. Kemudian Ibnu Abbas berkata," Ia
adalah seorang pembaca Kitabullah dan pengikut sunnah Rasulullah. Ia tekun beribadah
kepada-Nya dan berpuasa di siang hari karena takut kepada-Nya".
Demikianlah sepanjang hidup Abdullah bin Zubair digunakan untuk mengabdikan diri
kepada Allah dengan beribadah dan membela agamanya. Nama Abdullah bin Zubair tetap
harum sepeninggalnya pada tahun 70 hijriah. Abdullah bin Zubair terbunuh di Makkah oleh
tentara al-Hajaj kemudian di salibnya. Asma binti Abu Bakar dengan tabah menerima takdir
anaknya meninggal mendahului dirinya, pada wafatnya Abdullah bin Zubair dia baru berusia
97 tahun.
Sumber : http://bebas-baca.blogspot.com/2010/10/kisah-inspiratif-islami-abdullah-bin.html
Ummu Waraqah binti Naufal
Beliau adalah putri dari Abdullah bin al- Haris bin Uwaimar bin Naufal al-
Anshariyah. Beliau dikenal dengan kunyah (gelar yang diawali dengan Abu atau ummu)
Ummu Waraqah binti Abdullah atau dikenal dengan Ummu Waraqah binti Naufal,
dinisbahkan kepada kakeknya.
Beliau termasuk wanita yang mulia dan yang paling mulia pada zamannya. Rasulullah
saw telah mengunjungi beliau beberapa kali dan beliau menjulukinya dengan gelar asy-
Syahidah.
Beliau ra adalah seorang wanita yang memiliki ghirah (semangat) tinggi terhadap
Islam dan bercita-cita untuk mati syahid di jalan Allah dalam rangka meninggikan kalimat
Allah. Oleh karena itu, beliau tidak terhalang untuk berjihad bersama kaum muslimin dan
mendapatkan pahala mujahidin. Tatkala Rasulullah saw hendak berangkat Perang Badar,
Ummu Waraqah berkata kepada Rasulullah saw, Ya Rasulullah, izinkanlah aku berangkat
bersama anda, sehingga aku dapat mengobati orang-orang yang terluka di antara kalian,
merawat orang yang sakit di antara kalian, dan agar Allah mengaruniai diriku syahadah (mati
syahid). Kemudian Nabi saw menjawab, Sesungguhnya Allah akan mengaruniai dirimu
syahadah, tapi tinggallah kamu di rumahmu, karena sesungguhnya engkau adalah syahidah
(orang yang akan mati syahid).
Beliau ra turut mengumpulkan Alquran al-Karim, dan beliau adalah seorang wanita
yang ahli dalam membaca Alquran. Karena itu, Nabi saw memerintahkan beliau agar menjadi
imam bagi para wanita di daerahnya. Dan, Rasulullah saw menyiapkan seorang muadzin bagi
beliau.
Disebutkan dalam al-Musnad dan as-Sunan dari hadis Abdurrahman bin Khalad dari
Ummu Waraqah mengatakan bahwa Rasulullah saw mengunjungi beliau di rumahnya,
kemudian memberikan seorang muadzin untuknya. Abdurrahman berkata, Aku melihat
muadzin tersebut seorang laki-laki yang sudah tua.
Jadilah rumah Ummu Waraqah ra, rumah Allah yang di sana, ditegakkan salat lima
waktu. Alangkah terhormatnya seorang wanita yang menduduki posisi sebagaimana seorang
wanita mukminah seperti Ummu Waraqah ra.
Ummu Waraqah senantiasa istiqamah dengan keadaannya, yaitu menjaga syariat-
syariat Allah hingga pada suatu ketika budak dan jariyahnya -yang telah dijanjikan oleh
beliau akan dimerdekakan setelah beliau wafat- membunuh beliau. Tatkala pagi Umar bin
Khaththab berkata, Demi Allah, aku tidak mendengar suara bacaan Alquran dari bibiku
semalam. Kemudian beliau memasuki rumahnya, namun tidak melihat suatu apa pun,
kemudian beliau memasuki kamarnya, ternyata beliau telah terbungkus dengan kain di
samping rumah (yakni telah wafat). Umar berkata, Alangkah benar sabda Rasulullah saw
ketika bersabda, Marilah pergi bersama kami untuk mengunjungi wanita yang syahid.
Selanjutnya, Umar ra naik mimbar dan menyampaikan berita tersebut lantas berkata,
Hadapkanlah dua budak tersebut kepadaku.
Maka, datanglah dua orang budak tersebut dan beliau menanyai keduanya dan mereka
mengakui bahwa mereka berdua telah membunuhnya, maka beliau perintahkan agar kedua
orang budak tersebut disalib, dan mereka berdualah orang yang pertama kali disalib dalam
sejarah Islam.
Semoga Allah merahmati Ummu Waraqah, semoga Allah membalas semua
kebaikannya, dengan istiqamahnya beliau dalam membaca Alquran dan mengumpulkannya.
Beliau adalah imam bagi para wanita di zamannya yang amat sangat rindu untuk berjihad
dengan harapan mendapat pahala mujahidin. Akhirnya, Allah pun mengabulkan
permohonannya dan beliau mendapatkan pahala mujahidin.
Sumber: Nisaa Haular Rasuuli, Mahmud Mahdi al-Istanbuli dan Mushthafa Abu an-Nashr
asy-Syalabi
http://elhaniyya.blogspot.com/2011/02/ummu-waraqah-wanita-syahidah.html

More Related Content

Abdullah bin zubair

  • 1. Abdullah Bin Zubair Abdullah bin Zubair atau Ibnu Zubair lahir pada tahun (624-692), dia adalah sosok pembela kebenaran dan pengusung kejujuran. Ia di tahmik dengan liur Rasulullah saat masih bayi. Dia termasuk pengagum kehormatan ibu dan bapak. Shalat malamnya di akui oleh para shabatnya. Puasanya tak pernah berhenti. Dia juga dikenal sebagai pemilik pedang yang tajam penegak kebenaran, pikiran yang teguh, pemberani, dan penghafal Al-Quran. Nama Lngkapnya adalah Abdullah bin az-Zubair bin al-Awwam bin Khuwailid al-Quraisy al-Asadi al-Madani. Abdullah bin Zubair merupakan anak pertama kali lahir di Madinah dari kalangan kaum Muhajirin. Ayahnya bernama Zubair bin Awwam dan ibunya, Asma binti Abu Bakar Shiddiq. Dia sepupu dan juga kemenakan Rasulullah dari istrinya, Aisyah binti Abu Bakar. Ia termasuk salah seorang dari Empat Ibadillah (empat orang yang bernama Abdullah) dari 30 orang lebih sahabat Nabi yang dikenal menghafal seluruh ayat-ayat Al-Quran, Tiga orang Ibadillah lainnya adalah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar bin Khathab, dan Abdullah bin Amr bin As. Setelah Abdullah bin Zubair lahir di bawalah kerumah Rasulullah oleh ibunya. Kemudian Nabi pun menimangnya. Saking dari gembiranya kaum muslimin berkumpul dan membawa bayi yang dalam gendongan itu berkeliling kota sambil membaca tahlil dan takbir. Kaum muslimin merasa bahagia dengan kelahiran Abdullah bin Zubair, karena orang-orang Yahudi di Madinah mengeluarkan isu bahwa para dukun mereka telah mengeluarkan sihir kepada kaum muslimin yang akan membuat mereka mandul. Kelahiran Abdullah bin Zubair membantah dengan telak kebohongan orang-orang Yahudi tersebut. Semasa Rasulullah hidup, Abdullah bin Zubair belumlah dewasa, sebab Rasulullah wafat tahun 11 hijriah, berarti Abdullah bin Zubair berusia 11 tahun ketika Rasulullah wafat. Abdullah bin Zubair tumbuh menjadi anak yang pandai dan kuat imannya, ini dikarenakan kedekatan keluarganya bersama Rasulullah. Dia dididik dengan tekun beribadah, hidup sederhana, dan berjiwa kesatria. Seiring waktu Abdullah bin Zubair beranjak dewasa. Saat usianya 17 tahun, Abdullah bin Zubair turut berjuang sebagai pahlawan Islam dalam upaya pembebasan Afrika, Andalusia (spanyol), dan Konstantinopel (istanbul, Turki). Kepahlawanan Abdullah bin Zubair tidak terlupakan dalam catatan sejarah Islam saat Khalifah Utsman bin Affan mengirim pasukan muslimin untuk membebaskan benua Afrika
  • 2. dari kekuasaan raja Barbar yang kafir. Dalam pertempuran di Afrika, waktu itu jumlah kaum muslimin yang di pimpin oleh Abdullah bin Abi Sarah hanya berkekuatan 20.000 tentara harus menghadapi musuh sebanyak 120.000 tentara. Pertempuran pun berkecamuk, dan pihak Islam terancam dengan besarnya kekuatan bala tentara musuh. Pasukan musuh dipimpin langsung oleh raja Barbar. Terus menerus sang raja itu berseru terhadap tentaranya dan membangkitkan semangat mereka untuk bertempur hingga mati tanpa rasa gentar. Abdullah bin Zubair mengetahui betapa besarnya peran raja Barbar dalam mengobarkan semangat perang anak buahnya. Maka Abdullah berpikir bahwa kekuatan musuh akan mudah dilumpuhkan jika sang raja berhasil dihentikan. Raja Barbar dikelilingi oleh pasukan pengawal yang tangguh. Abdullah bin Zubair tidak gentar, ia bermaksud menyerang raja Barbar. Dipanggilnya sebagian kawan kawannya, lalu Abdullah berseru, "lindungi punggungku dan mari menyerbu bersamaku!" . Dengan bekal keberanian dan kepintarannya bertempur, Abdullah dan kawan kawannya berhasil menerobos ke arah raja Barbar. Mereka berhasil merobohkan para pengawal raja. Selanjutnya Abdullah menyerang sang raja dengan sabetan pedangnya hingga raja itu jatuh tersungkur. Kemudian secepatnya bersama kawan-kawannya, dia mengepung tentara yang berada di sekeliling rajanya yang telah sekarat dan menghancurkan mereka. Sejurus kemudian dikumandangkan takbir kemenangan, "Allahu Akbar" Ketika pasukan muslimin melihat bendera mereka berkibar di tempat raja Barbar berada, tahulah mereka bahwa kemenangan telah tercapai. Mereka kemudian bertempur lagi dengan penuh semangat dan dengan pertolongan Allah, pasukan muslimin meraih kemenangan. Setelah peperangan usai, Abdullah bin Zubair di perintahkan oleh pemimpin kaum muslimin untuk menyampaikan berita kemenangan itu kepada khalifah Utsman bin Affan di Madinah. Ketekunan ibadah dan khusyuk dalam melakukan shalat Abdullah bin Zubair tidak di ragukan lagi di kalangan para sahabatnya. Hal ini tidak lain, dimaksudkan untuk menunjukkan betapa agungnya nilai ibadah shalat menurut kaum salafush saleh. Salah satunya diriwayatkan oleh seorang Tabiin Amru bin Dinar berkata Aku belum pernah melihat seorang pun yang lebih baik shalatnya daripada Abdullah bin Zubair. Dalam satu sejarah disebutkan, ada satu peristiwa pengepungan Makkah yang dilakukan oleh al-Hajaj, Abdullah bin Zubair sedang melaksanakan shalat di dalam Kabah.
  • 3. Ketika itu kabah kena serangan munjaniq (alat perang tempo dulu) yang sebenarnya ditujukan kepada pengikutnya, tiba-tiba ada peluru munjaniq yang nyasar mengenai bagian depan tubuh Abdullah bin Zubair sampai sebagian pakaiannya terkoyak, namun Abdullah bin Zubair tetap tidak menghentikan shalatnya. Karena kekhusyukannya, ketika melaksanakan shalatnya dia bagaikan kayu yang kokoh. Kekhusyukan Abdullah bin Zubair dalam shalat telah mencapai tingkatan yang sangat luar biasa. Dia tidak merasakan apa pun yang terjadi di sekitarnya. Abdullah bin Zubair tidak hanya terkenal kekhusyukannya dalam menunaikan shalatnya. Akan tetapi dia berusaha memanjangkan bacaan Al-Quran dalam setiap melaksanakan shalat malamnya, dalam satu sejarah menyebutkan bahwa Abdullah bin Zubair sering melaksanakan shalat malam hanya dengan satu rakaat saja sampai tiba waktu shalat subuh. Muhammad bin Humaid menuturkan perihal Abdullah bin Zubair, Abdullah bin Zubair selalu menghidupkan seluruh waktunya dengan beribadah dan hal yang bermanfaat. Satu malam dia berdiri sampai subuh, satu malam untuk rukuk sampai subuh, dan satu malam dia hidupkan dengan bersujud sampai subuh. Muslim al-Makki menambahkan Dalam satu hari Abdullah bin Zubair dapat melakukan ruku dengan satu kali ruku. Kami membaca surat Al-Baqarah, Al-Imran, an- Nisa, dan al-Maidah, namun dia belum juga mengangkat kepala dari rukunya. Kalau melihatnya sedang melaksanakan shalat, kami seperti melihat dahan yang diterpa angin, padahal peluru-peluru munjaniq berjatuhan di sana-sini. Kemudian Ibnu Abbas berkata," Ia adalah seorang pembaca Kitabullah dan pengikut sunnah Rasulullah. Ia tekun beribadah kepada-Nya dan berpuasa di siang hari karena takut kepada-Nya". Demikianlah sepanjang hidup Abdullah bin Zubair digunakan untuk mengabdikan diri kepada Allah dengan beribadah dan membela agamanya. Nama Abdullah bin Zubair tetap harum sepeninggalnya pada tahun 70 hijriah. Abdullah bin Zubair terbunuh di Makkah oleh tentara al-Hajaj kemudian di salibnya. Asma binti Abu Bakar dengan tabah menerima takdir anaknya meninggal mendahului dirinya, pada wafatnya Abdullah bin Zubair dia baru berusia 97 tahun. Sumber : http://bebas-baca.blogspot.com/2010/10/kisah-inspiratif-islami-abdullah-bin.html
  • 4. Ummu Waraqah binti Naufal Beliau adalah putri dari Abdullah bin al- Haris bin Uwaimar bin Naufal al- Anshariyah. Beliau dikenal dengan kunyah (gelar yang diawali dengan Abu atau ummu) Ummu Waraqah binti Abdullah atau dikenal dengan Ummu Waraqah binti Naufal, dinisbahkan kepada kakeknya. Beliau termasuk wanita yang mulia dan yang paling mulia pada zamannya. Rasulullah saw telah mengunjungi beliau beberapa kali dan beliau menjulukinya dengan gelar asy- Syahidah. Beliau ra adalah seorang wanita yang memiliki ghirah (semangat) tinggi terhadap Islam dan bercita-cita untuk mati syahid di jalan Allah dalam rangka meninggikan kalimat Allah. Oleh karena itu, beliau tidak terhalang untuk berjihad bersama kaum muslimin dan mendapatkan pahala mujahidin. Tatkala Rasulullah saw hendak berangkat Perang Badar, Ummu Waraqah berkata kepada Rasulullah saw, Ya Rasulullah, izinkanlah aku berangkat bersama anda, sehingga aku dapat mengobati orang-orang yang terluka di antara kalian, merawat orang yang sakit di antara kalian, dan agar Allah mengaruniai diriku syahadah (mati syahid). Kemudian Nabi saw menjawab, Sesungguhnya Allah akan mengaruniai dirimu syahadah, tapi tinggallah kamu di rumahmu, karena sesungguhnya engkau adalah syahidah (orang yang akan mati syahid). Beliau ra turut mengumpulkan Alquran al-Karim, dan beliau adalah seorang wanita yang ahli dalam membaca Alquran. Karena itu, Nabi saw memerintahkan beliau agar menjadi imam bagi para wanita di daerahnya. Dan, Rasulullah saw menyiapkan seorang muadzin bagi beliau. Disebutkan dalam al-Musnad dan as-Sunan dari hadis Abdurrahman bin Khalad dari Ummu Waraqah mengatakan bahwa Rasulullah saw mengunjungi beliau di rumahnya, kemudian memberikan seorang muadzin untuknya. Abdurrahman berkata, Aku melihat muadzin tersebut seorang laki-laki yang sudah tua. Jadilah rumah Ummu Waraqah ra, rumah Allah yang di sana, ditegakkan salat lima waktu. Alangkah terhormatnya seorang wanita yang menduduki posisi sebagaimana seorang wanita mukminah seperti Ummu Waraqah ra.
  • 5. Ummu Waraqah senantiasa istiqamah dengan keadaannya, yaitu menjaga syariat- syariat Allah hingga pada suatu ketika budak dan jariyahnya -yang telah dijanjikan oleh beliau akan dimerdekakan setelah beliau wafat- membunuh beliau. Tatkala pagi Umar bin Khaththab berkata, Demi Allah, aku tidak mendengar suara bacaan Alquran dari bibiku semalam. Kemudian beliau memasuki rumahnya, namun tidak melihat suatu apa pun, kemudian beliau memasuki kamarnya, ternyata beliau telah terbungkus dengan kain di samping rumah (yakni telah wafat). Umar berkata, Alangkah benar sabda Rasulullah saw ketika bersabda, Marilah pergi bersama kami untuk mengunjungi wanita yang syahid. Selanjutnya, Umar ra naik mimbar dan menyampaikan berita tersebut lantas berkata, Hadapkanlah dua budak tersebut kepadaku. Maka, datanglah dua orang budak tersebut dan beliau menanyai keduanya dan mereka mengakui bahwa mereka berdua telah membunuhnya, maka beliau perintahkan agar kedua orang budak tersebut disalib, dan mereka berdualah orang yang pertama kali disalib dalam sejarah Islam. Semoga Allah merahmati Ummu Waraqah, semoga Allah membalas semua kebaikannya, dengan istiqamahnya beliau dalam membaca Alquran dan mengumpulkannya. Beliau adalah imam bagi para wanita di zamannya yang amat sangat rindu untuk berjihad dengan harapan mendapat pahala mujahidin. Akhirnya, Allah pun mengabulkan permohonannya dan beliau mendapatkan pahala mujahidin. Sumber: Nisaa Haular Rasuuli, Mahmud Mahdi al-Istanbuli dan Mushthafa Abu an-Nashr asy-Syalabi http://elhaniyya.blogspot.com/2011/02/ummu-waraqah-wanita-syahidah.html