2. 2
ACARAI:
PENGAMBILANCONTOHTANAH
A.) PlaksanaanPraktikum
a. Tujuan Praktikum: Praktikum dilakukan untuuk memperoleh data karakteristik
tanahyangtidak dapat di perolehlangsungdari pengamatanlapangan.
b. Tanggal Praktikum: 17 Januari 2015
c. Tempat Praktikum: LahanKampusII UNSA
B.) LandasanTeori
Agregat-agregat dalamtanah selalu dalamtingkatan perubahan yang continue.
Pembasahan, pengeringan, pengolahan tanah, dan aktivitas biologis semuanya
berperan di dalam pengrusakan dan pembangunan agregat-agregat tanah. Struktur
lapisan oleh lapisan olah dipengaruhi oleh pengolahan praktis dan dimana aerasi dan
drainase membatasi pertumbuhantanaman, sistempertanamanyangmampu menjaga
kemantapan agregasi tanah akan memberikan hasil yang tinggi bagi produksi
pertanian (Hakim, 1986).
Banyak faktor yang mempengaruhi proses pembentukan tanah tetapi hanya
ada lima faktor yang dianggap paling penting yaitu (1) Iklim, (2) Organisme, (3) Bahan
Induk, (4) Topografi, dan (5) Waktu. Dalam proses pembentukan tanah pengaruh
kelima faktor tersebut bersifat simutan, bukan parsial. Walaupun kenyataan
dilapangan ditemukan ada salah satu faktor yang lebih dominan pengaruhnya
dibandingkan dengan faktor pembentukan tanah lainnya. Pengambilan contoh tanah
merupak tahap awal dan terpenting dalam programuji tanah di laboratorium. Analisis
contohtanah bertujuanuntuk menentukan sifat fisik dankimiatanah (status unsur hara
tanah), mengetahui lebih dini adanya unsur-unsur beracun didalam tanah, sebagai
dasar penetapan dosis pupuk, dan kapur sehingga lebih efektif, efisien dan rasional
dan memperoleh database untuk program perencanaan dan pengolahan tanah
tanaman (Khamandayu, 2009).
Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari
komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antar agregat. Tanah tersusun dari
tiga fase yaitu : fase padatan, fase cair, dan fase gas. Fase cair dan gas mengisi
ruang antar agregat. Stuktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor
penyusunnya. Ruang antar agregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur
tanah baik bagi perakaran apabia pori berukuran besar terisi air. Tanah yang gembur
3. 3
memiliki agregat yang cukup besar. Tanah menjadi liat apabila berlebihan lempung,
sehingga kekurangan makropori (Subagyo, 1970).
Contoh tanah adaah suatu volume massa tanah yang diambil dari suatu
bagian tubuh tanah (horizon/lapisan/solum) dengan sifat-sifat yang akan diteliti. Sifat-
sifat fisika tanah, dapat kita analisis meaui dua aspek, yaitu disperse dan fraksinasi.
Untukmencari atau mengetahui sifat fisiktanah, kitadapat menggunakan pengambilan
contoh tanah dengan 3 cara yaitu : pengambilan dalam keadaan agregat tidak terusik,
pengambilantanahtidakterusikdan pengambilan tanah terusik (Agus, 1998).
Fraksinasi adalah penganalisisan sifat-sifat fisika tanah dengan cara
memisahkan butir-butir primer tersebut. Untuk mencari dan atau mengetahui sifat fisik
tanah, kita dapat menggunakan pengambilan contohtanah dengan pengambilan tanah
tidakterusik, terusik, danagregat tidakterusik( Soegiman,1982).
C.) Alat dan Bahan
a) Tabung contoh (Ring Sampel), yaitu alat yang dibuat dari logam anti karat
berbentuktabungsilindris.
b) Ringmaster
c) Pisau
d) Label
e) Kantong plastic
f) Karet tali
g) Bolpoin
D.) CaraKerja
1.) Pengambilan ContohTanahUtuh
a. Rata dan bersihkan lapisan permukaan tanah yang akan diambil contohnya,
kemudian letakkanring master tegak lurus padalapisan tersebut.
b. Gali tanahdi sekeliling denganpisausampai mendekati permukaantanah.
c. Kerat tanahdisekeliling denganpisausampai mendekati permukaantanah.
d. Masukkantabungsampel di dalamringmaster.
e. Tekantabungdengan hati-hati sampai masukke dalamtanah.
f. Letakkan tabunglain tepat diatastabungpertama, kemudiantekanlagi sampai
rata.
g. Pisahkan tabung pertama dan kedua dengan hati-hati, kemudian potonglah
tanah kelebihan yang terdapat pada bagian atas dan bagian bawah tabung
sampai rata.
4. 4
h. Tutuplah tabungbesertatanahnyadengan plastik untuk mencegah penguapan
dangangguanselama dalamperjalanan.
i. Pada bagian luar tabung ditulisi keterangan yang berisi nomor contih tanah
dankedalaman tanah.
j. Masukkantabungtersebut dalamkotakyangtelahtersedia.
2.) Pengambilan ContohTanahAgregat Utuh
a. Gali tanahsampai kedalaman yang diinginkan.
b. Ambil gumpalan tanah yang dibatasi oleh bidang belahan bumi (agregat utuh),
masukkan ke dalam kotak (apabila tidak tersedia kotak, bisa dipakai tempat
lain asal agregat tanah tersebut tidak mengalami kerusakan selama dalam
pengangkutan).
3.) Pengambilan ContohTanahBiasa
a. Gali tanah dengan cangkul atau sekop dibor sampai pada kedalaman yang
dikehendaki
b. Ambil sebagian tanah hasil galian atau pemboran dan masukkan kedalam
kantingplastik(rangkapdua)
c. Tuliskan keterangan yang berisi nomor kedalaman, tanggal pengambilan dan
pengambilancontohtanahpadakertaslabel
d. Mesukkan label tersebut diantara dua lembar kantong plastik kemudian tali
dengankaret
e. Untuk keperluan analisis tanah di laboratorium, contoh tanah tersebut masih
harus mengalami proses lebih lanjut seperti pengeringan (kering),
penumbukan, pengayakandanpenyimpanan
5. 5
E.) Hasil Pengamatan
No Gambar Keterangan
1
1. Pengambilan ContohTanahUtuh
Langkah pertama menentukan tempat
pengambilan contoh tanah dimana lokasi harus
homogen. Lalu tempat pengambilan contoh
tanah dibersihkan dari tanaman liar, setelah itu
menggunakan ring sampel ditekan kedalam
permukaan tanah disekitar ring di gali dan
usahakan tidak goyang. Setelah ring keluar
dibersihkan menggunakan pisau lalu dimasukan
kedalam plastik dan diberi label kedalaman
tanah, waktu, danlokasi.
2
PengambilanContoh Tanah Agregat.
Langkah pertama menentukan tempat
pengambilan contoh tanah dimana lokasi harus
homogen. Lalu tempat pengambilan contoh
tanah dibersihkan dari tanaman sekitar.
Menggunakan pisau. Metode yang digunakan
merupakan metode standar dengan kedalaman
tanah 0-20cm yang berada pada 1 titik
pengambilancontohtanah.
3
PengambilanContoh Tanah Terganggu.
Pengambilan tanah terganggu pada lokasi
yang homogen. Pengambilan tanah
menggunakan metode silang dengan
pengambilan 5 titik (metode komposit) yang
berbeda dengan kedalaman yang sama
kemudian tanah dicampurkan dan dimasukan ke
dalam plastik lalu plastik diberi label waktu, dan
lokasi.
6. 6
F.) Pembahasan
Pada praktikum ini digunakan 3 cara pengambilan contoh tanah, yaitu
pengambilan contoh tanah utuh, contoh tanah biasa dan pengambilan contoh tanah
agregat utuh. Pada contoh tanah utuh dilakukan menggunakan metode ring sampel
dengan kedalaman 5cmdan 10cm. Tanahyangdiambil masih dalamkeadaan belum
diganggu. Dalam pengambilan contoh tanah utuh dan agregat utuh, dilakukan
pembersihan serasah (tanaman dan akar tanaman) pada tanah. Karena jika uji sampel
tanah diambil tanpa dibersihkan dahulu maka sampel tersebut tidak bisa dijadikan
sampel contoh disebabkan sampel tersebut masih mengandung bahan organik atau
anorganik, sehingga sampel tersebut tidak sah untuk di uji pada laboratorium.
Pengambilan contoh tanah utuh dan agregat utuh secara 3 beruntun, agar mahasiswa
dapat menguasai teknik/cara pengambilan contoh tanah dalam praktikum berikutnya.
Sebelum pengambilan contoh tanah, tanah harus diratakan agar pengambilan contoh
tanah bisa diambil secara tepat dan akurat saat ring sampel ditekan dengan kaki.
Pengambilan contoh tanah harus tanah yang tidak terganggu, apabila pengambilan
pada contoh tanah terganggu maka sampel tanah tidak bisa digunakan unttuk
prsktikum. Unsur-unsur yang ada didalam tanah terganggu telah mengalami
kekurangan air, bahan-bahan mineral dan lan-lain. Maka dari pengambilan contoh
tanah haru tanah tidak terganggu, selain unsur-unsurnya yang masih mengalami
pengurangandanstruktur tanahyangmasihpadat.
G.) Kesimpulan
` Pengambilan contoh tanahuntuk melakukanpenetapanfisiktanah diperlukan 3
contoh tanah yaitu contoh tanah utuh (Undisturbed soil sample), contoh tanah dengan
agregat utuh (Undisturbed soil agregate) dan contoh tanah biasa (Distrbed soil
sample). Pengambilan contoh tanah harus tanah yang tidak terganggu, apabila
pengambilan pada contoh tanah terganggu maka sampel tanah tidak bisa digunakan
unttukprsktikum.
7. 7
DAFTARPUSTAKA
Hakim, Nurhajati, dkk. 1986. Dasar-Dasar IlmuTanah. UNILA: Lampung
Nugroho, Agus, dkk. 1998. Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Lahan
Untuk Mendukung Program Palagung 2001. HITI Komda Jawa
Timur : Malang.
Subagyo, 1970. Dasar-Dasar IlmuTanahII. PT. Soeroengan : Jakarta.
Soegiman, 1972. Ilmu Tanah. BhataraKaryaAksara: Jakarta.
8. 8
ACARAII
PENETAPANKADARLENGASTANAH
A.) PelaksanaanPraktikum
a.) Tujuan Praktikum: Untuk menetapkan kadar lengas tanah contoh tanah kering
udaradi Laboratorium.
b.) Tanggal Praktikum: 17Januari 2015
c.) Tempat Praktikum: Lahan KampusII UNSA
B.) LandasanTeori
Tanah merupakan bahan alam yang memiliki wujud tersendiri. Dalam
kehidupan sehari hari tanah sangat dibutuhkan. Selain sebagai tempat berpijak,
tanah merupakan media tanam bagi tumbuhan. Tanah terdiri dari empat komponen
utama yaitu bahan mineral, bahan organik, udara, dan air tanah. Tanah sering
dikatakan memiliki fungski yang multidimensional. Oleh sebab itu sering timbul
masalah yang berkaitan dengan tanah yaitu ketersediaan tanah terbatas sedangkan
penggunaan semakin luas sehingga terjadi penurunan kualitas air tanah. Analisis
tanah dapat berupa pengukuran kimiawi,fisika, dan biologi yang bertujuan untuk
memahami sifat tanah dan kesesuaiannya untuk pertumbuhan tanaman. Dalam suatu
pandang tanah sebagai medium untuk pertumbuhan tanaman, Lengas tanah yang
merupakan salah satu sifat fisik tanah sangat berperan penting dalam menjaga
kelembapan tanah. Lengas menyusun dua per tiga bagian dari pori pori tanah pada
suhu kamar dan menjadi satu pertiga baguan jika suhu meningkat. Oleh karena itu,
pengetahuanmengenai kadar lengassangatlahpenting (Agehara, 2005).
Lengas tanah adalah air yang terdapat dalamtanah yang terikat oleh berbagai
kakas (matrik,osmosis, dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan
permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan
lengas tanah juga menentukan beberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan.
Bagian lengas tanah yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan
(Notohadiprabowo, 2006).
9. 9
Di dalam tanah air dapat bertahan tetap berada di dalam ruang pori karena
adanyaberbagai gaya yang yang bekerja pada air tersebut. Untuk dapat mengambil air
dari rongga pori tanah diperlukan gaya atau energi yang diperlukan untuk melawan
energi yang menahan air. Gaya gaya yang menahan air hingga bertahan dalam
rongga pori berasal dari absorbsi molekul air oleh padatan tanah, gaya tarik menarik
antaramolekul air, adanyalarutangaramdangayakapiler (Yonget al.,1975).
Jumlah air tanah yang bermanfaat untuk tanaman mempunyai batas bata
tertentu. Seperti pada kekurangan air, kelebihan air dapat merupakan kesukaran. Air
yang kelebihan itu tidaklah beracun, akan tetapi kekurangan udara pada tanah tanah
yang tergenanglah yang menyebabkan kerusakan. Tanaman dapat ditanam dengan
memuaskan dalam larutan air bila aerasi diberikan dengan baik. Dalam kaitanya
dengan daya penyimpanan air, tanah pasiran mempunyai daya pengikat terhadap
lengas tanah yang relative rendah karena permukaan kontak antara tanah pasiran ini
didominasi oleh pori pori mikro satu. Oleh karena itu, air yang jatuh ketanah pasiran
akan segera mengalami perkolasi dan air kapiler akan mudah lepas karena evaporasi
(Mukhid,2010).
C. Alat DanBahanPraktikum
Adapun alat yang digunakan yaitu 10 buah cawan porsekin/alumunium,
timbangananalitik, ovn daneskikator.
Bahanyangdigunakanyaitu contohtanahkeringgumpalan, contohtanahhalus
dancontohtanahasli.
D. CaraKerja
a. Timbang cawan kosongyang bersih
b. Masukkan contoh tanah kedalam cawan kira-kira separuh penuh kemudian
ditimbang
c. Masukkan cawan yang berisi tanah kedaalam oven yang telah diatur
temperaturnya1050
C-110
Cbiarkan8-12jam
d. Setelah dioven dikeluarkan dan didinginkan menggunakan eksikator kir-kira 15
menit kemudian di timbang.
11. 11
F. Pembahasan
Kadar lengas tanah adalah kandungan uap air yang terdapat dalam pori-pori
tanah, yang mampu diikat oleh partikel-partikel tanah dan tersimpan dalam tanah.
Pada percobaan praktikumlengas tanah dapat dikietahui bahwa, berat tanah sebelum
dioven lebih besar dari pada setelah dioven. Perbedaan berat itu terjadi karena saat
dioven air yang terkandung dalamtanah menguap, sehingga mengurangi bobot tanah.
Metode yang dilakukan dengan cara menimbang berat cawan kosong, menimbang
cawan+tanah, kemudian dipanaskan dengan suhu 1050
C-1100
Cselama 8-12 jambaru
ditimbang cawan+tanah setelah dioven, sehingga akan didapat selisih berat antara
setelah dan sebelum dikeringkan. Setelah didapatkan beratnya, kemudian dilakukan
perhitungan dengan rumus sebagai berikut: 情 瑞 情 = ()
()
100%.
Sehingga diperoleh hasil bahwa berat masing-masing sampel berbeda sebelum
ataupunsetelah dikeringkan. Dankadar lengasmasing-masinngsampel jugaberbeda.
G. Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan, kami dapat menarik beberapa kesimpulan bahwa
Pada beberapa jenis sampel tanah memiliki kadar lengas yang berbeda satu dengan
yang lainnya. Lengas tanah adalah air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh
berbagai kakas (matrik,osmosis, dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan
peningkatan permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah.
Tegangan lengas tanah juga menentukan beberapa banyak air yang dapat diserap
tumbuhan.
12. 12
DAFTARPUSTAKA
Agehara, S. and D.D. Warncke. 2005. Soil moistureandtemperature effect on nitrogen
releasse from organic nitrogen source. Soil Science Society of America
Journal 1: 69-74.
Mukhid,S.2010. Pengaruh Pemberian Lapisan Lempung Terhadap Peningkatan
Lengas Tanah Pada Lahan Berpasir. Info Perpustakaan : Jurnalsaint dan
Teknologi (Diaksestanggal 14November 2011).
Notohadiprawiro,T.2006. Pendayagunaan Pengelolaan Tanah untuk Proteksi
Lingkungan.
Yong,R.N and B.P Warkentin.1975. Soil Properties and Behaviour. Elsevier,
Amsterdam.