Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis protokol jaringan dan proses komunikasi data dalam jaringan, termasuk TCP/IP, UDP, DNS, HTTPS, SSH, Telnet, OSI Layer, dan karakteristik sistem komunikasi data seperti delivery, accuracy, timeliness, dan jitter.
1 of 5
Download to read offline
More Related Content
Ade Rahman 18311006 SI18B
1. Nama : Ade Rahman
NPM : 18311006
Kelas : SI18B
Jenis-Jenis Protokol
Pada jaringan komputer di seluruh dunia, ada beberapa jenis protokol yang digunakan
untuk berhubungan. Beberapa jenis protokol yaitu:
1. TCP/IP
Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (IP) merupakan
standar dari komunikasi data yang dipakai oleh komunitas internet. Standar ini
mengatur dalam proses tukar-menukar data atau informasi dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan internet.
2. User Datagram Protokol (UDP)
User Datagram Protocol (UDP) adalah transport TCP/IP yang dapat mendukung
komunikasi yang unreliable, tanpa adanya koneksi antar host di dalam suatu jaringan.
3. Domain Name System (DNS)
Domain Name Server (DNS) adalah distribute database yang dipakai dalam
pencarian nama komputer di dalam jaringan menggunakan TCP/IP. DNS dapat bekerja
pada jaringan dengan skala kecil sampai dengan global. Terkadang DNS juga
digunakan pada aplikasi yang terhubung langsung dengan internet.
4. HTTPS
Protokol HTTPS pasti sudah sering Anda dengar. Kata HTTPS bisa dilihat di
browser pada saat mengakses halaman website yang menggunakan SSL. Apalagi
HTTPS sudah banyak digunakan di beberapa website.
HTTPS berasal dar Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yang merupakan
protokol untuk mengatur komunikasi antara client dan server. Sedangkan HTTPS
merupakan versi aman dari HTTP biasa. HTTPS merupakan kombinasi dari
komunikasi HTTP biasa melalui Socket Secure Layer (SSL) atau Transport Layer
Security (TLS), jadi bukan merupakan protokol yang berbeda. Sehingga, ada dua jenis
lapisan enkripsi.
Kombinasi dilakukan untuk menjaga keamanan beberapa serangan pihak
ketiga. Biasanya serangan yang dilakukan adalah menyadap informasi dari komunikasi
yang terjadi.
5. SSH (Secure Shell)
SSH adalah sebuah protocol jaringan yang memungkinkan terjadinya
pertukaran data antara dua komputer dengan aman. Mulai dari mengirim file,
mengendalakan pada jarak yg jauh dan lain sebagainya. Dibanding dengan Telnet, FT,
protokol ini mempunyai tingkat keamanan yang unggul.
2. 6. Telnet (Telecommunication network)
Dikembangkan pada 1969, Telnet memiliki standarisasi sebagai IETF STD 8
yang merupakan standar internet pertama kali. Protokol ini berjalan pada koneksi
Internet atau LAN. Namun sayangnya Telnet mempunyai keterbatasan keamanan yang
masih beresiko.
7. OSI Layer
OSI Layer merupakan standar komunikasi yang diterapkan untuk jaringan
komputer. Standar ini digunakan untuk menentukan aturan sehingga seluruh alat
komunikasi bisa saling terkoneksi melalui jaringan internet.
OSI Layer dikembangkan untuk komputer agar dapat berkomunikasi pada
jaringan yang berbeda secara efisien. Protoko ini digambarkan sebagai informasi dari
suatu aplikasi komputer yang berpindah melalui jaringan internet ke komputer yang
lainnya. OSI Layer secara konseptual terbagi ke dalam tujuh lapisan dimana masing-
masing lapisan memiliki tugas yang spesifik.
Ketujuh lapisan OSI Layer adalah sebagai berikut:
1. Application Layer
Layer OSI ini paling berdekatan dengan end user. Layer ini bertanggung-jawab
atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan
service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer
lainnya.
2. Presentation Layer
Layer OSI ini bertanggung jawab dalam pengkodean dan konversi data dari
application layer. Presentation later bertanggung jawab untuk memastikan semua
data yang berasal dari application layer dapat dibaca pada sistem lainnya.
3. Session Layer
Layer OSI ini mempunyai tugas untuk menentukan bagaimana dua terminal
menjaga, memelihara dan mengatur koneksi. Selain itu layer ini berfungsi untuk
membentuk, me-manage, dan memutuskan session komunikasi antara entitas
presentation layer.
4. Transport Layer
Layer OSI ini bertanggung jawab untuk membagi data menjadi segmen,
menjaga koneksi logika antar terminal, dan menyediakan penanganan error.
5. Network Layer
Layer OSI ini bertanggung jawab untuk menentukan alamat jaringan,
menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menhaga antrian trafik
di jaringan.
3. 6. DataLink Layer
Layer OSI ini mempunyai tugas untuk menyediakan link untu data dan
memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan hardware kemudian
didistribusikan melalui media.
7. Physical Layer
Layer OSI yang terakhir ini bertugas untuk mengirimkan dan menerima data
mentah pada media fisik. Tujuan utama penggunaan OSI Layer adalah untuk
membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang
berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol
jaringan dan metode transmisi.
TCP/IP
TCP/IP merupakan standar komunikasi data dari komputer satu ke komputer yang lain
di dalam jaringan internet. Protokol ini banyak digunakan oleh komunitas untuk standarisasi
komunikasi yang digunakan. Protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite) atau
kumpulan protokol. Jadi protokol ini tidak dapat berdiri sendiri. Protokol TCP/IP paling banyak
digunakan pada saat ini.
Pada TCP/IP terdapat protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar
komputer. TCP/IP diimplementasikan arsitektur berlapis yang terdiri dari empat lapis, yaitu:
Application Layer, Transport Layer, Internet Layer, dan Network Access Layer
Proses Komunikasi data pada jaringan
Berikut adalah proses komunikasi data dalam jaringan yang dikutip dari Data and
Computer Communications karya William Stallings (2007).
1. Pengguna memiliki ide
Tahap awal dari proses komunikasi data dalam jaringan adalah pengguna
memiliki ide atau gagasan dan bermaksud untuk mengirimkannya kepada pengguna
lainnya. Ide atau gagasan ini kemudian dituangkan ke dalam bentuk pesan. Pesan
ini dapat berupa teks, angka, gambar, suara, atau video.
2. Pengguna memasukkan pesan melalui perangkat masukan data
Kemudian pengguna memasukkan pesan tersebut melalui perangkat masukan
atau perangkat input seperti papan ketik komputer, mouse, scanner, joystick dan
paddle, panel sensitif sentuhan (touch screen), jenis-jenis kamera digital dan
handycam, mikrofon dan headphone, atau graphics pads. Perangkat masukan data
adalah perangkat yang digunakan untuk menerima input atau masukan berupa data
atau perintah ataupun program yang akan diolah di dalam komputer.
3. Pemrosesan data oleh sumber data
Pesan yang telah dimasukkan melalui perangkat masukan kemudian diolah atau
diproses, dikalkulasi, dan dikelola oleh otak komputer atau CPU atau sumber data
lainnya.
4. 4. Data disimpan sementara di memori
Setiap informasi atau data kemudian ditempatkan atau dimasukkan dalam
bentuk analog atau digital serta dipecah ke dalam beberapa kelompok atau segmen
data yang disebut dengan paket.
Masing-masing paket data terdiri dari data aktual yang dikirimkan, kepala data,
informasi tentang jenis data, asal data, tempat tujuan data, dan bagaimana data
tersebut disajikan ketika sampai ke tempat tujuan.
5. Data dikirimkan ke transmitter
Data yang telah dimasukkan kemudian dikirimkan ke transmitter sebagai
rangkaian bit digital. Transmitter ini kemudian melakukan proses encoding
terhadap rangkaian bit digital tersebut kemudian mengirimkannya ke dalam bentuk
sinyal analog yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan. Misalnya,
modem yang mengkonversi sinyal analog menjadi sinyal digital dan begitu pula
sebaliknya.
6. Sinyal dikirimkan melalui media transmisi
Sinyal analog ini kemudian dikirimkan melalui media transmisi. Media
transmisi atau media komunikasi data adalah jalur fisik yang harus dilewati oleh
data dari transmitter ke receiver atau penerima. Adapun macam-macam media
komunikasi dalam jaringan di antaranya adalah kabel tembaga, serat optik, saluran
komunikasi nirkabel, dan lain-lain. (Baca juga : Gangguan Transmisi Data dalam
Komunikasi)
7. Sinyal diterima oleh penerima
Penerima kemudian menerima sinyal yang dikirimkan melalui media transmisi
atau media komunikasi data dan mengkonversinya ke dalam bentuk yang sesuai
dengan alat atau instrumen yang dituju.
Misalnya, modem menerima sinyal analog dari media transmisi atau media
komunikasi data dan mengubahnya menjadi rangkaian bit digital yang dapat
diterima oleh sistem komputer sebagai penerima.
8. Penerima mengirim rangkaian bit digital ke tujuan
Rangkaian bit digital ini kemudian dikirim ke komputer output dimana
rangakaian bit tersebut akan disimpan untuk sementara di dalam memori data
output. Dalam beberapa kasus, sistem tujuan akan berupaya untuk memperingatkan
bila terjadi error. Dan untuk selajutnya bekerja sama dengan sistem sumber sampai
akhirnya mendapatkan data yang bebas dari error. (Baca juga : Cara Mendeteksi
Error dalam Komunikasi Data)
9. Hasil pengolahan data ditampilkan melalui perangkat keluaran
Data-data ini kemudian diberikan kepada pengguna melalui suatu perangkat
keluaran atau output. Perangkat keluaran adalah perangkat yang berfungsi untuk
5. menampilkan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh otak komputer atau CPU
seperti monitor dan kartu video (video card), printer, atau speaker.
10. Pesan diterima oleh pengguna
Tahap terakhir dari proses komunikasi data dalam jaringan adalah pesan
diterima oleh pengguna. Pesan yang diterima oleh pengguna yang dituju adalah
pesan yang sama dengan pesan yang dikirimkan oleh pengguna sebelumnya. Atau
dengan kata lain, pesan atau message yang diterima oleh pengguna merupakan
salinan dari pesan aslinya
Efektivitas sistem komunikasi data bergantung pada empat karakteristik utama yaitu
delivery, accuracy, timeliness, dan jitter.
1. Delivery. Sistem komunikasi data harus mengirim data ke tujuan yang tepat dan
data juga harus diterima oleh dan perangkat atau pengguna yang dituju sebagaimana
fungsi komunikasi data.
2. Accuracy. Sistem komunikasi data harus mengirim data secara akurat. Data yang
tidak dapat dikirimkan atau rusak akan menjadi data yang tidak dapat digunakan
oleh pengguna.
3. Timeliness. Sistem komunikasi data harus mengirim data dalam jangka waktu
tertentu. Dalam artian, data yang dikirim terlambat akan sangat tidak berguna.
4. Jitter. Jitter mengacu pada variasi waktu data yang diterima.
Standarisasi dalam komunikasi data
Standarisasi aturan dalam komunikasi data ini memiliki beberapa komponen
diantaranya sebagai berikut:
1. Aturan atau prosedur yang digunakan untuk mengatur koneksi atau hubungan dari
satu perangka
2. t ke perangkat lainnya agar data dapat disampaikan dengan baik.
3. Format atau bentuk data juga mempengaruhi proses transfer atau pengiriman data
agar data dapat disampaikan dengan baik.
4. Setiap perangkat yang digunakan memiliki kode-kode khusus, begitu pula dengan data
yang ditransmisikan juga memiliki makna yang yang berbeda-beda.