際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ANALISIS DATA KUANTITATIF
(Penskalaan Multidimensional)
(AKKC 168)
DosenPembimbing : Drs. H. Karim, M. Si. /Rizki Amalia, M. Pd.
OLEH:
Hj. Nurul Nazmi A1C111215
Novita Rutaningsih A1C111211
Eny Sri Wiji Astuty A1C111212
Masitoh A1C111220
Rezky Rahmidayanti A1C110236
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis Multidimensional Scalling (MDS)merupakan salah satu teknik
peubah ganda yang dapat digunakan untuk menentukan posisi suatu obyek lainnya
berdasarkan penilaian kemiripannya. MDSdisebut juga Perceptual Map.
MDSberhubungan dengan pembuatan map untuk menggambarkan posisi sebuah
obyek dengan obyek lainnya berdasarkan kemiripan obyek-obyek tersebut.
MDSjuga merupakan teknik yang bisa membantu peneliti untuk mengenali
(mengidentifikasi) dimensi kunci yang mendasari evaluasi objek atau produk dari
responden.
Penggunaan lainnya meliputi perbandingan mutu fisi (seperti rasa masakan
atau berbagai bau), perbandingan kualitas suatu objek dengan objek yang lain,
persepsi kandidat politik atau isu, dan bahkan penilaian mengenai berbagai
budaya (cultural) antara kelompok yang berbeda. MDS dapat menyimpulkan
dimensi yang mendasari dari suatu seri kemiripan atau pertimbangan preferensi
yang diberikan oleh responden mengenai objek. Setelah data didapatkan, maka
MDSdapat menentukan:
1) Dimensi apa yang dipergunakan oleh responden ketika mengevaluasi objek.
2) Berapa dimensi yang akan dipergunakan untuk masalah yang dihadapi
(sedang diteliti).
3) Kepentingan relatif dari setiap dimensi.
4) Bagaimana objek dikaitkan atau dihubungkan secara perseptual(perceptually)?
Teknik yang terkait untuk menganalisis persepsi dan preferensi pelanggan
ialah analisis penskalaan multidimensional, dalam makalah ini akan ditunjukkan
langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan analisis penskalaan
multidimensional.
2
BAB II
TEORI ANALISIS
1. Contoh Penerapan Kasus
Bagian staf kelengkapan akademik Universitas Lambung Mangkurat ingin
mengetahui bagaimana penggunaan ruang perkuliahan Bengkel Pendidikan
Matematika dibandingkan ruang perkuliahan lain yang digunakan khususnya
oleh mahasiswa/i Prodi Pendidikan Matematika, diantaranya Ruang
Laboratorium Komputer MIPA, Ruang Multimedia MIPA, Ruang 18 FKIP,
dan Ruang 26 FKIP. Informasi yang didapat atau data yang didapat nanti akan
digunakan untuk evaluasi perbaikan dalam kenyamanan perkuliahan
khususnya oleh mahasiswa/i Prodi Pendidikan Matematika.
Untuk itu, para staf memberikan kuesioner kepada 30 mahasiswa/i yang
selama ini menggunakan kelima ruang perkuliahan tersebut, dan dianggap bisa
mencerminkan keadaan ruang perkuliahan selama ini. Ke-30 responden
diminta untuk memberikan penilaian tentang kemiripan (similarity)antara
ruang perkuliahan satu dengan ruang perkuliahan lain dengan skala 1 sampai
5, dimana :
 Skala 1 berarti dua ruang perkuliahan tertentu yang dibandingkan sangat
mirip satu dengan yang lain (mungkin ruang kelas sama-sama bersih,
fasilitas penunjang sama-sama lengkap dan sebagainya).
 Skala 5 berarti dua ruang perkuliahan tertentu yang dibandingkan sangat
tidak mirip (berbeda) satu dengan yang lain (mungkin ruang
perkuliahansatu bersih sedangkan pada ruang perkuliahan yang lain
kurang bersih atau bahkan kotor, fasilitas penunjang di ruang perkuliahan
satu lengkap sedangkan pada ruang perkuliahan yang lain kurang lengkap,
dan sebagainya).
 Responden bisa memberikan nilai di antara skala 1 sampai 5. Dengan
demikian, walaupun hasil bisa bulat, namun jenis data adalah rasio, dan
bukan ordinal.
Datanya adalah sebagai berikut :
3
2. Langkah-langkah analisis menggunakan SPSS
Pembahasan MDS pada kasus ini menggunakanpembuatan map (grafik)
dua dimensi.
1) Masukkan data yang telah didapat ke dalam SPSS.
2) Menu Analyze  Scale  Multidimensional Scaling (ALSCALE)
Akan tampak di layar:
4
Pengisian:
 Variables atau variabel yang akan diproses. Sesuai kasus, masukkan
Bengkel MIPA, Laboratorium Kom MIPA, Multimedia MIPA, Ruang
18, danRuang 26.
 Buka ikon MODEL. Tampak di layar:
Pengisian:
 Bagian LEVEL OF MEASUREMENT. Karena data yang diisikan adalah
rasio, maka klik mouse pada ratio.
 Bagian SCALING MODEL, atau model untuk membuat peta MDS. Untuk
keseragaman, pilih Individual Difference Euclidean Distance, dan
biarkan bagian yang lain.
 Bagian DIMENSION, atau dimensi yang akan ditampakkan pada peta.
Pada umumnya, sebagian besar peta MDS mempunyai dua dimensi
{sumbu x dan sumbu y}, atau bisa tiga dimensi. Lebih dari itu, memang
5
dimungkinkan, namun akan sulit dan kompleks dalam pembahasannya. Di
sini akan dibuat grafik dua dimensi {sumbu} sehingga biarkan saja
dimensi pada angka 2.
3) Abaikan bagian lain dan tekan CONTINUE untuk kembali ke kotak dialog
utama.
4) Buka ikon OPTIONS. Tampak di layar:
Pengisian:
Bagian ini menampilkan grafik apa saja yang akan dibuat. Untuk
keseragaman, pilih Group Plots, Individual subject plots, Data matrix, dan
Model and options summary.
5) Abaikan bagian lain, dan tekan CONTINUE untuk kembali ke kotak
dialog utama.
6) Abaikan bagian lain,dan tekan OK untuk proses data.
3. Output
Output dengan nama MDS 2 DIMENSI OUTPUT dan analisisnya.
Young's S-stress formula 1 is used.
Iteration S-stress Improvement
0 ,43798
1 ,43798
2 ,42078 ,01720
3 ,41653 ,00425
4 ,41538 ,00115
5 ,41490 ,00048
Iterations stopped because
S-stress improvement is less than ,001000
Averaged (rms) over matrices
6
Stress = ,31084 RSQ = ,31080
Configuration derived in 2 dimensions
Stimulus Coordinates
Dimension
Stimulus Stimulus 1 2
Number Name
1 Bengkel_ 1,7675 ,0584
2 Laborato -1,3052 -,7181
3 Multimed -,2817 1,2455
4 Ruang_18 ,1053 -1,4672
5 Ruang_26 -,2859 ,8814
Dalam bentuk peta
Analisis
Ini adalah peta hasil proses ALSCAL untuk menampilkan map MDS dari
kasus di atas. Terlihat bahwa ruang Multimedia MIPA ternyata mempunyai
kemiripan dengan Ruang 26,karena letaknya paling berdekatan dan berada
pada kuadran yang sama. Ruang Laboratorium Kom MIPA, Ruang 18, dan,
Bengkel MIPA,terletak jauh dari ke duaruangan yang lain, karena itu bisa
7
dikatakan ruang Laboratorium Kom MIPA, Ruang 18, dan, Bengkel
MIPAberbeda jika di bandingkan dengan satu kelompok ruangan yang lain.
Perhatikan analisis dari sudut dimensi 1 {sumbu x} dan dimensi 2
{sumbu y}:
 DIMENSI 1.Dari gambar terlihat bahwa semakin ke kanan maka angka
dimensi 1 semakin besar.Juga terlihat bahwa ruang Bengkel MIPA berada
paling dekat dengan angka dimensi 1 yang terbesar (di ujung kanan garis
horizontal). Hal ini berarti ruang Bengkel MIPA mempunyai faktor-faktor
pada dimensi 1 yang sangat membedakan di banding dengan ruangan
lainnya. Misalkan saja dimensi 1 mengandung faktor alat perkuliahan
lengkap (meja kursi, whiteboard, LCD,dll), pendingin ruangan berfungsi
baik (jendela, AC, kipas angin, dll) dan penyusunan tempat duduk tertata
rapiuntuk perkuliahan. Maka bisa dikatakan bahwa alat perkuliahan
lengkap (meja kursi, whiteboard, LCD,dll), pendingin ruangan berfungsi
baik (jendela, AC, kipas angin, dll) dan penyusunan tempat duduk tertata
rapiuntuk perkuliahanruang Bengkel MIPA adalah hal-hal yang paling
membedakan di bandingkan faktor-faktor lainnya, dibandingkan dengan
keempatruangan lain. Sedangkan ruang Laboratorium Kom MIPA, karena
terletak paling kiri dengan angka paling kecil, maka di benak responden,
faktor alat perkuliahan lengkap (meja kursi, whiteboard, LCD,dll),
pendingin ruangan berfungsi baik (jendela, AC, kipas angin, dll) dan
penyusunan tempat duduk tertata rapiuntuk perkuliahan bukan faktor yang
membedakannya dengan ruangan lain.
 DIMENSI 2. Dari gambar terlihat bahwa semakin ke atas,maka angka
dimensi 2 semakin besar.Juga terlihat bahwa ruang Bengkel MIPA berada
pada paling dekat dengan angka dimensi 2 yang terbesar (di ujung atas
garis vertikal).Hal ini berarti ruang Bengkel MIPAmempunyai faktor-
faktor pada dimensi 2 yang paling membedakan dibanding dengan ruangan
lainnya. Misalkan saja dimensi 2 mengandung faktor dominan seperti
ruang perkuliahan bersih dan ruang perkuliahan terjangkau Wi-Fi, maka
ruang perkuliahan bersih dan ruang perkuliahan terjangkau Wi-Fidi ruang
8
Bengkel MIPA adalah faktor yang paling membedakan dibandingkan
keempatruangan lain. Sedangkan Ruang 18, karena terletak paling bawah
dengan angka paling kecil, maka di benak responden, faktor ruang
perkuliahan bersih dan ruang perkuliahan terjangkau Wi-Fisesuatu yang
membuat Ruang 18 berbeda dengan keempat ruangan yang lain.
Dengan mengetahui fakta tersebut, bisa dikembangkan beberapa alternatif
strategi bagi ruang perkuliahan Bengkel Pendidikan Matematika dalam
penggunaan ruangan perkuliahan:
1. Sebaiknya tidak perlu bersaing dengan ruang Multimedia MIPA, karena di
mata responden, kedua ruangan mempunyai banyak kemiripan. Apabila
kedua ruanganmenempati lokasi yang berjauhan, sehingga kompetisi
untuk menigkatkan penggunaantidak relevan lagi.
2. Dengan Ruang 18, karena mempunyai variabel yang paling membedakan
adalah ruang perkuliahan bersih, ruang perkuliahan terjangkau Wi-Fi, dan
ruang Bengkel MIPA bisa membuat ruang perkuliahan bersih lagi dan
ruang perkuliahan terjangkau Wi-Fi, hingga responden mungkin setelah
beberapa saat, akan mengubah persepsinya.
Uji keselarasan responden dalam memberi penilaian
MDS juga menyediakan fasilias untuk menguji apakah para responden yang
sudah mengisi skala kemiripan antar ruangan di atas, sudah selaras ataukah
tidak. Selaras disini bisa diartikan para responden mempunyai sikap yang sama
(homogen) dalam menilai kemiripan antar ruangan. Ada dua grafik untuk melihat
hal tersebut.
9
Pada grafik di atas, terlihat posisi ke-30 responden (lihat nomor responden
dalam bulatan) bisa di bentuk sebuah garis lurus yang menuju ke kanan
bawah. Hal ini membuktikan adanya kekonsistenan para responden dalam
menilai kemiripan kelima ruangan
10
Dalam grafik yang berisi kumpulan koordinat 30 x 5 isi kuesioner
kemiripan tersebut, terlihat titik-titik koordinat tidak membentuk berbagi
kelompok koordinat sendiri, namun relatif menggerombol di tengah. Hal ini
membuktikan kesamaan sikap para responden.
11
BAB III
KESIMPULAN
MDSdigunakan untuk mengetahui hubungan interdepensi atau saling
ketergantungan antar variabel atau data. Hubungan ini tidak diketahui melalui
reduksi ataupun pengelompokan variabel, melainkan dengan membandingkan
variabel yang ada pada setiap obyek yang bersangkutan dengan menggunakan
perceptual map. Konsep dasar MDS adalah pemetaan.
Untuk menganalisis MDS kita dapat menggunakan software seperti SPSS
dan menganalisanya. Dan dari contoh kasus yang telah di bahas di bab
terdahulu, dapat disimpulkan bahwa dimata responden/pengguna ruang
perkuliahan Multimedia MIPA mempunyai kemiripan dengan Ruang 26,
sedangkan Laboratorium Kom MIPA, Ruang 18, dan, Bengkel MIPAtidak
mirip atau berbeda jika dibandingkan dengan ke dua ruangan yang lainnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
BUKU BAHAN AJAR ANALISIS DATA KUANTITATIF FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT BANJARMASIN. 2011.

More Related Content

What's hot (20)

Modul Statistika Crosstab
Modul Statistika CrosstabModul Statistika Crosstab
Modul Statistika Crosstab
Maryam Susana Oktoviawati Sundari
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbs
Judianto Nugroho
Analisis tabel silang
Analisis tabel silangAnalisis tabel silang
Analisis tabel silang
Kameliani Arif
Artikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cb
Artikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cbArtikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cb
Artikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cb
Vendra Septianto
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika nikenKuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Niken Feladita
Rangkuman Materi Ststistika
Rangkuman Materi StstistikaRangkuman Materi Ststistika
Rangkuman Materi Ststistika
Fuad Nasir
pengolahan data
pengolahan datapengolahan data
pengolahan data
Putra Yasa
Makalah metode numerik regula falsi
Makalah metode numerik regula falsiMakalah metode numerik regula falsi
Makalah metode numerik regula falsi
anisah cantik
Penyajian dan pengolahan data kelas 6 sd
Penyajian dan pengolahan data kelas 6 sdPenyajian dan pengolahan data kelas 6 sd
Penyajian dan pengolahan data kelas 6 sd
Lutpiatul Hikmah
15986 15984-2-pb
15986 15984-2-pb15986 15984-2-pb
15986 15984-2-pb
Zulhamidi Zulhamidi
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistikaKuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
ahmad fauzan
Presentasi AHP
Presentasi AHPPresentasi AHP
Presentasi AHP
guest4ccfd31
Statistika dasar penyajian data
Statistika dasar penyajian dataStatistika dasar penyajian data
Statistika dasar penyajian data
nurwa ningsih
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS CrosstabLaporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laras Kun Rahmanti Putri
PowerPoint Statistika
PowerPoint StatistikaPowerPoint Statistika
PowerPoint Statistika
Aisyah Turidho
Statistika pendidikan unit_3
Statistika pendidikan unit_3Statistika pendidikan unit_3
Statistika pendidikan unit_3
kelasrs12a
STATISTIKA DASAR (CARA PENYAJIAN DATA STATISTIKA)
STATISTIKA DASAR (CARA PENYAJIAN DATA STATISTIKA)STATISTIKA DASAR (CARA PENYAJIAN DATA STATISTIKA)
STATISTIKA DASAR (CARA PENYAJIAN DATA STATISTIKA)
Yusrina Fitriani Ns
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
Fadli Adli
Penyajian Data dan Aplikasinya pada penelitian
Penyajian Data dan Aplikasinya pada penelitianPenyajian Data dan Aplikasinya pada penelitian
Penyajian Data dan Aplikasinya pada penelitian
Novi Suryani
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbs
Judianto Nugroho
Analisis tabel silang
Analisis tabel silangAnalisis tabel silang
Analisis tabel silang
Kameliani Arif
Artikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cb
Artikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cbArtikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cb
Artikel7 d06973bf5717bdc8687bcbdde31c4cb
Vendra Septianto
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika nikenKuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Niken Feladita
Rangkuman Materi Ststistika
Rangkuman Materi StstistikaRangkuman Materi Ststistika
Rangkuman Materi Ststistika
Fuad Nasir
pengolahan data
pengolahan datapengolahan data
pengolahan data
Putra Yasa
Makalah metode numerik regula falsi
Makalah metode numerik regula falsiMakalah metode numerik regula falsi
Makalah metode numerik regula falsi
anisah cantik
Penyajian dan pengolahan data kelas 6 sd
Penyajian dan pengolahan data kelas 6 sdPenyajian dan pengolahan data kelas 6 sd
Penyajian dan pengolahan data kelas 6 sd
Lutpiatul Hikmah
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistikaKuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
ahmad fauzan
Statistika dasar penyajian data
Statistika dasar penyajian dataStatistika dasar penyajian data
Statistika dasar penyajian data
nurwa ningsih
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS CrosstabLaporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laras Kun Rahmanti Putri
PowerPoint Statistika
PowerPoint StatistikaPowerPoint Statistika
PowerPoint Statistika
Aisyah Turidho
Statistika pendidikan unit_3
Statistika pendidikan unit_3Statistika pendidikan unit_3
Statistika pendidikan unit_3
kelasrs12a
STATISTIKA DASAR (CARA PENYAJIAN DATA STATISTIKA)
STATISTIKA DASAR (CARA PENYAJIAN DATA STATISTIKA)STATISTIKA DASAR (CARA PENYAJIAN DATA STATISTIKA)
STATISTIKA DASAR (CARA PENYAJIAN DATA STATISTIKA)
Yusrina Fitriani Ns
Penyajian Data dan Aplikasinya pada penelitian
Penyajian Data dan Aplikasinya pada penelitianPenyajian Data dan Aplikasinya pada penelitian
Penyajian Data dan Aplikasinya pada penelitian
Novi Suryani

Recently uploaded (20)

Pengantar Hak & Perlindungan Anak Pertemuan ke 2.pptx
Pengantar Hak & Perlindungan Anak Pertemuan ke 2.pptxPengantar Hak & Perlindungan Anak Pertemuan ke 2.pptx
Pengantar Hak & Perlindungan Anak Pertemuan ke 2.pptx
DenokAnggraini
pertemuan 1. konsep dasar animasi 2 dimensi 3 dimensi
pertemuan 1. konsep dasar animasi 2 dimensi 3 dimensipertemuan 1. konsep dasar animasi 2 dimensi 3 dimensi
pertemuan 1. konsep dasar animasi 2 dimensi 3 dimensi
DivaAndinnaSalsabill
materi ppt jenis animasi ya jangan lupa di baca yaa, ada materi yang menarik ...
materi ppt jenis animasi ya jangan lupa di baca yaa, ada materi yang menarik ...materi ppt jenis animasi ya jangan lupa di baca yaa, ada materi yang menarik ...
materi ppt jenis animasi ya jangan lupa di baca yaa, ada materi yang menarik ...
DivaAndinnaSalsabill
Materi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025
Materi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025Materi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025
Materi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025
SABDA
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 ...
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 ...MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 ...
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 ...
AndiCoc
Modeling-dan-Texturing-untuk-Animasi-Edukatif.pptx
Modeling-dan-Texturing-untuk-Animasi-Edukatif.pptxModeling-dan-Texturing-untuk-Animasi-Edukatif.pptx
Modeling-dan-Texturing-untuk-Animasi-Edukatif.pptx
DivaAndinnaSalsabill
PPT IPS EKONOMI SMA KLS X REV_BAB 3.pptx
PPT IPS EKONOMI SMA KLS X REV_BAB 3.pptxPPT IPS EKONOMI SMA KLS X REV_BAB 3.pptx
PPT IPS EKONOMI SMA KLS X REV_BAB 3.pptx
jesen304
Peran Aktif Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Buton Tahu...
Peran Aktif Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Buton Tahu...Peran Aktif Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Buton Tahu...
Peran Aktif Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Buton Tahu...
laodemuhamadarifin82
Modul Ajar Informatika Kelas 9 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 9 SMP/MTs Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 9 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 9 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
perkembangan harga badan pusat statistik
perkembangan harga badan pusat statistikperkembangan harga badan pusat statistik
perkembangan harga badan pusat statistik
MulkyH
Pertemuan ke-2 Metode Penelitian, materi masalah penelitian
Pertemuan ke-2 Metode Penelitian, materi masalah penelitianPertemuan ke-2 Metode Penelitian, materi masalah penelitian
Pertemuan ke-2 Metode Penelitian, materi masalah penelitian
HjSrimurniaty1
MODUL AJAR DEEP LEARNING MATEMATIKA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULUM MERD...
MODUL AJAR DEEP LEARNING MATEMATIKA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULUM MERD...MODUL AJAR DEEP LEARNING MATEMATIKA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULUM MERD...
MODUL AJAR DEEP LEARNING MATEMATIKA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULUM MERD...
AndiCoc
Dasar-Dasar-Storytelling-untuk-Animasi-Edukatif.pptx
Dasar-Dasar-Storytelling-untuk-Animasi-Edukatif.pptxDasar-Dasar-Storytelling-untuk-Animasi-Edukatif.pptx
Dasar-Dasar-Storytelling-untuk-Animasi-Edukatif.pptx
DivaAndinnaSalsabill
ppt animasi storytelling pertemuan 3 .pptx
ppt animasi storytelling pertemuan 3 .pptxppt animasi storytelling pertemuan 3 .pptx
ppt animasi storytelling pertemuan 3 .pptx
DivaAndinnaSalsabill
Teknis Diskusi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025
Teknis Diskusi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025Teknis Diskusi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025
Teknis Diskusi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025
SABDA
Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
materi ppt topik 14 filosofis oendidikan
materi ppt topik 14 filosofis oendidikanmateri ppt topik 14 filosofis oendidikan
materi ppt topik 14 filosofis oendidikan
refinsa23090
Pengenalan-Software-Animasi-3D.pptxjhbjhj
Pengenalan-Software-Animasi-3D.pptxjhbjhjPengenalan-Software-Animasi-3D.pptxjhbjhj
Pengenalan-Software-Animasi-3D.pptxjhbjhj
DivaAndinnaSalsabill
MODUL AJAR DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULU...
MODUL AJAR DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULU...MODUL AJAR DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULU...
MODUL AJAR DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULU...
AndiCoc
materi ppt topik 15 filosofis pendidikan
materi ppt topik 15 filosofis pendidikanmateri ppt topik 15 filosofis pendidikan
materi ppt topik 15 filosofis pendidikan
refinsa23090
Pengantar Hak & Perlindungan Anak Pertemuan ke 2.pptx
Pengantar Hak & Perlindungan Anak Pertemuan ke 2.pptxPengantar Hak & Perlindungan Anak Pertemuan ke 2.pptx
Pengantar Hak & Perlindungan Anak Pertemuan ke 2.pptx
DenokAnggraini
pertemuan 1. konsep dasar animasi 2 dimensi 3 dimensi
pertemuan 1. konsep dasar animasi 2 dimensi 3 dimensipertemuan 1. konsep dasar animasi 2 dimensi 3 dimensi
pertemuan 1. konsep dasar animasi 2 dimensi 3 dimensi
DivaAndinnaSalsabill
materi ppt jenis animasi ya jangan lupa di baca yaa, ada materi yang menarik ...
materi ppt jenis animasi ya jangan lupa di baca yaa, ada materi yang menarik ...materi ppt jenis animasi ya jangan lupa di baca yaa, ada materi yang menarik ...
materi ppt jenis animasi ya jangan lupa di baca yaa, ada materi yang menarik ...
DivaAndinnaSalsabill
Materi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025
Materi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025Materi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025
Materi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025
SABDA
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 ...
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 ...MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 ...
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 ...
AndiCoc
Modeling-dan-Texturing-untuk-Animasi-Edukatif.pptx
Modeling-dan-Texturing-untuk-Animasi-Edukatif.pptxModeling-dan-Texturing-untuk-Animasi-Edukatif.pptx
Modeling-dan-Texturing-untuk-Animasi-Edukatif.pptx
DivaAndinnaSalsabill
PPT IPS EKONOMI SMA KLS X REV_BAB 3.pptx
PPT IPS EKONOMI SMA KLS X REV_BAB 3.pptxPPT IPS EKONOMI SMA KLS X REV_BAB 3.pptx
PPT IPS EKONOMI SMA KLS X REV_BAB 3.pptx
jesen304
Peran Aktif Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Buton Tahu...
Peran Aktif Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Buton Tahu...Peran Aktif Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Buton Tahu...
Peran Aktif Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Buton Tahu...
laodemuhamadarifin82
Modul Ajar Informatika Kelas 9 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 9 SMP/MTs Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 9 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 9 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
perkembangan harga badan pusat statistik
perkembangan harga badan pusat statistikperkembangan harga badan pusat statistik
perkembangan harga badan pusat statistik
MulkyH
Pertemuan ke-2 Metode Penelitian, materi masalah penelitian
Pertemuan ke-2 Metode Penelitian, materi masalah penelitianPertemuan ke-2 Metode Penelitian, materi masalah penelitian
Pertemuan ke-2 Metode Penelitian, materi masalah penelitian
HjSrimurniaty1
MODUL AJAR DEEP LEARNING MATEMATIKA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULUM MERD...
MODUL AJAR DEEP LEARNING MATEMATIKA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULUM MERD...MODUL AJAR DEEP LEARNING MATEMATIKA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULUM MERD...
MODUL AJAR DEEP LEARNING MATEMATIKA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULUM MERD...
AndiCoc
Dasar-Dasar-Storytelling-untuk-Animasi-Edukatif.pptx
Dasar-Dasar-Storytelling-untuk-Animasi-Edukatif.pptxDasar-Dasar-Storytelling-untuk-Animasi-Edukatif.pptx
Dasar-Dasar-Storytelling-untuk-Animasi-Edukatif.pptx
DivaAndinnaSalsabill
ppt animasi storytelling pertemuan 3 .pptx
ppt animasi storytelling pertemuan 3 .pptxppt animasi storytelling pertemuan 3 .pptx
ppt animasi storytelling pertemuan 3 .pptx
DivaAndinnaSalsabill
Teknis Diskusi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025
Teknis Diskusi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025Teknis Diskusi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025
Teknis Diskusi Kelas Orang Tua dan Keluarga - OTK 2025
SABDA
Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Prakarya Rekayasa Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
materi ppt topik 14 filosofis oendidikan
materi ppt topik 14 filosofis oendidikanmateri ppt topik 14 filosofis oendidikan
materi ppt topik 14 filosofis oendidikan
refinsa23090
Pengenalan-Software-Animasi-3D.pptxjhbjhj
Pengenalan-Software-Animasi-3D.pptxjhbjhjPengenalan-Software-Animasi-3D.pptxjhbjhj
Pengenalan-Software-Animasi-3D.pptxjhbjhj
DivaAndinnaSalsabill
MODUL AJAR DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULU...
MODUL AJAR DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULU...MODUL AJAR DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULU...
MODUL AJAR DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULU...
AndiCoc
materi ppt topik 15 filosofis pendidikan
materi ppt topik 15 filosofis pendidikanmateri ppt topik 15 filosofis pendidikan
materi ppt topik 15 filosofis pendidikan
refinsa23090
Ad

Adk kel.4

  • 1. ANALISIS DATA KUANTITATIF (Penskalaan Multidimensional) (AKKC 168) DosenPembimbing : Drs. H. Karim, M. Si. /Rizki Amalia, M. Pd. OLEH: Hj. Nurul Nazmi A1C111215 Novita Rutaningsih A1C111211 Eny Sri Wiji Astuty A1C111212 Masitoh A1C111220 Rezky Rahmidayanti A1C110236 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN APRIL2015
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN Analisis Multidimensional Scalling (MDS)merupakan salah satu teknik peubah ganda yang dapat digunakan untuk menentukan posisi suatu obyek lainnya berdasarkan penilaian kemiripannya. MDSdisebut juga Perceptual Map. MDSberhubungan dengan pembuatan map untuk menggambarkan posisi sebuah obyek dengan obyek lainnya berdasarkan kemiripan obyek-obyek tersebut. MDSjuga merupakan teknik yang bisa membantu peneliti untuk mengenali (mengidentifikasi) dimensi kunci yang mendasari evaluasi objek atau produk dari responden. Penggunaan lainnya meliputi perbandingan mutu fisi (seperti rasa masakan atau berbagai bau), perbandingan kualitas suatu objek dengan objek yang lain, persepsi kandidat politik atau isu, dan bahkan penilaian mengenai berbagai budaya (cultural) antara kelompok yang berbeda. MDS dapat menyimpulkan dimensi yang mendasari dari suatu seri kemiripan atau pertimbangan preferensi yang diberikan oleh responden mengenai objek. Setelah data didapatkan, maka MDSdapat menentukan: 1) Dimensi apa yang dipergunakan oleh responden ketika mengevaluasi objek. 2) Berapa dimensi yang akan dipergunakan untuk masalah yang dihadapi (sedang diteliti). 3) Kepentingan relatif dari setiap dimensi. 4) Bagaimana objek dikaitkan atau dihubungkan secara perseptual(perceptually)? Teknik yang terkait untuk menganalisis persepsi dan preferensi pelanggan ialah analisis penskalaan multidimensional, dalam makalah ini akan ditunjukkan langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan analisis penskalaan multidimensional.
  • 3. 2 BAB II TEORI ANALISIS 1. Contoh Penerapan Kasus Bagian staf kelengkapan akademik Universitas Lambung Mangkurat ingin mengetahui bagaimana penggunaan ruang perkuliahan Bengkel Pendidikan Matematika dibandingkan ruang perkuliahan lain yang digunakan khususnya oleh mahasiswa/i Prodi Pendidikan Matematika, diantaranya Ruang Laboratorium Komputer MIPA, Ruang Multimedia MIPA, Ruang 18 FKIP, dan Ruang 26 FKIP. Informasi yang didapat atau data yang didapat nanti akan digunakan untuk evaluasi perbaikan dalam kenyamanan perkuliahan khususnya oleh mahasiswa/i Prodi Pendidikan Matematika. Untuk itu, para staf memberikan kuesioner kepada 30 mahasiswa/i yang selama ini menggunakan kelima ruang perkuliahan tersebut, dan dianggap bisa mencerminkan keadaan ruang perkuliahan selama ini. Ke-30 responden diminta untuk memberikan penilaian tentang kemiripan (similarity)antara ruang perkuliahan satu dengan ruang perkuliahan lain dengan skala 1 sampai 5, dimana : Skala 1 berarti dua ruang perkuliahan tertentu yang dibandingkan sangat mirip satu dengan yang lain (mungkin ruang kelas sama-sama bersih, fasilitas penunjang sama-sama lengkap dan sebagainya). Skala 5 berarti dua ruang perkuliahan tertentu yang dibandingkan sangat tidak mirip (berbeda) satu dengan yang lain (mungkin ruang perkuliahansatu bersih sedangkan pada ruang perkuliahan yang lain kurang bersih atau bahkan kotor, fasilitas penunjang di ruang perkuliahan satu lengkap sedangkan pada ruang perkuliahan yang lain kurang lengkap, dan sebagainya). Responden bisa memberikan nilai di antara skala 1 sampai 5. Dengan demikian, walaupun hasil bisa bulat, namun jenis data adalah rasio, dan bukan ordinal. Datanya adalah sebagai berikut :
  • 4. 3 2. Langkah-langkah analisis menggunakan SPSS Pembahasan MDS pada kasus ini menggunakanpembuatan map (grafik) dua dimensi. 1) Masukkan data yang telah didapat ke dalam SPSS. 2) Menu Analyze Scale Multidimensional Scaling (ALSCALE) Akan tampak di layar:
  • 5. 4 Pengisian: Variables atau variabel yang akan diproses. Sesuai kasus, masukkan Bengkel MIPA, Laboratorium Kom MIPA, Multimedia MIPA, Ruang 18, danRuang 26. Buka ikon MODEL. Tampak di layar: Pengisian: Bagian LEVEL OF MEASUREMENT. Karena data yang diisikan adalah rasio, maka klik mouse pada ratio. Bagian SCALING MODEL, atau model untuk membuat peta MDS. Untuk keseragaman, pilih Individual Difference Euclidean Distance, dan biarkan bagian yang lain. Bagian DIMENSION, atau dimensi yang akan ditampakkan pada peta. Pada umumnya, sebagian besar peta MDS mempunyai dua dimensi {sumbu x dan sumbu y}, atau bisa tiga dimensi. Lebih dari itu, memang
  • 6. 5 dimungkinkan, namun akan sulit dan kompleks dalam pembahasannya. Di sini akan dibuat grafik dua dimensi {sumbu} sehingga biarkan saja dimensi pada angka 2. 3) Abaikan bagian lain dan tekan CONTINUE untuk kembali ke kotak dialog utama. 4) Buka ikon OPTIONS. Tampak di layar: Pengisian: Bagian ini menampilkan grafik apa saja yang akan dibuat. Untuk keseragaman, pilih Group Plots, Individual subject plots, Data matrix, dan Model and options summary. 5) Abaikan bagian lain, dan tekan CONTINUE untuk kembali ke kotak dialog utama. 6) Abaikan bagian lain,dan tekan OK untuk proses data. 3. Output Output dengan nama MDS 2 DIMENSI OUTPUT dan analisisnya. Young's S-stress formula 1 is used. Iteration S-stress Improvement 0 ,43798 1 ,43798 2 ,42078 ,01720 3 ,41653 ,00425 4 ,41538 ,00115 5 ,41490 ,00048 Iterations stopped because S-stress improvement is less than ,001000 Averaged (rms) over matrices
  • 7. 6 Stress = ,31084 RSQ = ,31080 Configuration derived in 2 dimensions Stimulus Coordinates Dimension Stimulus Stimulus 1 2 Number Name 1 Bengkel_ 1,7675 ,0584 2 Laborato -1,3052 -,7181 3 Multimed -,2817 1,2455 4 Ruang_18 ,1053 -1,4672 5 Ruang_26 -,2859 ,8814 Dalam bentuk peta Analisis Ini adalah peta hasil proses ALSCAL untuk menampilkan map MDS dari kasus di atas. Terlihat bahwa ruang Multimedia MIPA ternyata mempunyai kemiripan dengan Ruang 26,karena letaknya paling berdekatan dan berada pada kuadran yang sama. Ruang Laboratorium Kom MIPA, Ruang 18, dan, Bengkel MIPA,terletak jauh dari ke duaruangan yang lain, karena itu bisa
  • 8. 7 dikatakan ruang Laboratorium Kom MIPA, Ruang 18, dan, Bengkel MIPAberbeda jika di bandingkan dengan satu kelompok ruangan yang lain. Perhatikan analisis dari sudut dimensi 1 {sumbu x} dan dimensi 2 {sumbu y}: DIMENSI 1.Dari gambar terlihat bahwa semakin ke kanan maka angka dimensi 1 semakin besar.Juga terlihat bahwa ruang Bengkel MIPA berada paling dekat dengan angka dimensi 1 yang terbesar (di ujung kanan garis horizontal). Hal ini berarti ruang Bengkel MIPA mempunyai faktor-faktor pada dimensi 1 yang sangat membedakan di banding dengan ruangan lainnya. Misalkan saja dimensi 1 mengandung faktor alat perkuliahan lengkap (meja kursi, whiteboard, LCD,dll), pendingin ruangan berfungsi baik (jendela, AC, kipas angin, dll) dan penyusunan tempat duduk tertata rapiuntuk perkuliahan. Maka bisa dikatakan bahwa alat perkuliahan lengkap (meja kursi, whiteboard, LCD,dll), pendingin ruangan berfungsi baik (jendela, AC, kipas angin, dll) dan penyusunan tempat duduk tertata rapiuntuk perkuliahanruang Bengkel MIPA adalah hal-hal yang paling membedakan di bandingkan faktor-faktor lainnya, dibandingkan dengan keempatruangan lain. Sedangkan ruang Laboratorium Kom MIPA, karena terletak paling kiri dengan angka paling kecil, maka di benak responden, faktor alat perkuliahan lengkap (meja kursi, whiteboard, LCD,dll), pendingin ruangan berfungsi baik (jendela, AC, kipas angin, dll) dan penyusunan tempat duduk tertata rapiuntuk perkuliahan bukan faktor yang membedakannya dengan ruangan lain. DIMENSI 2. Dari gambar terlihat bahwa semakin ke atas,maka angka dimensi 2 semakin besar.Juga terlihat bahwa ruang Bengkel MIPA berada pada paling dekat dengan angka dimensi 2 yang terbesar (di ujung atas garis vertikal).Hal ini berarti ruang Bengkel MIPAmempunyai faktor- faktor pada dimensi 2 yang paling membedakan dibanding dengan ruangan lainnya. Misalkan saja dimensi 2 mengandung faktor dominan seperti ruang perkuliahan bersih dan ruang perkuliahan terjangkau Wi-Fi, maka ruang perkuliahan bersih dan ruang perkuliahan terjangkau Wi-Fidi ruang
  • 9. 8 Bengkel MIPA adalah faktor yang paling membedakan dibandingkan keempatruangan lain. Sedangkan Ruang 18, karena terletak paling bawah dengan angka paling kecil, maka di benak responden, faktor ruang perkuliahan bersih dan ruang perkuliahan terjangkau Wi-Fisesuatu yang membuat Ruang 18 berbeda dengan keempat ruangan yang lain. Dengan mengetahui fakta tersebut, bisa dikembangkan beberapa alternatif strategi bagi ruang perkuliahan Bengkel Pendidikan Matematika dalam penggunaan ruangan perkuliahan: 1. Sebaiknya tidak perlu bersaing dengan ruang Multimedia MIPA, karena di mata responden, kedua ruangan mempunyai banyak kemiripan. Apabila kedua ruanganmenempati lokasi yang berjauhan, sehingga kompetisi untuk menigkatkan penggunaantidak relevan lagi. 2. Dengan Ruang 18, karena mempunyai variabel yang paling membedakan adalah ruang perkuliahan bersih, ruang perkuliahan terjangkau Wi-Fi, dan ruang Bengkel MIPA bisa membuat ruang perkuliahan bersih lagi dan ruang perkuliahan terjangkau Wi-Fi, hingga responden mungkin setelah beberapa saat, akan mengubah persepsinya. Uji keselarasan responden dalam memberi penilaian MDS juga menyediakan fasilias untuk menguji apakah para responden yang sudah mengisi skala kemiripan antar ruangan di atas, sudah selaras ataukah tidak. Selaras disini bisa diartikan para responden mempunyai sikap yang sama (homogen) dalam menilai kemiripan antar ruangan. Ada dua grafik untuk melihat hal tersebut.
  • 10. 9 Pada grafik di atas, terlihat posisi ke-30 responden (lihat nomor responden dalam bulatan) bisa di bentuk sebuah garis lurus yang menuju ke kanan bawah. Hal ini membuktikan adanya kekonsistenan para responden dalam menilai kemiripan kelima ruangan
  • 11. 10 Dalam grafik yang berisi kumpulan koordinat 30 x 5 isi kuesioner kemiripan tersebut, terlihat titik-titik koordinat tidak membentuk berbagi kelompok koordinat sendiri, namun relatif menggerombol di tengah. Hal ini membuktikan kesamaan sikap para responden.
  • 12. 11 BAB III KESIMPULAN MDSdigunakan untuk mengetahui hubungan interdepensi atau saling ketergantungan antar variabel atau data. Hubungan ini tidak diketahui melalui reduksi ataupun pengelompokan variabel, melainkan dengan membandingkan variabel yang ada pada setiap obyek yang bersangkutan dengan menggunakan perceptual map. Konsep dasar MDS adalah pemetaan. Untuk menganalisis MDS kita dapat menggunakan software seperti SPSS dan menganalisanya. Dan dari contoh kasus yang telah di bahas di bab terdahulu, dapat disimpulkan bahwa dimata responden/pengguna ruang perkuliahan Multimedia MIPA mempunyai kemiripan dengan Ruang 26, sedangkan Laboratorium Kom MIPA, Ruang 18, dan, Bengkel MIPAtidak mirip atau berbeda jika dibandingkan dengan ke dua ruangan yang lainnya.
  • 13. 12 DAFTAR PUSTAKA BUKU BAHAN AJAR ANALISIS DATA KUANTITATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN. 2011.