ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus sp.) 
Menggunakan Sistem Aeroponik 
oleh : 
• Najmi (F14100013) 
• Arditya Rahman I (F14100046) 
• Sumarlin Santoso S (F14110013) 
• Via Mardiana (F14110029) 
• David Pratama (F14110041) 
• Akhmad Fauzi (F14110065) 
• Hermawan (F14110067) 
• Daniar Alfian R (F14110072) 
• Miftah Fariz N (F14110074) 
• Maulita (F14110089) 
• Priyohadi (F14110091) 
• Jhon Febri (F14110091) 
• Abdullah Azzam (F14110116) 
• Chandra Hadi M (F14110122) 
• Nirwan Duta N (F14110126) 
• Abi Rafdi Aziz (F14110133) 
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM 
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN 
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 
2014
OUTLINES 
PENDAHULUAN 
TINJAUAN PUSTAKA 
METODOLOGI 
PEMBAHASAN 
PENUTUP
Pendahuluan 
Latar Belakang 
Luasan lahan untuk pertanian semakin berkurang, harga 
sewa/beli tanah juga mahal. 
Sistem hidroponik akan mengurangi ketergantungan ketersediaan 
tanah dan aeroponik khususnya efisien dalam penggunaan nutrisi. 
Permintaan pasar akan sayuran dengan kualitas baik, higienis, 
sehat, segar, renyah, beraroma, dan cita rasa tinggi.
Pendahuluan 
Mengetahui tingkat 
pertumbuhan dari tinggi 
tanaman, jumlah daun, pengaruh 
pH dan EC terhadap tanaman 
dengan menggunakan teknik 
aeroponik. 
Tujuan 
Fresh Fruits (http://oilbroker.wordpress.com/)
Tinjauan Pustaka 
• Nama ilmiah Amaranthus sp. 
• Umumnya tanaman bayam dikonsumsi 
bagian daun dan batangnya. 
• Bentuk tanaman terna (perdu), tinggi 
tanaman dapat mencapai 1.5 – 2 m, 
berumur semusin atau lebih. Sistem 
perakaran lebih menyebar dangkal pada 
kedalaman antara 20 – 40 cm dan akar 
tunggang. 
• Perkembangbiakan generatif (biji), biji 
berukuran sangat, halus, berbentuk bulat, 
dan berwarna coklat tua mengkilap.
Tinjauan Pustaka 
Penyemaian • Penyemaian 
Pemindahan 
Tanam 
• Pemindahan Tanam 
Pemeliharaan • Pemeliharaan
Tinjauan Pustaka 
Aeroponik merupakan salah satu 
tipe dari hidroponik karena air 
yang berisi larutan hara 
disemburkan dalam bentuk 
kabut hingga mengenai akar 
tanaman.
Tinjauan Pustaka 
• Nutrisi terjamin 
• Tidak tergantung musim 
• Tidak membutuhkan tenaga 
kerja banyak 
• Hasil produk bersih, aman, 
sehat dan bebas pestisida 
• frekuensi panen lebih banyak 
• Relatif lebih aman dari 
serangan hama Fleksibilitas 
• Kecepatan adaptasi 
• Membutuhkan investasi cukup 
besar 
• Biaya perawatan mahal 
• Diperlukan pengawasan yang 
ketat terhadap teknologi yang 
digunakan
Tinjauan Pustaka 
• Unsur hara makro adalah unsur hara 
yang diperlukan tanaman dalam 
jumlah yang banyak terdiri atas : C, 
H, O, N, P, K, Ca, Mg dan S. 
• Unsur hara mikro : Mn, Cu, Fe, Mo, 
Zn, B
Metodologi 
Waktu 
9 September – 4 Desember 2014 
Tempat 
Greenhouse Laboratorium Leuwikopo 
Alat dan Bahan 
Gambar Teknik Sistem Aeroponik yang 
digunakan 
Alat : media tanam, penggaris, 
penyiram, ECmeter dan pHmeter, pompa, 
dan timer. 
Bahan : benih bayam, larutan A dan B.
Prosedur Praktikum (Persemaian) 
Media tanam disiapkan dan dibuat lembab (sekam padi) 
Pilih benih bayam yang baik dan bagus (direndam air hangat, pilih benih yang 
tengelam) 
200 benih diambil dan kemudian ditanam 
Benih disiram tiap hari 
sesuai jadwal (pagi dan sore)
Prosedur Praktikum (Pindah Tanam) 
Media tanam (Aeroponik) dibersihkan dan ganti plastic di sterofoam 
Media tanam dipasangkan dengan pompa di dalam Greenhouse 
Bibit dilapisi dengan Rockwool untuk membantu berdiri di dalam cup 
Bibit dimasukkan ke dalam cup 
Bibit yang sudah di dalam cup dimasukkan ke dalam Aeroponik lalu disiram 
Bibit disiram tiap hari sesuai jadwal (pagi dan sore)
Aeroponik Bayam
Pertumbuhan Daun (sebelum penggantian sampel) 
9 
8 
7 
6 
5 
4 
3 
2 
1 
0 
Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Bayam 
1 3 5 7 9 11 13 
Jumlah Daun 
Hari ke- 
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 
Sampel 9 Sampel 10 Sampel 11 Sampel 12 Sampel 13 Sampel 14 Sampel 15
Pertumbuhan Tinggi (sebelum penggantian sampel) 
7 
6 
5 
4 
3 
2 
1 
0 
Pertumbuhan Tinggi Tanaman Bayam 
1 3 5 7 9 11 13 
Tinggi Tanaman (cm) 
Hari ke- 
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 
Sampel 9 Sampel 10 Sampel 11 Sampel 12 Sampel 13 Sampel 14 Sampel 15
Pertumbuhan Daun (setelah penggantian sampel) 
7 
6 
5 
4 
3 
2 
1 
0 
Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Bayam 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 
Jumlah Daun 
Hari ke- 
sampel 1 sampel 2 sampel 3 sampel 4 sampel 5 sampel 6 sampel 7 sampel 8 
sampel 9 sampel 10 sampel 11 sampel 12 sampel 13 sampel 14 sampel 15
Pertumbuhan Tinggi (setelah penggantian sampel) 
10 
9 
8 
7 
6 
5 
4 
3 
2 
1 
0 
Pertumbuhan Tinggi Tanaman Bayam 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 
Tinggi Tanaman (cm) 
Hari Ke- 
sempel 1 sampel 2 sampel 3 sampel 4 sampel 5 sampel 6 sampel 7 sampel 8 
sampel 9 sampel 10 sampel 11 sampel 12 sampel 13 sampel 14 sampel 15
Aeroponik Bayam
Pembahasan 
• Tidak semua tanaman dapat hidup dengan baik sehingga perlu dilakukan 
penyulaman. Ciri-ciri tanaman yang harus segera disulam menurut pengamatan 
dilapangan adalah, tanaman layu dan kekeringan. 
• Penyebab : tidak optimalnya penyemprotan nutrisi yang dilakukan oleh 
penyemprot didalam box sehingga asupan nutrisi oleh tanaman menjadi 
terhambat dan menyebabkan tanaman layu. 
• Penurunan jumlah daun terjadi karena ditemukannya daun-daun yang awlnya 
hidup lalu setelah diamati beberapa hari ternyata mati. 
• Penurunan ketinggian karena perbedaan datum pada saat pengukuran tinggi 
tanaman. Nilai EC mengalami fluktuasi ketika pengamatan. 
• Pengendalian terhadap kedua parameter tersebut sangat penting dilakukan 
agar tanaman dapat tumbuh secara optimal. 
• Setelah hari ke-13 tanaman bayam mengalami kekeringan massal. Sehingga 
diputuskan untuk mengganti dengan tanaman yang baru.
Pembahasan 
• Timer yang tidak bergungsi . 
• Penyemprot yang juga tidak erfungsi optimal, nutrisi yang 
disemprotkan tidak sampai ke akar tanaman sehingga tanaman 
kekurangan nutrisi. 
• Akar tanaman tidak menggantung atau dengan kata lain Styrofoam 
yang digunakan sebgai penutup box terlalu tebal. 
• Akar tanaman tidak semuanya panjang sehingga ketebalan dari 
Styrofoam juga harus diperhatikan.
Penutup 
• Pertumbuhan tanaman tidak konsisten disebabkan 
kondisi aeroponik yang digunakan tidak efektif. 
• Pertumbuhan tanaman bayam dengan menggunakan 
teknik budidaya aeroponik akan efektif jika penyuplai 
atau penyemprot nutrisi ke akar tanaman dapat 
berfungsi dengan baik. 
• Nilai PH dan EC sangat berpangaruh pada pertumbuahn 
tanaman. Nilai PH yang sesuai untuk tanaman bayam 
sebesar 6-7 sedangkan untuk nilai EC sebesar 1000. 
• Perlu evaluasi terhadap sistem aeroponik 
yang digunakan 
• Perlu standarisasi pengukuran bagi semua 
anggota kelompok
Aeroponik Bayam

More Related Content

Aeroponik Bayam

  • 1. Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus sp.) Menggunakan Sistem Aeroponik oleh : • Najmi (F14100013) • Arditya Rahman I (F14100046) • Sumarlin Santoso S (F14110013) • Via Mardiana (F14110029) • David Pratama (F14110041) • Akhmad Fauzi (F14110065) • Hermawan (F14110067) • Daniar Alfian R (F14110072) • Miftah Fariz N (F14110074) • Maulita (F14110089) • Priyohadi (F14110091) • Jhon Febri (F14110091) • Abdullah Azzam (F14110116) • Chandra Hadi M (F14110122) • Nirwan Duta N (F14110126) • Abi Rafdi Aziz (F14110133) DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
  • 2. OUTLINES PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PEMBAHASAN PENUTUP
  • 3. Pendahuluan Latar Belakang Luasan lahan untuk pertanian semakin berkurang, harga sewa/beli tanah juga mahal. Sistem hidroponik akan mengurangi ketergantungan ketersediaan tanah dan aeroponik khususnya efisien dalam penggunaan nutrisi. Permintaan pasar akan sayuran dengan kualitas baik, higienis, sehat, segar, renyah, beraroma, dan cita rasa tinggi.
  • 4. Pendahuluan Mengetahui tingkat pertumbuhan dari tinggi tanaman, jumlah daun, pengaruh pH dan EC terhadap tanaman dengan menggunakan teknik aeroponik. Tujuan Fresh Fruits (http://oilbroker.wordpress.com/)
  • 5. Tinjauan Pustaka • Nama ilmiah Amaranthus sp. • Umumnya tanaman bayam dikonsumsi bagian daun dan batangnya. • Bentuk tanaman terna (perdu), tinggi tanaman dapat mencapai 1.5 – 2 m, berumur semusin atau lebih. Sistem perakaran lebih menyebar dangkal pada kedalaman antara 20 – 40 cm dan akar tunggang. • Perkembangbiakan generatif (biji), biji berukuran sangat, halus, berbentuk bulat, dan berwarna coklat tua mengkilap.
  • 6. Tinjauan Pustaka Penyemaian • Penyemaian Pemindahan Tanam • Pemindahan Tanam Pemeliharaan • Pemeliharaan
  • 7. Tinjauan Pustaka Aeroponik merupakan salah satu tipe dari hidroponik karena air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman.
  • 8. Tinjauan Pustaka • Nutrisi terjamin • Tidak tergantung musim • Tidak membutuhkan tenaga kerja banyak • Hasil produk bersih, aman, sehat dan bebas pestisida • frekuensi panen lebih banyak • Relatif lebih aman dari serangan hama Fleksibilitas • Kecepatan adaptasi • Membutuhkan investasi cukup besar • Biaya perawatan mahal • Diperlukan pengawasan yang ketat terhadap teknologi yang digunakan
  • 9. Tinjauan Pustaka • Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang banyak terdiri atas : C, H, O, N, P, K, Ca, Mg dan S. • Unsur hara mikro : Mn, Cu, Fe, Mo, Zn, B
  • 10. Metodologi Waktu 9 September – 4 Desember 2014 Tempat Greenhouse Laboratorium Leuwikopo Alat dan Bahan Gambar Teknik Sistem Aeroponik yang digunakan Alat : media tanam, penggaris, penyiram, ECmeter dan pHmeter, pompa, dan timer. Bahan : benih bayam, larutan A dan B.
  • 11. Prosedur Praktikum (Persemaian) Media tanam disiapkan dan dibuat lembab (sekam padi) Pilih benih bayam yang baik dan bagus (direndam air hangat, pilih benih yang tengelam) 200 benih diambil dan kemudian ditanam Benih disiram tiap hari sesuai jadwal (pagi dan sore)
  • 12. Prosedur Praktikum (Pindah Tanam) Media tanam (Aeroponik) dibersihkan dan ganti plastic di sterofoam Media tanam dipasangkan dengan pompa di dalam Greenhouse Bibit dilapisi dengan Rockwool untuk membantu berdiri di dalam cup Bibit dimasukkan ke dalam cup Bibit yang sudah di dalam cup dimasukkan ke dalam Aeroponik lalu disiram Bibit disiram tiap hari sesuai jadwal (pagi dan sore)
  • 14. Pertumbuhan Daun (sebelum penggantian sampel) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Bayam 1 3 5 7 9 11 13 Jumlah Daun Hari ke- Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9 Sampel 10 Sampel 11 Sampel 12 Sampel 13 Sampel 14 Sampel 15
  • 15. Pertumbuhan Tinggi (sebelum penggantian sampel) 7 6 5 4 3 2 1 0 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Bayam 1 3 5 7 9 11 13 Tinggi Tanaman (cm) Hari ke- Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9 Sampel 10 Sampel 11 Sampel 12 Sampel 13 Sampel 14 Sampel 15
  • 16. Pertumbuhan Daun (setelah penggantian sampel) 7 6 5 4 3 2 1 0 Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Bayam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Daun Hari ke- sampel 1 sampel 2 sampel 3 sampel 4 sampel 5 sampel 6 sampel 7 sampel 8 sampel 9 sampel 10 sampel 11 sampel 12 sampel 13 sampel 14 sampel 15
  • 17. Pertumbuhan Tinggi (setelah penggantian sampel) 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Bayam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tinggi Tanaman (cm) Hari Ke- sempel 1 sampel 2 sampel 3 sampel 4 sampel 5 sampel 6 sampel 7 sampel 8 sampel 9 sampel 10 sampel 11 sampel 12 sampel 13 sampel 14 sampel 15
  • 19. Pembahasan • Tidak semua tanaman dapat hidup dengan baik sehingga perlu dilakukan penyulaman. Ciri-ciri tanaman yang harus segera disulam menurut pengamatan dilapangan adalah, tanaman layu dan kekeringan. • Penyebab : tidak optimalnya penyemprotan nutrisi yang dilakukan oleh penyemprot didalam box sehingga asupan nutrisi oleh tanaman menjadi terhambat dan menyebabkan tanaman layu. • Penurunan jumlah daun terjadi karena ditemukannya daun-daun yang awlnya hidup lalu setelah diamati beberapa hari ternyata mati. • Penurunan ketinggian karena perbedaan datum pada saat pengukuran tinggi tanaman. Nilai EC mengalami fluktuasi ketika pengamatan. • Pengendalian terhadap kedua parameter tersebut sangat penting dilakukan agar tanaman dapat tumbuh secara optimal. • Setelah hari ke-13 tanaman bayam mengalami kekeringan massal. Sehingga diputuskan untuk mengganti dengan tanaman yang baru.
  • 20. Pembahasan • Timer yang tidak bergungsi . • Penyemprot yang juga tidak erfungsi optimal, nutrisi yang disemprotkan tidak sampai ke akar tanaman sehingga tanaman kekurangan nutrisi. • Akar tanaman tidak menggantung atau dengan kata lain Styrofoam yang digunakan sebgai penutup box terlalu tebal. • Akar tanaman tidak semuanya panjang sehingga ketebalan dari Styrofoam juga harus diperhatikan.
  • 21. Penutup • Pertumbuhan tanaman tidak konsisten disebabkan kondisi aeroponik yang digunakan tidak efektif. • Pertumbuhan tanaman bayam dengan menggunakan teknik budidaya aeroponik akan efektif jika penyuplai atau penyemprot nutrisi ke akar tanaman dapat berfungsi dengan baik. • Nilai PH dan EC sangat berpangaruh pada pertumbuahn tanaman. Nilai PH yang sesuai untuk tanaman bayam sebesar 6-7 sedangkan untuk nilai EC sebesar 1000. • Perlu evaluasi terhadap sistem aeroponik yang digunakan • Perlu standarisasi pengukuran bagi semua anggota kelompok