1. PENDIDIKAN AFEKTIF DAN RANAH AFEKTIF :
Implikasi terhadap Desain dari berbagai
Teori dan Model Instruksional
AFFECTIVE EDUCATION and AFFECTIVE DOMAIN :
Implication for Instructional-Design Theories and Model
Referensi :
INSTRUCTIONAL DESIGN THEORIES AND MODELS
Charles M. Reigeluth
Indiana University
3. AFFECTIVE EDUCATION
Apa artinya ?
Affective education menunjuk pada pendidikan untuk pengembangan sosial,
personal, perasaan, emosi, moral, etika; dimana hal tersebut sering terisolasi
(tidak tersentuh) di dalam kurikulum (Ackerson, 1991/1992; Beane, 1990).
Pendidikan affect adalah pendidikan mengenai bagaimana
seharusnya manusia, ( Beane, 1990 )
Pendidikan pengembangan affective yang merujuk kepada sebuah proses yang
dengan sengaja mengintervensi perkembangan para siswa ; bisa memasukkan
affect sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu,yang mungkin diintegrasikan
kedalam kurikulum, atau mungkin masuk ke dalam bahan pengajaran yang
terpisah untuk pengembangan affect sebagai proses atau produk akhir.
5. Theori yang mendasari munculnya hal ini adalah:
ketika berbagai permasalahan sosial dengan skala
yang besar muncul, kita mungkin bereaksi dengan
tindakan legal (sesuai hukum) , akan tetapi solusi
terbaik adalah mendidik generasi muda untuk
mengatasi berbagai permasalahan mereka dan
atau membantu menciptakan masyarakat yang
beretika dan bermoral yang lebih baik. ( Beane,
1990 )
6. Goleman mengadakan Penelitian mengenai rancangan
otak dan bagaimana otak tersebut bekerja, dia
mengemukakan bahwa otak ternyata terdiri dari dua
pikiran yaitu: emosional dan rasional (1995).
Goleman jugamengemukakan penelitiannya mengenai
neuroscientists, dimana kedua komponen otak ini
seringkali bekerja secara harmonis, dan hanya sedikit
bekerja secara independen dimana setiap komponennya
bekerja secara terpisah ( 1995 ).
7. EQ / EI
Goleman (1995) menyebut semua ini sebagai :
Emotional Intellegence, dia menjelaskan bahwa
emotional intellegence dapat membantu para pelajar
dan masyarakat untuk mengatasi berbagai
permasalahan sosial masyarakat yang telah
disebutkan sebelumnya. (contoh, pelecehan, depresi,
dan stress dll. ) dengan mengajarkan para pelajar
untuk mampu mengatur (memanage) perasaan mereka
untuk bisa lebih nyaman, dlm memperbaiki hub. sosial
dan keahlian cognitivenya, shg menjadi lebih empati.
8. ECS
( Emotional Cognitive Structure )
Gray dan La Violette mengajukan suatu teori lain
mengenai otak, yang dinamakan dengan emotional
cognitive structure (ECS), yang mengungkapkan bahwa
keadaaan suatu nuansa emosional merupakan
kemampuan untuk mengorganisasikan (mengatur)
pikiran dan pengetahuan (Ferguson, 1982). .
Berkenaan dengan pembelajaran, Gray dan La Violette
memberikan saran bahwa mengabaikan suatu perasaan
pada kenyataannya akan memperlambat efisiensi dari
proses pembelajaran,
dan pemahaman mengenai emosi merupakan kunci
didalam mengembangkan cognitive organization lebih
lanjut.
9. ....pengalaman affective membantu mereka dalam
berbagai tugas-tugas cognitive.
Berdasarkan pada eksperimen yang telah dilakukan oleh
Stepen Porges dari Universitas Maryland bahwa bagian-
bagian otak dan sistem nervous berhubungan dengan
pengaturan emosional yang memainkan peranan
penting di dalam cognition (porges, Doussard-Roosevelt,
Portales, & Greenspan, in press). (pp. 9-10).
Emosi tidak hanya menjadi mediator yang kompleks dari
pengalaman akan tetapi juga melayani pengaturan
internal dan peranan yang berbeda (p.13)
10. Jawaban untuk pertanyaan ini sangatlah penting karena
mempunyai beberapa alasan, yaitu:
pertama, telah diketahui bahwa pembelajaran yang seperti
apa yang meliputi ruang lingkup affective yang membantu
kita untuk memahami manfaat dari ruang lingkup affective.
Kedua, hal tersebut memberikan sebuah pilihan yang
membantu para pendidik untuk menentukan apa yang
penting untuk diajarkan. dan
ketiga, perbedaan dalam jenis affective learning
membutuhkan metode pengajaran yang berbeda juga
untuk mempercepat tercapainya perkembangan, dan hal ini
adalah fokus utama dalam teori instruksional.
12. Berbagai taxonomy yang lain, telah dikembangkan
sebelumnya (Brandhorst, 1978; Foshay, 1978; gephart &
Ingle, 1976; Hoeper, 1972), telah ditinjau kembali oleh
Martin dan Briggs (1986) :
Pengembangan mereka pada lingkup psikologi
menekankan pada pengembangan diri
sebagai tujuan. Taxonomy ini juga
memasukkan berbagai macam konstruksi
affective, termasuk sentiment, minat,
kepercayaan, emosi, tingkat sosialnya, dan
respon yang mendalam.
13. Foshay (1978) mendeskripsikan 6
ruang lingkup pembelajaran yaitu
Intelektual, emosional, sosial, fisik,
estetika, dan spiritual. Dia juga
memasukkan dua konstruk affective
yaitu estetika, dan spiritual, yang
mana hal ini tidak terdapat pada
taxonomi-taxonomi yang lain.
14. Jawaban untuk pertanyaan ini sangatlah penting karena
mempunyai beberapa alasan, yaitu:
pertama, telah diketahui bahwa pembelajaran yang seperti
apa yang meliputi ruang lingkup affective yang membantu
kita untuk memahami manfaat dari ruang lingkup affective.
Kedua, hal tersebut memberikan sebuah pilihan yang
membantu para pendidik untuk menentukan apa yang
penting untuk diajarkan. dan
ketiga, perbedaan dalam jenis affective learning
membutuhkan metode pengajaran yang berbeda juga
untuk mempercepat tercapainya perkembangan, dan hal ini
adalah fokus utama dalam teori instruksional.
15. Dimensi dimensi sebuah kurikulum
pengembangan affective
Spiritual
Estetika Moral
Social
Motivasi
Emosi
16. Dimensi dimensi sebuah kurikulum pengembangan affective
1. Perkembangan Memahami diri sendiri dan perasaan orang lain serta evaluasi affective, belajar utk
Emosi mengatur berbagai perasaan tersebut dan mau malaksanakannya.
2. Perkenbangan Membangun berbagai kode (kode etik) perilaku & dasar pemikiran, termasuk
Moral mengembangkan sikap yang pro sosial, seringkali berhubungan dengan kepedulian,
keadilan, kesamaan dll
3, Perkembangan Membangun ketrampilan dan sikap untuk memulai dan membentuk interaksi dan
Sosial menjaga hubungan dengan berbagai pihak, termasuk teman sebaya, keluarga, para
pekerja, atau siapapun yang berbeda dengan diri kita.
4. Perkembangan Menanamkan sebuah kesadaran dan penghargaan terhadap jiwa seseorang dan hal
Spiritual itu berhubungan dengan jiwa orang lain, berhubungan dengan Tuhan, dan semua
ciptaannya
5. Peekembangan Mendapatkan penghargaan atas suatu keindahan dan gaya, termasuk
Estetika kemampuannya untuk mengenali dan menciptakan keindahan tersebut, umumnya
dihubungkan dengan seni dan musik, tetapi juga termasuk
keindahan (kecemerlangan ide).
6. Perkembangan Penanaman minat dan keinginan untuk membentuknya, didasarkan pada
Motivasi kegembiraan dan kegunaan yang mereka sediakan, termasuk pada kejuruan dan
non kejuruan.
17. MODEL KONSEP YANG LAIN DALAM
RUANG LINGKUP AFFECTIVE
KOMPONEN-KOMPONEN INSTRUCTIONAL VALUE
Dimensi Knowledge Skills Attitudes Others ?
Saya ingn bahagia,
Emotinal Mengenali bahwa yang
lain merasakan emosi
Mampu mengenali
emosi dan Saya tidak ingin
?
Developme
yang sama mengontrol emosi marah
nt
seseorang
Moral Pemahaman akan Ketrampilan dalam saya ingin jujur, saya
?
aturan-aturan moral dan memahami moral, ingin mempunyai
Developme
etika dalam suatu ketrampilan dalam standard etika
nt budaya, seperti memecahkan
kepedulian, keadilan, masalah moral
dan kesamaan
Social Pemahaman akan Ketrampilan sosial, Saya ingin interaktif
?
dinamika kelompok dan termasuk ketrampilan secara positif dengan
Developme
bagaimana idelanya komunikasi antar orang lain, Saya
nt suatu demokrasi, seperti individu dihadapkan untuk
peranan seorang memecahkan
masalah tanpa
fasilitator adanya pertikaian.
18. Dimensi Knowledge Skills Attitudes Others?
Spiritual Pengetahuan akan Ketrampilan untuk Saya ingin sebuah
ajaran-ajaran agama mendapatkan kehidupan yang spiritual, ?
Development mengenai dunia kemampuan yang ada saya ingin berdoa untuk
spiritual, seperti dalam diri sendiri membangun hubungan
mengenai jiwa. untuk mencintai dengan Tuhan
orang lain tanpa
pamrih
Aesthetic Pemahaman akan sifat Ketrampilan- Saya ingin menghiasi diri
subjektif dari estetika ketrampilan untuk saya dengan keindahan, ?
Development (keindahan), seperti menilai kualitas saya sangat mnghargai
hubungan antara nilai- estetika, ketrampilan suatu teori yang elegan
nilai seseorang untuk menciptakan (indah).
dengan pendapat- estetika.
pendapat seseorang
Motivational Pemahaman akan Ketrampilan untuk Saya ingin suatu
penghargaan baik mengembangkan pekerjaan yang saya ?
Development internal maupun minat seseorang, baik menikmatinya, saya tidak
eksternal atas aktivitas dengan cepat atau menyukai kegemaran
yang didukung, seperti yang berhubungan
perasaan dan jangka panjang
kegembiraan dengan senjata
19. SEBUAH APLIKASI MODEL UNTUK
KURIKULUM PENGEMBANGAN AFFECTIVE
Model aplikasi ini mempunyai tujuh desain
utama untuk membuat kurikulum yaitu:
1. Breadth of dimensions ( limited comprehensive )
2. Nature o the Topics,( prim.Cognitive Prim.Affective)
3. Integration of Curriculum ( Isolated Integrated)
4. Duration of Curr. (One shot Spiral / pervasive)
5. Personal focus of Curr.(Interpersonal Intrapersonal)
6. Instructional methods for curriculum(direct indirect)
7. Orientation of the Topics ( Problem Opportunity)
20. Instructional Methods
(Metode Metode Pembelajaran)
Direct Instuctional Methods Indirect Instructional Methods
(Metode Pembel. langsung) (Metode pemb.tdk langsung)
Skill BuildingDiscussing groups Moral apprenticeship
Keeping a Journal Modelling
Role plays/simulations Mentoring
Activity sheets Parental involvement
Multimedia applications Unstructured learning environment
Bulletin Boards Relaxation technique,including mood
Providing examples/Nonexamples music
Gaining new knowledge Visualization
(reading,media) Altering the school
Lectures/tellingOvert practice,e.g. climate/environment
community service
Direct Rewards
21. Rangkuman
Ruang lingkup Affective mungkin
mempunyai kesamaan dg kognitif dan
ruang lingkup yang ada mempunyai
dimensi dimensi pengembangan yg
tumpah tindih.