際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
BAHASAN II
Berbicara agama adalah
riskan/sansitif, sebab agama sebagai
problem of ultimare concern.
Artinya, jika seseorang berbicara tentang
agamanya, maka hal itu tidak dapat tawar
menawar, apalagi berganti.
Agama tidak seperti pakaian, tetapi sekali
memeluk agama (keyakinan), maka tidak
daoat dipisahkan dari seseorang.
   Prof. Dr. A. Mukti Ali: Tidak ada kata
    yang paling sulit untuk diberi pengertian
    selain kata AGAMA.

Kata agama sepadan dengan kata:
1. Religion (Bhs. Inggris)
2. Religie (Bhs. Belanda)
3. Agama (Bhs. Indonesia)
4. Din (Bhs. Arab)
   RELIGION= Berarti melakukan suatu perbuatan
    dengan penuh penderitaan atau mati-
    matian.Perbuatan yang dimaksud di sini adalah
    berupa usaha atau sejenis peribadatan yang
    dilakukan berulang-ulang dalam rangka
    mendekati sesuatu yang ghaib.
   RELIGIE= mengumpulkan atau membaca.
    Maksudnya adalah agama merupakan
    kumpulan cara-cara mengabdi kepada sesuatu
    yang ghaib, atau cara-cara itu terbaca dalam
    kitab suci
   The Advanced Learners Dictionary og
    Current English belief in the existence of
    supernatural rulling power, the creator
    and controller of the universe, who has
    given to man the spiritual nature which
    continues to exist after the death of body.
    (Mempercayai adanya kekuatan kodrat
    yang maha
    mengatasi, menguasai, menciptakan, dan
    mengawasi alam semesta dan yang telah
    menganugerahkan kepada manusia suatu
    watak rohani, supaya manusia dapat
    hidup terus-menerus setelah mati.
   The Holt Intermediate Disctionary of American
    English: Belief in and worship of God or the
    super natural. (Kepercayaan dan
    penyembahan kepada Tuhan atau Kepada
    Yang Maha Mengetahui )
   An English-Readers Dictionary,
    (1)Belief in God as creator and controller of
       the universe. kepercayaan kepada Tuhan
      sebagai pencipta dan pengawas alam
      semesta dan
    (2)System of faith and worship based on such
       belief. sistem kepercayaan dan
      penyembahan didasarkan atas keyakinan
      tertentu.
   Vergilius Ferm. Agama dalah seperangkat
    makna dan kelakukan yang berasal dari
    individu-individu yang religius.
   Dr. Sidi Gazalba. Religi adalah kepercayaan
    kepada dan hubungan manusia dengan yang
    kudus, dihayati s ebagai hakikat yang
    ghaib, hubungan yang mana menyatakan diri
    dalam bentuk serta sistem kultus dan sikap
    hidup, berdasarkan doktrin tertentu.
   Everymans Encyclopedia. Agama adalah
    penerimaan atas tata aturan dari pada
    kekuatan-kekuatan yang lebih tinggi dari
    pada manusia.
   Berasal dari kata A (tidak) dan Gama
    (pergi). Maka agama berarti tidak pergi
    maksudnya agama adalah tetap tidak diwarisi
    secara turun-temurun.
   A (tidak), Gama (kocar-kacir). Maka agama
    berarti tidak kocar-kacir atau penuh
    aturan, sehingga hidupnya teratur.
   A (cara, atau jalan), Gama (to go =
    berjalan). Maka agama berarti cara berjalan
    mencapai Tuhan.
Mempunyai banyak arti, antara lain:
 Keadaan berhutang. Artinya, manusia harus
  tunduk dan patuh kepada akibat
  berhutang, dia harus tundak dan patuh oada
  oeraturan hutang-piutang, serta patuh dan
  menyerah kepada si pemberi hutang.
 Ketundukan. Maksudnya adalah kepatuhan
  atau ketundukan secara sadar dan sukarela.
  Sebab, ketundukan yang tidak secara sadar
  dan sukarela tidak berarti ketundukan yang
  benar.
   Kekuasaan yang bijaksana. Sebagaimana
    pada makna yang pertama, bahwa manusia
    dalam keadaan berhutang kepada Yang Maha
    Kuasa, yang artinya ada yang dimiliki
    manusia dalam kekuasaan Tuhan yang harus
    selalu dipatuhi.
   Kecenderungan alamiah. Hal ini disebabkan
    oleh keadaan manusia yang lemah dan selalu
    merasa ada yang memiliki selain dirinya. Oleh
    karena itulah manusia selalu berusaha untuk
    mencari tentang siapa Tuhan yang
    sebenarnya.
   Agama adalah relasi (hubungan) Tuhan
    sebagaimana yang dihayati manusia.
   Robert H. Thouless: suatu sikap terhadap
    terhadap dunia , sikap mana menunjuk
    kepada kepada suatu lingkungan yang
    lebih luas daripda lingkungan dunia ini
    yang bersifat ruanga dan
    waktu, lingkungan yang lebih luas itu
    adalah dunia rohani.
 Suatu sistem kepercayaan kepada
  Tuhan
 Suatu sistem penyembahan kepada
  Tuhan
   Hubungan manusia dengan TUHAN
    (hambun minallah)
   Hubungan manusia dengan MANUSIA
    (hambun minnas)
   Hubungan manusia dengan SESAMA
    MAKHLUK (hambun minanafs)
Menurut Nico Syukur Dister ofm
 Agama sebagai sarana untuk mengatasi
  frustasi, Pandangan ini berpijak pada
  pandangan Freud yang menyatakan bahwa
  manusia bertindak religius karena mereka
  mengalami frustasi. Karena manusia
  mengalami frustasi inilah, maka dia akan
  mencari cara untuk keluar dari
  frustasinya, dan perilaku religius inilah yang
  paling pas untuk dilakukannya.
   Agama sebagai sarana untuk memuskan intelek
    yang ingin tahu, Pada bagian ini agama berfungsi
    sebagai pemuas intelektual-kognitif bagi
    penganutnya yang bersifat eksistensial psikologis
    yaitu berupa keinginan dan kebutuhan manusia
    akan orientasi kehidupan, yaitu untuk dapat
    menempatkan diri secara berarti dan bermakna
    di tengah-tengah kejadian alam semesta.
    Kepuasan yang diberikan agama antara
    lain, pertama agama dapat menyajikan
    pengetahuan tentang rahasia yang
    menyelamatkan kehidupannya baik di dunia ini
    terlebih kehidupan setelah mati. Kedua, dengan
    menyajikan suatu moral maka agama
    memuaskan intelek yang ingin tahu apa yang
    harus dilakukan manusia agar dapat mencapai
    tujuan dalam hidupnya.
   Agama sebagai sarana untuk mengatasi
    ketakutan, Pada bagian ini ketakutan yang
    dimaksud adalah ketakutan yang tidak
    terlihat objeknya. Manusia memasuki agama
    karena mereka suatu kekosongan yang
    menganga dalam dirinya, sehinga ia sadar
    bahwa dirinya hanya sebuah makhluk yang
    berada dalam suatu kekuatan besar.
   Agama sebagai sarana untuk menjaga
    kesusilaan dan tata tertib masyarakat,
    Pandangan ini menyatakan bahwa ada
    kebutuhan manusia tentang suatu instansi
    yang dapat menjaga dan menjamin
    berlangsungnya ketertiban dalam hidup
    moral dan sosial.
   Fungsi edukatif, Maksudnya yaitu agama yang
    menjadi keyakinan seseorang memberikan
    ajaran-ajaran yang harus mereka patuhi baik itu
    berupa perintah maupun larangan. Kedua hal
    tersebut di arahkan oleh agama agar seorang
    pribadi dapat melakukannya sehingga dia
    menjadi manusia yang baik menurut ajaran
    agamanya.
   Fungsi penyelamat, Fungsi ini merupakan tujuan
    utama manusia memeluk suatu agama, karena
    setiap manusia mendambakan keselamatan baik
    keselamatan dalam kehidupan didunia terlebih
    kehidupan setelah kematian yang menjadi
    keyakinan dalam setiap agama.
   Fungsi pendamai, Melalui agama seseorang
    mendapat kedamaian batin, terlebih bagi mereka
    yang bersalah atau berdosa. Rasa bersalah atau
    dosa akan segera hilang jika orang yang
    memeluk agama tertentu melakukan ritual
    tertentu sesuai dengan agamanya sebagai upaya
    penebusan dosa, seperti bertobat, penebusan
    dosa atau pensucian.
   Fungsi kontrol social, Para penganut agama
    sesuai dengan agama yang dianutnya akan
    terikat batin kepada tuntunan ajaran agamanya
    tersebut, baik secara pribadi maupun secara
    kelompok. Ajaran agama bagi pemeluknya
    dianggap sebagai norma, sehingga dalam hal ini
    agama berfungsi sebagai pengawasan social
    secara individu maupun sosial.
   Fungsi pemuk rasa solidaritas, Para penganut
    agama yang sama secara psikologis akan
    merasa memiliki kesamaan dalam satu
    kesatuan iman dan kepercayaan. Rasa
    kesatuan ini akan memupuk rasa solidaritas
    dalam kelompok maupun perorangan.
   Fungsi transformatif, Ajaran agama dapat
    merubah kehidupan kepribadian seseorang
    atau kelompok menjadi kehidupan baru
    sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
    Kehidupan baru yang diterima ini
    berdasarkan agama yang dipeluknya kadang
    kala mampu merubah kesetiaannya kepada
    suatu aturan tertentu seperti adat.
   Fungsi kreatif, Ajaran agama mendorong dan
    mengajak para penganutnya untuk bekerja
    produktif bukan saja untuk kepentingan dirinya
    sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain.
    Penganut agama tidak hanya disuruh untuk
    bekerja rutin dalam pola hidup yang sama, tetapi
    juga dituntut untuk melakukan inovasi dan
    penemuan baru.
   Fungsi sublimatif, Ajaran agama juga
    mensakralkan segala bentuk usaha
    manusia, tidak saja yang bersifat keagamaan
    (ukhrawi), tetapi juga yang bersifat duniawi.
    Segala usaha manusia selama tidak bertentangan
    dengan norma-norma agama, jika diniatkan
    dengan tulus untuk mencari ridha Tuhan akan
    mempunyai nilai ibadah.
   Karena pada hakikatnya manusia
    adalah hamba Tuhan, maka segala
    aktivitas dan prinsip kehidupan
    manusia adalah BERMUARA KEPADA
    UNSUR KETUHANAN DAN
    PENGABDIAN KEPADA TUHAN
   REVEALED AND NON-REVEALED
    RELIGION,
   REVEALED disebut juga agama WAHYU
    Yaitu agama yang menghendaki iman
    kepada Tuhan, kepada Rasul dan kepada
    kitab-kitab sucinya serta pesannya yang
    disebarkan kepada seluruh umatnya.
    Contohnya: Yahudi, Kristen dan Islam
   NON REVEALED yaitu agama yang tidak
    memandang esensial penyerahan kepada
    aturan ilahi.
   Ciri-ciri agama wahyu:
     Lahirnya tidak tumbuh dari masyarakat
      tetapi dari Tuhan.
     Disampaikan oleh manusia pilihan Tuhan
      yaitu Nabi
     Memiliki kitab suci yang bersih campur
      tangan manusia
     Ajarannya serba tetap, walaupun
      tafsirannya selalu berubah-ubah.
     Konsep ketuhanannya adalah Monotesime
      mutlak
     Kebenarannya dalah universal, yaitu
      berlaku bagi setiap manusia dan keadaan.
   Tumbuh secara kumulatif dalam masyarakat
    penganutnya
   Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan
   Umumnya tidak memiliki kitab suci, kalaupun
    ada banyak mengalami perubahan
   Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan
    perubahan akal manusia
   Konsep ketuhanannya
    dinamisme, animisme, politeisme dan paling
    tingginya adalah monoteisme nisbi
   Kebenaran ajaranya tidak universal, tidak berlaku
    umum
   Sir Thomas W. Arnold mengatakan
    bahwa: yang tergolong jenis agama ini
    adalah: Buddhisme, Kristen dan Islam.
   Al-Masdoosi memberi catatan bahwa
    Buddhisme tidak tergolong agama
    missionary jika ditinjau dari segi
    keaslian ajarannya
   Ditinjau dari segi ras dan
    geografisnya, agama-agama dibagi
    menjadi:
     Agama ras Semitik yaitu Yahudi, Nasrani
      dan Islam
     Agama ras Arya yaitu
      Hinduisme, Jainisme, Sikhisme, dan
      Zoroasterian
     Agama ras Mongolian adalah
      Confusianisme, Taoisme, dan Sintoisme
   SISTEM EMOSI, yaitu emosi yang
    menyebabkan manusia mempunyai sikap
    yang serba agamis.
     Rudolf Otto mengatakan bahwa emosi keagamaan
      itu adalah sikap kagum dan terpesona terhadap
      sesuatu yang ghaib.
     Soderblom menyebutkan bahwa emosi keagamaan
      adalah sikap percaya campur takut.
     Koentjoroningrat mengatakan bahwa emosi
      keagamaan ini merupakan komponen utama dalam
      setiap agama yang akhirnya akan membedakan
      agama dengan sistem sosial budaya dalam
      masyarakat
   SISTEM KEYAKINAN, yaitu sistem
    keyakinan yang terwujud dalam pikiran
    dan gagasan manusia yang menyangkut
    keyakinan tentang:
      konsep manusia tentang tuhan, sifat-sifat
      tuhan, wujud aalam ghaib, terjadinya alam
      dan dunia, tentang akhirat roh-roh dan
      makhluk gaib yang lain.berupa
     Konsep sistem norma dan nilai
      keagamaan, ajaran kesusilaan dan ajaran
      keagamaan lain yang mengatur kehidupan
      manusia
   SISTEM RITUS DAN UPACARA
    KEAGAMAAN, hal ini terwujud dalam aktvitas
    dan tindakan keagamaan manusia dalam
    melaksanakan pengabdian dan kebaktian
    kepada Tuhan dalam usaha untuk
    berkomunikasi dengan Tuhan.
   PERALATAN DAN TEMPAT MELAKSANAKAN
    IBADAH, biasanya bermacam-macam tempat
    dan sarana untuk pelaksanaan ritus, seperti
    masjid, gereja, dll
   PEMELUK ATAU PENGANUT AGAMA yang
    biasanya disebut sebagai umat
   Memelihara Agama (hifzh al-din)
   Memelihara Jiwa (hifzh an-Nafs)
   Memelihara Akal (hifzh al-aql)
   Memelihara Keturunan(hifzh an-nasl)
   Memelihara Harta(hifzh al-Mal)
   Memelihara Agama (hifzh al-din)
     Tingkat Dharuriyat (primer), seperti
      melaksanakan kewajiban agama yang
      pokok, seperti shalat lima waktu.
     Tingkat Hajjiyat (sekunder), melaksanakan
      ketentuan agama dengan maksud
      menghindarkan diri dari kesulitan, seperti
      shalat jamak
     Tingkat Tahsiniyat yaitu melaksanakan
      petunjuk agama guna untuk
      mempertinggi martabat manusia
      sekaligus untuk melengkapi pelaksanaan
      kewajiban kepada Tuhan, misalnya
      menutup aurat, membersihkan najis.
   Memelihara Jiwa (hifzh an-Nafs)
     Tingkat Dharuriyat (primer), seperti
      memenuhi kebutuhan pokok berupa
      makanan untuk memperhtahankan hidup.
     Tingkat Hajjiyat (sekunder), seperti
      diperbolehkan berburu binatang untuk
      menikmati makanan yang lezat.
     Tingkat Tahsiniyat yaitu ditetapkannya
      cara makan dan minum, dan ini hanya
      pada batasan kesopanan dan etika.
   Memelihara Akal (hifzh al-aql)
     Tingkat Dharuriyat (primer), seperti
      dilarangnya menggunakan zat-zat yang
      mengandung narkotika sehingga
      mengakibatkan terancamnya eksistensi akal.
     Tingkat Hajjiyat (sekunder), seperti
      dianjurkan menuntut ilmu, jika hal ini tidak
      dilakukan tidak membahayakan eksistensi
      manusia tetapi dapat mempersulit diri orang
      tersebut.
     Tingkat Tahsiniyat seperti larangan berkhayal
      atau mendengarkan sesuatu yang tidak
      bermanfaat.
   Memelihara Keturunan(hifzh an-nasl)
     Tingkat Dharuriyat (primer), seperti
      dianjurkan menikah bagi yang mampu dan
      larangan berzina.
     Tingkat Hajjiyat (sekunder), seperti
      menyebutkan mas kawin (mahar) dalam
      perkawinan dan memberikan hak talak
      bagi suami.
     Tingkat Tahsiniyat yaitu dianjurkan
      meminang sebelum pernikahan dan
      diadakannya pesta (walimah).
   Memelihara Harta(hifzh al-Mal)
     Tingkat Dharuriyat (primer), seperti
      diaturnya kepemilikan harta dengan cara
      yang halal dan dibenarkan.
     Tingkat Hajjiyat (sekunder), seperti
      diperbolehkan jual beli dengan cara tawar
      menawar dan sistem pesanan.
     Tingkat Tahsiniyat yaitu anjuran untuk
      menghindarkan diri dari penipuan, dan
      pengecohan dalam jual beli sehingga
      sistem kehidupan masyarakat menjadi
      aman dan sejahtera.
Agama arti dan r lingkupnya

More Related Content

Agama arti dan r lingkupnya

  • 2. Berbicara agama adalah riskan/sansitif, sebab agama sebagai problem of ultimare concern. Artinya, jika seseorang berbicara tentang agamanya, maka hal itu tidak dapat tawar menawar, apalagi berganti. Agama tidak seperti pakaian, tetapi sekali memeluk agama (keyakinan), maka tidak daoat dipisahkan dari seseorang.
  • 3. Prof. Dr. A. Mukti Ali: Tidak ada kata yang paling sulit untuk diberi pengertian selain kata AGAMA. Kata agama sepadan dengan kata: 1. Religion (Bhs. Inggris) 2. Religie (Bhs. Belanda) 3. Agama (Bhs. Indonesia) 4. Din (Bhs. Arab)
  • 4. RELIGION= Berarti melakukan suatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati- matian.Perbuatan yang dimaksud di sini adalah berupa usaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka mendekati sesuatu yang ghaib. RELIGIE= mengumpulkan atau membaca. Maksudnya adalah agama merupakan kumpulan cara-cara mengabdi kepada sesuatu yang ghaib, atau cara-cara itu terbaca dalam kitab suci
  • 5. The Advanced Learners Dictionary og Current English belief in the existence of supernatural rulling power, the creator and controller of the universe, who has given to man the spiritual nature which continues to exist after the death of body. (Mempercayai adanya kekuatan kodrat yang maha mengatasi, menguasai, menciptakan, dan mengawasi alam semesta dan yang telah menganugerahkan kepada manusia suatu watak rohani, supaya manusia dapat hidup terus-menerus setelah mati.
  • 6. The Holt Intermediate Disctionary of American English: Belief in and worship of God or the super natural. (Kepercayaan dan penyembahan kepada Tuhan atau Kepada Yang Maha Mengetahui ) An English-Readers Dictionary, (1)Belief in God as creator and controller of the universe. kepercayaan kepada Tuhan sebagai pencipta dan pengawas alam semesta dan (2)System of faith and worship based on such belief. sistem kepercayaan dan penyembahan didasarkan atas keyakinan tertentu.
  • 7. Vergilius Ferm. Agama dalah seperangkat makna dan kelakukan yang berasal dari individu-individu yang religius. Dr. Sidi Gazalba. Religi adalah kepercayaan kepada dan hubungan manusia dengan yang kudus, dihayati s ebagai hakikat yang ghaib, hubungan yang mana menyatakan diri dalam bentuk serta sistem kultus dan sikap hidup, berdasarkan doktrin tertentu. Everymans Encyclopedia. Agama adalah penerimaan atas tata aturan dari pada kekuatan-kekuatan yang lebih tinggi dari pada manusia.
  • 8. Berasal dari kata A (tidak) dan Gama (pergi). Maka agama berarti tidak pergi maksudnya agama adalah tetap tidak diwarisi secara turun-temurun. A (tidak), Gama (kocar-kacir). Maka agama berarti tidak kocar-kacir atau penuh aturan, sehingga hidupnya teratur. A (cara, atau jalan), Gama (to go = berjalan). Maka agama berarti cara berjalan mencapai Tuhan.
  • 9. Mempunyai banyak arti, antara lain: Keadaan berhutang. Artinya, manusia harus tunduk dan patuh kepada akibat berhutang, dia harus tundak dan patuh oada oeraturan hutang-piutang, serta patuh dan menyerah kepada si pemberi hutang. Ketundukan. Maksudnya adalah kepatuhan atau ketundukan secara sadar dan sukarela. Sebab, ketundukan yang tidak secara sadar dan sukarela tidak berarti ketundukan yang benar.
  • 10. Kekuasaan yang bijaksana. Sebagaimana pada makna yang pertama, bahwa manusia dalam keadaan berhutang kepada Yang Maha Kuasa, yang artinya ada yang dimiliki manusia dalam kekuasaan Tuhan yang harus selalu dipatuhi. Kecenderungan alamiah. Hal ini disebabkan oleh keadaan manusia yang lemah dan selalu merasa ada yang memiliki selain dirinya. Oleh karena itulah manusia selalu berusaha untuk mencari tentang siapa Tuhan yang sebenarnya.
  • 11. Agama adalah relasi (hubungan) Tuhan sebagaimana yang dihayati manusia. Robert H. Thouless: suatu sikap terhadap terhadap dunia , sikap mana menunjuk kepada kepada suatu lingkungan yang lebih luas daripda lingkungan dunia ini yang bersifat ruanga dan waktu, lingkungan yang lebih luas itu adalah dunia rohani.
  • 12. Suatu sistem kepercayaan kepada Tuhan Suatu sistem penyembahan kepada Tuhan
  • 13. Hubungan manusia dengan TUHAN (hambun minallah) Hubungan manusia dengan MANUSIA (hambun minnas) Hubungan manusia dengan SESAMA MAKHLUK (hambun minanafs)
  • 14. Menurut Nico Syukur Dister ofm Agama sebagai sarana untuk mengatasi frustasi, Pandangan ini berpijak pada pandangan Freud yang menyatakan bahwa manusia bertindak religius karena mereka mengalami frustasi. Karena manusia mengalami frustasi inilah, maka dia akan mencari cara untuk keluar dari frustasinya, dan perilaku religius inilah yang paling pas untuk dilakukannya.
  • 15. Agama sebagai sarana untuk memuskan intelek yang ingin tahu, Pada bagian ini agama berfungsi sebagai pemuas intelektual-kognitif bagi penganutnya yang bersifat eksistensial psikologis yaitu berupa keinginan dan kebutuhan manusia akan orientasi kehidupan, yaitu untuk dapat menempatkan diri secara berarti dan bermakna di tengah-tengah kejadian alam semesta. Kepuasan yang diberikan agama antara lain, pertama agama dapat menyajikan pengetahuan tentang rahasia yang menyelamatkan kehidupannya baik di dunia ini terlebih kehidupan setelah mati. Kedua, dengan menyajikan suatu moral maka agama memuaskan intelek yang ingin tahu apa yang harus dilakukan manusia agar dapat mencapai tujuan dalam hidupnya.
  • 16. Agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan, Pada bagian ini ketakutan yang dimaksud adalah ketakutan yang tidak terlihat objeknya. Manusia memasuki agama karena mereka suatu kekosongan yang menganga dalam dirinya, sehinga ia sadar bahwa dirinya hanya sebuah makhluk yang berada dalam suatu kekuatan besar. Agama sebagai sarana untuk menjaga kesusilaan dan tata tertib masyarakat, Pandangan ini menyatakan bahwa ada kebutuhan manusia tentang suatu instansi yang dapat menjaga dan menjamin berlangsungnya ketertiban dalam hidup moral dan sosial.
  • 17. Fungsi edukatif, Maksudnya yaitu agama yang menjadi keyakinan seseorang memberikan ajaran-ajaran yang harus mereka patuhi baik itu berupa perintah maupun larangan. Kedua hal tersebut di arahkan oleh agama agar seorang pribadi dapat melakukannya sehingga dia menjadi manusia yang baik menurut ajaran agamanya. Fungsi penyelamat, Fungsi ini merupakan tujuan utama manusia memeluk suatu agama, karena setiap manusia mendambakan keselamatan baik keselamatan dalam kehidupan didunia terlebih kehidupan setelah kematian yang menjadi keyakinan dalam setiap agama.
  • 18. Fungsi pendamai, Melalui agama seseorang mendapat kedamaian batin, terlebih bagi mereka yang bersalah atau berdosa. Rasa bersalah atau dosa akan segera hilang jika orang yang memeluk agama tertentu melakukan ritual tertentu sesuai dengan agamanya sebagai upaya penebusan dosa, seperti bertobat, penebusan dosa atau pensucian. Fungsi kontrol social, Para penganut agama sesuai dengan agama yang dianutnya akan terikat batin kepada tuntunan ajaran agamanya tersebut, baik secara pribadi maupun secara kelompok. Ajaran agama bagi pemeluknya dianggap sebagai norma, sehingga dalam hal ini agama berfungsi sebagai pengawasan social secara individu maupun sosial.
  • 19. Fungsi pemuk rasa solidaritas, Para penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa memiliki kesamaan dalam satu kesatuan iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan ini akan memupuk rasa solidaritas dalam kelompok maupun perorangan. Fungsi transformatif, Ajaran agama dapat merubah kehidupan kepribadian seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Kehidupan baru yang diterima ini berdasarkan agama yang dipeluknya kadang kala mampu merubah kesetiaannya kepada suatu aturan tertentu seperti adat.
  • 20. Fungsi kreatif, Ajaran agama mendorong dan mengajak para penganutnya untuk bekerja produktif bukan saja untuk kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain. Penganut agama tidak hanya disuruh untuk bekerja rutin dalam pola hidup yang sama, tetapi juga dituntut untuk melakukan inovasi dan penemuan baru. Fungsi sublimatif, Ajaran agama juga mensakralkan segala bentuk usaha manusia, tidak saja yang bersifat keagamaan (ukhrawi), tetapi juga yang bersifat duniawi. Segala usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama, jika diniatkan dengan tulus untuk mencari ridha Tuhan akan mempunyai nilai ibadah.
  • 21. Karena pada hakikatnya manusia adalah hamba Tuhan, maka segala aktivitas dan prinsip kehidupan manusia adalah BERMUARA KEPADA UNSUR KETUHANAN DAN PENGABDIAN KEPADA TUHAN
  • 22. REVEALED AND NON-REVEALED RELIGION, REVEALED disebut juga agama WAHYU Yaitu agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada Rasul dan kepada kitab-kitab sucinya serta pesannya yang disebarkan kepada seluruh umatnya. Contohnya: Yahudi, Kristen dan Islam NON REVEALED yaitu agama yang tidak memandang esensial penyerahan kepada aturan ilahi.
  • 23. Ciri-ciri agama wahyu: Lahirnya tidak tumbuh dari masyarakat tetapi dari Tuhan. Disampaikan oleh manusia pilihan Tuhan yaitu Nabi Memiliki kitab suci yang bersih campur tangan manusia Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirannya selalu berubah-ubah. Konsep ketuhanannya adalah Monotesime mutlak Kebenarannya dalah universal, yaitu berlaku bagi setiap manusia dan keadaan.
  • 24. Tumbuh secara kumulatif dalam masyarakat penganutnya Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan Umumnya tidak memiliki kitab suci, kalaupun ada banyak mengalami perubahan Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal manusia Konsep ketuhanannya dinamisme, animisme, politeisme dan paling tingginya adalah monoteisme nisbi Kebenaran ajaranya tidak universal, tidak berlaku umum
  • 25. Sir Thomas W. Arnold mengatakan bahwa: yang tergolong jenis agama ini adalah: Buddhisme, Kristen dan Islam. Al-Masdoosi memberi catatan bahwa Buddhisme tidak tergolong agama missionary jika ditinjau dari segi keaslian ajarannya
  • 26. Ditinjau dari segi ras dan geografisnya, agama-agama dibagi menjadi: Agama ras Semitik yaitu Yahudi, Nasrani dan Islam Agama ras Arya yaitu Hinduisme, Jainisme, Sikhisme, dan Zoroasterian Agama ras Mongolian adalah Confusianisme, Taoisme, dan Sintoisme
  • 27. SISTEM EMOSI, yaitu emosi yang menyebabkan manusia mempunyai sikap yang serba agamis. Rudolf Otto mengatakan bahwa emosi keagamaan itu adalah sikap kagum dan terpesona terhadap sesuatu yang ghaib. Soderblom menyebutkan bahwa emosi keagamaan adalah sikap percaya campur takut. Koentjoroningrat mengatakan bahwa emosi keagamaan ini merupakan komponen utama dalam setiap agama yang akhirnya akan membedakan agama dengan sistem sosial budaya dalam masyarakat
  • 28. SISTEM KEYAKINAN, yaitu sistem keyakinan yang terwujud dalam pikiran dan gagasan manusia yang menyangkut keyakinan tentang: konsep manusia tentang tuhan, sifat-sifat tuhan, wujud aalam ghaib, terjadinya alam dan dunia, tentang akhirat roh-roh dan makhluk gaib yang lain.berupa Konsep sistem norma dan nilai keagamaan, ajaran kesusilaan dan ajaran keagamaan lain yang mengatur kehidupan manusia
  • 29. SISTEM RITUS DAN UPACARA KEAGAMAAN, hal ini terwujud dalam aktvitas dan tindakan keagamaan manusia dalam melaksanakan pengabdian dan kebaktian kepada Tuhan dalam usaha untuk berkomunikasi dengan Tuhan. PERALATAN DAN TEMPAT MELAKSANAKAN IBADAH, biasanya bermacam-macam tempat dan sarana untuk pelaksanaan ritus, seperti masjid, gereja, dll PEMELUK ATAU PENGANUT AGAMA yang biasanya disebut sebagai umat
  • 30. Memelihara Agama (hifzh al-din) Memelihara Jiwa (hifzh an-Nafs) Memelihara Akal (hifzh al-aql) Memelihara Keturunan(hifzh an-nasl) Memelihara Harta(hifzh al-Mal)
  • 31. Memelihara Agama (hifzh al-din) Tingkat Dharuriyat (primer), seperti melaksanakan kewajiban agama yang pokok, seperti shalat lima waktu. Tingkat Hajjiyat (sekunder), melaksanakan ketentuan agama dengan maksud menghindarkan diri dari kesulitan, seperti shalat jamak Tingkat Tahsiniyat yaitu melaksanakan petunjuk agama guna untuk mempertinggi martabat manusia sekaligus untuk melengkapi pelaksanaan kewajiban kepada Tuhan, misalnya menutup aurat, membersihkan najis.
  • 32. Memelihara Jiwa (hifzh an-Nafs) Tingkat Dharuriyat (primer), seperti memenuhi kebutuhan pokok berupa makanan untuk memperhtahankan hidup. Tingkat Hajjiyat (sekunder), seperti diperbolehkan berburu binatang untuk menikmati makanan yang lezat. Tingkat Tahsiniyat yaitu ditetapkannya cara makan dan minum, dan ini hanya pada batasan kesopanan dan etika.
  • 33. Memelihara Akal (hifzh al-aql) Tingkat Dharuriyat (primer), seperti dilarangnya menggunakan zat-zat yang mengandung narkotika sehingga mengakibatkan terancamnya eksistensi akal. Tingkat Hajjiyat (sekunder), seperti dianjurkan menuntut ilmu, jika hal ini tidak dilakukan tidak membahayakan eksistensi manusia tetapi dapat mempersulit diri orang tersebut. Tingkat Tahsiniyat seperti larangan berkhayal atau mendengarkan sesuatu yang tidak bermanfaat.
  • 34. Memelihara Keturunan(hifzh an-nasl) Tingkat Dharuriyat (primer), seperti dianjurkan menikah bagi yang mampu dan larangan berzina. Tingkat Hajjiyat (sekunder), seperti menyebutkan mas kawin (mahar) dalam perkawinan dan memberikan hak talak bagi suami. Tingkat Tahsiniyat yaitu dianjurkan meminang sebelum pernikahan dan diadakannya pesta (walimah).
  • 35. Memelihara Harta(hifzh al-Mal) Tingkat Dharuriyat (primer), seperti diaturnya kepemilikan harta dengan cara yang halal dan dibenarkan. Tingkat Hajjiyat (sekunder), seperti diperbolehkan jual beli dengan cara tawar menawar dan sistem pesanan. Tingkat Tahsiniyat yaitu anjuran untuk menghindarkan diri dari penipuan, dan pengecohan dalam jual beli sehingga sistem kehidupan masyarakat menjadi aman dan sejahtera.