Dokumen ini memberikan ringkasan tentang biokonservasi lahan bekas tambang timah di Bangka Belitung. Aktivitas pertambangan menyebabkan kerusakan lingkungan seperti hilangnya vegetasi, perubahan topografi, dan kerusakan tanah. Untuk menanggulangi hal tersebut, dilakukan penanaman kembali tanaman karet yang mampu merevegetasi lahan. Hasilnya, tanaman karet tumbuh dengan baik dan dapat dijadikan salah satu tanaman revegetasi untuk
4. Tujuan pembahasan
Melalui kegiatan diskusi kami dari berbagai
sumber untuk memahami kondisi fisik & biologi
tanah dari efek pertambangan & biokonservasi
lingkungannya
5. A.Kerusakan Lahan Akibat Aktivitas
Pertambangan Timah Bangka-Belitung
1.
1. Perubahan vegetasi penutup
saat operasi pertambangan dimulai
dampak lingkungan yang sangat signifikan
yaitu hilangnya vegetasi alami. Gambar 1.
2. Perubahan topografi
perubahan topografi yang tidak teratur
atau membentuk lereng yang curam akan
memperbesar laju aliran permukaan dan
Gambar 2.
meningkatkan erosi
6. 3.
Kondisi hidrologi
daerah sekitar tambang terbuka mengalami
perubahan akibatnya hilangnya vegetasi yang
merupakan salah satu kunci dalam siklus hidrologi.
Gambar
4.
kerusakan tubuh tanah
Hal ini tentunya membuat tanah sebagai media
tumbuh tak dapat berfungsi dengan baik bagi
tanaman nantinya dan tanpa adanya vegetasi
penutup akan membuatnya rentan terhadap erosi
baik oleh hujan maupun angin.
Gambar
7. B.Penanggulangan tambang tiamah
Gambar
1.Pembahasan tanah
Dari hasil analisa tanah terlihat bawah tanah bekas tambang
timah mempunyai pH yang rendah dengan kandungan N, P dan
K yang rendah pula, namun unsur P lebih tinggi.
TABEL 1. SIFAT KIMIA LAHAN BEKAS TAMBANG TIMAH SEBELUM
DAN SUDAH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK.
Sebelum
Sesuda
h
No.
Parameter
1
pH
5,1
6,4
2
Kadar N total (%)
0,01
0,03
3
P (ppm)
0,15
2,29
4
K (me %)
0,03
0,27
5
Timbal (Pb) (ppm)
12
10
8. 2.Lilit dan tinggi batang utama tanaman karet.
Tabel 2. Lilit pangkal batang, pada ketinggian 130 cm dan tinggi cabang
tanaman karet umur 3 tahun di daerah bekas tambang timah.
No.
Lingkaran pangkal
Batang (cm)
Lingkaran batang
tinggi 130 cm (cm)
Tinggi cabang
(cm)
1.
66
54
240
2.
54
42
290
3.
59
48
210
4.
38
35
300
5.
60
48
280
6.
60
50
240
7.
58
49
230
8.
60
48
280
9.
58
45
250
10. Tabel 3. Lilit batang dan laju pertumbuhan beberapa klon tanaman karet
Klon
Lilit batang (cm) pada umur
3
4
5
21.00
36.06
48.26
61.58
24.50
29.15
50.98
51.41
8.97
2.03
19.90
29.05
43.39
51.20
10.43
1.47
2
IRR 39
IRR 42
GT1
Laju
pertumbuhan
(cm/th)
Pasca
Pra
Sadap
sadap
13.53
4.58
16. KESIMPULAN
Dari hasil observasi ini dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Tanaman karet yang ditanam di lahan
bekas tambang menunjukkan
pertumbuhan vegetatif yang cukup baik
2.
Tanaman karet dapat dijadikan salah satu
tanaman revegetasi pada lahan bekas
tambang.