際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ASSALAMUALAIKUM WR. WB
NAMA : M. Aji Setiawan
Nim : 2010-31-014
MENGGUNAKAN TEKNIK BEHAVIORISTIK DAN
PSIKOANALISIS
KONSELING INDIVIDUAL
PRILAKU PREMANISME DILINGKUNGAN SEKOLAH
SMA
TEMA
 Pengertian premanisme?
ID : (A)
Diskripsi masalah : klien suka bertindak tempramental,
Berkuasa, suka menjahati teman-temanya,dan
cenderung membuat kelompok yang disebut Geng.
(A)
3. SUDUT PANDANG MASALAH DARI PENDEKATAN
KONSELING.
Dari masalah yang dialami (A) itu karena dari factor lingkungan (Behavioristik) dan juga dari
pengaruh kekerasan lingkunganya dan orang tuanya yang masa lalunya juga mengalami hal
tersebut (Psikoanalisis).
Behavioristik Psikoanalisis
 Kebiasaan tempramental timbul karna kebiasaan yang
dialami dimasa lalunya, sehingga menimbulkan
kecemasan yang berlanjut. Sehingga pertahanan ego
dalam dorongan tersebut memberikan rasa tenang, juga
sebagai pelampiasan dimasa lalunya. Padahal yang
dilakukan itu tidak membuatnya menjadi semakin
tenang ,tanpa disadari malah menjadikan sebaliknya.
Pemahan intelektual sangat penting, tetapi yang lebih
penting mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan
dengan pemahaman diri.
Psikoanalisis
 Kebiasaan bersikap yang dilakukan, menjadikanya
merasa lebih tenang, menjadi berkuasa, tingakh laku
yang tidak tepat yang tidak sesuai dengan tuntutan
lingkungan.
Behavioral
4. Prilaku salah suai/permasalahan
(A) Suka melakukan kekerasan (premanisme) kepada temannya dan
bertindak tempramental dilingkungan sekolah.
5. Rencana bantuan (Prognosis)
Jika kita melihat klien yang bermasalah, contohnya
melakukan tindakan premanisme dilingkungan
sekolahnya. Maka tindakan sebagai konselor tidak
memfonis klien salah sepenuhnya akan tetapi dilihat
latar belakang pemicu permasalahnya
Tugar Konselor memberi layanan bimbingan bukan layanan SANKSI
 Per tahanan ego, untuk tetap berkuasa,
dan semena-mena itu dikira
membuatnya menjadi lebih tenang, akan
tetapi justru sebaliknya, itu akan
menambah masalah untuk dirinya
sendiri.
Psikoanalisis
 Klien berfikir, apa yang dilakukanya itu
membuatnya biasa menguasai keadaan,
dan berwibawa, namun yang
sebenarnya justru malah
mengasingkanya.
BehaVioral
Treatment.
menekankan Dimensi Afektif dalam pemahaman ke
tidak sadaran
 Menghapus /menghilangkan prilaku yang mal adaptif
dengan tingkah laku yang baru adaptif, sesuai yang
diinginkan klien.
Komitment dan tanggung jawab
1. Memahami apa yang dilakukanya itu salah
2.Kemauan untuk Berubah
3. Menyadari konseksuensi dalam tindakan yang salah.
4. Integritas
5. Sikap premanisme sikap kesatria
Evaluasi(laijaseg, laijapen,laijapan)
1. Laiseg Mau merubah, dan mencoba untuk berkelakuan baik.
2. Laijapen 
Ada perubahan dalam bersikap, tidak mengulangi kesalahannya
3. Laijapan Mau berkomitmen untuk merubah sikap dan tingkah laku. Untuk menjadi pribadi yang lebih baik
(integritas).
Aji setiawan (2010 31 014)
Wassalamualaikum Wr. Wb

More Related Content

Aji setiawan (2010 31 014)

  • 1. ASSALAMUALAIKUM WR. WB NAMA : M. Aji Setiawan Nim : 2010-31-014
  • 2. MENGGUNAKAN TEKNIK BEHAVIORISTIK DAN PSIKOANALISIS KONSELING INDIVIDUAL
  • 5. ID : (A) Diskripsi masalah : klien suka bertindak tempramental, Berkuasa, suka menjahati teman-temanya,dan cenderung membuat kelompok yang disebut Geng. (A)
  • 6. 3. SUDUT PANDANG MASALAH DARI PENDEKATAN KONSELING. Dari masalah yang dialami (A) itu karena dari factor lingkungan (Behavioristik) dan juga dari pengaruh kekerasan lingkunganya dan orang tuanya yang masa lalunya juga mengalami hal tersebut (Psikoanalisis). Behavioristik Psikoanalisis
  • 7. Kebiasaan tempramental timbul karna kebiasaan yang dialami dimasa lalunya, sehingga menimbulkan kecemasan yang berlanjut. Sehingga pertahanan ego dalam dorongan tersebut memberikan rasa tenang, juga sebagai pelampiasan dimasa lalunya. Padahal yang dilakukan itu tidak membuatnya menjadi semakin tenang ,tanpa disadari malah menjadikan sebaliknya. Pemahan intelektual sangat penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri. Psikoanalisis
  • 8. Kebiasaan bersikap yang dilakukan, menjadikanya merasa lebih tenang, menjadi berkuasa, tingakh laku yang tidak tepat yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan. Behavioral
  • 9. 4. Prilaku salah suai/permasalahan (A) Suka melakukan kekerasan (premanisme) kepada temannya dan bertindak tempramental dilingkungan sekolah.
  • 10. 5. Rencana bantuan (Prognosis) Jika kita melihat klien yang bermasalah, contohnya melakukan tindakan premanisme dilingkungan sekolahnya. Maka tindakan sebagai konselor tidak memfonis klien salah sepenuhnya akan tetapi dilihat latar belakang pemicu permasalahnya Tugar Konselor memberi layanan bimbingan bukan layanan SANKSI
  • 11. Per tahanan ego, untuk tetap berkuasa, dan semena-mena itu dikira membuatnya menjadi lebih tenang, akan tetapi justru sebaliknya, itu akan menambah masalah untuk dirinya sendiri. Psikoanalisis Klien berfikir, apa yang dilakukanya itu membuatnya biasa menguasai keadaan, dan berwibawa, namun yang sebenarnya justru malah mengasingkanya. BehaVioral
  • 12. Treatment. menekankan Dimensi Afektif dalam pemahaman ke tidak sadaran Menghapus /menghilangkan prilaku yang mal adaptif dengan tingkah laku yang baru adaptif, sesuai yang diinginkan klien.
  • 13. Komitment dan tanggung jawab 1. Memahami apa yang dilakukanya itu salah 2.Kemauan untuk Berubah 3. Menyadari konseksuensi dalam tindakan yang salah. 4. Integritas 5. Sikap premanisme sikap kesatria
  • 14. Evaluasi(laijaseg, laijapen,laijapan) 1. Laiseg Mau merubah, dan mencoba untuk berkelakuan baik. 2. Laijapen Ada perubahan dalam bersikap, tidak mengulangi kesalahannya 3. Laijapan Mau berkomitmen untuk merubah sikap dan tingkah laku. Untuk menjadi pribadi yang lebih baik (integritas).