Makalah ini membahas tentang akhir masa kanak-kanak yang berlangsung antara usia 6-10 tahun sampai kematangan seksual. Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan psikologis yang berdampak pada perubahan sikap anak, seperti masuknya anak ke sekolah dasar dan tumbuhnya kesadaran sosial melalui interaksi dengan teman sebaya dalam kelompok geng. Makalah ini menjelaskan ciri-ciri perkembangan
1 of 11
Downloaded 75 times
More Related Content
Akhir masa kanak
1. Akhir Masa Kanak-Kanak By Listy, Siska & Vira
04 Nov 2007 7 Komentar
by tafany in Psikoper
BAB I
Pendahuluan
I. 1. Latar Belakang Masalah
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba
saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir
kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar
anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak
yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara,
menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan
anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional
sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan
peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan
perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.
Selama setahun atau dua tahun terakhir dari masa kanak-kanak terjadi
perubahan fisik yang menonjol dan hal ini juga dapat mengakibatkan perubahan
dalam sikap, nilai, dan perilaku dengan berakhirnya periode ini, dan anak
mempersiapkan diri, secara fisik dan psikologis untuk memasuki masa remaja.
Perubahan fisik yang terjadi menjelang berakhirnya masa kanak-kanak menimbulkan
keadaan ketidakeimbangan dimana pola kehidupan yang sudah terbiasa menjadi
terganggu dan anak selama eberapa saaat merasa terganggu sampai tercapainya
penyesuaian diri terhadap perubahan ini. Perubahan fisik yang menonjol tadi juga
dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap.
I. 2. Permasalahan
2. Melihat dari penjabaran di atas, maka dapat kita lihat bahwa ternyata pada akhir
masa kanak-kanak terjadi banyak perubahan yang kemudian berdampak pada
perubahan sikap. Oleh karena itu dapat ditarik beberapa akar permasalahan dari
uraian latar belakang di atas, yaitu :
1. Berapakah rentang atau batasan usia akhir masa kanak-kanak? Mengapa
kemudian terjadi perbedaan pada tahapan akhir si anak pada proses
penyesuaian dirinya?
2. Mengapa masa akhir kanak-kanak dianggap begitu significant untuk di bahas?
3. Apa saja perubahn yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak dilihat dari
perubahan secara fisik maupun pfikis?
I. 3. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Perkembangan, dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-
kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak. Hal ini penting untuk
kita ketahui karena nantinya kitalah yang akan berhubungan langsung dengan
pembahasan dalam makalah ini.
I. 4. Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggnakan proses pencarian terhadap
buku-buku yang relevan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak, selain itu
kami juga mengadakan searching di website untuk mencari bahan yang sesuai dengan
makalah ini.
BAB IIPembahasan
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh
tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas
tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua
3. disebut sebagai usia yang menyulitkan, tidak rapi, atau usia bertengkar, oleh
para pendidik disebut sebagai usia berkelompok, usia penyesuaian, atau usia
kreatif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi
oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
Keterampilan pada akhir masa kanak-kanak secara kasar dapat digolongkan kedalam
empat kelompok besar yaitu keterampilan menolong diri, keterampilan menolong
social, keterampilan sekolah, dan keterampilan bermain. Sampai dengan tingkat
tertentu semua keterampilan ini depebngaruhi oleh perkembangan pilihan
penggunaan tangan.
Semua bidang dalam berbicara, ucapan, kosakata, dan strukutur kalimat
berkembang pesat seperti halnya pengertian, namun isi pembicaraan cendeung
merosot.
Anak yang lebih besar mengendalikan ungkapan-ugkapan emosi secra terbuka
dan menggunakan katarsis emosi untuk meredakan diri dari emosi-emosi yang
terkekang sebagai akibat dari tekanan sosial untuk mengendalikan emosinya.
Peraihan dari masa akhir kanak-kanak ke masa awal pubertas dapat dilihat
dari ciri-ciri sebagai berikut :
1. Seorang anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.
2. Anak mulai bersikap kritis.
Faktor yang dapat mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak adalah
sebagai berikut[1] :
1. Faktor heredokonstitusionil
2. Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)
a. Faktor heredokonstusionil adalah Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur
yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu.
Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang
membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter.
Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism
adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak
4. bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin
atau gizi. Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal
yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai
peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak dapat
diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa hereditas
lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan lingkungan.Sifat-sifat
emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi
oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
1. Jenis kelamin, Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran
besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan
ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai
adolesensi pada umur 10 tahun, pria mulai pada umur 12 tahun.
2. Ras atau bangsa, Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning
mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan
antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang Skandinavia yang lebih tinggi
dibandingkan dengan orang Italia.
3. Keluarga, Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga
yang pendek anggota keluarga lainnya tinggi.
4. Umur, Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa
bayi dan masa adolesensi
b. Faktor lingkungan
a). Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin
tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan
kelainan pada anak binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat diduga
sebelumnya dengan menghilangkan vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa
kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan
kematian neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu dengan keadaan gizi jelek tidak
dapat terjadi konsepsi. Hal ini disinggung pula oleh Warkany dengan mengatakan
The most serious congenital malformation is never to be conceived at all.
5. b). Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma,
oligohidroamnion).Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan
oligohidroamnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot,
mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi
pada masa kehidupan intrauterin akhir. Implantasi ovum yang salah, yang juga
dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan
pertumbuhan.
c). Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-lain).Telah
lama diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan seperti
misalnya palatoskizis, hidrosefalus, distosis kranial.
d). Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-
lain).Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes mellitus sering menunjukkan
kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal. Hiperplasi pulau
Langherhans akan mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-rata ibu yang melahirkan
anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan umur ibu yang
melahirkan anak normal. Ini mungkin disebabkan oleh kelainan beberapa endokrin
dalam tubuh ibu yang meningkat pada umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan
endokrin juga ikut berperan.
e). Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar
Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
Contoh kelainan yang pernah dilaporkan ialah mikrosefali. Spina bifida, retardasi
mental dan deformitas anggota gerak. Kelainan yang ditemukan akibat radiasi bom
atom di Hiroshima pada fetus ialah mikrosefali, retardsai mental, kelainan kongenital
mata dan jantung
.f). Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan
berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).Rubela (German
measles) dan mungkin pula infeksi virus atau bakteri lainnya yang diderita oleh ibu
pada waktu hamil muda dapat mengakibatkan kelainan pada fetus seperti katarak,
bisu-tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan kongenital jantung. Kongenital
merupakan contoh infeksi yang dapat menyerang fetus intrauterin hingga terjadi
gangguan pertumbuhan fisik dan mental. Toksoplasmosis pranatal dapat
mengakibatkan makrosefali kongenital atau mikrosefali dan retinitis.g). Imunitas
(eritroblastosis fetalis, kernicterus)Keadaan ini timbul atas dasar adanya perbedaan
6. golongan darah antara fetus dan ibu, sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel
darah merah bayi yang kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah
bayi yang akan mengakibatkan hemolisis. Akibat penghancuran sel darah merah bayi
akan timbul anemia dan hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat peka terhadap
hiperbilirubinemia ini dan dapat terjadi kerusakan.
g). Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat
mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.[2]
Perkembangan sosial pada akhir masa kanak-kanak
Pada saat anak memasuki masa sekolah, maka ia melakukan hubungan yang
lebih banyak dengan anak lain, berbeda pada waktu masa prasekolah. Pada waktu
masa sekolah, anak memasuki usia gang, yaitu usia yang pada saat itu kesadaran
sosial berkembang dengan pesat. Dalam hal ini anak memasuki tahap menjadi
anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap menggantikan keluarga
dalam mempengaruhi perilaku. Menurut Havighurst kelompok teman sebaya
didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang kurang lebih berusia sama yang berfikir
dan bertindak bersama-sama.
Geng pada umumnya adalah kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak
yang mempunyai minat, dan tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang.
Ciri-ciri khas Geng Anak :
Geng di kenal kaena namanya, yang kebanyakan diantaranya di ambil dari
nama jalan atau blok tempat tinggal para anggota, atau dari buku komik, dan
film populer.
Anggota Geng menggunakan isyarat, kata teguran dan kode komunitas
rahasia.
Geng anak sering menggunakan tanda pengenal, dengan atribut untuk
mengenal anggotanya.
Aktifitas geng meliputi semua bentuk permainan dan hiburan kelompok,
membuat sesuatu, menganaggu oranglain, dll.[3]
7. Pengaruh Geng
Havighurst menyatakan bahwa geng mempunyai empat cara utama dalam membantu
anak-anak menjadi pribadi yang mampu bermasyarakat
Geng membantu anak bergaul dengan teman sebaya dan berperilaku yang
dapat diterima secara social bagi mereka.
Geng dapat membantu anak mengembangkan kesadaran yang rasional dan
skala nilai untuk melengkapi atau mengganti nilai. Orang tua cenderung di
terima anak sebagai kata hati yang otoriter.
Melalui pengalaman geng anak mempelajari sikap sosial yang pantas,
misalnya : cara menyukai orang, serta cara menikmati kehidupan sosial dan
aktifitas kelompok.
Geng dapat membantu kemandirian pribadi anak dengan memberikan
kepuasan emosional dari persahabatan dengan teman sebaya
Perubahan-perubahan dalam hubungan keluarga pada akhir masa kanak-kanak
Kemerosotan dalam hubngan keluarga yang di mulai pada bagian akhir masa
bayi terus berlangsung pada akhir masa kanak-kanak, hal ini yang menyebabkan
perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak
dan orangtua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-
pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan
dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan
sanak keluarga yang lain.
Efek dari hubungan keluarga
Pengaruh yang mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat
daam bidang lehidupan sebagai berikut :
1. Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi
oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat
menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang
8. tidak sehat dapat memberi efek yang buruk terhadap kemampuan
berkonsentrasi anak.
2. Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara social di
luar rumah.
3. Peran yang dimainkan di rumah menentukan peran di luar rumah.
4. Jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi peran
anak.
5. Cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat di pengaruhi oleh sikap
orang tua.
6. Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku
sangat di pengaruhi oleh pelatihan di rumah.
7. Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan
kepribadian anak-anak. Pendangan anak-anak tentang diri mereka sendiri
merupakan cerminan langusng dari apa yang di nilai dan cara mereka di
perlakukan oleh anggota-anggota keluarga.
Perubahan-perubahan kepribadian[4]
Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan ini tidak
hanya terjadi ada konsep diri, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang di nilai dan
di kagumi dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada sifat anak itu sendiri.
Konsep diri ideal
Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-
tokoh dalam sejarah, cerita khayal, kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal
seperti tokoh yang diinginkannya.
Mencari Identitas
Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan
berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai
dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang di tetapkan kelompok
9. tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok, mereka
berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan.
Bahaya pada akhir masa kanak-kanak
Bahaya fisik
Perubahan bentuk tubuh
Bentuk tubuh yang tidak sesuai
Kecelakaan
Ketidakmampuan fisik
Rasa canggung
Kesederhanaan
Bahaya Psikologi
Cemas
Emosinya tidak stabil
Tidak percaya diri
Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain
Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kanak
Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode bahgaia dalam
rentang kehidupan. Meskipun periode ini bukan masa yang sepenuhnya gembira
karena anak di harapkan memikul tambahan tanggung jawab di sekolah dan tambahan
di rumah, keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab ini, terlebih yang
dianggap penting oleh orang-orang akan menambah kebahagiaan.
Anak memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh
alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul
kondisi yang luar biasa.
Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa
bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan
10. kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode
berikutnya.
Sekalipun kebahagiaan yang dialami pda periode ini tidak emnjamin
kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaann
akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga
faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.
BAB III
Penutup
Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran
tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya
rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam
sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama
proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan
hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka
dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih
cepat.
Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena
didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian,
pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang
akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :
Bahaya pada akhir masa kanak-kanak
Bahaya fisik
Perubahan bentuk tubuh
Bentuk tubuh yang tidak sesuai
Kecelakaan
Ketidakmampuan fisik
Rasa canggung
Kesederhanaan
11. Bahaya Psikologi
Cemas
Emosinya tidak stabil
Tidak percaya diri
Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain
Yang menjdikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali
perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun
psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1. Faktor heredokonstitusionil
2. Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)