Langkah akreditasi puskesmas terdiri dari 7 langkah utama yaitu lokakarya, pelatihan, self assessment, penyiapan dokumen, implementasi, penilaian pra survey, dan pengajuan penilaian akreditasi guna memperkuat puskesmas sebagai tulang punggung pelayanan kesehatan masyarakat.
Langkah akreditasi puskesmas terdiri dari 7 langkah utama yaitu lokakarya, pelatihan, self assessment, penyiapan dokumen, implementasi, penilaian pra survey, dan pengajuan penilaian akreditasi guna memperkuat puskesmas sebagai tulang punggung pelayanan kesehatan masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Audit klinis di rumah sakit bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan mutu pelayanan medis. Hal ini dilakukan dengan menilai kesesuaian antara praktik klinis dengan standar yang berlaku melalui tinjauan rekam medis pasien dan proses pelayanan lainnya. Hasil audit digunakan sebagai masukan untuk perbaikan sistem pelayanan kesehatan.
Mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Makmurjaya belum optimal karena indikator program kesehatan utama seperti K1, K4, PN, KN1, KN3, KF1, KF3, HB0, BBLR, ASI Eks, KB Post Partum, dan temuan komplikasi maternal dan neonatal belum mencapai target. Perlu perbaikan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang akreditasi rumah sakit, termasuk sejarah, tujuan, manfaat, instrumen, dan proses akreditasi rumah sakit. Akreditasi rumah sakit bertujuan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dan mendorong perbaikan berkelanjutan melalui pemenuhan standar pelayanan kesehatan. Proses akreditasi melibatkan penilaian terhadap pemenuhan standar struktur, proses, dan hasil pelayanan oleh rumah sakit
Komite Keperawatan berperan penting dalam menjamin mutu pelayanan keperawatan dengan menetapkan standar, melakukan audit, dan menyelesaikan masalah etika. Komite ini membantu manajemen rumah sakit dalam mengawasi kualitas layanan dan meningkatkan kompetensi perawat.
Dokumen ini memberikan informasi tentang pelatihan akreditasi untuk puskesmas kecamatan Cengkareng. Pelatihan ini membahas proses akreditasi puskesmas yang meliputi penilaian standar manajemen, layanan klinis, dan upaya kesehatan masyarakat berdasarkan 9 bab. Terdapat 4 tingkat keberhasilan akreditasi yaitu tidak terakreditasi, terakreditasi dasar, terakreditasi madya, terakreditasi utama, dan terakreditasi paripurna.
Bahan presentasi tentang pemahaman akreditasiKhamid Arif
油
Dokumen tersebut merangkum proses akreditasi puskesmas kesehatan di Kecamatan Cengkareng. Proses akreditasi meliputi penilaian standar mutu layanan kesehatan puskesmas dalam manajemen, pelayanan klinis, dan upaya kesehatan masyarakat. Kriteria penilaian mencakup perencanaan, pelaksanaan, dokumentasi, dan evaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Terdapat beberapa tingkat keberhasil
Dokumen ini menjelaskan kerangka acuan kegiatan perencanaan program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas Tegalsari. Program ini bertujuan untuk memastikan pelayanan sesuai standar mutu dan meningkatkan kualitas layanan dengan memantau indikator klinis setiap bulan. Kegiatannya meliputi pencatatan indikator di setiap unit, analisis data, evaluasi, dan pelaporan setiap enam bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang instrumen penilaian sistem kinerja di rumah sakit yang meliputi aspek maternal, neonatal, tata kelola klinik, dan pencegahan infeksi untuk mengukur kinerja rumah sakit berdasarkan standar dan mengidentifikasi kesenjangan untuk perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
Mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Makmurjaya belum optimal karena indikator program kesehatan utama seperti K1, K4, PN, KN1, KN3, KF1, KF3, HB0, BBLR, ASI Eks, KB Post Partum, dan temuan komplikasi maternal dan neonatal belum mencapai target. Perlu perbaikan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang akreditasi rumah sakit, termasuk sejarah, tujuan, manfaat, instrumen, dan proses akreditasi rumah sakit. Akreditasi rumah sakit bertujuan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dan mendorong perbaikan berkelanjutan melalui pemenuhan standar pelayanan kesehatan. Proses akreditasi melibatkan penilaian terhadap pemenuhan standar struktur, proses, dan hasil pelayanan oleh rumah sakit
Komite Keperawatan berperan penting dalam menjamin mutu pelayanan keperawatan dengan menetapkan standar, melakukan audit, dan menyelesaikan masalah etika. Komite ini membantu manajemen rumah sakit dalam mengawasi kualitas layanan dan meningkatkan kompetensi perawat.
Dokumen ini memberikan informasi tentang pelatihan akreditasi untuk puskesmas kecamatan Cengkareng. Pelatihan ini membahas proses akreditasi puskesmas yang meliputi penilaian standar manajemen, layanan klinis, dan upaya kesehatan masyarakat berdasarkan 9 bab. Terdapat 4 tingkat keberhasilan akreditasi yaitu tidak terakreditasi, terakreditasi dasar, terakreditasi madya, terakreditasi utama, dan terakreditasi paripurna.
Bahan presentasi tentang pemahaman akreditasiKhamid Arif
油
Dokumen tersebut merangkum proses akreditasi puskesmas kesehatan di Kecamatan Cengkareng. Proses akreditasi meliputi penilaian standar mutu layanan kesehatan puskesmas dalam manajemen, pelayanan klinis, dan upaya kesehatan masyarakat. Kriteria penilaian mencakup perencanaan, pelaksanaan, dokumentasi, dan evaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Terdapat beberapa tingkat keberhasil
Dokumen ini menjelaskan kerangka acuan kegiatan perencanaan program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas Tegalsari. Program ini bertujuan untuk memastikan pelayanan sesuai standar mutu dan meningkatkan kualitas layanan dengan memantau indikator klinis setiap bulan. Kegiatannya meliputi pencatatan indikator di setiap unit, analisis data, evaluasi, dan pelaporan setiap enam bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang instrumen penilaian sistem kinerja di rumah sakit yang meliputi aspek maternal, neonatal, tata kelola klinik, dan pencegahan infeksi untuk mengukur kinerja rumah sakit berdasarkan standar dan mengidentifikasi kesenjangan untuk perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
3. Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
3
Proses tidak diukur dg baik
1
Proses tidak dimonitor dg baik
2
Proses tidak dikendalikan dg baik
3
Proses tidak dipelihara dg baik
4
Proses tidak disempurnakan
5
6 Proses tidak didokumentasikan dg
5. Akreditasi puskesmas
Pengakuan terhadap puskesmas yang diberikan
oleh lembaga independen penyelenggara
akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah
dinilai bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama
itu memenuhi standar pelayanan fasilitas
kesehatan tingkat pertama yang telah ditetapkan
untuk meningkatkan mutu pelayanan secara
berkesinambungan
7. STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS disusun dalam 9 bab dengan 802 elemen penilaian (EP):
Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP
Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121 EP
Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32 EP
Bab IV. Upaya Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (UPBS) dengan 53 EP
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Puskesmas (KMPP) dgn 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja dan MDGs dengan 55 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) dgn 58 EP
8. Pelaksanaan survei
Periksa dokumen yang menjadi regulasi:
dokumen internal dan eksternal
Telusur:
Wawancara:
Pimpinan puskesmas
Penanggung jawab program
Staf puskesmas
Lintas sektor
Masyarakat
Pasien, keluarga pasien
Observasi:
Pelaksanaan kegiatan
Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
(rekaman/records)
9. A. Pendampingan praakreditasi
Langkah-langkah pendampingan praakreditasi:
Lokakarya
Pelatihan pemahaman standar dan instrument
akreditasi dan persiapan self assessment
Self assessment
Penyusunan dokumen yang dipersyaratkan
Implementasi
Presurvei akreditasi / Penilaian prasertifikasi
Pengajuan permohonan untuk disurvei
10. Lokakarya
Lokakarya di puskesmas selama dua hari efektif
untuk menggalang komitmen dan pemahaman
tentang Standar dan Instrument Akreditasi,
pembentukan Panitia Persiapan Akreditasi
Puskesmas, dan pembentukan Kelompok Kerja,
yaitu kelompok kerja manajemen, kelompok
kerja program(upaya), dan kelompok kerja
pelayanan klinis (yanmedik).
Critical point: komitmen Kepala dan staf thd
mutu dan akreditasi
11. TIM AKREDITASI PUSKESMAS
Tujuan pembentukan: Agar seluruh staf
mampu memahami dan melaksanakan
proses pemenuhan standar pelayanan,
kriteria, untuk penyiapan dokumen
akreditasi secara optimal
12. TUGAS TIM AKREDITASI
Mempelajari & menguasai standar dan
prosedur pelayanan & melakukan self
assessment
Mendorong & memonitor pemenuhan standar
dan kriteria ,
Motor/fasilitator persiapan akreditasi.
Motor proses PDCA (Plan-Do-Check-Action)
13. BAGAN ORGANISASI TIM AKREDITASI
Kepala
Puskesmas
Ketua Tim
Pokja Admen Pokja Yanmedik Pokja KIA, Gizi, P2P,
Kesling, & Promkes
(upaya)
14. Pelatihan pemahaman standar dan
instrumen
Pendampingan di Puskesmas diikuti oleh
seluruh karyawan puskesmas untuk
memahami secara rinci standar dan
instrument akreditasi puskesmas dan
persiapan self-assessment.
Critical point: pemahaman thd standar dan
instrumen
15. Pelaksanaan self assessment oleh staf
didampingi pendamping
Self assessment oleh staf puskesmas
didampingi/dipandu oleh pendamping (atau
dilaksanakan oleh pendamping bersama staf)
Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas
melakukan pembahasan hasil self assessment
bersama Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas dan menyusun Rencana Aksi untuk
persiapan akreditasi.
16. Penyiapan dokumen yang dipersyaratkan
Identifikasi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh
standar akreditasi,
Penyiapan tata naskah penulisan dokumen
Penyiapan dokumen akreditasi
dokumen internal, meliputi :
surat-surat keputusan
pedoman mutu
pedoman-pedoman yang terkait dengan pelayanan dan program
kerangka acuan
standar prosedur operasional (SPO)
rekaman-rekaman (dokumen sebagai bukti telusur).
dokumen eksternal yang perlu disediakan
17. Pengendalian dokumen akreditasi yang
meliputi pengaturan tentang kewenangan
pembuatan, pemanfaatan dan penyimpanan
seluruh dokumen puskesmas.
Critical point: penyusunan kebijakan, pedoman
mutu, SPO, kerangka acuan, panduan
18. Implementasi
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar
akreditasi yang dipandu oleh regulasi internal
(dokumen-dokumen yang telah
disusun:kebijakan, kerangka acuan, SPO, dsb)
Memastikan rekaman proses dan hasil kegiatan
Audit Internal
Tinjauan manajemen
Penyediaan sumber daya untuk implementasi
19. Penilaian prasertifikasi
Penilaian Prasertifikasi oleh Tim Pendamping
Akreditasi Puskesmas, untuk mengetahui
kesiapan puskesmas untuk diusulkan
dilakukan penilaian akreditasi.
Rekomendasi hasil prasertifikasi jika penilaian
> 80%
21. Survei akreditasi dilakukan dengan :
memeriksa dokumen-dokumen yang
disusun oleh Puskesmas, yang merupakan
regulasi internal dalam penyelenggaraan
manajemen, program dan pelayanan
klinis di puskesmas.
METODE SURVEI AKREDITASI
22. Lanj survei
Selanjutnya surveior akan melakukan telusur
terhadap pelaksanaan manajemen,
penyelenggaraan program, &
penyelenggaraan pelayanan klinis apakah
sesuai dengan regulasi internal yang telah
dibakukan, & persyaratan yang ada pada
elemen penilaian pada tiap-tiap standar
akreditasi puskesmas/sarana pelayanan
kesehatan dasar.
23. Telusur dilakukan dengan :
visitasi lapangan melalui wawancara baik
kepada manajemen, penanggung jawab
program, pelaksana program, penanggung
jawab pelayanan klinis, pelaksana pelayanan
klinis, pasien, dan pejabat lintas sector
terkait,
24. Lanj telusur
observasi terhadap kegiatan manajemen,
pelayanan klinis, maupun
penyelenggaraan program, dan bukti-
bukti dokumen (rekaman) bukti
pelaksanaan kegiatan.
25. Metode Survei Akreditasi Manajemen
Telusur untuk survei akreditasi manajemen
pada dasarnya adalah membuktikan bahwa
system manajemen mutu dan system
manajemen telah ditetapkan dan
dijalankan.
Pembakuan system mutu dilakukan dengan
menetapkan kebijakan, pedoman, dan
prosedur-prosedur mutu yang dilaksanakan
dalam kegiatan-kegiatan perbaikan mutu
dan kinerja.
26. Lanj survei manajemen
Penelusuran terhadap pelaksanaan system
manajemen mutu terutama adalah
membuktikan apakah siklus Plan, Do, Study,
Action berjalan secara konsisten sebagai
upaya perbaikan mutu dan kinerja pelayanan.
27. Lanj survei manajemen
Penelusuran dapat dilakukan dengan :
melihat dokumen yang merupakan rekaman dari
pelaksanaan,
wawancara terhadap manajemen dan staf untuk
menelusur proses pelaksanaan prosedur kerja,
dan upaya-upaya perbaikan yang dilakukan,
evaluasi dan tindak lanjut perbaikan.
28. Lanj survei manajemen
Untuk membuktikan bahwa proses manajemen
berjalan dengan baik, maka surveior dapat
melakukan telusur terhadap rekaman kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi terhadap keseluruhan
kegiatan puskesmas.
Wawancara dapat dilakukan baik lintas
program maupun lintas sector terhadap
keseluruhan proses manajemen di puskesmas.
29. Metode survei program/Upaya Puskesmas
Penelusuran untuk manajemen dan pelaksanaan
Upaya Puskesmas dilakukan mulai dari proses
identifikasi kebutuhan masyarakat akan program,
perencanaan program, pengorganisasian program,
pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi
program.
Penelusuran dapat dilakukan dengan melihat hasil
rekaman kegiatan mulai dari perencanaan sampai
dengan monitoring dan evaluasi dengan hasil-hasil
dan tindak lanjut yang dilakukan.
30. Lanj program
Penelusuran juga perlu dilakukan untuk
membuktikan apakah proses dilakukan sesuai
dengan kebijakan dan pedoman program
(melalui wawancara dengan pihak-pihak yang
terkait dalam pengelolaan dan pelaksanaan
program termasuk lintas program, lintas
sector, masyarakat dan sasaran program).
31. Metode Survei Pelayanan Klinis.
1). Kegiatan Telusur Pasien Secara Individual:
adalah metoda evaluasi yang dilakukan selama
dilakukan on-site survei dan di maksudkan untuk
menelusuri pengalaman pasien tentang asuhan yang
diterimanya selama berada di puskesmas.
untuk melakukan analisis dari sistem yang digunakan
oleh puskesmas dalam memberikan asuhan, tindakan
dan pelayanan dengan menggunakan pasien sebagai
kerangka kerja untuk mengukur pelaksanaan standar.
32. Lanj klinis
Mengikuti alur asuhan, tindakan, pelayanan
yang diberikan kepada pasien.
Dilakukan dg cara :
Mengikuti alur asuhan, tindakan, pelayanan yang
diberikan kepada pasien
Penilaian hubungan kerja antar petugas pemberi
pelayanan dan unit kerja terkait.
Identifikasi masalah pada proses pelayanan pasien
33. Lanj klinis
Elemen-elemen yg ditelusur :
Telaah rekam medis pasien dengan staf yang bertanggang jawab
Obserasi secara langsung pada asuhan pasien
Observasi pada proses pengobatan
Observasi pada masalah pencegahan dan pengendalian infeksi
Observasi pada proses perencanaan asuhan
Diskusi tentang data yang digunakan.
Observasi dampak dari lingkungan terhadap keselamatan dan
peran staf untuk menekan risiko terhadap lingkungan
Observasi terhadap pemeliharaan peralatan medis
Wawancara dengan pasien dan atau dengan keluarga pasien
34. Lanj klinis
2). Telusur Sistem
a.Telusur system berbasis Individual
Dari hasil telusur pasien secara individual dapat
dilakukan analisis terhadap system pelayanan
mulai dari akses sampai dengan pasien
meninggalkan puskesmas. Pada telusur sistem
berbasis individual proses pelayanan pasien
dikaitkan dengan sistem pelayanan yang terkait
dengan tiap tahapan proses pelayanan.
35. Lanj klinis
b. Telusur system sesuai dengan alur pelayanan
pasien.
Telusur Sistem ini menelusuri pelaksanaan proses
spesifik mengikuti alur pelayanan.
Proses pelayanan pendaftaran
Proses pelayanan di ruang rawat jalan
Proses pelayanan di unit gawat darurat
Proses pelayanan obat
Proses pelayanan laboratorium
dsb
36. Lanj klinis
Pada telusur system, surveyor mendiskusikan :
Alur proses lintas fasilitas pelayanan kesehatan,
identifikasi dan manajemen risiko, integrasi dari
kegiatan-kegiatan penting, komunikasi diantara staf/unit
Kekuatan dan kelemahan di proses dan perbaikan
Masalah yang memerlukan eksplorasi di kegiatan survei
yang lain
Evaluasi dari standar akreditasi dan kepatuhan terhadap
sasaran keselamatan pasien
Pendidikan oleh surveior
37. Lanj klinis
3). Telusur Pengelolaan dan Penggunaan Obat
proses manajemen dan Penggunaan Obat
dengan fokus pada kemungkinan timbulnya
risiko.
evaluasi kontinuitas pengelolaan dan
penggunaan obat mulai pengadaan obat
sampai monitoring efek samping obat pada
pasien.
38. 4). Telusur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
proses pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas
pelayanan kesehatan.
melakukan evaluasi kepatuhan terhadap kaidah-kaidah
pencegahan dan pengendalian infeksi dan keamanan dan
keselamatan di fasilitas pelayanan kesehatan,
untuk identifikasi masalah pencegahan dan pengendalian
yang memerlukan dilakukannya pemeriksaan lebih lanjut,
untuk menentukan langkah yang diperlukan, menangani
risiko yang ada
meningkatkan keselamatan pasien.
39. 5). Telusur Proses Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien
proses yang digunakan untuk mengumpulkan,
analisis, menafsirkan dan penggunaan data
untuk memperbaiki mutu dan kinerja pelayanan
dan keselamatan pasien.
evaluasi efektivitas dari pelaksanaan rencana,
program dan proses peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
40. 6). Telusur Proses Pengelolaan Fasilitas dan
Keselamatan :
pengelolaan fasilitas dan sistem keselamatan
pasien untuk mendukung manajemen risiko.
evaluasi dari proses pengelolaan fasilitas dan
keselamatn pasien, tindakan untuk
menanggulangi masalah dan menentukan
tingkat kepatuhan terhadap standar.
41. 7). Interaksi surveyor & karyawan dlm metodologi
Telusur
meminta staf untuk menyiapkan daftar pasien yang ada pada
saat survei dilakukan, termasuk daftar nama pasien, dimana
ditempatkan pasien ini, diagnosis.
minta bantuan staf untuk memilih telusur pasien yang cocok.
diskusikan dengan berbagai staf yang terlibat dalam asuhan.
Staf yang terlibat dalam diskusi ini adalah perawat, dokter,
pelaksana asuhan, staf farmasi, tenaga laboratorim dan
petugas kesehatan lain yang diperlukan.
Jika staf yang diperlukan tidak ada, maka surveior akan
berdiskusi dengan staf lain yang mempunyai tugas dan fungsi
sama. Tidak merupakan keharusan surveior harus berdiskusi
dengan staf yang memberi asuhan langsung.