際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
A K T I V A T E T A P
AKTIVA TETAP
Berwujud
Tidak Berwujud
1. Umurnya tidak terbatas
2. Umurnya terbatas &
dapat diganti dengan
aktiva sejenis
3. Umurnya terbatas & tidak
dapat diganti dengan
aktiva sejenis
A K T I V A T E T A P
Karakteristik Aktiva tetap
1. Mempunyai bentuk fisik
2. Digunakan secara aktif dalam kegiatan
normal perusahaan
3. Dimiliki tidak sebagai investasi/untuk
diperdagangkan
4. Mempunyai umur relatif permanen
5. Memberikan manfaat dimasa y.a.d
A K T I V A T E T A P
Masalah Akuntansi terhadap Aktiva Tetap
1. Dasar pencatatan aktiva tetap adalah Cost
Principles dan Matching Principles.
2. Perolehan Aktiva tetap
3. Selama masa kepemilikan aktiva tetap
4. Saat pelepasan aktiva tetap
5. Pengeluaran modal dan pengeluaran
pendapatan
A K T I V A T E T A P
Prinsip Penilaian Aktiva Tetap
Suatu benda berwujud yang memenuhi
ketentuan sebagai aktiva tetap harus diukur
berdasarkan Biaya Perolehan.
Biaya perolehan adalah jumlah kas/setara kas
yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain
yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva
pada saat perolehan/konstruksi sampai dengan
aktiva tsb siap u/digunakan
Harga Perolehan untuk Setiap Jenis Aktiva
Tanah
Pengeluaran u/pemilikan Dikapitalisasi
Pengeluaran sesudah dimiliki Dikapitalisasi
Pengeluaran u/menambah manfaat dan
mempunyai masa kegunaan yang terbatas
dicatat terpisah dari perkiraan Tanah.
Tanah yang dimiliki tidak u/kegiatan normal
perusahaan = Investasi Jangka Panjang
Harga Perolehan untuk Setiap Jenis Aktiva
Bangunan
Dibeli tunai = Harga beli + Biaya lain
Dibangun sendiri = Biaya pembangunan + biaya lain
Tanah dan bangunan harus dipisah nilai perolehanya
Bangunan dan Building equipment harus dipisah
nilai perolehannya
Harga Perolehan untuk Setiap Jenis Aktiva
Mesin & Alat-Alat Pabrik
Harga perolehan = Harga beli + biaya lain termasuk
biaya uji coba
Mesin yang dibuat sendiri = biaya untuk membuat
mesin
Harga Perolehan untuk Setiap Jenis Aktiva
Machine and Hand Tools
Dicatat sebagai aktiva
Machine and Hand Tools
Harga Perolehan untuk Setiap Jenis Aktiva
Mebel & Peralatan kantor,
Kendaraan dan alat transport
Harga Perolehan = Harga faktur + Biaya lain
Aset tersebut diatas harus sesuai dengan fungsinya.
Misalnya: Peralatan kantor bagian pemasaran
Harga Perolehan untuk Setiap Jenis Aktiva
Alat Cetak (Pattern & Dies)
Alat Cetak (Pattern & Dies)
biasanya diakui sebagai biaya
atau aktiva, tergantung dari
kondisi pemanfaatannya
Cara-Cara Perolehan Aktiva Tetap
Pembelian Tunai
Pembelian Angsuran
Pertukaran
Donasi/Penemuan
Dibangun Sendiri
 Harga perolehan dengan cara tunai meliputi harga
faktur dikurangi potongan tunai (bila ada) dan
pembayaranlain yang terjadi dalam hubungannya
dengan perolehan aktiva tersebut.
 Karena potongan tunai yang ditawarkan tidak
dimanfaatkan, maka pada prinsipnya
diperlakukan sebagai Rugi karena potongan tidak
dimanfaatkan atau sebagai biaya bunga.
 Jika aktiva diperoleh secara bergabung, maka
harga masing-masing ditetapkan sebesar harga
relatifnya menurt penilaian dari appraisal.
Pembelian Tunai
 Contoh soal:
PT Riza memperoleh aktiva secara lumpsum
dengan harga Rp.80.000.000,- Harga pasar dari
aset itu adalah: Gedung = Rp.25.000.000,- Tanah =
Rp.50.000.000,- dan Mesin = 25.000.000,-
Penentuan alokasi harga dapat dilakukan dengan
2 (dua) pendekatan yakni
- Taksiran harga pasar
- Harga relatif
Pembelian Tunai
 Gedung = Rp.20.000.000,-
(Rp.25.000.000/Rp.100.000.000) X Rp.80.000.000
 Tanah = Rp.40.000.000,-
(Rp.50.000.000/Rp.100.000.000) X Rp.80.000.000
 Mesin = Rp.20.000.000,-
(Rp.25.000.000/Rp.100.000.000) X Rp.80.000.000
Gedung Rp.20.000.000,-
Tanah Rp.40.000.000,-
Mesin Rp.20.000.000,-
Kas Rp.80.000.000,-
Pembelian Tunai
Pembelian Tunai
 Gedung = Rp.20.000.000,-
(Rp.25.000.000 X 0.8)
 Tanah = Rp.40.000.000,-
(Rp.50.000.000 X 0.8)
 Mesin = Rp.20.000.000,-
(Rp.25.000.000 X 0.8)
Gedung Rp.20.000.000,-
Tanah Rp.40.000.000,-
Mesin Rp.20.000.000,-
Kas Rp.80.000.000,-
 Apabila aktiva dibeli dengan cara angsuran, maka
dalam harga perolehan aktiva itu tidak boleh
termasuk biaya bunga.
 Biaya bunga tersebut harus dibebankan pada
periode dimana pembayaran dilakukan
 Jika dalam kontrak tidak menyatakan secara
spesifik tentang bunga yang harus diperhitungkan,
maka harga tunai harus ditentukan dan
selisihnya diperhitungkan sebagai biaya bunga
Pembelian Angsuran
 Contoh soal:
PT Riza membeli mesin Rp.5.000.000 pada tgl
1/1/05. Pembayaran I Rp.2.000.000 dan sisanya
diangsur selama 3 tahun dengan bunga 12 per
tahun setiap tgl 31/12.
 1/1/05 (Saat pembelian mesin)
Mesin Rp.5.000.000,-
Utang Rp.3.000.000,-
Kas Rp.2.000.000,-
Pembelian Angsuran
 31/12/05 (Angsuran I)
Utang Rp.1.000.000,-
Biaya bunga Rp. 360.000,-
Kas Rp.1.360.000,-
(Bunga = 12% X Rp.3.000.000)
 31/12/06 (Angsuran II)
Utang Rp.1.000.000,-
Biaya bunga Rp. 240.000,-
Kas Rp.1.240.000,-
(Bunga = 12% X Rp.2.000.000)
Pembelian Angsuran
 31/12/07 (Angsuran III)
Utang Rp.1.000.000,-
Biaya bunga Rp. 120.000,-
Kas Rp.1.120.000,-
(Bunga = 12% X Rp.1.000.000)
Pembelian Angsuran
 Contoh soal:
PT Riza membeli mesin dengan angsuran setiap
tahun sebesar Rp.1.975.500 selama 3 tahun. Tingkat
bunga 9% per tahun. Total kas yang akan
dibayarkan Rp.5.926.500
 Nilai tunai = Rp.1.975.500 X a n 7 p
= Rp.1.975.500 X 2.53129
= Rp.5.000.000 (dibulatkan)
 Bunga Ansuran = Rp.5.926.500  Rp.5.000.000
= Rp.926.500
Pembelian Angsuran
Aktiva tetap 1
Thn Angsuran Bunga Pelunasan Pokok
5.000.000
1 1.975.500 450.000 1.525.500 3.474.500
2 1.975.500 312.700 1.662.800 1.811.700
3 1.975.500 163.800 1.881.700 0
5.926.500 926.500 5.000.000
Pembelian Angsuran
Saat
pembelian
Mesin Rp.5.000.000
Beban Bunga
yg ditangguhkan Rp. 926.500
Utang Angsuran Rp.5.926.500
Angsuran I Utang Angsuran Rp.1.975.500
Biaya Bunga Rp. 450.000
Kas Rp.1.975.500
Beban bunga yg
ditangguhkan Rp. 450.000
Pembelian Angsuran
 Latihan Soal
Suatu travel biro membeli sebuah mobil colt
dengan harga Rp.4.000.000 dengan syarat
pembayaran sbb:
- Pembayaran I sebesar Rp.1.750.000 saat
penyerahan barang
- Sisanya dibayar 3 kali angsuran sebesar
Rp.750.000 ditambah bunga 10% atas sisa
pokok pinjaman
Pembelian Angsuran
 Bila pembayaran Rp.1.462.255 dilakukan
selama 3 tahun dengan jumlah yang sama
besar (bunga 10%) dan pembayaran I
dilakukan saat penyerahan barang
Pembelian Angsuran
Transaksi D K
Kendaraan
Hut Pembelian Angsuran
Kas
Rp.4.000.000
Rp.2.250.000
Rp.1.750.000
Hut Pembelian Angsuran
Biaya Bunga
Kas
Rp.750.000
Rp.225.000
Rp.975.000
Hut Pembelian Angsuran
Biaya Bunga
Kas
Rp.750.000
Rp.150.000
Rp.900.000
Hutang Pembelian Angsuran
Biaya Bunga
Kas
Rp.750.000
Rp. 75.000
Rp.825.000
Pembelian Angsuran
Jumlah Pembayaran Nilai Tunai
Angsuran I :
Rp.1.462.255 X 1 Rp.1.462.255
Angsuran II
Rp.1.462.255 X (0.909191) Rp. 1.329.322
Angsuran III
Rp.1.462.255 X (0.826446) Rp.1.208.475
Nilai Tunai Rp.4.000.000
Pembelian Angsuran
Th Angsuran B.Bunga Cicilan Sisa Hutang
- 4.000.000
1 1.462.255 1.462.255 2.537.775
2 1.462.255 253.777.5 1.208.447.5 1.329.327.5
3 1.462.255 132.897.5 1.329.327.5 0
4.386.675 386.675 4.000.000
Pembelian Angsuran
Bunga dicatat saat
realisasi pembayaran
Bunga dicatat saat
terjadinya transaksi
Angsuran I:
Kendaraan Rp.4.000.000
Hut Pemb Rp.2.537.775
Kas Rp.1.462.225
Angsuran I:
Kendaraan Rp.4.000.000
B.Bunga di-
Tangguhkan Rp. 386.675
Hut Pemb Rp.2.924.450
Kas Rp.1.462.255
Angsuran II:
Hut Pemb Rp.1.208.447,5
B.Bunga Rp. 253.777,5
Kas Rp.1.462.225
Angsuran II:
Hut Pemb Rp.1.462.255
B.Bunga Rp. 253.777,5
Kas Rp.1.462.255
B.Bunga di
Tangguhkan Rp.253.777,5
Pembelian Angsuran
Angsuran III:
Hut Pemb Rp.1.329.327,5
B.Bunga Rp. 132.897,5
Kas Rp.1.462.225
Angsuran III:
Hut Pemb Rp.1.462.255
B.Bunga Rp. 132.897,5
Kas Rp.1.462.255
B.Bunga di
Tangguhkan Rp.132.897,5
Pembelian Angsuran
Donasi dan Penemuan
 Apabila prinsip harga perolehan diikuti secara konsekuen
terhadap aktiva yang diperoleh dari hadiah, maka harga
perolehan aset donasi itu tidak cukup menyatakan arti
ekonominya.
 Khusus untuk aktiva tetap donasi, penilaian awal harus
didasarkan atas Harga Pasar yang Layak pada saat aset
tersebut diterima
 Apabila ada pengeluaran dalam rangka perolehan aset
jenis ini, maka biaya tersebut diperkurangkan dari
perkiraan Modal Donasi
 Apabila aset yang akan diterima tersebut belum pasti
(karena ada ketentuan yang harus dipenuhi) maka aset itu
dicatat sebagai contingent asset dan contingent donated
capital
 Contoh soal
Pemda Soppeng memberikan gedung dan tanah kepada
seorang pengerajin ulat sutra. Harga pasar gedung
Rp.7.500.000 dan tanah Rp. 2.500.000. Biaya pelimpahan
aset sebesar Rp.500.000.
 Saat perolehan:
Tanah Rp.2.500.000
Bangunan Rp.7.500.000
Modal yg Disetor - Donasi Rp.10.000.000
 Biaya pelimpahan:
Modal yang disetor  Donasi Rp.500.000
Kas Rp.500.000
Donasi dan Penemuan
 Apabila dalam penyerahan aset tersebut disertai dengan
suatu ketentuan yang harus dipenuhi oleh perusahaan
maka penyerahan aset tersebut dicatat sbb:
 Saat perolehan:
Aktiva yg Blm pasti 
Tanah dan Gedung Rp.10.000.000
Modal yg Blm Pasti 
Donasi Rp.10.000.000
Donasi dan Penemuan
 Saat pelimpahan:
Tanah Rp.2.500.000
Gedung Rp.7.500.000
Modal yg Blm Pasti 
Donasi Rp.10.000.000
Aktiva yg Blm Pasti -
Tanah dan Gedung Rp.10.000.000
Kas Rp. 500.000
Modal yg Disetor 
Donasi Rp.9.500.000
Donasi dan Penemuan
Pertukaran Aktiva
Ditukar dengan Surat Berharga
Ditukar dengan Aktiva Sejenis
Ditukar dengan Aktiva Berlainan Jenis
Ditukar dengan Surat-Surat Berharga
 Ketentuan mengenai perolehan aktiva dengan
menggunakan surat-surat berharga adalah:
1. Harga perolehan aktiva tetap diukur dengan
jumlah uang yang dapat direalisasikan apabila
surat berharga itu dijual secara tunai
2. Jika point no 1 diatas tidak terpenuhi, maka
harga pasar aktiva tetap yang didapat itu
dijadikan sebagai dasar penentuan harga
perolehan
3. Harga perolehan aktiva tetap tersebut
ditaksir (jika point no 1 dan 2 tidak tersedia
informasinya)
 Jika Surat berharga yang dipakai sebagai alat
pertukaran, maka adanya agio atau disagio harus
diperlakukan sebagai penambah atau pengurang
terhadap nilai nominalnya
 Jika dalam transaksi pertukaran itu disertai dengan
pembayaran uang tunai, maka harga perolehan
aktiva tetap adalah jumlah uang yang dibayarkan
ditambah harga pasar dari surat berharga yang
ditukarkan
Ditukar dengan Surat-Surat Berharga
 PT Resty menukar sebuah mesin dengan 1000 lembar
saham biasa @ Rp.10.000. Saat pertukaran, harga
pasar saham tersebut @ Rp.11.000.
Jurnalnya:
Mesin Rp.11.000.000
Modal Saham BiasaRp.10.000.000
Agio Saham Rp. 1.000.000
 Latihan Soal:
PT Roman memperoleh sebuah mesin berikut
peralatannya melalui pertukaran 100 lbr saham
nominal @ Rp.50.000. Tentukan harga perolehan jika
harga pasar saham Rp.55.000/lbr dan Rp.45.000/lbr
Ditukar dengan Surat-Surat Berharga
Ditukar dengan Aktiva Sejenis
PSAK Nomor 16 :
Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam
pertukaran atas suatu aktiva yang serupa
yang memiliki manfaat yang serupa dalam
bidang usaha yang sama dan memiliki suatu
nilai wajar yang serupa. Suatu aktiva tetap
juga dapat dijual dalam pertukaran dengan
kepemilikan aktiva yang serupa.
PSAK Nomor 16 (Lanjutan)
Dalam kedua keadaan tersebut, karena
proses perolehan penghasilan(earning
process) tidak lengkap, tidak ada
keuntungan atau kerugian yang diakui
dalam transaksi. Sebaliknya, biaya
perolehan aktiva baru adalah jumlah
tercatat dari aktiva yang dilepaskan.
Ditukar dengan Aktiva Sejenis
PSAK Nomor 16 (Lanjutan)
Tetapi, nilai wajar aktiva yang diterima
dapat menyediakan bukti dari suatu
pengurangan (impairment) aktiva yang
dilepaskan. Dalam keadaan ini aktiva yang
dilepaskan diturun-nilai buku-kan (written
down) dan nilai dari written down ini
ditetapkan untuk nilai aktiva baru.
Ditukar dengan Aktiva Sejenis
PSAK Nomor 16 (Lanjutan)
Contoh pertukaran aktiva serupa termasuk
pertukaran pesawat terbang, hotel, bengkel
dan properti real estate lainnya. Jika aktiva
lain seperti kas termasuk sebagai bagian
transaksi pertukaran, ini dapat
mengindikasikan bahwa pos yang
dipertukarkan tidak memiliki suatu nilai
yang serupa.
Ditukar dengan Aktiva Sejenis
 Contoh:
PT Riza Fadila menukarkan truk A dengan merk
baru truk B. harga perolehan truk A
Rp.10.000.000 dan akumulasi penyusutan
Rp.4.000.000. Truk B harga pasarnya
Rp,25,000.000. PT Riza Fadilah juga diharuskan
membayar Rp.20.000.000tunai.
Ditukar dengan Aktiva Sejenis
 Harga Truk A Rp.10.000.000
 Ak Depresiasi Rp. 4.000.000
 Nilai Buku Truk A Rp. 6.000.000
 Kas yang dibayarkan Rp.20.000.000
 Harga Truk B Rp.26.000.000
Truk B Rp.26.000.000
Ak Dep.Truk A Rp. 4.000.000
Truk A Rp.10.000.000
Kas Rp.20.000.000
Ditukar dengan Aktiva Sejenis
 Contoh:
PT Riza Fadila menukarkan truk A dengan merk
baru truk B. harga perolehan truk A
Rp.50.000.000 dan akumulasi penyusutan
Rp.20.000.000. Truk B harga pasarnya
Rp.35,000.000. PT Riza Fadilah menerima uang
Rp.5.000.000tunai.
Ditukar dengan Aktiva Sejenis
 Harga truk A Rp.50.000.000
 Ak Dep Rp.20.000.000
 Nilai buku truk A Rp.30.000.000
 Kas diterima Rp. 5.000.000
 Harga truk B Rp.25.000.000
Truk B Rp.25.000.000
Ak Dep truk A Rp.20.000.000
Kas Rp. 5.000.000
Truk A Rp.50.000.000
Ditukar dengan Aktiva Sejenis
 Dalam kondisi ini, perbedaan nilai wajar aktiva
yang diserahkan dengan aktiva yang diperoleh
diakui sebagai laba (rugi).
 Contoh : PT Saya menukarkan mesin produksinya
dengan truk baru. Harga perolehan mesin
Rp.2.000.000. Ak depresiasi sampai saat
penukaran Rp.1.500.000. Nilai wajar mesin
Rp.800.000 dan PT Saya harus membayar
Rp.1.700.000.
Ditukar dengan Aktiva Tidak Sejenis
 Nilai wajar mesin Rp. 800.000
 H.perolehan mesin Rp.2.000.000
 Ak dep Rp.1.500.000
Rp. 500.000
 Laba pertukaran Rp. 300.000
 Nilai wajar mesin Rp. 800.000
 Uang tunai yg dibayarkan Rp. 1.700.000
 Harga perolehan truk Rp. 2.500.000
Ditukar dengan Aktiva Tidak Sejenis

More Related Content

Aktiva tetap 1

  • 1. A K T I V A T E T A P AKTIVA TETAP Berwujud Tidak Berwujud 1. Umurnya tidak terbatas 2. Umurnya terbatas & dapat diganti dengan aktiva sejenis 3. Umurnya terbatas & tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis
  • 2. A K T I V A T E T A P Karakteristik Aktiva tetap 1. Mempunyai bentuk fisik 2. Digunakan secara aktif dalam kegiatan normal perusahaan 3. Dimiliki tidak sebagai investasi/untuk diperdagangkan 4. Mempunyai umur relatif permanen 5. Memberikan manfaat dimasa y.a.d
  • 3. A K T I V A T E T A P Masalah Akuntansi terhadap Aktiva Tetap 1. Dasar pencatatan aktiva tetap adalah Cost Principles dan Matching Principles. 2. Perolehan Aktiva tetap 3. Selama masa kepemilikan aktiva tetap 4. Saat pelepasan aktiva tetap 5. Pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan
  • 4. A K T I V A T E T A P Prinsip Penilaian Aktiva Tetap Suatu benda berwujud yang memenuhi ketentuan sebagai aktiva tetap harus diukur berdasarkan Biaya Perolehan. Biaya perolehan adalah jumlah kas/setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan/konstruksi sampai dengan aktiva tsb siap u/digunakan
  • 5. Harga Perolehan untuk Setiap Jenis Aktiva Tanah Pengeluaran u/pemilikan Dikapitalisasi Pengeluaran sesudah dimiliki Dikapitalisasi Pengeluaran u/menambah manfaat dan mempunyai masa kegunaan yang terbatas dicatat terpisah dari perkiraan Tanah. Tanah yang dimiliki tidak u/kegiatan normal perusahaan = Investasi Jangka Panjang
  • 6. Harga Perolehan untuk Setiap Jenis Aktiva Bangunan Dibeli tunai = Harga beli + Biaya lain Dibangun sendiri = Biaya pembangunan + biaya lain Tanah dan bangunan harus dipisah nilai perolehanya Bangunan dan Building equipment harus dipisah nilai perolehannya
  • 7. Harga Perolehan untuk Setiap Jenis Aktiva Mesin & Alat-Alat Pabrik Harga perolehan = Harga beli + biaya lain termasuk biaya uji coba Mesin yang dibuat sendiri = biaya untuk membuat mesin
  • 8. Harga Perolehan untuk Setiap Jenis Aktiva Machine and Hand Tools Dicatat sebagai aktiva Machine and Hand Tools
  • 9. Harga Perolehan untuk Setiap Jenis Aktiva Mebel & Peralatan kantor, Kendaraan dan alat transport Harga Perolehan = Harga faktur + Biaya lain Aset tersebut diatas harus sesuai dengan fungsinya. Misalnya: Peralatan kantor bagian pemasaran
  • 10. Harga Perolehan untuk Setiap Jenis Aktiva Alat Cetak (Pattern & Dies) Alat Cetak (Pattern & Dies) biasanya diakui sebagai biaya atau aktiva, tergantung dari kondisi pemanfaatannya
  • 11. Cara-Cara Perolehan Aktiva Tetap Pembelian Tunai Pembelian Angsuran Pertukaran Donasi/Penemuan Dibangun Sendiri
  • 12. Harga perolehan dengan cara tunai meliputi harga faktur dikurangi potongan tunai (bila ada) dan pembayaranlain yang terjadi dalam hubungannya dengan perolehan aktiva tersebut. Karena potongan tunai yang ditawarkan tidak dimanfaatkan, maka pada prinsipnya diperlakukan sebagai Rugi karena potongan tidak dimanfaatkan atau sebagai biaya bunga. Jika aktiva diperoleh secara bergabung, maka harga masing-masing ditetapkan sebesar harga relatifnya menurt penilaian dari appraisal. Pembelian Tunai
  • 13. Contoh soal: PT Riza memperoleh aktiva secara lumpsum dengan harga Rp.80.000.000,- Harga pasar dari aset itu adalah: Gedung = Rp.25.000.000,- Tanah = Rp.50.000.000,- dan Mesin = 25.000.000,- Penentuan alokasi harga dapat dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan yakni - Taksiran harga pasar - Harga relatif Pembelian Tunai
  • 14. Gedung = Rp.20.000.000,- (Rp.25.000.000/Rp.100.000.000) X Rp.80.000.000 Tanah = Rp.40.000.000,- (Rp.50.000.000/Rp.100.000.000) X Rp.80.000.000 Mesin = Rp.20.000.000,- (Rp.25.000.000/Rp.100.000.000) X Rp.80.000.000 Gedung Rp.20.000.000,- Tanah Rp.40.000.000,- Mesin Rp.20.000.000,- Kas Rp.80.000.000,- Pembelian Tunai
  • 15. Pembelian Tunai Gedung = Rp.20.000.000,- (Rp.25.000.000 X 0.8) Tanah = Rp.40.000.000,- (Rp.50.000.000 X 0.8) Mesin = Rp.20.000.000,- (Rp.25.000.000 X 0.8) Gedung Rp.20.000.000,- Tanah Rp.40.000.000,- Mesin Rp.20.000.000,- Kas Rp.80.000.000,-
  • 16. Apabila aktiva dibeli dengan cara angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva itu tidak boleh termasuk biaya bunga. Biaya bunga tersebut harus dibebankan pada periode dimana pembayaran dilakukan Jika dalam kontrak tidak menyatakan secara spesifik tentang bunga yang harus diperhitungkan, maka harga tunai harus ditentukan dan selisihnya diperhitungkan sebagai biaya bunga Pembelian Angsuran
  • 17. Contoh soal: PT Riza membeli mesin Rp.5.000.000 pada tgl 1/1/05. Pembayaran I Rp.2.000.000 dan sisanya diangsur selama 3 tahun dengan bunga 12 per tahun setiap tgl 31/12. 1/1/05 (Saat pembelian mesin) Mesin Rp.5.000.000,- Utang Rp.3.000.000,- Kas Rp.2.000.000,- Pembelian Angsuran
  • 18. 31/12/05 (Angsuran I) Utang Rp.1.000.000,- Biaya bunga Rp. 360.000,- Kas Rp.1.360.000,- (Bunga = 12% X Rp.3.000.000) 31/12/06 (Angsuran II) Utang Rp.1.000.000,- Biaya bunga Rp. 240.000,- Kas Rp.1.240.000,- (Bunga = 12% X Rp.2.000.000) Pembelian Angsuran
  • 19. 31/12/07 (Angsuran III) Utang Rp.1.000.000,- Biaya bunga Rp. 120.000,- Kas Rp.1.120.000,- (Bunga = 12% X Rp.1.000.000) Pembelian Angsuran
  • 20. Contoh soal: PT Riza membeli mesin dengan angsuran setiap tahun sebesar Rp.1.975.500 selama 3 tahun. Tingkat bunga 9% per tahun. Total kas yang akan dibayarkan Rp.5.926.500 Nilai tunai = Rp.1.975.500 X a n 7 p = Rp.1.975.500 X 2.53129 = Rp.5.000.000 (dibulatkan) Bunga Ansuran = Rp.5.926.500 Rp.5.000.000 = Rp.926.500 Pembelian Angsuran
  • 22. Thn Angsuran Bunga Pelunasan Pokok 5.000.000 1 1.975.500 450.000 1.525.500 3.474.500 2 1.975.500 312.700 1.662.800 1.811.700 3 1.975.500 163.800 1.881.700 0 5.926.500 926.500 5.000.000 Pembelian Angsuran
  • 23. Saat pembelian Mesin Rp.5.000.000 Beban Bunga yg ditangguhkan Rp. 926.500 Utang Angsuran Rp.5.926.500 Angsuran I Utang Angsuran Rp.1.975.500 Biaya Bunga Rp. 450.000 Kas Rp.1.975.500 Beban bunga yg ditangguhkan Rp. 450.000 Pembelian Angsuran
  • 24. Latihan Soal Suatu travel biro membeli sebuah mobil colt dengan harga Rp.4.000.000 dengan syarat pembayaran sbb: - Pembayaran I sebesar Rp.1.750.000 saat penyerahan barang - Sisanya dibayar 3 kali angsuran sebesar Rp.750.000 ditambah bunga 10% atas sisa pokok pinjaman Pembelian Angsuran
  • 25. Bila pembayaran Rp.1.462.255 dilakukan selama 3 tahun dengan jumlah yang sama besar (bunga 10%) dan pembayaran I dilakukan saat penyerahan barang Pembelian Angsuran
  • 26. Transaksi D K Kendaraan Hut Pembelian Angsuran Kas Rp.4.000.000 Rp.2.250.000 Rp.1.750.000 Hut Pembelian Angsuran Biaya Bunga Kas Rp.750.000 Rp.225.000 Rp.975.000 Hut Pembelian Angsuran Biaya Bunga Kas Rp.750.000 Rp.150.000 Rp.900.000 Hutang Pembelian Angsuran Biaya Bunga Kas Rp.750.000 Rp. 75.000 Rp.825.000 Pembelian Angsuran
  • 27. Jumlah Pembayaran Nilai Tunai Angsuran I : Rp.1.462.255 X 1 Rp.1.462.255 Angsuran II Rp.1.462.255 X (0.909191) Rp. 1.329.322 Angsuran III Rp.1.462.255 X (0.826446) Rp.1.208.475 Nilai Tunai Rp.4.000.000 Pembelian Angsuran
  • 28. Th Angsuran B.Bunga Cicilan Sisa Hutang - 4.000.000 1 1.462.255 1.462.255 2.537.775 2 1.462.255 253.777.5 1.208.447.5 1.329.327.5 3 1.462.255 132.897.5 1.329.327.5 0 4.386.675 386.675 4.000.000 Pembelian Angsuran
  • 29. Bunga dicatat saat realisasi pembayaran Bunga dicatat saat terjadinya transaksi Angsuran I: Kendaraan Rp.4.000.000 Hut Pemb Rp.2.537.775 Kas Rp.1.462.225 Angsuran I: Kendaraan Rp.4.000.000 B.Bunga di- Tangguhkan Rp. 386.675 Hut Pemb Rp.2.924.450 Kas Rp.1.462.255 Angsuran II: Hut Pemb Rp.1.208.447,5 B.Bunga Rp. 253.777,5 Kas Rp.1.462.225 Angsuran II: Hut Pemb Rp.1.462.255 B.Bunga Rp. 253.777,5 Kas Rp.1.462.255 B.Bunga di Tangguhkan Rp.253.777,5 Pembelian Angsuran
  • 30. Angsuran III: Hut Pemb Rp.1.329.327,5 B.Bunga Rp. 132.897,5 Kas Rp.1.462.225 Angsuran III: Hut Pemb Rp.1.462.255 B.Bunga Rp. 132.897,5 Kas Rp.1.462.255 B.Bunga di Tangguhkan Rp.132.897,5 Pembelian Angsuran
  • 31. Donasi dan Penemuan Apabila prinsip harga perolehan diikuti secara konsekuen terhadap aktiva yang diperoleh dari hadiah, maka harga perolehan aset donasi itu tidak cukup menyatakan arti ekonominya. Khusus untuk aktiva tetap donasi, penilaian awal harus didasarkan atas Harga Pasar yang Layak pada saat aset tersebut diterima Apabila ada pengeluaran dalam rangka perolehan aset jenis ini, maka biaya tersebut diperkurangkan dari perkiraan Modal Donasi Apabila aset yang akan diterima tersebut belum pasti (karena ada ketentuan yang harus dipenuhi) maka aset itu dicatat sebagai contingent asset dan contingent donated capital
  • 32. Contoh soal Pemda Soppeng memberikan gedung dan tanah kepada seorang pengerajin ulat sutra. Harga pasar gedung Rp.7.500.000 dan tanah Rp. 2.500.000. Biaya pelimpahan aset sebesar Rp.500.000. Saat perolehan: Tanah Rp.2.500.000 Bangunan Rp.7.500.000 Modal yg Disetor - Donasi Rp.10.000.000 Biaya pelimpahan: Modal yang disetor Donasi Rp.500.000 Kas Rp.500.000 Donasi dan Penemuan
  • 33. Apabila dalam penyerahan aset tersebut disertai dengan suatu ketentuan yang harus dipenuhi oleh perusahaan maka penyerahan aset tersebut dicatat sbb: Saat perolehan: Aktiva yg Blm pasti Tanah dan Gedung Rp.10.000.000 Modal yg Blm Pasti Donasi Rp.10.000.000 Donasi dan Penemuan
  • 34. Saat pelimpahan: Tanah Rp.2.500.000 Gedung Rp.7.500.000 Modal yg Blm Pasti Donasi Rp.10.000.000 Aktiva yg Blm Pasti - Tanah dan Gedung Rp.10.000.000 Kas Rp. 500.000 Modal yg Disetor Donasi Rp.9.500.000 Donasi dan Penemuan
  • 35. Pertukaran Aktiva Ditukar dengan Surat Berharga Ditukar dengan Aktiva Sejenis Ditukar dengan Aktiva Berlainan Jenis
  • 36. Ditukar dengan Surat-Surat Berharga Ketentuan mengenai perolehan aktiva dengan menggunakan surat-surat berharga adalah: 1. Harga perolehan aktiva tetap diukur dengan jumlah uang yang dapat direalisasikan apabila surat berharga itu dijual secara tunai 2. Jika point no 1 diatas tidak terpenuhi, maka harga pasar aktiva tetap yang didapat itu dijadikan sebagai dasar penentuan harga perolehan 3. Harga perolehan aktiva tetap tersebut ditaksir (jika point no 1 dan 2 tidak tersedia informasinya)
  • 37. Jika Surat berharga yang dipakai sebagai alat pertukaran, maka adanya agio atau disagio harus diperlakukan sebagai penambah atau pengurang terhadap nilai nominalnya Jika dalam transaksi pertukaran itu disertai dengan pembayaran uang tunai, maka harga perolehan aktiva tetap adalah jumlah uang yang dibayarkan ditambah harga pasar dari surat berharga yang ditukarkan Ditukar dengan Surat-Surat Berharga
  • 38. PT Resty menukar sebuah mesin dengan 1000 lembar saham biasa @ Rp.10.000. Saat pertukaran, harga pasar saham tersebut @ Rp.11.000. Jurnalnya: Mesin Rp.11.000.000 Modal Saham BiasaRp.10.000.000 Agio Saham Rp. 1.000.000 Latihan Soal: PT Roman memperoleh sebuah mesin berikut peralatannya melalui pertukaran 100 lbr saham nominal @ Rp.50.000. Tentukan harga perolehan jika harga pasar saham Rp.55.000/lbr dan Rp.45.000/lbr Ditukar dengan Surat-Surat Berharga
  • 39. Ditukar dengan Aktiva Sejenis PSAK Nomor 16 : Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atas suatu aktiva yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dalam bidang usaha yang sama dan memiliki suatu nilai wajar yang serupa. Suatu aktiva tetap juga dapat dijual dalam pertukaran dengan kepemilikan aktiva yang serupa.
  • 40. PSAK Nomor 16 (Lanjutan) Dalam kedua keadaan tersebut, karena proses perolehan penghasilan(earning process) tidak lengkap, tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui dalam transaksi. Sebaliknya, biaya perolehan aktiva baru adalah jumlah tercatat dari aktiva yang dilepaskan. Ditukar dengan Aktiva Sejenis
  • 41. PSAK Nomor 16 (Lanjutan) Tetapi, nilai wajar aktiva yang diterima dapat menyediakan bukti dari suatu pengurangan (impairment) aktiva yang dilepaskan. Dalam keadaan ini aktiva yang dilepaskan diturun-nilai buku-kan (written down) dan nilai dari written down ini ditetapkan untuk nilai aktiva baru. Ditukar dengan Aktiva Sejenis
  • 42. PSAK Nomor 16 (Lanjutan) Contoh pertukaran aktiva serupa termasuk pertukaran pesawat terbang, hotel, bengkel dan properti real estate lainnya. Jika aktiva lain seperti kas termasuk sebagai bagian transaksi pertukaran, ini dapat mengindikasikan bahwa pos yang dipertukarkan tidak memiliki suatu nilai yang serupa. Ditukar dengan Aktiva Sejenis
  • 43. Contoh: PT Riza Fadila menukarkan truk A dengan merk baru truk B. harga perolehan truk A Rp.10.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp.4.000.000. Truk B harga pasarnya Rp,25,000.000. PT Riza Fadilah juga diharuskan membayar Rp.20.000.000tunai. Ditukar dengan Aktiva Sejenis
  • 44. Harga Truk A Rp.10.000.000 Ak Depresiasi Rp. 4.000.000 Nilai Buku Truk A Rp. 6.000.000 Kas yang dibayarkan Rp.20.000.000 Harga Truk B Rp.26.000.000 Truk B Rp.26.000.000 Ak Dep.Truk A Rp. 4.000.000 Truk A Rp.10.000.000 Kas Rp.20.000.000 Ditukar dengan Aktiva Sejenis
  • 45. Contoh: PT Riza Fadila menukarkan truk A dengan merk baru truk B. harga perolehan truk A Rp.50.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp.20.000.000. Truk B harga pasarnya Rp.35,000.000. PT Riza Fadilah menerima uang Rp.5.000.000tunai. Ditukar dengan Aktiva Sejenis
  • 46. Harga truk A Rp.50.000.000 Ak Dep Rp.20.000.000 Nilai buku truk A Rp.30.000.000 Kas diterima Rp. 5.000.000 Harga truk B Rp.25.000.000 Truk B Rp.25.000.000 Ak Dep truk A Rp.20.000.000 Kas Rp. 5.000.000 Truk A Rp.50.000.000 Ditukar dengan Aktiva Sejenis
  • 47. Dalam kondisi ini, perbedaan nilai wajar aktiva yang diserahkan dengan aktiva yang diperoleh diakui sebagai laba (rugi). Contoh : PT Saya menukarkan mesin produksinya dengan truk baru. Harga perolehan mesin Rp.2.000.000. Ak depresiasi sampai saat penukaran Rp.1.500.000. Nilai wajar mesin Rp.800.000 dan PT Saya harus membayar Rp.1.700.000. Ditukar dengan Aktiva Tidak Sejenis
  • 48. Nilai wajar mesin Rp. 800.000 H.perolehan mesin Rp.2.000.000 Ak dep Rp.1.500.000 Rp. 500.000 Laba pertukaran Rp. 300.000 Nilai wajar mesin Rp. 800.000 Uang tunai yg dibayarkan Rp. 1.700.000 Harga perolehan truk Rp. 2.500.000 Ditukar dengan Aktiva Tidak Sejenis