Dokumen tersebut membahas tentang aktualisasi akhlak dalam kehidupan Muslim. Terdapat penjelasan mengenai pengertian akhlak, karakteristik akhlak, prinsip-prinsip yang mempengaruhi akhlak seperti naluri, keturunan, dan lingkungan, serta penerapan akhlak dalam beribadah kepada Allah, diri sendiri, keluarga, dan sesama.
1 of 17
Downloaded 33 times
More Related Content
Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan Muslim
1. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DISUSUN OLEH:
Nira Mutiara (145020301111043)
Ria Devi Astutik (145020301111053)
Kurnia Yuliastri Rahayu (145020301111064)
AKTUALISASI AKHLAK
DALAM KEHIDUPAN
MUSLIM
2. BAHASAN
Pengertian Akhlak
Karakteristik Akhlak
Prinsip-prinsip Akhlak
Penerapan Akhlak dalam
Kehidupan Muslim
3. PENGERTIAN AKHLAK
Menurut (Sahilun A,1980), kata Akhlak berasal dari bahasa arab, jamak dari
khuluqun 悽 yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan
khalqun 悽ル yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan
khaliq 悽リз yang berarti pencipta; demikian pula dengan akhluqun リ yang
berarti yang diciptakan.
Kata akhlak menunjukkan sejumlah sifat tabiat fitri atau asli pada manusia dan
sejumlah sifat yang diusahakan hingga seolah-olah fitrah akhlak ini memiliki dua
bentuk, pertama bersifat batiniyah (kejiwaan) dan yang kedua bersifat zahiriah
yang terwujud dalam perilaku.Menurut para ulama dan sarjana menuturkan
bahwa akhlak ditinjau dari aliran atau ajaran yang dianggap benar. Dalam aspek
sosiologis juga didefinisikan akhlak sesuai dengan disiplin ilmu sosiologi (ilmu
dalam bermasyarakat). Sedangkan menurut aliran idealisme didefinisikan sesuai
dengan aliran yang dianutnya.
Menurut aliran utilitarianisme (menekankan aspek kegunaan) dan naturalisme
(menekankan oada panggilan alam atau kejadian manusia itu sendiri atau
fitahnya). Maka jika sifat tersebut melahirkan suatu perbuatan atau tindakan yang
terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik
(mahmudah). Tetapi manakala ia melahirkan perbuatan yang jahat, maka
dinamakan akhlak yang buruk (madzmumah).
BACK
4. KARAKTERISTIK AKHLAK
Akhlak itu Mampu untuk difahami
Moral yang Universal
Kesesuaian dengan Fitrah
Memperhatikan Realita
Akhlak itu Positif
Akhlak itu Komprehensif (Menyeluruh)
Tawazun (Keseimbangan)
Yusuf Al-Qardhawi,
berpendapat bahwa
ada tujuh karakteristik
dari akhlak Islam,
yaitu:
BACK
6. Instink atau Naluri
Instink atau naluri adalah sifat dasar manusia yang
dibawanya sejak lahir. Naluri secara umum dijelaskan
sebagai suatu sifat yang dilakukan dengan tanpa harus
berlatih tetapi muncul dengan sendirinya dari dalam diri
manusia yang bersangkutan untuk mencapai tujuan tetentu.
Naluri berasal dari dalam jiwa manusia sebagai faktor
psikologi. Naluri dapat membawa manusia kepada jalan
yang benar tetapi terkadang juga kepada jalan yang salah
tergantung kepada individu yang memiliki naluri tersebut
untuk dapat memanagenya.Sehingga islam hadir untuk
membantu manusia dalam mengendalikan nalurinya agar
tidak aniaya terhadap diri sendiri tetapi dapat tersalurkan
sesuai dengan tuntunan dari Ilahi
BACK
7. Keturunan
Salah satu yang menjadi dasar dalam penurunan moral dan etika adalah berasal dari
nenek moyang. Dalam Daras (2006) diilustrasikan bahwa manusia itu ibarat satu
pohon, dari batang ke cabang, kemudian dari cabang ke ranting akan menunjukkan
kesamaan atau paling tidak kemiripan. Begitu pula dalam diri manusia, moral manusia
adalah sebagian dari apa yang diwariskan oleh nenek moyang. Selain fisik yang sama,
kemungkinan akan memiliki sikap, perasaan, dan etika dalam hidup yang sama. Sikap
umum hingga khusus yang dapat diwariskan adalah sebagai berikut ini:
Manusia menurunkan selain sifat fisik juga mental yang berupa pembawaan
mental, moral, etika dan perasaan yang diwariskan kepada generasi selanjutnya,
hal ini adalah sebuah keistimewaan bagi manusia.
Selain sifat manusia yang diwariskan secara general, terdapat juga pengaruh dari
kebangsaan, suku atau ras. Umumnya setiap negara, suku dsb akan mewariskan
sifat-sifat khusus yang berasal dari hasil kebudayaan nilai norma yang terbentuk di
masyarakatnya. Hal ini termasuk ke dalam aspek Antropoligi dan Etnologi.
Sifat yang paling inti adalah sifat yang diturunkan oleh keluarga yang dipimpin oleh
kedua orang tua sebagai indukkan. Sifat fisik akan sangat nyata kemiripannya atau
kesamaannya, begitu juga dengan pewarisan tentang sikap, nilai dan norma yang
tertanam di dalam jiwa manusia yang menghadirkan bentuk moral padanya.
BACK
8. Azam
Azam adalah sebuah kemauan atau keinginan yang keras yang hadir dalam
pemikiran dan hati manusia untuk dpat melaksanakan suatu hal tertentu.
Azam ini akan membawa manusia dalam kekerasan hati untuk berlaku yang
baik atau yang buruk. Telah dicontohkan pada diri Rasulullah SAW, tentang
sikap keras pada pendirian dan kemauan yang besar untuk bertahan dalam
menghadapai sesuatu demi kebaikan, hal inilah yang seharusnya kita
contoh. Ada dua contoh kehendak yaitu:
Kelemahan kehendak, yaitu sikap kurang adanya kemauan untuk
berjuang, untuk bertahan atau dengan kata lain dapat digambarkan
sebagai sikap mudah menyerah. Kurangnya kemauan menyebabkan
manusia malas untuk berusaha.
Kehendak yang kuat tetapi kearah yang salah, hal ini dapat ditunjukkan
dengan pola hidup yang merusak dan dzalim.
BACK
9. Dlamir atau Suara Batin
Suara batin adalah sebuah panggilan atau perasaan senang atau
tidak senang terhadap suatu perbuatan yang telah dia lakukan
sediri. Sederhananya, apabila kita melakukan kesalahan yang
melanggar dari batasan yang telah ditetapkan maka akan
timbul rasa sesal atau rasa bersalah karena perbuatan yang
telah kita lakukan. Peran hati dalam hal ini adalah untuk
mencegah kita melakukan keburukan dan berubah untuk
melakukan kebaikan. Panggilan hati lebih utamanya adalah
panggilan untuk berbuat kebaikan yang merupakan kewajiban
umat manusia.
BACK
10. Kebiasaan
Perilaku yang dilakukan berulang-ulang sehingga menyebabkan syaraf otak
kita menjadi terpengaruh dan menjadikannya perbuatan rutinan yang kita
lakukan. Secara lebih rinci, setiap kali kita melakukan perbuatan maka hal
itu akan membekas di dalam otak kita, maka apabila kita diminta untuk
mengulanginya maka akan lebih mudah bagi kita. Setiap kali perbuatan itu
dilakukan akan semakin memberikan bekas dan melatih otak untuk
mengingat dan melakukan perbuatan itu.
Untuk merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik maka hal yang
dapat kita lakukan adalah sebagai berikut,
Niat yang sungguh-sungguh
Kesadaran akan pentingnya perubahan tersebut
Selalu istiqomah dan setia terhadap usaha yang dilakukan
Mengisi waktu kosong dengan berlaku yang baik agar kebiasaan
dapat bergeser
Mencari kesempatan untuk melaksanakan niat tersebut
Berusaha menolak apabila kebiasaan buruk itu akan muncul lagi
BACK
11. Lingkungan dalam hal ini menunjukkan
adanya perbedaan akhlak manusia
berdasarkan lingkungannya, baik secara
geografis maupun sosial. Secara sosial
maka manusia sebagai makhluk sosial
pasti melakukan interaksi dengan
masyarakat, hal ini menimbulkan hadirnya
pemahaman mengenai sikap-sikap yang
kemudian tertanam di dalam dirinya
sehingga terbentuk menjadi akhlak.
Lingkungan
BACK
12. Penerapan Akhlak dalamKehidupan Muslim
Akhlak kepada Allah
Akhlak kepada diri sendiri
Akhlak kepada keluarga
Akhlak kepada sesama manusia
BACK
13. Akhlak Kepada Allah
Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya
sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikanketundukkan
terhadap perintah Allah.
Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi,
baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan
ketenangan dan ketentraman hati.
Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa merupakan inti
ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan
manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.
Kekuatan doa dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus
kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha dan berdoa merupakan dua sisi
tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas hidup setiap
muslim.Orang yang tidak pernah berdoa adalah orang yang tidak menerima
keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang
sombong ; suatu perilaku yang tidak disukai Allah.
Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu
hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya
rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak
kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan
pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
BACK
14. Akhlak Kepada Diri Sendiri
Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari
pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.
Sabar diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan
dan ketika ditimpa musibah.
Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang
tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk
ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah
dengan bacaan alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan
dilakukan denganmenggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai
dengan aturan-Nya.
Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang
dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk
melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang
menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain.
BACK
15. Akhlak Kepada Keluarga
Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di
antara anggotakeluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi.
Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan
ucapan dan perbuatan. Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam
bentuk-bentuk perbuatan antara lain : menyayangi dan mencintai ibu
bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan
lemah lembut, mentaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni
mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
Komunikasi yang didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan
dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Apabila kasih sayang telah
mendasari komunikasi orang tua dengan anak, maka akan lahir wibawa
pada orang tua. Demikian sebaliknya, akan lahir kepercayaan orang tua
pada anak oleh karena itu kasih sayang harus menjadi muatan utama
dalam komunikasisemua pihak dalam keluarga.
BACK
16. Akhlak Kepada Sesama Manusia
Mahmudah
husnuzan
tawaduk
tasamu
taawun
Mazmumah
hasad
dendam
gibah &
fitnah
namimah
END