際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SILABI

Nama MK: AKUNTANSI BIAYA
Kode   : JEA 403
SKS/JS : 3/3
Tujuan : Mahasiswa memiliki                   pemahaman dan
                kemampuan mengkalkulasi dan menyajikan
                perhitungan harga pokok produk pada
                perusahaan yang proses produksinya dilakukan
                secara massal dan pesanan


Materi         : konsep, manfaat, penggolongan biaya, metode
pengumpulan harga pokok produksi, metode penentuan
harga pokok pesanan - metode harga pokok proses,
metode full costing, variable costing, biaya overhead
pabrik, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, penentuan
harga pokok produk bersama, pengendalian biaya: system
biaya taksiran-sistem biaya standard

Kepustakaan:
  - Mulyadi, 1991. Akuntansi Biaya, Penerbit Aditya Media Yogyakarta
  - Dll semua buku yang terkait dengan Akuntansi Biaya
AKUNTANSI BIAYA

         Pencatatan
         Penggolongan                      dengan cara
                        Biaya Pembuatan
Proses                         dan                       tertentu
                        Penjualan Produk

         Peringkasan                       penafsiran
         Penyajian




OBYEK: Biaya
           1. PENGORBANAN SUMBER EKONOMI
            2. YANG DIUKUR DALAM SATUAN UANG
             3. TELAH TERJADI/AKAN TERJADI
              4. UNTUK TUJUAN TERTENTU



                         PENENTUAN HARGA POKOK

TUJUAN POKOK:              PENGENDALIAN BIAYA

                         PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS




                           OBYEK PENGELUARAN
                           FUNGSI POKOK PERUSAHAAN
PENGGOLONGAN               Hub Biaya dg sesuatu yang dibiayai
                           PERILAKUNYA THD VOLUME
                           JANGKA WAKTU MANFAAT
PT GAMA
                       LAPORAN LABA-RUGI
                         Per 31 Desember 2000
                       (Perusahan Perdagangan)


Penjualan  Rp 1.000,-
Harga Pokok Penjualan:
  Persediaan awal produk jadi  Rp 100,-

 Pembelian ...Rp 600,-
                                                            +
 Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual  Rp 700,-

 Persediaan akhir produk jadi .. . . Rp 75,-
                                                 -
                                               .. Rp 625,-
Laba Bruto ...Rp 375,-
Biaya Usaha
    Biaya administrasi & Umum . Rp 100,-
    Biaya Pemasaran   150,-
                                                   Rp 250,-

Laba Bersih Usaha . Rp 125,-
PT BETA
                         LAPORAN LABA-RUGI
                           Per 31 Desember 2000
Penjualan  Rp 1.000,-
Harga Pokok Penjualan:
 Persediaan awal produk jadi .. Rp 100,-

 Harga Pokok Produksi:
  Persediaan awal barang dlm proses .Rp 150
  Biaya Produksi:
  Biaya bahan baku .Rp 200,-
  Biaya tenaga kerja langsung. Rp 300,-
  Biaya overhead pabrik .Rp 150,-
                                     Rp 650,-

                                     Rp 800,-
  Persediaan akhir barang dlm proses Rp 200,-

 Harga pokok produksi . Rp 600,-


 Pembelian ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Rp 600,-
 Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual Rp 700,-
 Persediaan akhir produk jadi .. . .Rp 75,-

Harga Pokok Penjualan . Rp 625,-
Laba Bruto ..Rp 375,-
Biaya Usaha
    Biaya administrasi & Umum .. Rp 100,-
    Biaya Pemasaran .  150,-
                                                Rp 250,-

Laba Bersih Usaha .. Rp 125,-
HARGA POKOK PESANAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
1. Pengolahan produk terjadi secara terputus-putus
2. Spesifikasi produk ditentukan oleh pemesan
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan bukan untuk
   mengisi persediaan ( Gudang)

KARAKTERISTIK
PENGUMPULAN BIAYA PROPUKSI
1. Spesifikasi produk bermacam-macam dan perhitungan harga
   pokok didasarkan sesuai pesanan
2. Biaya Produksi
   2.`1. Langsung :        Biaya Bahan baku
                           Biaya tenaga Kerja Langsung



                                Pembebanan
                  berdasarkan biaya sesungguhnya terjadi

  2.2. Tidak Langsung; Biaya Overhead pabrik



                               Pembebanan
                         berdasarkan tarif tertentu
                          yang ditentukan dimuka

1. Harga pokok per unit dihitung saat pesanan selesai. Bila jumlah
   satuan lebih dari satu maka HP dihitung dengan cara membagi
   Jumlah Biaya dengan jumlah satuan yang dihasilkan
Contoh:
Sebuah perusahaan SURYA memproduksi meubel atas dasar pesanan.
Pada bulan Spetember 2002 menerima pesanan 5 buah kursi makan. Harga
yang dibebankan pada pemesan adalah sebesar Rp 20,-per kursi. Dalam
rangka memenuhi pesanan tersebut, di bawah ini terdapat kegiatan
produksi sebagai berikut:
1 Sept. dibeli bahan baku 8 unit a Rp 5,- dan bahan penolong sebanyak
        4 unit a Rp 2,-per kas
2 Sept.pemakaian bahan baku untuk produksi senilai Rp 30,- dan bahan
        penolong senilai Rp 4,-
5 Sept. Pencatatan biaya tenaga kerja:
           biaya tanaga karja langsung Rp 25,-Upah tak langsung Rp 5,-gaji
        karyawan adm. Rp 3,- dan gaji karyawan bag. Pemasaran Rp 2,-
        a. Biaya tenaga kerja yang terhutang Rp 35,-
        b. Distribusi biaya tenaga kerja Rp 35,-
        c. Pembayaran upah Rp 35,-
6 Sept. Pencatatan biaya overhead pabrik dibebankan sebesar 60% dari
         biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya sesungguhnya Rp 8,-
         (selain bahan penolong Rp 4 dan Upah tak langsung Rp 5,-
         sebagaimana tgl 2 dan 5 Sept.)
7 Sept. Dicatat harga pokok produk jadi dengan mentransfer dari bagian
         produksi ke bagian gudang sebanyak 4 unit sebagai berikut:
           Biaya bahan Rp 25, biaya tenaga kerja langsung Rp 22,- dan biya
         overhead pabrik yang dibebankan Rp 13
8 Sept. Persediaan produk dalam proses senilai Rp 10,-(bahan baku Rp 5,
         Upah langsung Rp 3, BOP Rp 2,-
9 Sept. Pencatatan harga pokok produk yang dijual senilai Rp 60,-
10Sep. Penjualan produk kepada pemesan 4 buah kursi yang telah
        selesai Rp 80,- tunai
Berdasarkan uraian di atas susun:
1. Jurnal
2. Pemasukannya ke dalam buku besar (dalam bentuk T )
3. Kartu harga Pokok Pesanan
1. Jurnal:
tgl      uraian                  Ref.   debet      kredit
Sept. 1 Persd. bahan baku               Rp 40,-
         Persd. Bahan penolong           8,-
         Pada kas                                  Rp 48,-

Sept. 2 BDP- Biaya Bhn Baku             Rp 30,-
        Pada persd. bhn baku                       Rp 30,-
        BOP sesungguhnya                Rp 4,-
        Pada persd. bhn Pnolg.                     Rp 4,-
Sept. 5



    a.  Gaji dan Upah                   Rp 35,-
        Pada Hutang Gaji Upah                      Rp 35,-
    b. BDP Bi. TK. Langsung             Rp 25,-
        BOP Sesungguhnya                 5,-
        Biaya Adm                        3,-
        Biaya pemasaran                  2,-
          Gaji dan Upah                            Rp 35,-
    c. Hutang Gaji&Upah                 Rp 35,-
        Pada Kas                                   Rp 35,-
Sept. 6 Br. Dlm. Proses BOP             Rp 15,-
        BOP Dibebankan                             Rp 15,-

         BOP Sesungguhnya               Rp 8,-
         Berbagai jenis BOP                        Rp 8,-

         Jurnal Penutup
         BOP Dibebankan                 Rp 15,-
         BOP Sesungguhnya                          Rp 15,-
         Selisih BOP                    Rp   2,-
         BOP Sesungguhnya                          Rp   2,-

         Harga Pokok Produksi           Rp 2,-
         Selisih BOP                               Rp   2,-
Sept 7   Persd. Produk Jadi             Rp 60,-
BDP-Biaya Bahan Baku                         Rp 25,-
        BDP-Bia TK Langsung                          Rp 22,-
        BDP- BOP                                     Rp 13,-
Sept. 8 Persd. Produk Dlm Pro             Rp 10,-
        BDP-Biaya Bahan Baku                         Rp 5,-
        BDP-Bia TK Langsung                            3,-
        BDP- BOP                                       2,-
Sept. 9 Harga Pokok Penj.                 Rp 60,-
        Pada Persd. Prod. Jadi                       Rp 60,-
Sept 10 Kas                               Rp 80,-
        Pada Penjualan                               Rp 80,-




2. Pemasukannya ke dalam Buku Besar
   Persediaan                                        Persediaan
   Bahan Baku           Barang Dalam Proses          Produk Jadi


        30                   30       31/12    5        60     60

                             25       31/12    3
  Gaji & Upah

       25
                             15       31/12    2

    FOH
  Dibebankan                                        HP Penjualan

        15                                    60       60

                                 70           70
3. Kartu Harga Pokok Pesanan
PT Surya
Malang                         KARTU HARGA POKOK

No Pesanan :                                               Pemesan      :
Jenis Produk :                                             Sifat Pesanan:
Tgl.Pesan   :                                              Jumlah       :
Tgl Selesai :                                              Harga jual :

       Biaya Bahan Baku               Biaya Tenaga Kerja             Biaya FOH

Tgl No BPBG      Keter.   Jumlah   Tgl No Kartu   Jumlah   Tgl Jam    Tarif      Jumlah
                                        jam Kerja               Mesin




                          Rp 25                    Rp 22                      Rp13,-



Setelah saudara mempelajari harga pokok pesanan sebagai mana contoh
dan uraian di atas berikut kerjakan tugas:
Yang terdapat pada Soal-soal latihan bab 2 nomor 2-1 s/d 2-11 untuk
yang ganjil saja. Kerjakan dan kumpulkan untuk dibahas bersama-sama
pada tanggal 22 Spt 06 saat pertemuan tatap muka.
Terimakasih atas perhatian Saudara dan selamat belajar dan bekerja.
BIAYA OVERHEAD PABRIK

1. Penggolongan:
                     Biaya Bahan Penolong
                     Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
                     Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
   a. Sifat          Biaya akibat penilaian Aktiva Tetap (Ph)
                     Biaya Akibat berlalunya waktu (asuransi)
                         Biaya yang secara langsung memerlukan
                     uang tunai (biaya listrik, air)


                                  Biaya variabel
    b. Perilaku Biaya hub.
       Perubahan Volume           Biaya tetap

                                   Biaya Semi Variabel

2. Langkah Penentuan tarif Biaya Overhead Pabrik
   a. Menyusun Anggaran
   b. Memilih Dasar Pembebanan kepada produk dengan
      memperhatikan:
      BOP yang Dominan jumlahnya
          Sifat-sifat BOP dan eratnya sifat tsb. dengan dasar
      pembebanan yang dipakai.
      Macam dasar pemilihan:
      - Satuan produk
      - Biaya bahan baku
      - Biaya tenaga kerja
      - Jam tenaga kerja langsung
      - Jam mesin
c. Menghitung Tarif

     Biaya overhead pabrik yang dianggarkan
                                              = Tarif BOP
     Taksiran Dasar pembebanan


ANALISA SELISIH                     SELISIH ANGGARAN


                                       SELISIH KAPASITAS
Selisih Anggaran terkait dengan efisiensi perusahaan (biaya
overhead Variabel)
Selisih Kapasitas terkait dengan tidak dipakai atau terlampaunya
kapasitas (Biaya Overhead Tetap)


PERLAKUAN THD SELISIH BOP

1. Sebagai akibat perhitungan tarif dan kesalahan yang       tidak
   berhubungan dengan efisiensi:


                                   Persediaan Dalam Proses
Dibagi rata ke dalam rekening      Persediaan Produk Jadi
                                   Harga Pokok Penjualan
2. Sebagai akibat karena ketidak efisiensian atau diluar kapasitas
   normal diperlakukan:



  Pengurang atau Penambah rekening Harga Pokok Penjualan

Contoh;
PT Surya memproduksi barang atas dasar pesanan.
Kapasitas normal       80 jam mesin
Dibebankan pada BOP 75 jam mesin
                    Anggaran BOP (atas dasar kapasitas normal)
Jenis Biaya                Variabel        Tetap        Jumlah
Biaya bhan Penolong        Rp 1.050,-
Biaya listrik               1.500,-
Biaya bahan bakar           1.000,-
Biaya TK tak langsung       1.500,-       Rp 2.000
Biaya Kesejh.Karyawan                       1.500,-
Biaya Reparasi & Pem.          750,-          500,-
Biaya Asuransi gedung                          600,-
Biaya Depresiasi                               800,-
                           Rp 5.800,-      Rp 5.400,-   Rp 11.200,-
Perhitungan Tarif
Tarif BOP Variabel: 5.800 : 80 = Rp 72,50 per jam mesin
Tarif BOP Tetap : 5.400 : 80 = Rp 67,50 per jam mesin

Tarif BOP Total. = Rp 140,- per jam mesin
BOP Dibebankan pada produk = 75 X Rp 140,- = Rp 10.500,-

                               BOP Sesungguhnya
Jenis Biaya              Variabel        Tetap             Jumlah
Biaya bahan Penolong     Rp 1.100,-
Biaya listrik             1.450,-
Biaya bahan bakar            750,-
Biaya TK tak langsung     1.500,-       Rp 2.000
Biaya Kesejh.Karyawan                     1.500,-
Biaya Reparasi & Pem.        500,-          500,-
Biaya Asuransi gedung                        600,-
Biaya Depresiasi                             800,-
                         Rp 5.300,-      Rp 5.400,-        Rp 10.700,-
Analisa Selisih

Selisih Anggaran:                            Selisih Kapasitas:
BOP Variabel Ses :       Rp 5.300,-     BOP Tetap anggaran Rp 5.400,-
BOP Variabel beban :       5.437,50    BOP Tetap Beban          5.062,50
     (75 X Rp 72,50 )                    (75 X Rp 67,50)
Selisih anggaran ( + ) : Rp   137,50    Selisih Kapasitas ( - ) Rp 337,50

                                             Rp 200,- ( - )

                     DEPARTEMENTALISASI BOP

A. Latar belakang                      Pengendalian + Ketelitian

B. Langkah Penentuan tarif BOP departemen
   1. Penyusunan anggaran BOP Departemen
        a. Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas yang
           direncanakan
        b. Penaksiran BOP tak langsung departemen

         BOP tak langsung Dep.                 Dasar Distribusi

         Biaya Penyusutan gedung              m2 luas lantai
         Biaya Repar.& Pemeliharaan           m2 luas lantai
         Gaji pegawai departeman              jumlah karyawan
         Biaya angkut bahan baku              biaya bahan baku
         Pajak bumi dan bangunan              perbandingan m2 luas lantai

        c. Distribusi BOP tak langsung departemen ke departemen-
           departemen yang menikmati
        d. Menjumlahkan BOP langsung dan BOP tak langsung
3. Alokasi BOP departemen pembantu ke Dep. Produksi
        a. metode alokasi langsung
        b. metode alokasi bertahap:
          - metode alokasi kontinyu
          - metode aljabar
          - metode urutan alokasdi yang diatur
4. Perhitungan tariff pembebenan BOP per departemen
C. ANALISA SELISIH BOP per DEPARTEMEN
      1. Mengumpulkan jumlah tiap jenis BOPS dalam masing-masing
         departemen
      2. Mengumpulkan data sesungguhnya tentang dasar distribusi dan
         alokasi BOP
      3. Mengalokasikan BOP departemen pembantu
      4. Membandingkan BOPS tiap dep. produksi dengan BOPYD
      5. Menganalisis selisih BOP per departemen


BIAYA BAHAN BAKU
Bagian-bagian yang terlibat dalam proses pengadaan dan penggunaan
bahan baku:
1. Bagian produksi
2. Bagian Gudang
3. Bagian Pembelian
4. Bagian Hutang
5. Bagian Penerimaan

BIAYA YANG DIPERHITUNGKAN
DALAM HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI:
Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk
menempatkannya dalam keadaan siap untuk diolah.

Perlakuan biaya angkut:
1. SEBAGAI TAMBAHAN HARGA POKOK BAHAN BAKU
   YANG DIBELI
Dialokasikan berdasar:
a. Perbandingan kuantitas bahan baku yang dibeli
b. Perbandingan harga faktur
c. Tarif yang ditentukan dimuka
2. SEBAGAI ELEMEN BOP
PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIPAKAI
DALAM PRODUKSI
a. Metode Identifikasi khusus
b. FIFO
c. LIFO
d. RATA RATA BERGERAK
e. BIAYA STANDAR
MASALAH MASALAH KHUSUS
1. Sisa bahan
2. Produk Rusak
3. Produk Cacat

BIAYA BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TENAGA KERJA


1. SETUP TIME biaya-biaya yang dikeluarkan untuk MEMULAI kegiatan produksi
  Perlakuan : 1. Dimasukkan sebagai unsur Biaya Overhead Pabrik
               2. Dibebankan kepada Pesanan yang bersangkutan


2. WAKTU NGANGGUR: waktu dimana sebagai akibat kerusakan mesin, kekurangan
               pekerjaan atau kesalahan manajemen dsb. Karyawan tidak bekerja .
               Kondisi tetap menjadi tanggungjawab manajemen, oleh karena itu ia
               tetap tetap harus membayar upah karyawan
  Perlakuan: diperlakukan sebagai elemen Biaya Overhead Pabrik


4. INSENTIF: pemberian penghargaan dalam bentuk gajai upah sebagai upaya
   memberikan motivasi kerja atau penghargaan karena prestasi yang baik

5. PREMI LEMBUR: pembayaran gaji-upah kepada karyawan karena ia bekerja
   lebih dari standar yang ditentukan ( diatas 40 jam per minggu). Biasanya harga per
   jam kerja lebih tinggi dari kerja biasa
TUGAS UNTUK MAHASISWA
Kerjakan soal no 1 s/d 10 Bab 6 halaman: 194 198

                                      Selesai
RATA RATA TERTIMBANG


                          PT ABC
                  DATA DAN BIAYA PRODUKSI

                                      Departemen 1   Departemen 2
Data produksi:
Produk dalam proses awal
    Biaya bahan Baku : 100 %;BK 40%        4 kg
    BTK 20%; BOP 60%                                     6 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini :       40 kg
Ditransfer ke Dep 2                       35 kg
Diterima dari Dep 1                                     35 kg
Produk jadi ditransfer ke gudang                        38 kg
Produk dalam proses akhir:
     Biaya Bh.Baku 100 %; BK 70%           9 kg
     BTK 40%; BOP 80%                                    3 kg

Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal:
    Harga Pokok dari Dep 1                           Rp 11.150
    Biaya bahan baku                   Rp 1.800
    Biaya Tenaga kerja                   1.200        1.152
    BOP                                  1.920         4.140
                                        Rp 4.920     Rp 16.442
Biaya Produksi
    Biaya bahan baku                  Rp 20.200
    Biaya Tenaga kerja                  29.775        37.068
    BOP                                37.315         44.340
    ____________________________________________________


Ekuivalensi:
Biaya Bahan : (100% x 35) + (100%x9) = 44
Biaya Konversi: (100% x 35) + (70% x 9) = 35+6,3= 41,3
PT ABC
           LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN 1
Data produksi:
Produk dalam proses awal                            4 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini :                40 kg
                                                   44 kg
Ditransfer ke Dep 2                                        35 kg
Produk dalam proses akhir                                   9 kg
Jumlah produk dihasilkan                                   44 kg
Biaya dibebankan pada Departemen 1:
                                           Total            Per Unit

    Biaya bahan baku      eq 44.          Rp 22.000        Rp 500
    Biaya Tenaga kerja    eq 41,3          30.975          750
    BOP                   eq 41,3          39.235           950
Jumlah biaya dibebankan Dep 1             Rp 92.210        Rp 2.200

Harga pokok ditrasnsfer ke Dep 2;
35 Unit x Rp 2.200                                         Rp 77.000
Harga pokok produk dalam proses akhir
    Biaya bahan baku                     Rp 4.500
    Biaya Tenaga kerja                     4.725
    BOP                                   5.985
                                                           Rp 15.210

Jumlah biaya produsi dibebankan pada Dep 1                 Rp 92.210



            BBH melekat proses awal + BBH dikelurkan sekarang
  BBH =
  (unit)                    Unit ekuivalensi BBH
PT ABC
                 LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEP 2
Data produksi:
Produk dalam proses awal                         6 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini :             35 kg
                                                41 kg
Ditransfer ke Gudang                                      38 kg
Produk dalam proses akhir                                  3 kg
Jumlah produk dihasilkan                                  41 kg
Biaya dibebankan pada Departemen 2:
                                          Total            Per Unit
 Biaya yang berasal dari Departemen 1    Rp 88.150        Rp 2.150
     Biaya ditambahkan pada Dep2 :
     Biaya Tenaga kerja                    38.200          975
     BOP                                   48.480          950
Jumlah biaya dibebankan Dep 2           Rp 174.850        Rp 4.325

Harga pokok ditrasnsfer ke Dep 2;
38 Unit x Rp 4.325                                      Rp 164.350
Harga pokok produk dalam proses akhir
    Yang berasal dari Dep 1             Rp 6.450
    Biaya Tenaga kerja                     1.170
    BOP                                   2.880
                                                     Rp 10.500
Jumlah biaya produsi dibebankan pada Dep 2           Rp 174.850



Ekuivalensi:
Biaya Bahan Baku : (100% x 38)+(100% x 3) =41
Biaya TKL        : (100% x 38)+( 40% x 3) = 38+1,2 =39,2
BOP              : (100% x 38)+ ( 80% x 3) = 38+2,4 =40,4
MPKP
                  (masuk pertama keluar pertama)

                          PT ABC
                  DATA DAN BIAYA PRODUKSI

                                      Departemen 1   Departemen 2
Data produksi:
Produk dalam proses awal
    Biaya bahan Baku : 100 %;BK 40%        4 kg
    BTK 20%; BOP 60%                                     6 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini :       40 kg
Ditransfer ke Dep 2                       35 kg
Diterima dari Dep 1                                     35 kg
Produk jadi ditransfer ke gudang                        38 kg
Produk dalam proses akhir:
     Biaya Bh.Baku 100 %; BK 70%           9 kg
     BTK 40%; BOP 80%                                    3 kg

Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal:
    Harga Pokok dari Dep 1                           Rp 11.150
    Biaya bahan baku                   Rp 1.800
    Biaya Tenaga kerja                   1.200        1.152
    BOP                                  1.920         4.140
                                        Rp 4.920     Rp 16.442
Biaya Produksi
    Biaya bahan baku                  Rp 20.200
    Biaya Tenaga kerja                  29.275        37.068
    BOP                                37.315         44.340
LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN 1
Data produksi:
Produk dalam proses awal                          4 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini :              40 kg
                                                 44 kg
Ditransfer ke Dep 2                                       35 kg
Produk dalam proses akhir                                  9 kg
Jumlah produk dihasilkan                                  44 kg
Biaya dibebankan pada Departemen 1:
                                           Total             Per Unit
    Harga pokok produk dalam proses awal Rp 4.920
    Biaya bahan baku        eq 40.        Rp 20.200       Rp 505
    Biaya Tenaga kerja      eq 39,7         29.775        750
    BOP                     eq 39,7        37.315          940
Jumlah biaya dibebankan Dep 1             Rp 92.210       Rp 2.195
Perhitungan Biaya
HP Produk selesai ditrnasfer ke Dep.2:
   HP persd. produk dlm proses (35x2.195)                Rp 4.920
   Biaya penyele.produk dlm proses awal:
      Biaya bahan baku                                            0
      Biaya Tenaga kerja (60%x4.000x750)                      1.800
      BOP (60%x4.000x940)                                     2.256

                                     Jumlah              Rp 8.976
HP produk dari produk sekarang 31.000x Rp2.195            68.045

                                                         Rp 77.021
Harag pokok produk dalam proses akhir
    Biaya bahan baku (9x100%x505)       Rp 4.545
    Biaya Tenaga kerja (9x70%x750)        4.725
    BOP (9x70%x940)                      5.922
                                                          Rp 15.195

Jumlah biaya produsi dibebankan pada Dep 1               Rp 92.216
Equivalensi:
Bhn:Pers.Prod.Dlm Proses awal       0 BTK: (100%-40%)x4 = 2,4
Prod. Selesai ditansfer Dep 2      31                    31
Produk dalam proses akhir 100%x9 = 9        (70%x9)     = 6,3
                                   40                    39,7
                                 PT ABC
             LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN 2
Data produksi:
Produk dalam proses awal                          6 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini :              36 kg
                                                 41 kg
Ditransfer ke Dep 2                                       38 kg
Produk dalam proses akhir                                  3 kg
Jumlah produk dihasilkan                                  41 kg
Biaya dibebankan pada Departemen 2:
                                          Total            Per Unit
    Harga pokok produk dalam proses awal Rp 16.442
    Biaya yang dikeluarkan sekarang;
    HP produk diterima dep 1 eq:35        77.021          Rp 2.201
    Biaya Tenaga kerja              38      37.068          975
    BOP                             36,8   44.340           1.205
Jumlah biaya dibebankan Dep 1            Rp174.869         Rp 4.381
Perhitungan Biaya
HP Produk selesai ditrnasfer ke gudang:
   HP persd. produk dlm proses awal                 Rp     16.442
   Biaya penyele.produk dlm proses awal:
      Biaya bahan baku                                         0
      Biaya Tenaga kerja (80%x6x975)                       4.680
      BOP (40%x6x1.205)                                    2.892

                                     Jumlah              Rp 24.014
HP produk dari produk sekarang 32.000x Rp4.381            140.192

                                                         Rp164.206
Harga pokok produk dalam proses akhir:
    HP dari Dep 1 (3.000 x Rp 2.201)                     Rp 6.603
    Biaya Tenaga kerja (3x40%x975)                         1.170
    BOP (3x80%x1.205)                                       2.892
                                                         Rp 10.665
Jumlah biaya produsi dibebankan pada Dep 2                            Rp 174.871
Equivalensi:
            BTK:(80%x6)+32+3x40%= 38
            BOP:(40%x6)+32+3x80%= 36,8


  FULL COSTING                                           VARIABEL COSTING


HASIL PENJUALAN                     Rp 100,-       HASIL PENJUALAN          Rp 100,-

HARGA POKOK PENJUALAN                 60.-   HP PENJ. VAR.           Rp 30,-
                                          (-)
LABA KOTOR                          Rp 40,-   BI.ADM.VAR.             Rp   5,-

BIAYA KOMERSIAL                     
                                    25,-     BI. PEMAS.VAR. Rp 10,-
                                         (-)
LABA BERSIH                      Rp 15,-     TOTAL BI.VARIABEL Rp                45,-

                                                   LABA KONTRIBUSI          Rp   55,-

                                                   BIAYA TETAP              Rp 40,-

                                                   LABA BERSIH              Rp 15,-


HPP                                       HP PENJUALAN Variabel

Persediaan awal          Rp 25,-              Persediaan awal          Rp 20,-
Biaya Bahan baku Rp     10,-                  Biaya bahan baku Rp 10,-
Biaya Tenaga Kerja     35,-                  Biaya Tenaga Kerja  15
BOP ( V dan T)         25,-                  BOP Variabel        20
                             70,-                                       Rp 45,-
                                        (+)                                          (+)
HP Produk siap dijual    Rp 95                HP Produk siap dijual        Rp 65,-
Persediaan akhir         Rp 35                Pertsediaan akhir            Rp 35
                                        (-)                                          (-)
HPP                      Rp 60,-              HP PENJUALAN Variabel Rp 30,-

Biaya Komersial:                          Biaya Tetap:
Biaya Adm Umum Rp 15,-                     BOP Tetap  Rp 5,-
Biaya Pemasaran  10,-                     Biaya Adm Umum Tet  20,-
                 Rp 25,-                   Biaya Pemasaran Tetap  15,-
                                                                Rp 40,-
PERBEDAAN FULL COSTING DAN
                       VARIABEL COSTING


                       Perlakuan biaya produksi
                        yang berperilaku tetap



                     1) Perhitungan HPP

Biaya Bhn. baku   Rp 10,-           Biaya bhn.baku    Rp 10,-
BTK Langsung       20,-            BTK Variabel        12,-
BOP Tetap            5,-           BOP Variabel        10,-
BOP Variabel         8,-
                  Rp 43,-                             Rp 32,-


                     2) Laporan Laba-Rugi

Hsl Penj.       Rp 100,-       Hasil penjualan            Rp 100,-
HPP           (  60,-)        Biaya Variabel:
Laba kotor      Rp 40,-         Bi prod. Variabel Rp 30,-
Bi Adm Rp 10,-                  Bi Pemas Variabel  20,-
Bi Pemas  15,-                 Bi Adm&Umum  10,-
             ( Rp 25,-)                                 (Rp 60,-)
Laba bersih     Rp 15,-        Laba Kontribusi           Rp 40,-
                               Biaya Tetap:
                                Bi.Prod Tetap     Rp 5,-
                                Bi Pemas Tetap     5,-
                                Bi Adm Um Tetap  5,-
                                                         (Rp 15,-)
                               Laba Bersih                Rp 25,-
AKUNTANSI BIAYA STANDAR



                        Ditentukan Dimuka
Standar

                        Seharusnya


                        Pedoman pelaksanaan tugas

PROSEDUR:

Biaya Bahan Standar:
       a. Kuantitas
       b. Harga

Biaya Tenaga Kerja Standar:
       a. Jam tenaga Kerja
       b. Tarif Upah Standar

Biaya Overhead Pabrik (Anggaran)

          a. Biaya Variabel
          b. Tetap



Jenis Standar:
   a. Standar Teoritis
   b. Rata-rata biaya waktu yang lalu
   c. Standar Normal
   d. Pelaksanaan Terbaik

Analisis Selisih
(mengkaji penyimpangan biaya sesungguhnya dan biaya standar)
  a. Model Satu selisih (gabungan selisih harga dan selisih kuantitas)
  b. Model Dua selisih (selisih harga dan selisih kuantitas)
  c. Model Tiga Selisih (selisih harga, selisih kuantitas dan selisih harga/kuantitas
Contoh: (perhitungan selisih) :
PT Jaya yang memproduksi barang P memiliki data terkait bahan baku:
Jenis Biaya      Q Standar      Q Sesungguh     Harga standar      Harga Sesung
Bahan baku       400 unit       500 unit        Rp 20,-          Rp 15,-
Tenaga kerja     100 jam        200 jam          10,-            20,-

   1. Analisis model Satu Selisih
      a. Selisih Biaya bahan baku
         (KSt-HSt)  (KS x HS) = (400xRp 20)  ( 500 x Rp 15) = Rp 500 L
      b. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
           (JK St x Tarif St)  ( JK S x Tarif S)
           ( 100 x Rp 10)  (200 X Rp 20)= Rp 3.000,- Rugi
  2. Metode Dua Selisih
      a. Selisih Biaya bahan baku
          (1) Selisih Harga Bahan Baku
              (HSt- HS) x KS= Rp 20-Rp 15) X 500= Rp 2.500,- L
          (2) Selisih Kuantitas Bahan Baku:
              (KSt x KS) x HSt= (400  500) x Rp 20= Rp 2,000,- R
      b. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
          (1) Selisih Tarif Upah
              (Tarif USt -Tarif US) JKS= (Rp10  Rp 20)x 200= Rp 2.000,- R
          (2) Selisih Efisiensi Upah
              (JKSt-JKS) Tarif USt= (100-200) Rp 10,- = Rp 1.000,- R
2. Model Tiga Selisih
      a. Selisih Biaya Bahan Baku
          (1) Selisih Harga Bahan Baku
              (HSt-HS) x KSt= (Rp 20 - Rp15) x 400= Rp 2.000,-L
          (2) Selisih Kuantitas Bahan Baku
              (KSt-KS) x HS= (400-500)x Rp 15= Rp 1.500,- R
          (3) Selisih Harga/Kuantitas bahan Baku
               Tidak ada selisih
      b. Selisih Biaya Tenaga Kerja
          (1) Selisih tariff Upah
              (TarifUSt-Tarif US)x JKSt= (Rp 10-Rp20) x100= Rp 1.000,-R
           (2) Selisih Efisiensi Upah
               (JKSt-JKS) x TarifUSt= (100-200)x Rp 10=Rp 1.000,-R
           (3) Selisih Tarif/Efisiensi Upah
               (JKSt  JKS)- (Tarif USt-Tarif US)=
               (100-200)  (Rp10-Rp 20)=Rp 1.000,- R

Catatan: HST:harga standar               HS      :harga sesunguhnya
         KSt: kuantitas standar           KS     :kuantitas sesungguhnya
        Tarif USt:tarif upah Standar     Tarif US:tariff Upah sesungguhnya
        JKSt:jam kerja standar           JKS     :jam kerja sesungguhnya
Soal UTS
1. PT PQR membeli 4 macam bahan baku seharga Rp 8.200,- dengan rincian:
Jenis bahan  Berat bahan         Harga/per kg            Total harga
A            50                  Rp 30,-                 Rp 1.500,-
B            60                   40,-                   2.400,-
C            65                   20,-                   1.300,-
D            75                   40,-                   3.000,-
Total                                                    Rp 8.200,-

Biaya angkutan yang dibayar untuk ke empat jenis bahan baku tsb Rp 1.640,-
Pertanyaan:
   a. Susun jurnal untuk mencatat harga pokok bahan baku yang dibeli tsb
   b. Hitung harga pokok per kg tiap jenis bahanbaku tsb, ika biaya angkutan
      dialokasikan kepada tiap jenis bahan baku berdasar perbandingan kuantitasnya
   c. Idem b di atas bila berdasarkan perbandingan harga beli menurut faktur
2. PT ABC merupakan perushaan industri. Data mutasi persediaan bahan baku a;
   Persediaan bahan baku A pada 1 April 2005 terdiri dari:
   700 kg @ Rp 2.000,-=Rp 1.400.000,-
   300 kg @ Rp 2.400,-=Rp 720.000,-
   Transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama april 2005:

tgl          Transaksi            Kuantitas/kg     Harga beli/kg Jumlah
 5-4         Pemakaian            600
10-4         Pembelian            1.500            Rp 2.300,-    Rp 3.450.000,-
15-4         Pembelian            1.000             2.500,-      2.500.000,-
20-4         Pemakaian            1.200
             Jumlh pembelian                                     Rp 5.950.000,-
   Pertanyaan:
   a. susun jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku 5 april 2005, jika
      perusahaan menggunakan MPKP dan metode mutasi persediaan dalam
      pencatatan biaya bahn baku
   b. Hitung jumlah biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi april 2005, jika
      perusahaan menggunakan MPKP dan metode persediaan fisik dalam
      pencatatan biaya bahan baku
   c. Hitung harga pokok persediaan bahan baku akhir bulan, jika perusahaan
      menggunakan rata-rata tertimbang dan metode persediaan fisik dalam
      pencatatan biaya bahan baku
3. Susun struktur jurnar akuntansi biaya tenaga kerja pada saat:
   a. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja
   b. Pencatatan utang upah
   c. Pencatatan pembayaran upah kepada karyawan
   d. Penyetoran pajak penghasilan karyawan ke Kas Negara
                                    --- selesai---

More Related Content

Akuntansibiaya

  • 1. SILABI Nama MK: AKUNTANSI BIAYA Kode : JEA 403 SKS/JS : 3/3 Tujuan : Mahasiswa memiliki pemahaman dan kemampuan mengkalkulasi dan menyajikan perhitungan harga pokok produk pada perusahaan yang proses produksinya dilakukan secara massal dan pesanan Materi : konsep, manfaat, penggolongan biaya, metode pengumpulan harga pokok produksi, metode penentuan harga pokok pesanan - metode harga pokok proses, metode full costing, variable costing, biaya overhead pabrik, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, penentuan harga pokok produk bersama, pengendalian biaya: system biaya taksiran-sistem biaya standard Kepustakaan: - Mulyadi, 1991. Akuntansi Biaya, Penerbit Aditya Media Yogyakarta - Dll semua buku yang terkait dengan Akuntansi Biaya
  • 2. AKUNTANSI BIAYA Pencatatan Penggolongan dengan cara Biaya Pembuatan Proses dan tertentu Penjualan Produk Peringkasan penafsiran Penyajian OBYEK: Biaya 1. PENGORBANAN SUMBER EKONOMI 2. YANG DIUKUR DALAM SATUAN UANG 3. TELAH TERJADI/AKAN TERJADI 4. UNTUK TUJUAN TERTENTU PENENTUAN HARGA POKOK TUJUAN POKOK: PENGENDALIAN BIAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS OBYEK PENGELUARAN FUNGSI POKOK PERUSAHAAN PENGGOLONGAN Hub Biaya dg sesuatu yang dibiayai PERILAKUNYA THD VOLUME JANGKA WAKTU MANFAAT
  • 3. PT GAMA LAPORAN LABA-RUGI Per 31 Desember 2000 (Perusahan Perdagangan) Penjualan Rp 1.000,- Harga Pokok Penjualan: Persediaan awal produk jadi Rp 100,- Pembelian ...Rp 600,- + Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual Rp 700,- Persediaan akhir produk jadi .. . . Rp 75,- - .. Rp 625,- Laba Bruto ...Rp 375,- Biaya Usaha Biaya administrasi & Umum . Rp 100,- Biaya Pemasaran 150,- Rp 250,- Laba Bersih Usaha . Rp 125,-
  • 4. PT BETA LAPORAN LABA-RUGI Per 31 Desember 2000 Penjualan Rp 1.000,- Harga Pokok Penjualan: Persediaan awal produk jadi .. Rp 100,- Harga Pokok Produksi: Persediaan awal barang dlm proses .Rp 150 Biaya Produksi: Biaya bahan baku .Rp 200,- Biaya tenaga kerja langsung. Rp 300,- Biaya overhead pabrik .Rp 150,- Rp 650,- Rp 800,- Persediaan akhir barang dlm proses Rp 200,- Harga pokok produksi . Rp 600,- Pembelian ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Rp 600,- Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual Rp 700,- Persediaan akhir produk jadi .. . .Rp 75,- Harga Pokok Penjualan . Rp 625,- Laba Bruto ..Rp 375,- Biaya Usaha Biaya administrasi & Umum .. Rp 100,- Biaya Pemasaran . 150,- Rp 250,- Laba Bersih Usaha .. Rp 125,-
  • 5. HARGA POKOK PESANAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN 1. Pengolahan produk terjadi secara terputus-putus 2. Spesifikasi produk ditentukan oleh pemesan 3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan bukan untuk mengisi persediaan ( Gudang) KARAKTERISTIK PENGUMPULAN BIAYA PROPUKSI 1. Spesifikasi produk bermacam-macam dan perhitungan harga pokok didasarkan sesuai pesanan 2. Biaya Produksi 2.`1. Langsung : Biaya Bahan baku Biaya tenaga Kerja Langsung Pembebanan berdasarkan biaya sesungguhnya terjadi 2.2. Tidak Langsung; Biaya Overhead pabrik Pembebanan berdasarkan tarif tertentu yang ditentukan dimuka 1. Harga pokok per unit dihitung saat pesanan selesai. Bila jumlah satuan lebih dari satu maka HP dihitung dengan cara membagi Jumlah Biaya dengan jumlah satuan yang dihasilkan
  • 6. Contoh: Sebuah perusahaan SURYA memproduksi meubel atas dasar pesanan. Pada bulan Spetember 2002 menerima pesanan 5 buah kursi makan. Harga yang dibebankan pada pemesan adalah sebesar Rp 20,-per kursi. Dalam rangka memenuhi pesanan tersebut, di bawah ini terdapat kegiatan produksi sebagai berikut: 1 Sept. dibeli bahan baku 8 unit a Rp 5,- dan bahan penolong sebanyak 4 unit a Rp 2,-per kas 2 Sept.pemakaian bahan baku untuk produksi senilai Rp 30,- dan bahan penolong senilai Rp 4,- 5 Sept. Pencatatan biaya tenaga kerja: biaya tanaga karja langsung Rp 25,-Upah tak langsung Rp 5,-gaji karyawan adm. Rp 3,- dan gaji karyawan bag. Pemasaran Rp 2,- a. Biaya tenaga kerja yang terhutang Rp 35,- b. Distribusi biaya tenaga kerja Rp 35,- c. Pembayaran upah Rp 35,- 6 Sept. Pencatatan biaya overhead pabrik dibebankan sebesar 60% dari biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya sesungguhnya Rp 8,- (selain bahan penolong Rp 4 dan Upah tak langsung Rp 5,- sebagaimana tgl 2 dan 5 Sept.) 7 Sept. Dicatat harga pokok produk jadi dengan mentransfer dari bagian produksi ke bagian gudang sebanyak 4 unit sebagai berikut: Biaya bahan Rp 25, biaya tenaga kerja langsung Rp 22,- dan biya overhead pabrik yang dibebankan Rp 13 8 Sept. Persediaan produk dalam proses senilai Rp 10,-(bahan baku Rp 5, Upah langsung Rp 3, BOP Rp 2,- 9 Sept. Pencatatan harga pokok produk yang dijual senilai Rp 60,- 10Sep. Penjualan produk kepada pemesan 4 buah kursi yang telah selesai Rp 80,- tunai Berdasarkan uraian di atas susun: 1. Jurnal 2. Pemasukannya ke dalam buku besar (dalam bentuk T ) 3. Kartu harga Pokok Pesanan
  • 7. 1. Jurnal: tgl uraian Ref. debet kredit Sept. 1 Persd. bahan baku Rp 40,- Persd. Bahan penolong 8,- Pada kas Rp 48,- Sept. 2 BDP- Biaya Bhn Baku Rp 30,- Pada persd. bhn baku Rp 30,- BOP sesungguhnya Rp 4,- Pada persd. bhn Pnolg. Rp 4,- Sept. 5 a. Gaji dan Upah Rp 35,- Pada Hutang Gaji Upah Rp 35,- b. BDP Bi. TK. Langsung Rp 25,- BOP Sesungguhnya 5,- Biaya Adm 3,- Biaya pemasaran 2,- Gaji dan Upah Rp 35,- c. Hutang Gaji&Upah Rp 35,- Pada Kas Rp 35,- Sept. 6 Br. Dlm. Proses BOP Rp 15,- BOP Dibebankan Rp 15,- BOP Sesungguhnya Rp 8,- Berbagai jenis BOP Rp 8,- Jurnal Penutup BOP Dibebankan Rp 15,- BOP Sesungguhnya Rp 15,- Selisih BOP Rp 2,- BOP Sesungguhnya Rp 2,- Harga Pokok Produksi Rp 2,- Selisih BOP Rp 2,- Sept 7 Persd. Produk Jadi Rp 60,-
  • 8. BDP-Biaya Bahan Baku Rp 25,- BDP-Bia TK Langsung Rp 22,- BDP- BOP Rp 13,- Sept. 8 Persd. Produk Dlm Pro Rp 10,- BDP-Biaya Bahan Baku Rp 5,- BDP-Bia TK Langsung 3,- BDP- BOP 2,- Sept. 9 Harga Pokok Penj. Rp 60,- Pada Persd. Prod. Jadi Rp 60,- Sept 10 Kas Rp 80,- Pada Penjualan Rp 80,- 2. Pemasukannya ke dalam Buku Besar Persediaan Persediaan Bahan Baku Barang Dalam Proses Produk Jadi 30 30 31/12 5 60 60 25 31/12 3 Gaji & Upah 25 15 31/12 2 FOH Dibebankan HP Penjualan 15 60 60 70 70
  • 9. 3. Kartu Harga Pokok Pesanan PT Surya Malang KARTU HARGA POKOK No Pesanan : Pemesan : Jenis Produk : Sifat Pesanan: Tgl.Pesan : Jumlah : Tgl Selesai : Harga jual : Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya FOH Tgl No BPBG Keter. Jumlah Tgl No Kartu Jumlah Tgl Jam Tarif Jumlah jam Kerja Mesin Rp 25 Rp 22 Rp13,- Setelah saudara mempelajari harga pokok pesanan sebagai mana contoh dan uraian di atas berikut kerjakan tugas: Yang terdapat pada Soal-soal latihan bab 2 nomor 2-1 s/d 2-11 untuk yang ganjil saja. Kerjakan dan kumpulkan untuk dibahas bersama-sama pada tanggal 22 Spt 06 saat pertemuan tatap muka. Terimakasih atas perhatian Saudara dan selamat belajar dan bekerja.
  • 10. BIAYA OVERHEAD PABRIK 1. Penggolongan: Biaya Bahan Penolong Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung a. Sifat Biaya akibat penilaian Aktiva Tetap (Ph) Biaya Akibat berlalunya waktu (asuransi) Biaya yang secara langsung memerlukan uang tunai (biaya listrik, air) Biaya variabel b. Perilaku Biaya hub. Perubahan Volume Biaya tetap Biaya Semi Variabel 2. Langkah Penentuan tarif Biaya Overhead Pabrik a. Menyusun Anggaran b. Memilih Dasar Pembebanan kepada produk dengan memperhatikan: BOP yang Dominan jumlahnya Sifat-sifat BOP dan eratnya sifat tsb. dengan dasar pembebanan yang dipakai. Macam dasar pemilihan: - Satuan produk - Biaya bahan baku - Biaya tenaga kerja - Jam tenaga kerja langsung - Jam mesin
  • 11. c. Menghitung Tarif Biaya overhead pabrik yang dianggarkan = Tarif BOP Taksiran Dasar pembebanan ANALISA SELISIH SELISIH ANGGARAN SELISIH KAPASITAS Selisih Anggaran terkait dengan efisiensi perusahaan (biaya overhead Variabel) Selisih Kapasitas terkait dengan tidak dipakai atau terlampaunya kapasitas (Biaya Overhead Tetap) PERLAKUAN THD SELISIH BOP 1. Sebagai akibat perhitungan tarif dan kesalahan yang tidak berhubungan dengan efisiensi: Persediaan Dalam Proses Dibagi rata ke dalam rekening Persediaan Produk Jadi Harga Pokok Penjualan
  • 12. 2. Sebagai akibat karena ketidak efisiensian atau diluar kapasitas normal diperlakukan: Pengurang atau Penambah rekening Harga Pokok Penjualan Contoh; PT Surya memproduksi barang atas dasar pesanan. Kapasitas normal 80 jam mesin Dibebankan pada BOP 75 jam mesin Anggaran BOP (atas dasar kapasitas normal) Jenis Biaya Variabel Tetap Jumlah Biaya bhan Penolong Rp 1.050,- Biaya listrik 1.500,- Biaya bahan bakar 1.000,- Biaya TK tak langsung 1.500,- Rp 2.000 Biaya Kesejh.Karyawan 1.500,- Biaya Reparasi & Pem. 750,- 500,- Biaya Asuransi gedung 600,- Biaya Depresiasi 800,- Rp 5.800,- Rp 5.400,- Rp 11.200,- Perhitungan Tarif Tarif BOP Variabel: 5.800 : 80 = Rp 72,50 per jam mesin Tarif BOP Tetap : 5.400 : 80 = Rp 67,50 per jam mesin Tarif BOP Total. = Rp 140,- per jam mesin BOP Dibebankan pada produk = 75 X Rp 140,- = Rp 10.500,- BOP Sesungguhnya Jenis Biaya Variabel Tetap Jumlah Biaya bahan Penolong Rp 1.100,- Biaya listrik 1.450,- Biaya bahan bakar 750,- Biaya TK tak langsung 1.500,- Rp 2.000 Biaya Kesejh.Karyawan 1.500,- Biaya Reparasi & Pem. 500,- 500,- Biaya Asuransi gedung 600,- Biaya Depresiasi 800,- Rp 5.300,- Rp 5.400,- Rp 10.700,-
  • 13. Analisa Selisih Selisih Anggaran: Selisih Kapasitas: BOP Variabel Ses : Rp 5.300,- BOP Tetap anggaran Rp 5.400,- BOP Variabel beban : 5.437,50 BOP Tetap Beban 5.062,50 (75 X Rp 72,50 ) (75 X Rp 67,50) Selisih anggaran ( + ) : Rp 137,50 Selisih Kapasitas ( - ) Rp 337,50 Rp 200,- ( - ) DEPARTEMENTALISASI BOP A. Latar belakang Pengendalian + Ketelitian B. Langkah Penentuan tarif BOP departemen 1. Penyusunan anggaran BOP Departemen a. Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas yang direncanakan b. Penaksiran BOP tak langsung departemen BOP tak langsung Dep. Dasar Distribusi Biaya Penyusutan gedung m2 luas lantai Biaya Repar.& Pemeliharaan m2 luas lantai Gaji pegawai departeman jumlah karyawan Biaya angkut bahan baku biaya bahan baku Pajak bumi dan bangunan perbandingan m2 luas lantai c. Distribusi BOP tak langsung departemen ke departemen- departemen yang menikmati d. Menjumlahkan BOP langsung dan BOP tak langsung 3. Alokasi BOP departemen pembantu ke Dep. Produksi a. metode alokasi langsung b. metode alokasi bertahap: - metode alokasi kontinyu - metode aljabar - metode urutan alokasdi yang diatur 4. Perhitungan tariff pembebenan BOP per departemen
  • 14. C. ANALISA SELISIH BOP per DEPARTEMEN 1. Mengumpulkan jumlah tiap jenis BOPS dalam masing-masing departemen 2. Mengumpulkan data sesungguhnya tentang dasar distribusi dan alokasi BOP 3. Mengalokasikan BOP departemen pembantu 4. Membandingkan BOPS tiap dep. produksi dengan BOPYD 5. Menganalisis selisih BOP per departemen BIAYA BAHAN BAKU Bagian-bagian yang terlibat dalam proses pengadaan dan penggunaan bahan baku: 1. Bagian produksi 2. Bagian Gudang 3. Bagian Pembelian 4. Bagian Hutang 5. Bagian Penerimaan BIAYA YANG DIPERHITUNGKAN DALAM HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI: Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap untuk diolah. Perlakuan biaya angkut: 1. SEBAGAI TAMBAHAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI Dialokasikan berdasar: a. Perbandingan kuantitas bahan baku yang dibeli b. Perbandingan harga faktur c. Tarif yang ditentukan dimuka 2. SEBAGAI ELEMEN BOP
  • 15. PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIPAKAI DALAM PRODUKSI a. Metode Identifikasi khusus b. FIFO c. LIFO d. RATA RATA BERGERAK e. BIAYA STANDAR MASALAH MASALAH KHUSUS 1. Sisa bahan 2. Produk Rusak 3. Produk Cacat BIAYA BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TENAGA KERJA 1. SETUP TIME biaya-biaya yang dikeluarkan untuk MEMULAI kegiatan produksi Perlakuan : 1. Dimasukkan sebagai unsur Biaya Overhead Pabrik 2. Dibebankan kepada Pesanan yang bersangkutan 2. WAKTU NGANGGUR: waktu dimana sebagai akibat kerusakan mesin, kekurangan pekerjaan atau kesalahan manajemen dsb. Karyawan tidak bekerja . Kondisi tetap menjadi tanggungjawab manajemen, oleh karena itu ia tetap tetap harus membayar upah karyawan Perlakuan: diperlakukan sebagai elemen Biaya Overhead Pabrik 4. INSENTIF: pemberian penghargaan dalam bentuk gajai upah sebagai upaya memberikan motivasi kerja atau penghargaan karena prestasi yang baik 5. PREMI LEMBUR: pembayaran gaji-upah kepada karyawan karena ia bekerja lebih dari standar yang ditentukan ( diatas 40 jam per minggu). Biasanya harga per jam kerja lebih tinggi dari kerja biasa TUGAS UNTUK MAHASISWA Kerjakan soal no 1 s/d 10 Bab 6 halaman: 194 198 Selesai
  • 16. RATA RATA TERTIMBANG PT ABC DATA DAN BIAYA PRODUKSI Departemen 1 Departemen 2 Data produksi: Produk dalam proses awal Biaya bahan Baku : 100 %;BK 40% 4 kg BTK 20%; BOP 60% 6 kg Dimasukkan dalam proses bulan ini : 40 kg Ditransfer ke Dep 2 35 kg Diterima dari Dep 1 35 kg Produk jadi ditransfer ke gudang 38 kg Produk dalam proses akhir: Biaya Bh.Baku 100 %; BK 70% 9 kg BTK 40%; BOP 80% 3 kg Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal: Harga Pokok dari Dep 1 Rp 11.150 Biaya bahan baku Rp 1.800 Biaya Tenaga kerja 1.200 1.152 BOP 1.920 4.140 Rp 4.920 Rp 16.442 Biaya Produksi Biaya bahan baku Rp 20.200 Biaya Tenaga kerja 29.775 37.068 BOP 37.315 44.340 ____________________________________________________ Ekuivalensi: Biaya Bahan : (100% x 35) + (100%x9) = 44 Biaya Konversi: (100% x 35) + (70% x 9) = 35+6,3= 41,3
  • 17. PT ABC LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN 1 Data produksi: Produk dalam proses awal 4 kg Dimasukkan dalam proses bulan ini : 40 kg 44 kg Ditransfer ke Dep 2 35 kg Produk dalam proses akhir 9 kg Jumlah produk dihasilkan 44 kg Biaya dibebankan pada Departemen 1: Total Per Unit Biaya bahan baku eq 44. Rp 22.000 Rp 500 Biaya Tenaga kerja eq 41,3 30.975 750 BOP eq 41,3 39.235 950 Jumlah biaya dibebankan Dep 1 Rp 92.210 Rp 2.200 Harga pokok ditrasnsfer ke Dep 2; 35 Unit x Rp 2.200 Rp 77.000 Harga pokok produk dalam proses akhir Biaya bahan baku Rp 4.500 Biaya Tenaga kerja 4.725 BOP 5.985 Rp 15.210 Jumlah biaya produsi dibebankan pada Dep 1 Rp 92.210 BBH melekat proses awal + BBH dikelurkan sekarang BBH = (unit) Unit ekuivalensi BBH
  • 18. PT ABC LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEP 2 Data produksi: Produk dalam proses awal 6 kg Dimasukkan dalam proses bulan ini : 35 kg 41 kg Ditransfer ke Gudang 38 kg Produk dalam proses akhir 3 kg Jumlah produk dihasilkan 41 kg Biaya dibebankan pada Departemen 2: Total Per Unit Biaya yang berasal dari Departemen 1 Rp 88.150 Rp 2.150 Biaya ditambahkan pada Dep2 : Biaya Tenaga kerja 38.200 975 BOP 48.480 950 Jumlah biaya dibebankan Dep 2 Rp 174.850 Rp 4.325 Harga pokok ditrasnsfer ke Dep 2; 38 Unit x Rp 4.325 Rp 164.350 Harga pokok produk dalam proses akhir Yang berasal dari Dep 1 Rp 6.450 Biaya Tenaga kerja 1.170 BOP 2.880 Rp 10.500 Jumlah biaya produsi dibebankan pada Dep 2 Rp 174.850 Ekuivalensi: Biaya Bahan Baku : (100% x 38)+(100% x 3) =41 Biaya TKL : (100% x 38)+( 40% x 3) = 38+1,2 =39,2 BOP : (100% x 38)+ ( 80% x 3) = 38+2,4 =40,4
  • 19. MPKP (masuk pertama keluar pertama) PT ABC DATA DAN BIAYA PRODUKSI Departemen 1 Departemen 2 Data produksi: Produk dalam proses awal Biaya bahan Baku : 100 %;BK 40% 4 kg BTK 20%; BOP 60% 6 kg Dimasukkan dalam proses bulan ini : 40 kg Ditransfer ke Dep 2 35 kg Diterima dari Dep 1 35 kg Produk jadi ditransfer ke gudang 38 kg Produk dalam proses akhir: Biaya Bh.Baku 100 %; BK 70% 9 kg BTK 40%; BOP 80% 3 kg Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal: Harga Pokok dari Dep 1 Rp 11.150 Biaya bahan baku Rp 1.800 Biaya Tenaga kerja 1.200 1.152 BOP 1.920 4.140 Rp 4.920 Rp 16.442 Biaya Produksi Biaya bahan baku Rp 20.200 Biaya Tenaga kerja 29.275 37.068 BOP 37.315 44.340
  • 20. LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN 1 Data produksi: Produk dalam proses awal 4 kg Dimasukkan dalam proses bulan ini : 40 kg 44 kg Ditransfer ke Dep 2 35 kg Produk dalam proses akhir 9 kg Jumlah produk dihasilkan 44 kg Biaya dibebankan pada Departemen 1: Total Per Unit Harga pokok produk dalam proses awal Rp 4.920 Biaya bahan baku eq 40. Rp 20.200 Rp 505 Biaya Tenaga kerja eq 39,7 29.775 750 BOP eq 39,7 37.315 940 Jumlah biaya dibebankan Dep 1 Rp 92.210 Rp 2.195 Perhitungan Biaya HP Produk selesai ditrnasfer ke Dep.2: HP persd. produk dlm proses (35x2.195) Rp 4.920 Biaya penyele.produk dlm proses awal: Biaya bahan baku 0 Biaya Tenaga kerja (60%x4.000x750) 1.800 BOP (60%x4.000x940) 2.256 Jumlah Rp 8.976 HP produk dari produk sekarang 31.000x Rp2.195 68.045 Rp 77.021 Harag pokok produk dalam proses akhir Biaya bahan baku (9x100%x505) Rp 4.545 Biaya Tenaga kerja (9x70%x750) 4.725 BOP (9x70%x940) 5.922 Rp 15.195 Jumlah biaya produsi dibebankan pada Dep 1 Rp 92.216
  • 21. Equivalensi: Bhn:Pers.Prod.Dlm Proses awal 0 BTK: (100%-40%)x4 = 2,4 Prod. Selesai ditansfer Dep 2 31 31 Produk dalam proses akhir 100%x9 = 9 (70%x9) = 6,3 40 39,7 PT ABC LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN 2 Data produksi: Produk dalam proses awal 6 kg Dimasukkan dalam proses bulan ini : 36 kg 41 kg Ditransfer ke Dep 2 38 kg Produk dalam proses akhir 3 kg Jumlah produk dihasilkan 41 kg Biaya dibebankan pada Departemen 2: Total Per Unit Harga pokok produk dalam proses awal Rp 16.442 Biaya yang dikeluarkan sekarang; HP produk diterima dep 1 eq:35 77.021 Rp 2.201 Biaya Tenaga kerja 38 37.068 975 BOP 36,8 44.340 1.205 Jumlah biaya dibebankan Dep 1 Rp174.869 Rp 4.381 Perhitungan Biaya HP Produk selesai ditrnasfer ke gudang: HP persd. produk dlm proses awal Rp 16.442 Biaya penyele.produk dlm proses awal: Biaya bahan baku 0 Biaya Tenaga kerja (80%x6x975) 4.680 BOP (40%x6x1.205) 2.892 Jumlah Rp 24.014 HP produk dari produk sekarang 32.000x Rp4.381 140.192 Rp164.206 Harga pokok produk dalam proses akhir: HP dari Dep 1 (3.000 x Rp 2.201) Rp 6.603 Biaya Tenaga kerja (3x40%x975) 1.170 BOP (3x80%x1.205) 2.892 Rp 10.665
  • 22. Jumlah biaya produsi dibebankan pada Dep 2 Rp 174.871 Equivalensi: BTK:(80%x6)+32+3x40%= 38 BOP:(40%x6)+32+3x80%= 36,8 FULL COSTING VARIABEL COSTING HASIL PENJUALAN Rp 100,- HASIL PENJUALAN Rp 100,- HARGA POKOK PENJUALAN 60.- HP PENJ. VAR. Rp 30,- (-) LABA KOTOR Rp 40,- BI.ADM.VAR. Rp 5,- BIAYA KOMERSIAL 25,- BI. PEMAS.VAR. Rp 10,- (-) LABA BERSIH Rp 15,- TOTAL BI.VARIABEL Rp 45,- LABA KONTRIBUSI Rp 55,- BIAYA TETAP Rp 40,- LABA BERSIH Rp 15,- HPP HP PENJUALAN Variabel Persediaan awal Rp 25,- Persediaan awal Rp 20,- Biaya Bahan baku Rp 10,- Biaya bahan baku Rp 10,- Biaya Tenaga Kerja 35,- Biaya Tenaga Kerja 15 BOP ( V dan T) 25,- BOP Variabel 20 70,- Rp 45,- (+) (+) HP Produk siap dijual Rp 95 HP Produk siap dijual Rp 65,- Persediaan akhir Rp 35 Pertsediaan akhir Rp 35 (-) (-) HPP Rp 60,- HP PENJUALAN Variabel Rp 30,- Biaya Komersial: Biaya Tetap: Biaya Adm Umum Rp 15,- BOP Tetap Rp 5,- Biaya Pemasaran 10,- Biaya Adm Umum Tet 20,- Rp 25,- Biaya Pemasaran Tetap 15,- Rp 40,-
  • 23. PERBEDAAN FULL COSTING DAN VARIABEL COSTING Perlakuan biaya produksi yang berperilaku tetap 1) Perhitungan HPP Biaya Bhn. baku Rp 10,- Biaya bhn.baku Rp 10,- BTK Langsung 20,- BTK Variabel 12,- BOP Tetap 5,- BOP Variabel 10,- BOP Variabel 8,- Rp 43,- Rp 32,- 2) Laporan Laba-Rugi Hsl Penj. Rp 100,- Hasil penjualan Rp 100,- HPP ( 60,-) Biaya Variabel: Laba kotor Rp 40,- Bi prod. Variabel Rp 30,- Bi Adm Rp 10,- Bi Pemas Variabel 20,- Bi Pemas 15,- Bi Adm&Umum 10,- ( Rp 25,-) (Rp 60,-) Laba bersih Rp 15,- Laba Kontribusi Rp 40,- Biaya Tetap: Bi.Prod Tetap Rp 5,- Bi Pemas Tetap 5,- Bi Adm Um Tetap 5,- (Rp 15,-) Laba Bersih Rp 25,-
  • 24. AKUNTANSI BIAYA STANDAR Ditentukan Dimuka Standar Seharusnya Pedoman pelaksanaan tugas PROSEDUR: Biaya Bahan Standar: a. Kuantitas b. Harga Biaya Tenaga Kerja Standar: a. Jam tenaga Kerja b. Tarif Upah Standar Biaya Overhead Pabrik (Anggaran) a. Biaya Variabel b. Tetap Jenis Standar: a. Standar Teoritis b. Rata-rata biaya waktu yang lalu c. Standar Normal d. Pelaksanaan Terbaik Analisis Selisih (mengkaji penyimpangan biaya sesungguhnya dan biaya standar) a. Model Satu selisih (gabungan selisih harga dan selisih kuantitas) b. Model Dua selisih (selisih harga dan selisih kuantitas) c. Model Tiga Selisih (selisih harga, selisih kuantitas dan selisih harga/kuantitas
  • 25. Contoh: (perhitungan selisih) : PT Jaya yang memproduksi barang P memiliki data terkait bahan baku: Jenis Biaya Q Standar Q Sesungguh Harga standar Harga Sesung Bahan baku 400 unit 500 unit Rp 20,- Rp 15,- Tenaga kerja 100 jam 200 jam 10,- 20,- 1. Analisis model Satu Selisih a. Selisih Biaya bahan baku (KSt-HSt) (KS x HS) = (400xRp 20) ( 500 x Rp 15) = Rp 500 L b. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung (JK St x Tarif St) ( JK S x Tarif S) ( 100 x Rp 10) (200 X Rp 20)= Rp 3.000,- Rugi 2. Metode Dua Selisih a. Selisih Biaya bahan baku (1) Selisih Harga Bahan Baku (HSt- HS) x KS= Rp 20-Rp 15) X 500= Rp 2.500,- L (2) Selisih Kuantitas Bahan Baku: (KSt x KS) x HSt= (400 500) x Rp 20= Rp 2,000,- R b. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung (1) Selisih Tarif Upah (Tarif USt -Tarif US) JKS= (Rp10 Rp 20)x 200= Rp 2.000,- R (2) Selisih Efisiensi Upah (JKSt-JKS) Tarif USt= (100-200) Rp 10,- = Rp 1.000,- R 2. Model Tiga Selisih a. Selisih Biaya Bahan Baku (1) Selisih Harga Bahan Baku (HSt-HS) x KSt= (Rp 20 - Rp15) x 400= Rp 2.000,-L (2) Selisih Kuantitas Bahan Baku (KSt-KS) x HS= (400-500)x Rp 15= Rp 1.500,- R (3) Selisih Harga/Kuantitas bahan Baku Tidak ada selisih b. Selisih Biaya Tenaga Kerja (1) Selisih tariff Upah (TarifUSt-Tarif US)x JKSt= (Rp 10-Rp20) x100= Rp 1.000,-R (2) Selisih Efisiensi Upah (JKSt-JKS) x TarifUSt= (100-200)x Rp 10=Rp 1.000,-R (3) Selisih Tarif/Efisiensi Upah (JKSt JKS)- (Tarif USt-Tarif US)= (100-200) (Rp10-Rp 20)=Rp 1.000,- R Catatan: HST:harga standar HS :harga sesunguhnya KSt: kuantitas standar KS :kuantitas sesungguhnya Tarif USt:tarif upah Standar Tarif US:tariff Upah sesungguhnya JKSt:jam kerja standar JKS :jam kerja sesungguhnya
  • 26. Soal UTS 1. PT PQR membeli 4 macam bahan baku seharga Rp 8.200,- dengan rincian: Jenis bahan Berat bahan Harga/per kg Total harga A 50 Rp 30,- Rp 1.500,- B 60 40,- 2.400,- C 65 20,- 1.300,- D 75 40,- 3.000,- Total Rp 8.200,- Biaya angkutan yang dibayar untuk ke empat jenis bahan baku tsb Rp 1.640,- Pertanyaan: a. Susun jurnal untuk mencatat harga pokok bahan baku yang dibeli tsb b. Hitung harga pokok per kg tiap jenis bahanbaku tsb, ika biaya angkutan dialokasikan kepada tiap jenis bahan baku berdasar perbandingan kuantitasnya c. Idem b di atas bila berdasarkan perbandingan harga beli menurut faktur 2. PT ABC merupakan perushaan industri. Data mutasi persediaan bahan baku a; Persediaan bahan baku A pada 1 April 2005 terdiri dari: 700 kg @ Rp 2.000,-=Rp 1.400.000,- 300 kg @ Rp 2.400,-=Rp 720.000,- Transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama april 2005: tgl Transaksi Kuantitas/kg Harga beli/kg Jumlah 5-4 Pemakaian 600 10-4 Pembelian 1.500 Rp 2.300,- Rp 3.450.000,- 15-4 Pembelian 1.000 2.500,- 2.500.000,- 20-4 Pemakaian 1.200 Jumlh pembelian Rp 5.950.000,- Pertanyaan: a. susun jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku 5 april 2005, jika perusahaan menggunakan MPKP dan metode mutasi persediaan dalam pencatatan biaya bahn baku b. Hitung jumlah biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi april 2005, jika perusahaan menggunakan MPKP dan metode persediaan fisik dalam pencatatan biaya bahan baku c. Hitung harga pokok persediaan bahan baku akhir bulan, jika perusahaan menggunakan rata-rata tertimbang dan metode persediaan fisik dalam pencatatan biaya bahan baku 3. Susun struktur jurnar akuntansi biaya tenaga kerja pada saat: a. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja b. Pencatatan utang upah c. Pencatatan pembayaran upah kepada karyawan d. Penyetoran pajak penghasilan karyawan ke Kas Negara --- selesai---