Dokumen tersebut merangkum tentang Swenson Walker Crystallizer. Alat ini terdiri dari palung setengah silinder terbuka dengan pengaduk helikal di dalamnya untuk mengalirkan larutan secara homogen. Larutan masuk dari ujung satu dengan suhu tinggi dan keluar dari ujung lain dengan suhu lebih rendah untuk memisahkan kristal dari larutan. Alat ini berguna untuk proses kristalisasi dengan pendinginan untuk larutan yang mudah ber
Draft tube baffle crystallizers atau plat buang/tabung isap kristalisasi merupakan alat kristalisasi yang memisahkan debu/uap dari bahan melalui fase lewat-jenuh untuk memperoleh kristal besar. Alat ini menggunakan tabung junjut dan agitator untuk mengendalikan sirkulasi magma dan memfasilitasi proses kristalisasi dan klarifikasi.
Proses ekstraksi padat-cair (leaching) dilakukan untuk memisahkan zat terlarut dari padatan. Dokumen ini menjelaskan prosedur percobaan leaching daun teh hijau di laboratorium untuk mengurangi kadar kafein menggunakan uap air sebagai pelarut. Beberapa parameter seperti suhu, tekanan, dan kekeruhan larutan diukur untuk mengevaluasi proses.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar ini membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Tujuan percobaan adalah menentukan kenaikan titik didih larutan gula dan garam, serta penurunan titik beku tiga larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan kenaikan titik didih dan penurun
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
Ìý
1. Analisis tiga sampel menunjukkan kadar magnesium dan kalsium dalam batu fosfat dan sampel lainnya. Kadar magnesium dan kalsium dihitung dari berat endapan yang dihasilkan.
2. Analisis dua sampel menunjukkan kadar zink sulfida dan belerang dalam sampel, serta kadar kalsium dalam sampel lain. Kadar zink dan belerang dihitung dari berat endapan, sedangkan kadar kalsium dihitung dari perbedaan berat kert
Ion exchange adalah proses pertukaran ion antara ion dalam fase cair dengan ion dalam media padat tidak larut seperti resin. Proses ini digunakan untuk memisahkan ion-ion berdasarkan muatannya, seperti pelunakan air, pemurnian air, pemisahan logam, dan pemekatan larutan. Resin merupakan media penukar ion yang umum digunakan karena memiliki gugus fungsional yang dapat mengikat ion. Faktor seperti pH, kecepatan alir
Dokumen ini membahas tentang modul Falling Film Evaporator yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Praktikum dilakukan oleh kelompok VI untuk mengoperasikan peralatan Falling Film Evaporator, memilih temperatur dan tekanan optimum, menghitung koefisien perpindahan panas, dan menerapkan koefisien penggunaan uap sebagai sumber panas. Dokumen ini juga membahas teori dasar Falling Film Evaporator beserta langkah-langkah
Teks tersebut menjelaskan tentang ekstraksi Soxhlet, yaitu metode ekstraksi yang melibatkan penyaringan berulang-ulang zat aktif dari bahan alam padat menggunakan pelarut organik tertentu. Proses ini memanfaatkan siklus penguapan dan kondensasi pelarut untuk memisahkan komponen yang diinginkan secara berulang hingga hasil ekstraksinya sempurna. Teks tersebut juga menjelaskan prinsip, mekan
Dokumen tersebut membahas tentang filtrasi sebagai proses pemisahan partikel padat dari campuran cairan dengan mengalirkan cairan melalui media berpori. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip, faktor yang berpengaruh, jenis filtrasi berdasarkan prinsip kerja seperti tekanan, gravitasi, dan vakum serta contoh alat filtrasi seperti plate and frame filter dan rotary vacuum filter. Dokumen tersebut juga membahas penelitian kinerja filtrasi
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
Ìý
This document is a laboratory report on fluid flow experiments from the Instructional Practicum I course at the University of Lampung. It discusses fluid flow fundamentals, the objectives of the experiment which were to characterize flow measurement devices, pipe systems, pressure losses due to friction, and flow regimes. It provides background on Reynolds number, laminar and turbulent flow, and introduces various concepts related to fluid flow in pipes.
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Laporan praktikum pengayakan menjelaskan prosedur pengayakan batu bata merah untuk menentukan distribusi ukuran partikelnya. Sampel ditumbuk halus, diayak menggunakan serangkaian ayakan berbeda ukuran lubang, dan bobot retensi pada setiap ayakan diukur untuk menyusun kurva distribusi ukuran partikel.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar ini membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Tujuan percobaan adalah menentukan kenaikan titik didih larutan gula dan garam, serta penurunan titik beku tiga larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan kenaikan titik didih dan penurun
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
Ìý
1. Analisis tiga sampel menunjukkan kadar magnesium dan kalsium dalam batu fosfat dan sampel lainnya. Kadar magnesium dan kalsium dihitung dari berat endapan yang dihasilkan.
2. Analisis dua sampel menunjukkan kadar zink sulfida dan belerang dalam sampel, serta kadar kalsium dalam sampel lain. Kadar zink dan belerang dihitung dari berat endapan, sedangkan kadar kalsium dihitung dari perbedaan berat kert
Ion exchange adalah proses pertukaran ion antara ion dalam fase cair dengan ion dalam media padat tidak larut seperti resin. Proses ini digunakan untuk memisahkan ion-ion berdasarkan muatannya, seperti pelunakan air, pemurnian air, pemisahan logam, dan pemekatan larutan. Resin merupakan media penukar ion yang umum digunakan karena memiliki gugus fungsional yang dapat mengikat ion. Faktor seperti pH, kecepatan alir
Dokumen ini membahas tentang modul Falling Film Evaporator yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Praktikum dilakukan oleh kelompok VI untuk mengoperasikan peralatan Falling Film Evaporator, memilih temperatur dan tekanan optimum, menghitung koefisien perpindahan panas, dan menerapkan koefisien penggunaan uap sebagai sumber panas. Dokumen ini juga membahas teori dasar Falling Film Evaporator beserta langkah-langkah
Teks tersebut menjelaskan tentang ekstraksi Soxhlet, yaitu metode ekstraksi yang melibatkan penyaringan berulang-ulang zat aktif dari bahan alam padat menggunakan pelarut organik tertentu. Proses ini memanfaatkan siklus penguapan dan kondensasi pelarut untuk memisahkan komponen yang diinginkan secara berulang hingga hasil ekstraksinya sempurna. Teks tersebut juga menjelaskan prinsip, mekan
Dokumen tersebut membahas tentang filtrasi sebagai proses pemisahan partikel padat dari campuran cairan dengan mengalirkan cairan melalui media berpori. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip, faktor yang berpengaruh, jenis filtrasi berdasarkan prinsip kerja seperti tekanan, gravitasi, dan vakum serta contoh alat filtrasi seperti plate and frame filter dan rotary vacuum filter. Dokumen tersebut juga membahas penelitian kinerja filtrasi
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
Ìý
This document is a laboratory report on fluid flow experiments from the Instructional Practicum I course at the University of Lampung. It discusses fluid flow fundamentals, the objectives of the experiment which were to characterize flow measurement devices, pipe systems, pressure losses due to friction, and flow regimes. It provides background on Reynolds number, laminar and turbulent flow, and introduces various concepts related to fluid flow in pipes.
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Laporan praktikum pengayakan menjelaskan prosedur pengayakan batu bata merah untuk menentukan distribusi ukuran partikelnya. Sampel ditumbuk halus, diayak menggunakan serangkaian ayakan berbeda ukuran lubang, dan bobot retensi pada setiap ayakan diukur untuk menyusun kurva distribusi ukuran partikel.
Forced circulation crystallizer menggunakan sirkulasi paksa larutan induk dan kristal untuk mencapai keadaan supersaturasi yang mengendalikan pembentukan kristal. Prosesnya meliputi pemanasan larutan di evaporator untuk meningkatkan konsentrasi melalui flash evaporation, kemudian dialirkan ke crystallizer untuk membentuk kristal melalui nukleasi dan pertumbuhan. Hasil kristal dan larutan yang belum sepenuhnya terkristal dikembalikan ke sirk
Dokumen tersebut membahas dua topik utama yaitu fluida statis dan fluida dinamis. Fluida statis mengkaji karakteristik fluida dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan seragam, sedangkan fluida dinamis mengkaji fluida dalam keadaan bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah.
Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...ZainulHasan13
Ìý
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan proses perubahan wujud zat dalam skala partikel.
Menginterpretasi wujud zat pada suhu yang bervariasi berdasarkan data titik didih dan titik leleh.
Menganalisis data titik didih dan titik leleh
Zainul Hasan, S. Si
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo
Situbondo Jawa Timur
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan wujud zat, mulai dari proses meleleh, membeku, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal. Juga membahas tentang titik didih dan titik leleh suatu zat, serta perpindahan kalor melalui konveksi, konduksi, dan radiasi.
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok) perbaikanDevisagita
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang wujud zat, termasuk gas, zat padat, zat cair, dan perubahan wujud zat. Dijelaskan pula tentang sifat-sifat gas ideal, tekanan uap cairan, dan penggunaan titik leleh dalam bidang farmasi.
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan wujud zat, meliputi proses meleleh, membeku, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal. Juga membahas tentang titik didih dan titik leleh suatu zat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor seperti konveksi, konduksi, dan radiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud zat. Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat perbedaan suhu dan dapat mengubah wujud zat tanpa mengubah suhunya. Dokumen juga menjelaskan berbagai contoh penerapan kalor dalam kehidupan sehari-hari seperti termos, seterika, dan panci masak.
Penggunaan Botol kaca sebagai media Aliran Air dengan air dingin di atas dan air panas di atas akan menyebabkan peristiwa konveksi yang menarik bagi siswa. Fenomena Konveksi akan terlihat dengan jelas
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan suhu benda, perubahan wujud zat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan. Secara khusus membahas tentang bagaimana kalor dapat mengubah wujud zat dari padat menjadi cair atau gas, dan sebaliknya, serta faktor-faktor seperti panas yang dapat mempercepat proses tersebut.
Dokumen ini membahas tentang perubahan wujud zat akibat perpindahan kalor. Melalui percobaan memanaskan dan mendinginkan lilin, dokumen menjelaskan bagaimana lilin berubah wujud dari padat menjadi cair saat dipanaskan dan kembali menjadi padat saat didinginkan. Dokumen juga mendefinisikan istilah-istilah seperti titik didih, titik lebur, dan titik beku serta faktor-faktor yang mempeng
Dokumen ini membahas tentang perubahan wujud zat pada berbagai suhu. Perubahan wujud zat dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu zat padat, cair, dan gas karena adanya perpindahan energi panas. Perubahan wujud zat antara lain meliputi meleleh, membeku, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal. Titik leleh dan titik didih merupakan suhu karakteristik ketika suatu zat berubah
2. Kelompok 3
Bika Amalia S (17031010093)
Hubbi Hikmatu Ilma (17031010112)
Abbiyu Fino F (17031010124)
Fajrin Karunia (17031010126)
3. “Kristalisasi adalah salah satu
teknik pemisahan campuran
dimana dalam suatu sistem
dilakukan transfer massa zat
terlarut dari larutan untuk
membentuk padatan berbentuk
kristal.
4. Tahapan utama kristalisasi
nukleasi
Pertumbuh
an kristal
Padatan yang terdispersi dalam
larutan akan berkumpul membentuk
ikatan dan membentuk bibit kristal.
Bibit kristal yang telah mencapai ukuran
tertentu akan mengikat atom lain
membentuk struktur kristal yang sama
sehingga ukuran kristal akan semakin
besar
5. Alat ini berupa suatu saluran yang
panjang dan berjaket, dimana jaket
tersebut untuk aliran air pendingin. Di
dalam salurannya dilengkapi dengan
pengaduk horizontal berbentuk helic.
Selain sebagai pengaduk juga untuk
mengalirkan bahan sesuai dengan arus
aliran helicnya. Larutan masuk pada ujung
yang satu dengan temperature yang
tinggi dan keluar pada ujung yang lain
dengan temperature yang relative rendah.
Air pendingin dapat dialirkan dalam jaket
secara cocurrent ataupun conter current.
Swenson Walker Crystallizer1.
6. Jenis crystallizer ini termasuk jenis
yang batch, artinya tidak ada aliran yang
keluar setiap waktunya. Tangki
crystallizer diisi, lalu diambil hasilnya pada
waktu tertentu. Umpan atau cairan induk
masuk dari atas dan masuk kedalam
tangki untuk didinginkan. Medium
pendingin digunakan koil yang berada
didalam tangki crystallizer tersebut,
sehingga efisiensi perpindahan panas
cukup tinggi. Karena kontak antar cairan
dengan medium pendingin cukup luas.
Batch Stirred Tank
With Internal Cooling
Coil
2.
7. Kristaliser jenis ini mengkombinasikan
antara pendinginan dan evaporasi untuk
mencapai kondisi supersaturasi (larutan
lewat jenuh). larutan induk terlebih dahulu
dilewatkan melalui sebuah Heat
Exchangers yang berada dalam
evaporator untuk dipanaskan. Akan
terjadi pengurangan jumlah atau
kandungan pelarut dan terjadi
peningkatan kosentrasi zat terlarut.
Larutan yang sudah lewat jenuh dialirkan
menuju badan crystallizer untuk diperoleh
padatan berupa kristal. . Produk kristal
dapat diambil sebagai hasil pada bagian
bawah crystallizer
3.
Forced Circulating
Liquid Evaporator
Crystallizer
8. Crystallizer jenis ini menggunkan prinsip sirkulasi
cairan, dimana umpan maupun hasil kristaliasi akan
masuk kedalam Sheell and Tube Heat Exchangers
untuk didinginkan. Pada badan crystallizer akan
terbentuk campuran kristal dan cairan induk, maka
akan terjadi tumbukan antara cairan dengan kristal
sehingga suhu campuran akan meningkat, untuk
mendinginkannya diperlukan medium pendingin.
Adanya pompa menyebabkan cairan induk akan
mengalir secara turbulen baik didalam HE maupun
didalam badan Crystalizer, maka akan terjadi sering
tumbukan untuk menghasilkan krista. Bila kristal
sudah terbentuk maka kristal akan turun karena
adanya gaya gravitasi dan perbedaan massa jenis.
Kristal dariCrystallizer jenis ini berukuran besar
antara 30 – 100 mesh.
4.
Forced Circulation
Baffle Surface Cooled
Crystallizer
9. Proses kerjanya dibedakan menjadi
dua bagian yaitu kristalisasi dan klarifikasi. Pada
kristalisasi, bahan dimasukkan kedalam tangki
DTB Crystallizers melalui pipa Superheated
Solution From Hearter and Recirculation Pump,
komponen ini akan mendorong bahan naik ke
atas dalam Draft Tube. Didalamnya bahan akan
tercampur dan mengalami sirkulasi dengan
bantuan Agitator (pengaduk). Magma yang
terbentuk akan mengalami perubahan density
sehingga uap yang terkandung akan terlepas
menuju Vapors Separation. Lalu magma tersebut
akan mengalami proses nukleasi (pembentukan
inti kristal), kristal yang terbentuk akan
mengendap di dasar larutan dan akan terpisah
antara kristal halus dan kasar pada settling zone.
Pada bagian klarifikasi akan terjadi pemisahan
bentuk kristal, Kristal yang sesuai dengan
keinginan akan diambil dan kristal yang belum
sesuai akan dikembalikan ke zona kristalisasi
untuk proses lebih lanjut.
Draft Tube Baffle
(DTB) Cyrstallizer
5.
10. Crystallizer ini dirancang berdasarkan adanya
perbedaan suspensi yang mulai terbentuk pada
chamber of suspension. Dimana terdapat HE eksternal
yang bertujuan untuk membuat keadaan lewat jenuh
pada suhu supersaturasinya. Umpan masuk pada G,
masuk kedalam evaporator yang terdapat HE, cairan
umpan tersebut masuk kedalam B. Sebelum masuk ke B,
pada bagian A cairan induk yang panas akan bercampur
dengan panas penguapan pada bagian B. Laju
penguapan tersebut harus dikontrol antara kerja pompa
untuk mengalirkan cairan induk dengan perubahan
panas campuran tersebut. Pada bagian B terjadi proses
pencampuran antara keadaan supersaturasi dengan
kedaan penguapan, maka sering timbul scale atau kerak
garam, sehingga akan mengganggu proses sirkulasi dari
aliran tersebut. Sering kali diberikan bibit kristal pada
bibit kristal untuk mempercepat pembentukan kristal-
kristal yang kita harapkan.
6. OSLO Evaporative Crystallizer
11. Kristaliser jenis ini mengkombinasikan
antara pendinginan dan evaporasi untuk
mencapai kondisi supersaturasi (larutan
lewat jenuh). larutan induk terlebih dahulu
dilewatkan melalui sebuah Heat
Exchangers yang berada dalam
evaporator untuk dipanaskan. Akan
terjadi pengurangan jumlah atau
kandungan pelarut dan terjadi
peningkatan kosentrasi zat terlarut.
Larutan yang sudah lewat jenuh dialirkan
menuju badan crystallizer untuk diperoleh
padatan berupa kristal. . Produk kristal
dapat diambil sebagai hasil pada bagian
bawah crystallizer
7.
OSLO Surface Cooled
Crystallizer
12. Prinsip kerja dari crystallizer jenis ini ialah
dengan adanya pendinginan dari refrigerant yang
digunakan. Dimana umpan berupa cairan induk
dimasukkan kebadan crystallizer dengan suhu yang
lebih tinggi dari suhu yang refrigerant (suhu cair
refrigerant minus). Karena titik didih dari refrigerant
sangat kecil atau jauh dibawah suhu cairan induk,
maka ada perpindahan panas dari cairan induk
menuju refrigerant, dimana akan mengakibatkan
suhu refrigerant akan naik dan menguap untuk
mendinginkan cairan induk, sampai cairan induk
berada pada keadaan lewat jenuhnya. Penggunaan
refrigerant ini medium pendingin sangatlah efektif,
karena apabila digunakan HE dengan media
refrigerant sebagai pendingin, perbedaan suhu yang
dihasilkan akan sangat kecil.
8. Direct Contact
Refrigeration Crystallizer