Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang berbagai jenis alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, ohmmeter, wattmeter, multimeter dan osiloskop beserta cara kerja dan penggunaannya."
14. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Multimeter
Multimeter adalah alat ukur kelistrikan yang bersifat multi
fungsi, karena sebuah multimeter juga bisa berfungsi
sebagai voltmeter, amperemeter maupun ohmmeter.
Multimeter biasa disebut juga multitester atau AVOmeter.
Ada dua kategori multimeter :
Multimeter digital / DMM (digital multimeter) tampilannya
menggunakan tampilan angka, dan keunggulannya lebih
akurat hasil pengukurannya.
Multimeter analog hasil pengukurannya ditunjukkan oleh
jarum cara membaca hasil pengukurannya harus jeli
melihat jarum penunjuknya.
19. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Konsep Kerja Osiloskop
Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti
pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke
layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas
pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop
menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri
ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal
kontinyu sehingga dapat dipelajari.
21. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Putar selector pada posisi OHM (misalnya x1, x10 atau x1k) ,
kemudian kalibrasi dengan cara ujung kabel penyidik merah
dan hitam disentuhkan dan lakukan zero seting (jarum
menunjuk pada angka nol) dengan cara putar sekrup tombol
nol dan putar pula tombol kontrol nol.
Cara mengukur resistor bisa anda lihat pada gambar. Hasil
pengukuran, misalnya apabila jarum penunjuk menunjuk pada
angka 4,5 ohm, sedang saklar jangkah kita posisikan pada x10
maka hasil pengukurannya adalah 4,5 x10 = 45 Ohm, jadi
resistor yang kita ukur mempunyai hambatan 45 Ohm.
’
Mengukur Resistansi (Besar Hambatan)
22. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Mengukur Arus Searah
Rangkaian yang akan diukur diputuskan pada salah satu
titik, dan melalui kedua titik yang terputus tadi arus
dilewatkan melalui multimeter, sebelumnya muatan
semua elco didischarge.
Hasil pengukuran akan ditunjukkan langsung oleh jarum
penunjuk (analog) dan angka jika anda menggunakan
AVOmeter Digital. Satuannya adalah Ampere.
23. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Mengukur Tegangan DC
• Atur selektor pada posisi DCV.
• Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan
yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt
maka atur posisi skala di batas ukur 50V. Untuk mengukur
tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur
pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
• Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan
yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan
probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
• Baca hasil ukur pada multimeter.
• ‘
24. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Mengukur Tegangan AC
• Atur Selektor pada posisi ACV.
• Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan
yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt
maka atur posisi skala di batas ukur 50V. Untuk mengukur
tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur
pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
• Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan
yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh
terbalik.
• Baca hasil ukur pada multimeter.
• ‘
25. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Sebelumnya muatan kondensator didischarge. Posisikan
saklar jangkah pada OHM, tempelkan penyidik merah
pada kutub positif dan hitam pada negatif. Bila jarum
menyimpang ke kanan dan kemudian secara berangsur-
angsur kembali ke kiri, berarti kondensator baik. Bila
jarum tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum
mentok ke kanan dan tidak balik, kemungkinan
kondensator bocor. Pemilihan skala batas ukur X 1 untuk
nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk untuk nilai elko diatas
100uF-1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K
untuk nilai elko dibawah 10uF.
’
Menguji Kondensator
26. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Dengan jangkah OHM x1 k atau x100 penyidik merah ditempel
pada katoda (ada tanda gelang) dan hitam pada anoda, jarum
harus ke kanan. Panyidik dibalik ialah merah ke anoda dan
hitam ke katoda, jarum arus tidak bergerak.
Bila demikian berarti dioda dalam keadaan baik.Cara demikian
juga dapat digunakan untuk mengetahui mana anoda dan mana
katoda dari suatu diode yang gelangnya terhapus.
‘
Menguji Dioda
28. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Menguji Transistor NPN
Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang
digabung, sehingga prinsip pengujian dioda diterapkan
pada pengujian transistor. Untuk transistor jenis NPN,
pengujian dengan jangkah pada x100, probe hitam
ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum
harus bergerak ke kanan. Bila probe merah dipindah ke
Emitor, jarum juga harus bergerak ke kanan lagi.
Kemudian probe merah pada Basis dan hitam pada
Kolektor, jarum harus tidak bergerak (jarum diam saja)
dan bila probe hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus
tidak bergerak.
29. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Menguji Transistor NPN
Selanjutnya dengan jangkah pada 1k, probe hitam
ditempel pada kolektor dan merah, pada emitor, jarum
harus sedikit bergerak ke kanan dan bila dibalik jarum
harus tidak bergerak. Bila salah satu peristiwa tersebut
tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak.
30. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Menguji Transistor PNP
Pengujian transistor PNP di lakukan pada jangkah x100,
probe merah ditempel pada Basis dan hitam pada
Kolektor, jarum harus bergerak ke kanan. Bila probe
hitam dipindah ke Emitor, jarum juga harus bergerak ke
kanan lagi.
Kemudian probe merah pada Basis dan hitam pada
Kolektor, jarum harus tidak bergerak (jarum diam saja)
dan bila probe merah dipindah ke Emitor jarum juga
harus tidak bergerak.
31. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Menguji Transistor PNP
Selanjutnya dengan jangkah pada 1k, probe merah
ditempel pada kolektor dan hitam, pada emitor, jarum
harus sedikit bergerak ke kanan dan bila dibalik jarum
harus tidak bergerak. Bila salah satu peristiwa tersebut
tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak.
32. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Contoh Kasus : Mengukur Tegangan DC
Sambungkan meter, yakinkan sambungan pada sisi yang
benar. Meter Digital akan selamat pada penyambungan
terbalik, tetapi meter analog mungkin menjadi rusak.
Jika pembacaan melampaui skala, sesegera mungkin
lepaskan dan pilih jangkah ukur yang lebih tinggi.
33. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Contoh Kasus : Mengukur Tegangan DC
Pembacaan skala analog :
Perhatikan penempatan sakelar jangkah ukur pilih skala
yang sesuai. Untuk beberapa jangkah ukur anda perlu
mengalikan atau membagi 10 atau 100 seperti ditunjukan
pembacaan dibawah ini. Untuk jangkah ukur teganagn AC
gunakan tanda merah sebab calibrasi skala sedikit geser.
Contoh pembacaan skala ditunjukan pada:
•Jangkah ukur DC 10V: 4.4V (baca langsung skala 0-10 )
•Jangkah ukur DC 50V: 22V (baca langsung skala 0-50 )
•Jangkah ukur DC 25mA : 11mA (baca 0-250 dan bagi
dengan 10)
•Jangkah ukur AC 10V : 4.45V (gunakan skala merah, baca
0-10)
34. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Hubungkan hitam ujung (negatif -) ke 0V, normalnya
terminal negatif batteray atau catu daya. merah ujung
(positif +) titik dimana anda menginginkan mengukur
tegangan.
Cara menghitung :
VDC= Tegangan DC
BU = Batas Ukur
SM = Skala maksimum yang dipakai
JP = Jarum Penunjuk
Contoh Kasus : Mengukur Tegangan DC
35. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Misalnya Batas Ukur yang digunakan 10 VDC dengan
Skala Maksimum 10 VDC dan jarum diatas menunjuk pada
angka 4 lebih 2 kolom kecil masing-masing kolom kecil
bernilai 0,2 karena antara angka 4 dan 5(tidak tertulis),
terbagi jadi (5 kolom kecil). Sehingga
JP = 4,4
VDC = (BU/SM)JP
= (10/10)4,4
nilai terukur = 4,4 VDC
Contoh Kasus : Mengukur Tegangan DC
36. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Gunakan alas kaki kering terbuat dari bahan isolator
sebagai pengaman minimal jika terjadi kejutan listrik. Ini
perlu dilakukan bila dilakukan pengukuran tegangan AC
yang dianggap besar.
Sebelum melakukan pengukuran tegangan hendaknya
kita sudah bisa memperkirakan berapa besar tegangan
yang akan diukur, ini digunakan sebagai acuan
menentukan Batas Ukur yang harus digunakan.
Contoh Kasus: Mengukur Tegangan AC
37. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Pemilihan batas ukur yang tepat hendaknya harus lebih
tinggi dari tegangan yang diukur, contoh untuk
pengukuran tegangan PLN, diketahui jenis tegangannya
adalah AC dan besar tegangan adalah 220 VAC, sehingga
batas ukur yang harus digunakan adalah 250 atau 1000.
Jika tidak diketahui nilai tegangan yang akan diukur, pilih
batas ukur tertinggi.
Contoh Kasus: Mengukur Tegangan AC
39. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
•Menentukan Batas Ukur pengukuran. Karena tegangan
PLN secara teori adalah 220VAC maka kita arahkan
selektor pada bagian VAC dengan Batas Ukur 250 atau
1000 (ingat Batas Ukur dipilih lebih besar dari pada
tegangan yang akan diukur). Untuk pembahasan kita kali
ini kita akan menggunakan Batas Ukur 250.
•Dalam pengukuran tegangan AC posisi penempatan
probe bisa bolak-balik.
•Hubungkan kedua ujung probe (colokan) multimeter
masing-masing pada dua kutub jalur tegangan PLN
misalnya stop kontak.
Contoh Kasus: Mengukur Tegangan AC
41. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Cara menentukan pembacaan hasil ukur, rumus yang
digunakan tidak berbeda saat kita menghitung hasil ukur
tegangan DC.
BU = Batas Ukur
SM = Skala maksimum yang dipakai
JP = Jarum Penunjuk
VAC = Tegangan terukur
Contoh Kasus: Mengukur Tegangan AC
42. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Pada pengukuran kita di atas Batas Ukur yang digunakan adalah 250
Vc dan Skala Maksimum yang digunakan 250, serta penunjukan
jarum pada angka 200 lebih 4 kolom kecil yang mana masing kolom
bernilai 5 sehingga bila kita jumlah menunjuk angka 220. dari data
tersebut maka diketahui BU=250, SM=250 dan JP=220.
Sehingga tinggal kita masukan ke rumus diatas sbb:
Vac = (250/250) 220
Vac = 220
Untuk penerapan pengukuran yang lain kita lakukan hal yang sama
misalnya output trafo step down yang merupakan tegangan AC.
Untuk mengukurnya tentukan batas ukur terlebih dahulu dengan
mengacu pekiraan nilai yang tertera pada trafo tersebut. Kemudian
sentuhkan ujung probe multimeter ke masing-masing terminal outpu
trafo yang akan diukur. Tentu saja terminal trafo primer trafo harus
terhubung tengangan PLN.
Contoh Kasus: Mengukur Tegangan AC
43. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Keselamatan Kerja Penggunaan
Multimeter
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan
pengukuran tegangan power supply yaitu :
Lepas main connector power supply dari mainboard,
kemudian koneksikan kabel warna abu-abu dan hijau,
setelah itu hubungkan power supply dengan tegangan
PLN.
Tegangan keluaran pada power supply adalah tegangan
DC, jadi pada saat pengukuran arah selector pada
multimeter harus diarahkan pada tegangan DC.
44. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Keselamatan Kerja Penggunaan
Multimeter
Kemudian perhatikan warna dari kabel main connector,
yang paling utama dalam pengecekan power supply
adalah kabel berwarna kuning=12v, merah=5v, dan
orange=3,3v.
Pada saat mengukur tegangan dari kabel berwarna
kuning pastikan batas ukur dari multimeter harus lebih
besar dari 12v, misal batas ukur yang lebih besar dari 12v
yang tersedia pada multimeter adalah 50, maka arahkan
selektor multimeter mada batas ukur 50v, begitu juga saat
melakukan pengukuran kabel berwarna merah dan
orange, kita bisa menggunakan batas ukur diatas
tegangan yaitu 10v (tergantung pada batas ukur
multimeter).
45. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Keselamatan Kerja Penggunaan
Multimeter
Colokkan probe pada multimeter yang berwarna hitam
sebagai ground pada kabel berwarna hitam pada kabel
main connector, dan probe berwarna merah pada
multimeter pada kabel main connector yang akan diukur
tegangannya.
Perhatikan hasil pengukuran, pastikan bahwa tegangan
yang ditunjukkan adalah ±5% dari tegangan normal
sebagai toleransinya, misalnya untuk tegangan 12v, maka
tegangan yang diperbolehkan diantara rentang 11,4v-
12,6v. Jika tidak berada pada rentang itu, maka power
supply anda sudah tidak stabil/bermasalah, jika
prosentasenya melebihi dari ±10%, maka dapat
dipastikan bahwa power supply anda sudah rusak.
Lakukan pengukuran dan toleransi yang sama untuk
pengukuran tegangan kabel berwarna merah dan orange
46. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Keselamatan Kerja Penggunaan
Multimeter
Dalam menggunakan multimeter sebagai pengukur
tegangan kita harus memperhatikan manual book masing
masing multimeter, yang perlu diperhatikan di antaranya :
Pasanglah probe sesuai dengan kedudukannya. Probe
berwarna merah dicolokkan pada terminal (+) dan probe
berwarna hitam dicolokkan pada terminal com (-). Ada
beberapa multimeter yang memiliki probe include dengan
multimeternya sehingga tidak perlu susah-susah
memasang.
47. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Keselamatan Kerja Penggunaan
Multimeter
Jenis tegangan. Sebelum melakukan pengukuran kita
harus mengetahui jenis tegangan apa yang akan kita
ukur, apakah tegangan AC (alternating current) atau
tegangan DC (direct current). Dengan mengetahui jenis
tegangannya kita dapat menentukan penempatan selector
pada bagian AC atau DC.
Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan AC
arahkan selektor pada bagian AC. Jika tegangan yang
akan kita ukur adalah tegangan DC maka arahkanlah
selektor pada bagian DC.
48. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Jika kita belum mengetahui jenis tegangannya, supaya
aman dalam pengukuran hendaknya arahkan selektor
pada bagian AC (karena tegangan DC sebenarnya bagian
dari tegangan DC).
Keselamatan Kerja Penggunaan
Multimeter
50. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Keselamatan Kerja Penggunaan
Multimeter
Besar Tegangan. Sebelum melakukan pengukuran
tegangan hendaknya kita sudah mengetahui berapa besar
tegangan yang akan diukur, untuk memudahkan
penentuan Batas Ukur.
Setiap multimeter yang berbeda merk biasanya berbeda
nilai batas ukurnya, sehingga kita harus
menyesuaikannya. Pemilihan batas ukur yang tepat
hendaknya harus lebih tinggi dari tegangan yang diukur.
51. BERANDA
SK/KD
MATERI
LAT.
SOAL
PENYUSUN
KELUAR
Keselamatan Kerja Penggunaan
Multimeter
Perhatikan saat melakukan pengukuran, jangan sampai
ujung probe merah dan hitam saling bersentuhan, karena
akan menyebabkan korsleting, dan akan merusak
multimeter.
Pembacaan jarum penunjuk harus tegak lurus. Pada saat
melihat jarum penunjuk jangan sampai bayangan jarum
terlihat (untuk beberapa multimeter biasanya disediakan
cermin/kaca/mirror di antara skala), jika masih terlihat
bayangan jarum maka hasil penunjukan jarum kurang
presisi (tepat).