4. Kecamatan Tenggarong Seberang
terletak di antara 116属47 BT 117属04
BT dan 0属21 LS 0属34 LS. Wilayah
kecamatan ini merupakan daerah
dataran rendah
termasuk kecamatan yang berbatasan
langsung dengan kecamatan Tenggarong
di sebelah barat, kecamatan Sebulu
disebelah utara, Marangkayu disebelah
timur, dan Loa Kulu disebelah selatan.
Kecamatan Tenggarong Seberang yang
mempunyai luas 464,25 km2
Letak, Batas dan Luas
14. Letak
Kecamatan Tenggarong Seberang terletak di antara 116属47 BT 117属04 BT
dan 0属21 LS 0属34 LS yang mempunyai luas 464,25 km2. Wilayah kecamatan
ini merupakan daerah dataran rendah
Kondisi
Kecamatan Tenggarong Seberang juga merupakan kecamatan yang dilalui oleh
satu sungai yaitu sungai Mahakam yang merupakan sungai terbesar di
Indonesia. Sungai Mahakam tersebut mengaliri beberapa desa di kecamatan
Tenggarong Seberang.
Wilayah
Wilayah kecamatan ini merupakan daerah dataran rendah sehingga tidak
dijumpai gunung kecuali cuma bukit-bukit kecil atau pegunungan kecil yang
ada di beberapa wilayah. Sedangkan untuk danau alami juga tidak ditemukan
di wilayah ini kecuali danau-danau kecil yang merupakan bekas galian
tambang.
Topografi
17. Tata guna lahan daerah Tenggarong
Seberang mayoritas adalah perkebunan
dan kramba. Daerah yang ditelaah tepat di
pinggir jalan raya, sehingga akses
transportasi baik.
Tata Guna Lahan
18. Kecamatan Tenggarong Seberang
masih merupakan wilayah tropis
yang memiliki 2 musim yaitu
musim hujan dan musim kemarau.
Suhu udara rata-rata, min 25尊C
dan max 35尊C
Curah hujan dan hari hujan cukup
tinggi yaitu curah hujan berkisar
rata-rata yaitu 165,75 mm dan
hari hujan rata-rata 13 hh.
Iklim
20. Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan. Sumber kebisingan di sekitar lokasi rencana
peningkatan jalan berasal dari kendaraan yang lalu lalang seperti
sepeda motor, angkot, sedan, truk, pick up, bus, dan sebagainya.
Kebisingan
21. Data kualitas udara dikumpulkan melalui hasil analisis di
laboratorium yang dilakukan pengukuran di lapangan
sebagai data primer. Hasil dari analisa kualitas udara
akan digunakan sebagai bahan dalam melakukan
prakiraan dampak. Selanjutnya mengenai pengambilan
sampel ditetapkan atas pertimbangan rencana kegiatan.
Penentuan Lokasi Sampling dilakukan berdasarkan SNI
19-7119.9-2005 tentang Penentuan Lokasi Pengambilan
contoh uji pemantauan kualitas Udara. Penempatan
peralatan berjarak 1-5m dari pinggir jalan yang akan
diambil contoh uji pada ketinggian 1,5 -3 m dari
permukaan jalan (seperti pada Gambar 3.5).
Kualitas Udara
22. Gambar 3.5 Penentuan Lokasi Pengambilan Contoh Uji Pemantauan Kualitas
Udara Berdasarkan SNI 19-7119.9-2005
24. Jenis flora berdasar pengamatan
dan informasi penduduk
ditemukan berbagai macam jenis
flora di sana. Tanaman tersebut
terdiri dari tanaman keras yang
tumbuh sendiri dan sengaja
ditanam, antara lain dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Flora
25. Jenis fauna darat berdasar
pengamatan dan informasi dari
penduduk terdiri dari binatang
liar dan binatang piaraan yang
dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Fauna
No. Nama Lokal Nama Ilmiah
A. Burung (Aves)
1. Burung Gereja Passer montanus
B. Reptilia, Amphibi, Pisces
1. Belalang Mantis religiosa
2. Kadal Maburia
3. Cicak Hemidactylus Frenatus
4. Tokek Gecko gecko
5. Serangga Insect
6, Cacing tanah Annelida
7, Ular Serpentes
C. Mammalia
1. Anjing Canis familiaris
2. Kucing Felis domedticus
3. Tikus Rattus norvegicus
28. Konflik Sosial
Konflik sosial merupakan salah satu hal yang perlu dikaji,
apalagi dikaitkan dengan dampak akibat adanya kegiatan
peningkatan jalan. Konflik sosial antara lain yang
disebabkan oleh adanya kesenjangan akses dalam
bertransportasi. Sebagai contoh terjadi kemacetan selama
pembangunan peningkatan jalan tersebut.
34. Penyiapan tanah
dasar, galian dan
timbunan tanah
Dikira kira aja
isinya apa
.
SIP
Pengangkutan bahan-
bahan material dan
peralatan proyek
OKE
.
Pekerjaan lapis
perkerasan
Titik-titik itu
alasannya
Konstruksi