Pasar modal Indonesia terguncang akibat krisis keuangan global yang mencerminkan kerapuhan sistem ekonomi kapitalisme. Sistem kapitalisme global memiliki kelemahan dalam perbankan internasional dan negara-negara berkembang mengalami kesulitan akibat krisis. Dana moneter internasional juga kurang berhasil menangani masalah ekonomi.
2. Pasar modal kembali terguncang saat ini.
Sampai- sampai Bursa Efek Indonesia terancam
gulung tikar. Pada Rabu aktivitas di Bursa Efek
Indonesia dihentikan sementara karena harga
saham anjlok. Hal ini diakibatkan pelaku pasar
karena adanya gonjang - ganjing pasar keuangan
dunia. Guncangan hebat dunia Pasar Modal
Indonesia beberapa hari terakhir akibat
terimbas krisis keuangan global yang
mencerminkan kerapuhan sistem ekonomi
kapitalisme.
3. Ada 3 Faktor Yang Mempengaruhi
Sistem Kapitalisme Global
• Kekacauan rusia telah membuka sejumlah
kelemahan dalam sistem perbankan
internasional yang ribawi
• Bertambah parahnya luka negara-negara
pinggiran akibat rajaman krisis, sakit di periferi
sangat terasa sehingga sejumlah negara mulai
berusaha keluar dari sistem kapitalisme global
• Ketidakmampuan dana moneter Internasional
yang program-programnya tidak berjalan
4. Kerusakan Sistem Kapitalisme
• Mereka menganggap masalah ekonomi (muskilah
iqtishadiyah) bukanlah kesalahan dan keburukan dalam
distribusi, melainkan adalah kelangkaan barang dan
jasa terhadap kebutuhan masyarakat. Lalu setiap
individu diberi kebebesan untuk memiliki kekayaan
(hurriyatul milk) semaksimal kemampuan sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya, baik sebagian
kebutuhan masyarakat terpenuhi dan yang lain tidak,
Ini adalah suatu kebijakan yang salah dan zhalim.
• Dalam sistem ini orang yang lemah dan cacat sejak
lahir atau cacat karna kecelakaan tidak diberi
kesempatan hidup lantaran tak mampu memberi
kontribusi dalam produksi.
5. Sebab-sebab Ambruknya Bursa Saham
• PT atau syarikat saham
• Sistem Ribawi (bunga bank)
• Sistem Bank Note (uang kertas)
6. dalam sistem kapitalis,komposisi saham amat
menentukan kepemilikan perusahaan dan pihak
yang paling besar prosentase (lebih dari 50%
saham) memiliki otoritas menentukan arah dan
keberlansungan perusahaan.dalam sistem islam
dimana orang yang terlibat dan memiliki andil di
perusahaan yang dijadikan dasar membuat
suatu keputusan,bukan prosentase saham nya.