際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ANALISIS DATA SEDERHANA
DAN INTERPRETASINYA
TUJUAN
 Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan peserta:
1. memahami dan dapat melakukan analisis data statistik
penelitian dengan menggunakan software MS-Excel dan
SPSS serta mampu menginterpretasikan hasilnya.
2. mengerti, memahami, dan dapat melakukan analisis data
pada saat uji coba instrumen penelitian, seperti: uji validitas,
uji reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda.
3. dapat melakukan analisis data statistik deskriptif seperti
menentukan rata-rata, median, modus, standar deviasi serta
menginterpretasikannya.
4. Dapat melakukan analisis data statistik deskriptif
(menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram), seperti:
Tabel distribusi frekuensi; Box plot, Stem & Leaf, Crosstab
serta mampu menginterpretasinya.
TUJUAN
5. Mengerti, memahami, dan dapat melakukan analisis data statistik
inferensial berupa pengujian hipotesis berkaitan dengan uji
perbedaan satu sampel secara parametrik maupun nonparametric
serta dapat menginterpretasikan hasilnya.
6. Mengerti, memahami, dan dapat melakukan analisis data statistik
inferensial berupa pengujian hipotesis berkaitan dengan uji
perbedaan dua sampel secara parametrik maupun nonparametric
serta dapat menginterpretasikan hasilnya.
7. Mengerti, memahami, dan dapat melakukan analisis data statistik
inferensial berupa pengujian hipotesis berkaitan dengan uji
perbedaan dua sampel secara parametrik maupun nonparametric
serta dapat menginterpretasikan hasilnya.
8. Mengerti, memahami, dan dapat melakukan analisis data statistik
inferensial berupa pengujian hipotesis berkaitan dengan uji
keberartian koefisien korelasi serta dapat menginterpretasikan
hasilnya.
MATERI:
1. Pendahuluan
2. Uji coba instrumen penelitian (validitas, reliabilitas, daya
pembeda, indeks kesukaran)
3. Statistika deskriptif:
 Menentukan rata-rata, median, modus, standar
deviasi
 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram
4. Statistika Inferensial:
 Uji perbedaan
 Uji hubungan/asosiasi.
PENDAHULUAN
Kualitas
Penelitian
Frame Work
Research
Teknik
Sampling
Instrumen
Analisis &
Interpretasi
Data
Laporan
Penelitian
(Benang Merah
Penelitian)
PENDAHULUAN
Instrumen
Penelitian
Tes
Validitas
Relia-
bilitas
Daya
Pembeda
Indeks
Kesukaran
Non
Tes
Validitas
Relia-
bilitas
VALIDITAS SUATU INSTRUMEN PENELITIAN MENUNJUKKAN TINGKAT KETEPATAN SUATU
ALAT UKUR UNTUK MENGUKUR APA YANG HARUS DIUKUR.
JADI VALIDITAS SUATU INSTRUMEN BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT AKURASI DARI
SUATU ALAT UKUR
Validitas
Teoritik
(pertimbangan
ahli)
Isi (Kurikuler)
Muka (Bentuk
soal)
Kriterium (hasil
prhtgn korelasi)
Banding
Ramal
RELIABILAITAS ADALAH TINGKAT KETETAPAN SUATU
INSTRUMEN MENGUKUR APA YANG HARUS DIUKUR.
Reliabilitas
Tunggal
Belah dua
Tidak belah
dua
Ulang
Ekuivalen
UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
SoftwareMS-Excel
SPSS
MINITAB
STATISTICA
ANATES
(Lokal)
LATIHAN UJI VALIDITAS ITEM
 Validitas item adalah tingkat ketepatan suatu item/butir
mengukur apa yang akan diukur (indikator variabel
penelitian)
 Koefisien validitas item diperoleh dengan cara
menghitung koefisien korelasi (rumus produk momen
Pearson untuk tes, rumus rho Spearman untuk angket)
antara item yang akan diuji dengan skor total, sehingga
diperoleh nilai r-hitung.
 Uji validitas item setara dengan uji hipotesis berikut:
H0 : xy  0 (butir soal/pernyataan tidak valid)
H1 : xy > 0 (butir soal/pernyataan valid)
UJI VALIDITAS
 Statistik uji:
 Kriteria uji:
 Manual
Tolak Ho (valid), jika nilai t-hitung > t-tabel
Terima Ho (tidak valid), jika nilai t-hitung  t-tabel
 Software statistik
Tolak Ho (valid), jika nilai Sig(1-tailed) < 留 = (0,01 sd 0,05)
Terima Ho (tidak valid), jika nilai Sig(1-tailed)  留 = (0,01 sd 0,05)
 Pengujian dilakukan sebanyak item/butir yang ada dilakukan secara bertahap. Jika
ada 20 butir maka dilakukan uji validitas sebanyak 20 kali.
 Jika ada butir/item yang tidak valid maka disarankan untuk dilakukan uji validitas
tahap 2, yaitu menguji kembali seluruh butir/item yang sudah valid pada tahap 1.
 Uji validitas baru dihentikan setelah semua butir/item valid.
LATIHAN
 Buka file dengan nama Latihan 1 Analisis Statistik
Sederhana (MS-Excel).
 File tersebut berisi hasil uji coba angket sikap bahasa
berbentuk skala Likert.
 Angket terdiri dari 16 pernyataan dengan 5 opsi yang
diujicobakan kepada 29 orang.
 Akan diuji validitas butir pernyataan angket secara
kuantitatif dengan bantuan software MS-Excel
(menggunakan korelasi produk momen Pearson) dan
SPSS (menggunakan korelasi produk momen Pearson
dan rho Spearman).
LANGKAH-LANGKAH UJI VALIDITAS ITEM TAHAP I
MENGGUNAKAN MS-EXCEL
1) Aktifkan program MS Excel.
2) Buka file dengan nama file latihan 1
3) Pada sel U7 hitung jumlah skor untuk seluruh jawaban responden dengan menggunakan
rumus: =SUM(E7:T7)
4) Copy isi sel U7 dan tempelkan (paste) pada sel U8 sampai dengan U35
5) Pada sel E36 isi dengan koefisien validitas yang dihitung dengan menggunakan rumus
=PEARSON(E7:E35,$U$7:$U$35)
6) Pada sel E37 isi dengan nilai r tabel Pearson yang diperoleh dari Tabel r Pearson (lihat
lampiran 2 untuk probabilitas 1 ekor dengan nilai dk = n  2 = 29  2 = 27, sehingga
diperoleh nilai rtabel pearson = 0,311
7) Pada sel E38 isi dengan kriteria pengujian, yaitu: valid jika nilai koefisien validitas (rhitung) >
rtabel pearson dengan cara mengetik rumus =PEARSON(E7:E35,$U$7:$U$35)
8) Pada sel E39 isi dengan kategori validitas yang merujuk pada teori Guilford dengan cara
mengetik rumus: =IF(E36<0.2,"Sgt rdh",IF(E36<=0.4,"Rendah",IF(E36<=0.6,
"Sedang",IF(E36<=0.8, "Tinggi", "Sgt tgi"))))
9) Copy sel E36 sampai dengan E39 kemudian tempelkan pada sel F36 sampai dengan T39.
10) Diperoleh hasil uji validitas tahap 1 bahwa dari 16 pernyataan angket ternyata ada dua
butir pernyataan yaitu nomor 6 dan 9 yang tidak valid, sehingga harus dilakukan uji validitas
tahap 2.
LATIHAN 1
LAKUKAN UJI VALIDITAS ITEM/BUTIR TAHAP 2
 Uji validitas tahap 2 dimulai dengan menghitung skor total 2 =
skor total tahap 1 dikurangi dengan skor nomor 6 dan 9. Hasil
perhitungan disimpan pada sel V7 (rumus =U7-J7-M7)
 Lakukan uji validitas seperti langkah 4 sampai dengan 8 akan
tetapi menggunakan skor total 2.
 Dari hasil uji validitas tahap 2 ternyata dari 14 butir pernyataan
angket yang sudah valid pada uji validitas tahap 1 muncul dua
pernyataan yang semula valid menjadi tidak valid, yaitu
pernyataan nomor 8 dan 13, sehingga harus dilakukan uji
validitas tahap 3.
LATIHAN 2
LAKUKAN UJI VALIDITAS ITEM/BUTIR TAHAP 3
 Uji validitas tahap 3 dimulai dengan menghitung skor total 3 = skor total
tahap 2 dikurangi dengan skor nomor 8 dan 13. Hasil perhitungan disimpan
pada sel W7 (rumus =V7-L7-Q7)
 Lakukan uji validitas seperti langkah 4 sampai dengan 8 akan tetapi
menggunakan skor total 3.
 Dari hasil uji validitas tahap 3 ternyata seluruh butir pernyataan yang diuji
sebanyak 11 butir sudah valid semua.
 Pengujian selesai.
HASIL PENGUJIAN
 Tahap 1 : diuji 16 item, valid 14 item, tidak valid 2 item, yaitu nomor 6 dan
9
 Tahap 2 : diuji 14 item, valid 11 item, tidak valid 3 item, yaitu nomor 8, 13,
dan 16
 Tahap 3 : diuji 11 item, valid semua, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 12,
14, 15
LANGKAH-LANGKAH UJI VALIDITAS ITEM TAHAP I
MENGGUNAKAN SPSS
Buka file SPSS dengan nama: Uji Validitas dan Reliabilitas
LANGKAH-LANGKAH UJI VALIDITAS TAHAP I
MENGGUNAKAN SPSS
 Analyze --- Corellate --- Bivariate --- Masukan variable pytn1 sd. Pytn
16 dan Total1 ke dalam kotak variable ---contreng () Pearson dan
Spearman --- Continue --- OK
HASIL UJI VALIDITAS ITEM MENGGUNAKAN SPSS
Hasil Uji Menggunakan Produk Momen Pearson
 Kriteria uji:
Item valid jika nilai Sig(1-tailed) < 留 = 0,05
Item tidak valid jika nilai Sig(1-tailed)  留 = 0,05
 Dari 16 butir pernyataan ternyata ada 2 butir yang tidak valid, yaitu pernyataan nomor 6
dan nomor 9. (sama dengan hasil MS-Excel)
Hasil Uji Menggunakan rho Spearman (tidak ada dalam MS-Excel)
 Kriteria uji:
Item valid jika nilai Sig(1-tailed) < 留 = 0,05
Item tidak valid jika nilai Sig(1-tailed)  留 = 0,05
 Dari dari 16 butir pernyataan ternyata ada 5 butir yang tidak valid, yaitu pernyataan
nomor 3, 6, 8, 9, dan 13.
 Uji validitas item untuk angket lebih tepat menggunakan rumus rho Spearman karena
data angket berbentuk skala ordinal, sedangkan rumus Produk Momen Pearson lebih
tepat untuk tes karena datanya berbentuk skala interval atau rasio.
LATIHAN:
Lakukan uji validitas butir/item tahap 2 dan tahap 3 menggunakan SPSS !
LANGKAH-LANGKAH UJI RELIABILITAS
TEKNIK BELAH DUA MENGGUNAKAN MS-EXCEL
1) Gunakan data uji validitas
2) Isi sel x6 dengan Awal
3) Isis el y6 dengan Akhir
4) Isi sel x7 dengan skor nomor 1-8
5) Isi sel y7 dengan skor nomor 9-6
6) Copy isi sel x7 dan y7 kemudian tempelkan (paste) pada sel x8 sampai dengan y35.
7) Pada sel x37 hitung koefisien reliabilitas belahan angket dengan menggunakan rumus produk
momen Pearson, yaitu =PEARSON(X7:X35,Y7:Y35)
8) Pada sel y27 hitung koefisien reliabilitas total angket dengan rumus Spearman-Brown, yaitu:
=2*X37/(1+X37)
9) Isi sel x38 dengan nilai r tabel Pearson, yaitu 0,306
10) Pada sel y38 gunakan rumus =2*X38/(1+X38)
11) Pada sel x39 gunakan rumus =IF(X37>X38,"Reliabel","Tdk rlbl")
12) Pada sel y39 gunakan rumus =IF(Y37>Y38,"Reliabel","Tdk rlbl")
13) Pada sel x40 gunakan rumus : =IF(X37<0.2,"Sgt rdh",IF(X37<=0.4,"Rendah",IF(X37<=0.6,
"Sedang",IF(X37<=0.8,"Tinggi","Sgt tgi"))))
14) Pada sel y40 gunakan rumus: =IF(Y37<0.2,"Sgt rdh",IF(Y37<=0.4,"Rendah",IF(Y37<=0.6,
"Sedang",IF(Y37<=0.8,"Tinggi","Sgt tgi"))))
LANGKAH-LANGKAH UJI RELIABILITAS
TEKNIK NON BELAH DUA (NON SPLIT-HALF TECHNIQUE).
MENGGUNAKAN SPSS
 Analyze --- Scale --- Reliability Analysis --- pilih variabel pytn1 sd. pytn16 ---
klik semua variabel yang akan diuji masuk kotak Item --- Continue --- OK
LATIHAN
 Gunakan data latihan 1 untuk melakukan
uji validitas dan reliabilitas butir
pernyataan angket pada tahap 2 dan
tahap 3 dengan menggunakan software
MS-Excel.
 Gunakan data latihan 1 untuk melakukan
uji validitas dan reliabilitas butir
pernyataan angket pada tahap 2 dan
tahap 3 dengan menggunakan software
SPSS.
STATISTIKA DESKRIPTIF
No. Rumus dalam MS-Excel Arti
1. =average(b5:b30) Rata-rata hitung data pada sel b5 sd. B10
2. =max(c3:d90) Nilai maksimum dari data yang ada pada sel c3 sd
d90
3. =min(f5:k7) Nilai minimum dari datayang ada pada sel f5 sd k7
4. =median(b2:b10) Median data yang ada pada sel b2 sd. b10
5. =mode(z10:z30) Modus data yang ada pada sel z10 sd. z30
6. =stdev(p3:q8) Standar deviasi/simpangan baku dari data yang ada
pada sel p3 sampai dengan q8
7. =var(t2:t67) Varians data yang ada pada sel t2 sd t67
8. =count(d3:z10) Banyak data yang ada pada sel d3 sd z10
9. =countif(a2:a20,A) Menghitung banyaknya huruf A pada sel A2 sd A20
10. =pearson(a2:a90,b2:b90) Koefisien korelasi antara dara yang ada pada sel a2
sd a90 dengan data yang ada pada sel b2 sd. b90
Rumus-Rumus Statistik yang Tersedia dalam MS-Excel
Rumus-Rumus Statistik yang Tersedia dalam MS-Excel
SEMUA RUMUS STATISTIK
YANG ADA DALAM PROGRAM MS-EXCEL
RUMUS-RUMUS STATISTIK YANG TERSEDIA DALAM SPSS
 Klik Analyze --- Descriptive Statistics --- pilih yang diinginkan
CARA PENYAJIAN DATA YANG TERSEDIA DALAM SOFTWARE
MS-EXCEL.
 Blok data yang ingin disajikan dalam bentuk diagram.
 Klik Insert
 Pilih diagram yang diinginkan lalu tekan enter.
 Sempurnakan diagram yang diinginkan dengan cara memilih salah satu diagram yang
tersedia dalam Chart Layout.
Macam-macam diagram yang
tersedia
PENYAJIAN DATA YANG TERSEDIA DALAM SOFTWARE SPSS
 Klik Graph --- Legacy dialog --- pilih diagram yang diinginkan
kemudian klik kiri --- tentukan variable yang akan disajikan ----
continue --- OK.
Nama-nama diagram yang
tersedia
STATISTIKA INFERENSIAL
1) Merumuskan hipotesis penelitian menjadi hipotesis statistik, sehingga
muncul hipotesis nol H0 dan hipotesis alternatif H1.
2) Menguji asumsi-asumsi yang disyaratkan sebelum menggunakan suatu
rumus statistik uji.
3) Menghitung nilai statistik uji.
4) Mencari nilai statistik tabel
5) Membandingkan nilai statistik uji dengan statistik tabel atau
membandingkan nilai sig. (p-value) dengan taraf sognifikansi 留 yang
diambil untuk menguji apakah hipotesis nol H0 diterima atau ditolak
pada taraf signifikansi 留 tertentu.
6) Pengambilan kesimpulan.
Langkah-langkah Pengolahan Data Statistik
Deskriptif Menggunakan SPSS
 Pilih menu Statistics (SPSS sebelum versi 9.01) / Analyze (SPSS )
 Pilih Frequencies muncul kotak dialog Frequencies
 Sorot variabel nama-nama variable yang ingin dianalisis
 klik sehingga nama-nama variable yang ingin dianalisis ada dalam kotak
Variabel(s):
 Klik Statistics  muncul kembali kotak dialog Frequences: Statistics
 pilih berbagai ukuran statistik yang diinginkan untuk nilai-nilai persentil; untuk
Central Tendency (ukuran pemusatan); Dispersion (penyebaran); Distribution
(bentuk distribusi data); serta Value are group midpoints.
 klik Continue, muncul kembali kotak dialog Frequencies
 klik Charts muncul kotak dialog Frequences: Charts
 pilih tipe chart yang anda inginkan
 klik Continue, muncul kembali kotak dialog Frequencies
 klik Format pilih susunan format data yang anda inginkan
 klik Continue, muncul kembali kotak dialog Frequencies
 klik OK.
UJI NORMALITAS
 Uji normalitas, dilakukan untuk pengolahan data
selanjutnya apakah menggunakan kaidah statistik
parametrik atau statistik nonparametrik. Dalam program
SPSS ada dua buah teknik pengujian normalitas, yaitu:
uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Shapiro-Wilk.
 Hipotesis:
 H0 : Data berdistribusi normal.
 H1 : Data berdistribusi tidak normal.
 Kriteria uji:
 Tolak H0 jika nilai Sig. (p-value) < 留 (biasanya 留 = 0,05),
untuk kondisi lainnya H0 diterima.
 Langkah-langkah SPSS:
UJI HOMOGENITAS
 Uji homogenitas varians, dilakukan untuk pengolahan
data selanjutnya apakah menggunakan uji t atau uji t;
apakah menggunakan ANOVA atau tidak.
 Dalam program SPSS, uji homogenitas dilakukan dengan
menggunakan uji Livene.
 Hipotesis:
 H0 : Kedua data bervariansi homogen.
 H1 : Kedua data bervariansi tidak homogen.
 Kriteria uji:
 Tolak H0 jika nilai Sig. (p-value) < 留 (biasanya 留 = 0,05),
untuk kondisi lainnya H0 diterima.
LANGKAH-LANGKAH UJI NORMALITAS DAN HOMOGENITAS
 Pilih menu Analyze
 Pilih Descriptive Statistics
 Pilih Explore muncul kotak dialog Explore:
 Sorot nama-nama variable yang ingin dianalisis
 Klik sehingga nama-nama variable yang ingin dianalisis ada dalam kotak Dependent List
 Klik Statistics  muncul kotak dialog Explore: Statistics
 Kik Descriptive (untuk mengetahui statistik deskriptif)
 pada Confidence Interval for Mean diisi 95 % (default SPSS)
 Klik M-estimator (untuk mencari estimator-estimator untuk rata-rata)
 Klik Continue, muncul kembali kotak dialog Explore:
 Klik Plots  muncul kotak dialog Explore: Plots
 Pada Boxplot, pilih Factor level together
 Pada Descriptives pilih Stem-and-leaf
 Klik Normality plots with test (untuk pengujian normalitas)
 Klik Power estimation
 Klik Continue, muncul kotak dialog Explore:
 Klik Options... muncul kotak dialog Explore: Options
 Pada Missing Value: pilih Exclude cases analysis by analysis
UJI-T SAMPEL TUNGGAL
Langkah-langkah Pengolahan Data Menggunakan SPSS
1) Pilih menu Analyze
2) Pilih Compare Mean
3) Pilih One-Sample T Test 
4) Muncul kotak dialog One-Sample T Test
5) Sorot variabel
6) klik sehingga variabel preex ada dalam kotak Test Variable(s):
7) isi Test Value dengan nilai yang sesuai dengan nilai yang akan diuji
8) klik Options 
9) muncul kotak dialog One-Sample T Test: Options:
10) pada Confidence Interval isi dengan 95 %
11) pada Missing Value pilih Exclude cases analysis by analysis
12) klik Continue
13) muncul kotak dialog One-Sample T Test
14) klik OK.
CATATAN:
 Pengujian hipotesis yang tersedia dalam SPSS biasanya
dilakukan dalam uji dua pihak (dalam hipotesis
mengandung kata tidak sama dengan dalam
outputnya akan muncul nilai signifikansinya (p-value):
Sig. (2-tailed).
 Rumusan hipotesis nol H0 biasanya memuat tanda  = 
(sama dengan) atau    (lebih kecil atau sama dengan)
atau  モ (lebih besar atau sama dengan).
 Jika kita melakukan pengujian hipotesis satu pihak
(dalam hipotesis mengandung kata lebih kecil / lebih
rendah atau lebih besar / lebih tinggi dalam
menentukan nilai signifikansinya (p-value) digunakan
rumus:
UJI DUA SAMPEL INDEPENDEN
 Uji-t dua sampel independen dilakukan untuk pengujian hipotesis
yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara rata-rata dua
kelompok sampel yang independen (yang saling bebas). Sebelum
uji-t dilakukan, terlebih dahulu harus diuji:
 Jika diketahui bahwa salah satu atau kedua data kelompok sampel
tidak berdistribusi normal maka uji-t tidak dapat dilakukan, sehingga
dalam pengujian hipotesis anda harus menggunakan kaidah-kaidah
statistika nonparametrik (uji Mann Whitney)
 Sedangkan jika kedua kelompok sampel yang akan diperbandingkan
berdistribusi normal maka uji-t layak untuk digunakan.
 Jika diketahui bahwa kedua kelompok data yang akan dibandingkan
bervariansi homogen maka digunakan uji-t
 Jika diketahui bahwa kedua kelompok data yang akan dibandingkan
bervariansi tidak homogen maka digunakan uji-t
UJI 2 SAMPEL INDEPENDEN NONPARAMETRIK (MANN-
WHITNEY)
1) Pilih menu Analyze
2) Pilih Nonparametric test
3) Pilih 2 Independent-Samples
4) Sorot nama variable yang akan dianalisis kemudian Klik sehingga nama
variable yang akan dianalisis ada dalam kotak Test Variable List;
5) Sorot variable nama variable yang menentukan pengelompokkan kemudian
klik sehingga nama variable yang menentukan pengelompokkan ada
dalam Group Variable;
6) Klik Define Groups muncul kotak dialog Define Group:
7) Pada Use Specified Value isi Group 1 dengan 1 (kelas kontro) dan isi Group 2
dengan 2 (kelas eksperimen)
8) Klik Continue muncul kembali kotak dialog Two Independent Sample-Test:
9) Klik Optionsmuncul kotak dialog Independent-Sample Test: Options
10) Contreng pada Descriptive dan Quatiles
11) Klik Continue - muncul kembali kotak dialog Two Independent Sample-Test:
12) Klik OK.
ANOVA (Analysis of Varians)
Satu Jalur
 Dilakukan untuk mengetahui apakah ada atau tidak ada
perbedaan rata-rata yang signifikan untuk lebih dari dua
sampe independen.
 Sebelum melakukan pengujian dengan ANOVA perlu diselidiki
terlebih dahulu apakah asumsi: populasi berdistribusi normal,
variansi dari populasi homogen, dan sample independen.
LANGKAH-LANGKAH UJI ANOVA SATU JALUR
1) Pilih menu Statistics / Analyze
2) Pilih Compare Mean
3) Pilih One-Way ANOVA - muncul kotak dialog One-Way ANOVA
4) Sorot variabel nama variable yang akan dianalisis  klik sehingga nama variable yang akan dianalisis ada
dalam kotak Dependent List
5) sorot variabel nama variable yang menentukan pengelompokkan  klik sehingga nama variable yang
menentukan pengelompokkan ada dalam kotak Factor
6) Klik Post Hoc  muncul kotak dialog One-Way ANOVA: Post Hoc
7) Pada Equal Variances Assumed
8) Pilih uji yang diinginkan, untuk keseragaman pilih: Scheffe
9) Pada Equal Variances Not Assumed pilih: Tamhine
10) Pada Signifikance lavel diisi dengan nilai 0,05
11) Klik Continue  muncul kotak dialog One-Way ANOVA
12) Klik Options  muncul kotak dialog One-Way ANOVA: Options:
13) Pada Statistics:
14) Pilih Descriptives jika ingin mengetahui statistik deskriptif
15) Pilih Homogenneity of varians jika ingin mengetahui hasil uji homogenitas variansi
16) Pilih Mean plots jika ingin memplot rata-rata;
17) Pada Missing Values:
18) pilih Exclude cases analysis by analysis
19) klik Continue muncul kembali kotak dialog One-Way ANOVA
20) klik OK.
LANGKAH-LANGKAH UJI ANOVA DUA JALUR
 Pilih menu Analyze
 Pilih General Linear Model (GLM)
 Pilih Univariate, kemudian klik kiri.
 Muncul kotak dialog Univariat
 Pada Dependent variable diisi dengan: nama variable dependen yang akan diuji
 Pada Fixed factor (s) diisi dengan: nama-nama kelompok (faktor).
 Klik Plot
 Pada Horizontal Axes diisi dengan: sekolah
 Pada Separate Lines diisi dengan: kelompok
 Klik Add sehinga dalam kotak plot akan muncul tulisan: nama faktor 1*nama faktor 2
 Klik Post Hoc
 Muncul kotak dialog Univariate Post Hoc Multiple Comparisons for Observed Mean
 Pilih kelompok dan sekolah sehingga masuk dalam kotak dialog Post Hoc Tests for Equal
Varians Assumed
 Klik Continue.
 Klik OK.

More Related Content

Analisis data-sederhana

  • 1. ANALISIS DATA SEDERHANA DAN INTERPRETASINYA
  • 2. TUJUAN Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan peserta: 1. memahami dan dapat melakukan analisis data statistik penelitian dengan menggunakan software MS-Excel dan SPSS serta mampu menginterpretasikan hasilnya. 2. mengerti, memahami, dan dapat melakukan analisis data pada saat uji coba instrumen penelitian, seperti: uji validitas, uji reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda. 3. dapat melakukan analisis data statistik deskriptif seperti menentukan rata-rata, median, modus, standar deviasi serta menginterpretasikannya. 4. Dapat melakukan analisis data statistik deskriptif (menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram), seperti: Tabel distribusi frekuensi; Box plot, Stem & Leaf, Crosstab serta mampu menginterpretasinya.
  • 3. TUJUAN 5. Mengerti, memahami, dan dapat melakukan analisis data statistik inferensial berupa pengujian hipotesis berkaitan dengan uji perbedaan satu sampel secara parametrik maupun nonparametric serta dapat menginterpretasikan hasilnya. 6. Mengerti, memahami, dan dapat melakukan analisis data statistik inferensial berupa pengujian hipotesis berkaitan dengan uji perbedaan dua sampel secara parametrik maupun nonparametric serta dapat menginterpretasikan hasilnya. 7. Mengerti, memahami, dan dapat melakukan analisis data statistik inferensial berupa pengujian hipotesis berkaitan dengan uji perbedaan dua sampel secara parametrik maupun nonparametric serta dapat menginterpretasikan hasilnya. 8. Mengerti, memahami, dan dapat melakukan analisis data statistik inferensial berupa pengujian hipotesis berkaitan dengan uji keberartian koefisien korelasi serta dapat menginterpretasikan hasilnya.
  • 4. MATERI: 1. Pendahuluan 2. Uji coba instrumen penelitian (validitas, reliabilitas, daya pembeda, indeks kesukaran) 3. Statistika deskriptif: Menentukan rata-rata, median, modus, standar deviasi Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram 4. Statistika Inferensial: Uji perbedaan Uji hubungan/asosiasi.
  • 7. VALIDITAS SUATU INSTRUMEN PENELITIAN MENUNJUKKAN TINGKAT KETEPATAN SUATU ALAT UKUR UNTUK MENGUKUR APA YANG HARUS DIUKUR. JADI VALIDITAS SUATU INSTRUMEN BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT AKURASI DARI SUATU ALAT UKUR Validitas Teoritik (pertimbangan ahli) Isi (Kurikuler) Muka (Bentuk soal) Kriterium (hasil prhtgn korelasi) Banding Ramal
  • 8. RELIABILAITAS ADALAH TINGKAT KETETAPAN SUATU INSTRUMEN MENGUKUR APA YANG HARUS DIUKUR. Reliabilitas Tunggal Belah dua Tidak belah dua Ulang Ekuivalen
  • 9. UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN SoftwareMS-Excel SPSS MINITAB STATISTICA ANATES (Lokal)
  • 10. LATIHAN UJI VALIDITAS ITEM Validitas item adalah tingkat ketepatan suatu item/butir mengukur apa yang akan diukur (indikator variabel penelitian) Koefisien validitas item diperoleh dengan cara menghitung koefisien korelasi (rumus produk momen Pearson untuk tes, rumus rho Spearman untuk angket) antara item yang akan diuji dengan skor total, sehingga diperoleh nilai r-hitung. Uji validitas item setara dengan uji hipotesis berikut: H0 : xy 0 (butir soal/pernyataan tidak valid) H1 : xy > 0 (butir soal/pernyataan valid)
  • 11. UJI VALIDITAS Statistik uji: Kriteria uji: Manual Tolak Ho (valid), jika nilai t-hitung > t-tabel Terima Ho (tidak valid), jika nilai t-hitung t-tabel Software statistik Tolak Ho (valid), jika nilai Sig(1-tailed) < 留 = (0,01 sd 0,05) Terima Ho (tidak valid), jika nilai Sig(1-tailed) 留 = (0,01 sd 0,05) Pengujian dilakukan sebanyak item/butir yang ada dilakukan secara bertahap. Jika ada 20 butir maka dilakukan uji validitas sebanyak 20 kali. Jika ada butir/item yang tidak valid maka disarankan untuk dilakukan uji validitas tahap 2, yaitu menguji kembali seluruh butir/item yang sudah valid pada tahap 1. Uji validitas baru dihentikan setelah semua butir/item valid.
  • 12. LATIHAN Buka file dengan nama Latihan 1 Analisis Statistik Sederhana (MS-Excel). File tersebut berisi hasil uji coba angket sikap bahasa berbentuk skala Likert. Angket terdiri dari 16 pernyataan dengan 5 opsi yang diujicobakan kepada 29 orang. Akan diuji validitas butir pernyataan angket secara kuantitatif dengan bantuan software MS-Excel (menggunakan korelasi produk momen Pearson) dan SPSS (menggunakan korelasi produk momen Pearson dan rho Spearman).
  • 13. LANGKAH-LANGKAH UJI VALIDITAS ITEM TAHAP I MENGGUNAKAN MS-EXCEL 1) Aktifkan program MS Excel. 2) Buka file dengan nama file latihan 1 3) Pada sel U7 hitung jumlah skor untuk seluruh jawaban responden dengan menggunakan rumus: =SUM(E7:T7) 4) Copy isi sel U7 dan tempelkan (paste) pada sel U8 sampai dengan U35 5) Pada sel E36 isi dengan koefisien validitas yang dihitung dengan menggunakan rumus =PEARSON(E7:E35,$U$7:$U$35) 6) Pada sel E37 isi dengan nilai r tabel Pearson yang diperoleh dari Tabel r Pearson (lihat lampiran 2 untuk probabilitas 1 ekor dengan nilai dk = n 2 = 29 2 = 27, sehingga diperoleh nilai rtabel pearson = 0,311 7) Pada sel E38 isi dengan kriteria pengujian, yaitu: valid jika nilai koefisien validitas (rhitung) > rtabel pearson dengan cara mengetik rumus =PEARSON(E7:E35,$U$7:$U$35) 8) Pada sel E39 isi dengan kategori validitas yang merujuk pada teori Guilford dengan cara mengetik rumus: =IF(E36<0.2,"Sgt rdh",IF(E36<=0.4,"Rendah",IF(E36<=0.6, "Sedang",IF(E36<=0.8, "Tinggi", "Sgt tgi")))) 9) Copy sel E36 sampai dengan E39 kemudian tempelkan pada sel F36 sampai dengan T39. 10) Diperoleh hasil uji validitas tahap 1 bahwa dari 16 pernyataan angket ternyata ada dua butir pernyataan yaitu nomor 6 dan 9 yang tidak valid, sehingga harus dilakukan uji validitas tahap 2.
  • 14. LATIHAN 1 LAKUKAN UJI VALIDITAS ITEM/BUTIR TAHAP 2 Uji validitas tahap 2 dimulai dengan menghitung skor total 2 = skor total tahap 1 dikurangi dengan skor nomor 6 dan 9. Hasil perhitungan disimpan pada sel V7 (rumus =U7-J7-M7) Lakukan uji validitas seperti langkah 4 sampai dengan 8 akan tetapi menggunakan skor total 2. Dari hasil uji validitas tahap 2 ternyata dari 14 butir pernyataan angket yang sudah valid pada uji validitas tahap 1 muncul dua pernyataan yang semula valid menjadi tidak valid, yaitu pernyataan nomor 8 dan 13, sehingga harus dilakukan uji validitas tahap 3.
  • 15. LATIHAN 2 LAKUKAN UJI VALIDITAS ITEM/BUTIR TAHAP 3 Uji validitas tahap 3 dimulai dengan menghitung skor total 3 = skor total tahap 2 dikurangi dengan skor nomor 8 dan 13. Hasil perhitungan disimpan pada sel W7 (rumus =V7-L7-Q7) Lakukan uji validitas seperti langkah 4 sampai dengan 8 akan tetapi menggunakan skor total 3. Dari hasil uji validitas tahap 3 ternyata seluruh butir pernyataan yang diuji sebanyak 11 butir sudah valid semua. Pengujian selesai. HASIL PENGUJIAN Tahap 1 : diuji 16 item, valid 14 item, tidak valid 2 item, yaitu nomor 6 dan 9 Tahap 2 : diuji 14 item, valid 11 item, tidak valid 3 item, yaitu nomor 8, 13, dan 16 Tahap 3 : diuji 11 item, valid semua, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 12, 14, 15
  • 16. LANGKAH-LANGKAH UJI VALIDITAS ITEM TAHAP I MENGGUNAKAN SPSS Buka file SPSS dengan nama: Uji Validitas dan Reliabilitas
  • 17. LANGKAH-LANGKAH UJI VALIDITAS TAHAP I MENGGUNAKAN SPSS Analyze --- Corellate --- Bivariate --- Masukan variable pytn1 sd. Pytn 16 dan Total1 ke dalam kotak variable ---contreng () Pearson dan Spearman --- Continue --- OK
  • 18. HASIL UJI VALIDITAS ITEM MENGGUNAKAN SPSS Hasil Uji Menggunakan Produk Momen Pearson Kriteria uji: Item valid jika nilai Sig(1-tailed) < 留 = 0,05 Item tidak valid jika nilai Sig(1-tailed) 留 = 0,05 Dari 16 butir pernyataan ternyata ada 2 butir yang tidak valid, yaitu pernyataan nomor 6 dan nomor 9. (sama dengan hasil MS-Excel) Hasil Uji Menggunakan rho Spearman (tidak ada dalam MS-Excel) Kriteria uji: Item valid jika nilai Sig(1-tailed) < 留 = 0,05 Item tidak valid jika nilai Sig(1-tailed) 留 = 0,05 Dari dari 16 butir pernyataan ternyata ada 5 butir yang tidak valid, yaitu pernyataan nomor 3, 6, 8, 9, dan 13. Uji validitas item untuk angket lebih tepat menggunakan rumus rho Spearman karena data angket berbentuk skala ordinal, sedangkan rumus Produk Momen Pearson lebih tepat untuk tes karena datanya berbentuk skala interval atau rasio. LATIHAN: Lakukan uji validitas butir/item tahap 2 dan tahap 3 menggunakan SPSS !
  • 19. LANGKAH-LANGKAH UJI RELIABILITAS TEKNIK BELAH DUA MENGGUNAKAN MS-EXCEL 1) Gunakan data uji validitas 2) Isi sel x6 dengan Awal 3) Isis el y6 dengan Akhir 4) Isi sel x7 dengan skor nomor 1-8 5) Isi sel y7 dengan skor nomor 9-6 6) Copy isi sel x7 dan y7 kemudian tempelkan (paste) pada sel x8 sampai dengan y35. 7) Pada sel x37 hitung koefisien reliabilitas belahan angket dengan menggunakan rumus produk momen Pearson, yaitu =PEARSON(X7:X35,Y7:Y35) 8) Pada sel y27 hitung koefisien reliabilitas total angket dengan rumus Spearman-Brown, yaitu: =2*X37/(1+X37) 9) Isi sel x38 dengan nilai r tabel Pearson, yaitu 0,306 10) Pada sel y38 gunakan rumus =2*X38/(1+X38) 11) Pada sel x39 gunakan rumus =IF(X37>X38,"Reliabel","Tdk rlbl") 12) Pada sel y39 gunakan rumus =IF(Y37>Y38,"Reliabel","Tdk rlbl") 13) Pada sel x40 gunakan rumus : =IF(X37<0.2,"Sgt rdh",IF(X37<=0.4,"Rendah",IF(X37<=0.6, "Sedang",IF(X37<=0.8,"Tinggi","Sgt tgi")))) 14) Pada sel y40 gunakan rumus: =IF(Y37<0.2,"Sgt rdh",IF(Y37<=0.4,"Rendah",IF(Y37<=0.6, "Sedang",IF(Y37<=0.8,"Tinggi","Sgt tgi"))))
  • 20. LANGKAH-LANGKAH UJI RELIABILITAS TEKNIK NON BELAH DUA (NON SPLIT-HALF TECHNIQUE). MENGGUNAKAN SPSS Analyze --- Scale --- Reliability Analysis --- pilih variabel pytn1 sd. pytn16 --- klik semua variabel yang akan diuji masuk kotak Item --- Continue --- OK
  • 21. LATIHAN Gunakan data latihan 1 untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas butir pernyataan angket pada tahap 2 dan tahap 3 dengan menggunakan software MS-Excel. Gunakan data latihan 1 untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas butir pernyataan angket pada tahap 2 dan tahap 3 dengan menggunakan software SPSS.
  • 22. STATISTIKA DESKRIPTIF No. Rumus dalam MS-Excel Arti 1. =average(b5:b30) Rata-rata hitung data pada sel b5 sd. B10 2. =max(c3:d90) Nilai maksimum dari data yang ada pada sel c3 sd d90 3. =min(f5:k7) Nilai minimum dari datayang ada pada sel f5 sd k7 4. =median(b2:b10) Median data yang ada pada sel b2 sd. b10 5. =mode(z10:z30) Modus data yang ada pada sel z10 sd. z30 6. =stdev(p3:q8) Standar deviasi/simpangan baku dari data yang ada pada sel p3 sampai dengan q8 7. =var(t2:t67) Varians data yang ada pada sel t2 sd t67 8. =count(d3:z10) Banyak data yang ada pada sel d3 sd z10 9. =countif(a2:a20,A) Menghitung banyaknya huruf A pada sel A2 sd A20 10. =pearson(a2:a90,b2:b90) Koefisien korelasi antara dara yang ada pada sel a2 sd a90 dengan data yang ada pada sel b2 sd. b90 Rumus-Rumus Statistik yang Tersedia dalam MS-Excel Rumus-Rumus Statistik yang Tersedia dalam MS-Excel
  • 23. SEMUA RUMUS STATISTIK YANG ADA DALAM PROGRAM MS-EXCEL
  • 24. RUMUS-RUMUS STATISTIK YANG TERSEDIA DALAM SPSS Klik Analyze --- Descriptive Statistics --- pilih yang diinginkan
  • 25. CARA PENYAJIAN DATA YANG TERSEDIA DALAM SOFTWARE MS-EXCEL. Blok data yang ingin disajikan dalam bentuk diagram. Klik Insert Pilih diagram yang diinginkan lalu tekan enter. Sempurnakan diagram yang diinginkan dengan cara memilih salah satu diagram yang tersedia dalam Chart Layout. Macam-macam diagram yang tersedia
  • 26. PENYAJIAN DATA YANG TERSEDIA DALAM SOFTWARE SPSS Klik Graph --- Legacy dialog --- pilih diagram yang diinginkan kemudian klik kiri --- tentukan variable yang akan disajikan ---- continue --- OK. Nama-nama diagram yang tersedia
  • 27. STATISTIKA INFERENSIAL 1) Merumuskan hipotesis penelitian menjadi hipotesis statistik, sehingga muncul hipotesis nol H0 dan hipotesis alternatif H1. 2) Menguji asumsi-asumsi yang disyaratkan sebelum menggunakan suatu rumus statistik uji. 3) Menghitung nilai statistik uji. 4) Mencari nilai statistik tabel 5) Membandingkan nilai statistik uji dengan statistik tabel atau membandingkan nilai sig. (p-value) dengan taraf sognifikansi 留 yang diambil untuk menguji apakah hipotesis nol H0 diterima atau ditolak pada taraf signifikansi 留 tertentu. 6) Pengambilan kesimpulan.
  • 28. Langkah-langkah Pengolahan Data Statistik Deskriptif Menggunakan SPSS Pilih menu Statistics (SPSS sebelum versi 9.01) / Analyze (SPSS ) Pilih Frequencies muncul kotak dialog Frequencies Sorot variabel nama-nama variable yang ingin dianalisis klik sehingga nama-nama variable yang ingin dianalisis ada dalam kotak Variabel(s): Klik Statistics muncul kembali kotak dialog Frequences: Statistics pilih berbagai ukuran statistik yang diinginkan untuk nilai-nilai persentil; untuk Central Tendency (ukuran pemusatan); Dispersion (penyebaran); Distribution (bentuk distribusi data); serta Value are group midpoints. klik Continue, muncul kembali kotak dialog Frequencies klik Charts muncul kotak dialog Frequences: Charts pilih tipe chart yang anda inginkan klik Continue, muncul kembali kotak dialog Frequencies klik Format pilih susunan format data yang anda inginkan klik Continue, muncul kembali kotak dialog Frequencies klik OK.
  • 29. UJI NORMALITAS Uji normalitas, dilakukan untuk pengolahan data selanjutnya apakah menggunakan kaidah statistik parametrik atau statistik nonparametrik. Dalam program SPSS ada dua buah teknik pengujian normalitas, yaitu: uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Shapiro-Wilk. Hipotesis: H0 : Data berdistribusi normal. H1 : Data berdistribusi tidak normal. Kriteria uji: Tolak H0 jika nilai Sig. (p-value) < 留 (biasanya 留 = 0,05), untuk kondisi lainnya H0 diterima. Langkah-langkah SPSS:
  • 30. UJI HOMOGENITAS Uji homogenitas varians, dilakukan untuk pengolahan data selanjutnya apakah menggunakan uji t atau uji t; apakah menggunakan ANOVA atau tidak. Dalam program SPSS, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Livene. Hipotesis: H0 : Kedua data bervariansi homogen. H1 : Kedua data bervariansi tidak homogen. Kriteria uji: Tolak H0 jika nilai Sig. (p-value) < 留 (biasanya 留 = 0,05), untuk kondisi lainnya H0 diterima.
  • 31. LANGKAH-LANGKAH UJI NORMALITAS DAN HOMOGENITAS Pilih menu Analyze Pilih Descriptive Statistics Pilih Explore muncul kotak dialog Explore: Sorot nama-nama variable yang ingin dianalisis Klik sehingga nama-nama variable yang ingin dianalisis ada dalam kotak Dependent List Klik Statistics muncul kotak dialog Explore: Statistics Kik Descriptive (untuk mengetahui statistik deskriptif) pada Confidence Interval for Mean diisi 95 % (default SPSS) Klik M-estimator (untuk mencari estimator-estimator untuk rata-rata) Klik Continue, muncul kembali kotak dialog Explore: Klik Plots muncul kotak dialog Explore: Plots Pada Boxplot, pilih Factor level together Pada Descriptives pilih Stem-and-leaf Klik Normality plots with test (untuk pengujian normalitas) Klik Power estimation Klik Continue, muncul kotak dialog Explore: Klik Options... muncul kotak dialog Explore: Options Pada Missing Value: pilih Exclude cases analysis by analysis
  • 32. UJI-T SAMPEL TUNGGAL Langkah-langkah Pengolahan Data Menggunakan SPSS 1) Pilih menu Analyze 2) Pilih Compare Mean 3) Pilih One-Sample T Test 4) Muncul kotak dialog One-Sample T Test 5) Sorot variabel 6) klik sehingga variabel preex ada dalam kotak Test Variable(s): 7) isi Test Value dengan nilai yang sesuai dengan nilai yang akan diuji 8) klik Options 9) muncul kotak dialog One-Sample T Test: Options: 10) pada Confidence Interval isi dengan 95 % 11) pada Missing Value pilih Exclude cases analysis by analysis 12) klik Continue 13) muncul kotak dialog One-Sample T Test 14) klik OK.
  • 33. CATATAN: Pengujian hipotesis yang tersedia dalam SPSS biasanya dilakukan dalam uji dua pihak (dalam hipotesis mengandung kata tidak sama dengan dalam outputnya akan muncul nilai signifikansinya (p-value): Sig. (2-tailed). Rumusan hipotesis nol H0 biasanya memuat tanda = (sama dengan) atau (lebih kecil atau sama dengan) atau モ (lebih besar atau sama dengan). Jika kita melakukan pengujian hipotesis satu pihak (dalam hipotesis mengandung kata lebih kecil / lebih rendah atau lebih besar / lebih tinggi dalam menentukan nilai signifikansinya (p-value) digunakan rumus:
  • 34. UJI DUA SAMPEL INDEPENDEN Uji-t dua sampel independen dilakukan untuk pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara rata-rata dua kelompok sampel yang independen (yang saling bebas). Sebelum uji-t dilakukan, terlebih dahulu harus diuji: Jika diketahui bahwa salah satu atau kedua data kelompok sampel tidak berdistribusi normal maka uji-t tidak dapat dilakukan, sehingga dalam pengujian hipotesis anda harus menggunakan kaidah-kaidah statistika nonparametrik (uji Mann Whitney) Sedangkan jika kedua kelompok sampel yang akan diperbandingkan berdistribusi normal maka uji-t layak untuk digunakan. Jika diketahui bahwa kedua kelompok data yang akan dibandingkan bervariansi homogen maka digunakan uji-t Jika diketahui bahwa kedua kelompok data yang akan dibandingkan bervariansi tidak homogen maka digunakan uji-t
  • 35. UJI 2 SAMPEL INDEPENDEN NONPARAMETRIK (MANN- WHITNEY) 1) Pilih menu Analyze 2) Pilih Nonparametric test 3) Pilih 2 Independent-Samples 4) Sorot nama variable yang akan dianalisis kemudian Klik sehingga nama variable yang akan dianalisis ada dalam kotak Test Variable List; 5) Sorot variable nama variable yang menentukan pengelompokkan kemudian klik sehingga nama variable yang menentukan pengelompokkan ada dalam Group Variable; 6) Klik Define Groups muncul kotak dialog Define Group: 7) Pada Use Specified Value isi Group 1 dengan 1 (kelas kontro) dan isi Group 2 dengan 2 (kelas eksperimen) 8) Klik Continue muncul kembali kotak dialog Two Independent Sample-Test: 9) Klik Optionsmuncul kotak dialog Independent-Sample Test: Options 10) Contreng pada Descriptive dan Quatiles 11) Klik Continue - muncul kembali kotak dialog Two Independent Sample-Test: 12) Klik OK.
  • 36. ANOVA (Analysis of Varians) Satu Jalur Dilakukan untuk mengetahui apakah ada atau tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan untuk lebih dari dua sampe independen. Sebelum melakukan pengujian dengan ANOVA perlu diselidiki terlebih dahulu apakah asumsi: populasi berdistribusi normal, variansi dari populasi homogen, dan sample independen.
  • 37. LANGKAH-LANGKAH UJI ANOVA SATU JALUR 1) Pilih menu Statistics / Analyze 2) Pilih Compare Mean 3) Pilih One-Way ANOVA - muncul kotak dialog One-Way ANOVA 4) Sorot variabel nama variable yang akan dianalisis klik sehingga nama variable yang akan dianalisis ada dalam kotak Dependent List 5) sorot variabel nama variable yang menentukan pengelompokkan klik sehingga nama variable yang menentukan pengelompokkan ada dalam kotak Factor 6) Klik Post Hoc muncul kotak dialog One-Way ANOVA: Post Hoc 7) Pada Equal Variances Assumed 8) Pilih uji yang diinginkan, untuk keseragaman pilih: Scheffe 9) Pada Equal Variances Not Assumed pilih: Tamhine 10) Pada Signifikance lavel diisi dengan nilai 0,05 11) Klik Continue muncul kotak dialog One-Way ANOVA 12) Klik Options muncul kotak dialog One-Way ANOVA: Options: 13) Pada Statistics: 14) Pilih Descriptives jika ingin mengetahui statistik deskriptif 15) Pilih Homogenneity of varians jika ingin mengetahui hasil uji homogenitas variansi 16) Pilih Mean plots jika ingin memplot rata-rata; 17) Pada Missing Values: 18) pilih Exclude cases analysis by analysis 19) klik Continue muncul kembali kotak dialog One-Way ANOVA 20) klik OK.
  • 38. LANGKAH-LANGKAH UJI ANOVA DUA JALUR Pilih menu Analyze Pilih General Linear Model (GLM) Pilih Univariate, kemudian klik kiri. Muncul kotak dialog Univariat Pada Dependent variable diisi dengan: nama variable dependen yang akan diuji Pada Fixed factor (s) diisi dengan: nama-nama kelompok (faktor). Klik Plot Pada Horizontal Axes diisi dengan: sekolah Pada Separate Lines diisi dengan: kelompok Klik Add sehinga dalam kotak plot akan muncul tulisan: nama faktor 1*nama faktor 2 Klik Post Hoc Muncul kotak dialog Univariate Post Hoc Multiple Comparisons for Observed Mean Pilih kelompok dan sekolah sehingga masuk dalam kotak dialog Post Hoc Tests for Equal Varians Assumed Klik Continue. Klik OK.