際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Kementerian Dalam Negeri 
Republik Indonesia 
ANALISIS KINERJA 
Badan Pendidikan dan Pelatihan 
Kementerian Dalam Negeri 
1 
IGOR WIJAYA 
HP: 081288855133 / 08161819551 
igor13ic@yahoo.com
2 
TUJUAN 
Setelah pembelajaran peserta 
diharapkan dapat menguraikan 
prosedur analisis kinerja secara 
berurutan dan mempraktikkan 
teknik analisis secara benar.
3 
Sistem Akuntabilitas Kinerja 
Perencanaan 
Strategis 
(Renstra, Renja, ABK, 
Penetapan Kinerja) 
Pengukuran 
Kinerja 
(Instrumen: IK) 
Pelaporan 
Kinerja 
(LAKIP) 
Pemanfaatan 
Informasi Kinerja
4 
PENGUKURAN KINERJA deskripsi: 
l Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan 
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/ 
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan 
program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan 
tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan 
visi dan misi organisasi 
l Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian 
setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran 
tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian 
tujuan dan sasaran.
5 
Pengukuran Kinerja, referensi : 
 Reference Guide, Province of Alberta, Canada: 
o Pengukuran kinerja merupakan suatu metoda 
untuk menilai kemajuan yang telah dicapai 
dibandingkan dengan tujuan yang telah 
ditetapkan 
o Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai 
mekanisme untuk memberikan reward/ 
punishment, melainkan sebagai alat komunikasi 
dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja 
organisasi
則 PRESTASI KERJA YANG DIHASILKAN DARI SUATU 
PROSES KERJA, SUATU PRODUKTIFITAS KERJA, 
UNJUK KERJA YANG DAPAT DIUKUR, DIBUKTIKAN 
ATAU DAPAT DIBANDINGKAN DENGAN STANDAR 
ATAU KRITERIA YANG TELAH DIBAKUKAN. 
則 STANDAR ATAU KRITERIA MELIPUTI: 
6 
 STANDAR STRUKTURAL DALAM BENTUK 
ATURAN-ATURAN FORMAL, MEKANISME 
KERJA  PROSEDUR KERJA, DLL. 
 STANDAR FISIK ATAU SUATU TARGET FISIK 
YANG TELAH DITETAPKAN. 
 STANDAR KEUANGAN YAITU SUATU JUMLAH 
RUPIAH YANG DITETAPKAN 
PENGERTIAN 
KINERJA 
KOMPETENSI
7 
則 MEMPUNYAI MAKNA YANG LEBIH LUAS 
BUKAN SAJA MENYATAKAN SEBAGAI HASIL 
KERJA, TETAPI JUGA BAGAIMANA PROSES 
KERJA BERLANGSUNG. 
則 KINERJA ADALAH MELAKSANAKAN KERJA 
DAN HASIL YANG DICAPAI DARI KERJA 
TERSEBUT ATAU TENTANG APA YANG 
DIKERJAKAN DAN BAGAIMANA CARA 
MENGERJAKAN SERTA HASIL YANG DICAPAI 
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KUAT 
DENGAN TUJUAN STRATEGIS ORGANISASI, 
KEPUASAN KONSUMEN DAN MEMBERIKAN 
KONTRIBUSI (NILAI TAMBAH)  (VALUE 
ADDED) KEPADA KERJA ORGANISASI 
Lanjutan 
PENGERTIAN 
KINERJA 
KOMPETENSI
8 
則 LINGKUNGAN INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL 
則 MANAJEMEN / PIMPINAN 
則 SUMBER DAYA 
KINERJA 
SIFATNYA 
DINAMIS DAPAT 
NAIK TURUN 
TERGANTUNG 
PADA PENGARUH 
FAKTOR-FAKTOR 
端 SDM 
端 DANA 
端 PERALATAN 
端 DLL 
則 METODE / TEKNIK / MEKANISME KERJA 
則 KETENTUAN / PERATURAN BAIK INTERNAL 
MAUPUN EKSTERNAL. 
則 KREATIFITAS MOTIVASI, INOVASI. 
則 IMBALAN ATAU PENDAPATAN 
則 DLL
則 STRATEGIC  SPESIFIC = 
KEDUDUKANNYA SECARA KHUSUS / 
STRATEGIS. 
則 MEASURABLE = DAPAT DIUKUR ATAU 
DIBUKTIKAN. 
則 ATAINABLE  APLICABLE  ACCURATE = 
DAPAT DICAPAI  DAPAT 
DIOPERASIONALKAN 
則 REALISTIC  RELEVANT = NYATA DAN 
MEMILIKI TINGKAT KETERKAITAN. 
則 TIME BOUND = MEMILIKI JANGKA 
WAKTU PENCAIANNYA 
9 
SYARAT-SYARAT 
KINERJA 
SMART
10 
KINERJA 
TERDIRI 
DARI : 
則 KINERJA ORGANISASI = KINERJA YANG DICAPAI 
DARI AKTIFITAS ORGANISASI SECARA 
KOMPREHENSIF. 
CONTOH: KINERJA INSTANSI (UNIT KERJA) 
DINAS KESEHATAN, DLL. 
則 KINERJA PROSES = KINERJA YANG DICAPAI 
DARI SUATU PROSES KEGIATAN YANG 
TERATUR. 
CONTOH: KINERJA PELAYANAN PUBLIK DI 
BIDANG KESEHATAN, DLL. 
則 KINERJA ORANG = KINERJA YANG DICAPAI 
DARI KERJA ORANG BAIK MANAJEMEN 
MAUPUN KARYAWAN DALAM MELAKSANAKAN 
TUGAS DAN FUNGSI. 
CONTOH: KINERJA SEORANG CAMAT, KINERJA 
PNS, DLL.
11 
Mengapa Perlu Ukuran Kinerja? 
Jika kita tidak dapat mengukurnya 
 Kita tidak dapat mengetahuinya 
Jika kita tidak dapat mengetahuinya 
 Kita tidak dapat mengendalikannya 
Jika kita tidak dapat mengendalikannya 
 Kita tidak dapat meningkatkannya 
Jika kita dapat mengukurnya, semua dapat 
kita lakukan 
Source: Dr. Arie Halachmi, Managing for Result, 2000
12 
Mengapa Perlu Me-Ngukur Kinerja? 
Jika tidak mengukur kinerja: 
v Tidak bisa menginformasikan keberhasilan/kegagalan 
v Tidak bisa belajar dari keberhasilan/kegagalan 
v Tidak bisa menghargai keberhasilan 
v Tidak bisa mempertahankan keberhasilan 
v Kemungkinan memberi penghargaan pada kegagalan 
v Kemungkinan mengulangi kegagalan dan tetap 
menghamburkan sumber-sumber daya 
v Sumber: Eastern Regional Organization For Public Administration Hongkong Conference, 2000
13 
Elemen Pengukuran Kinerja 
v Kerangka Pengukuran Kinerja 
則 Dalam kerangka pengukuran kinerja terdapat tahapan 
penetapan, pengumpulan data kinerja, dan cara pengukuran 
kinerja 
v Evaluasi Kinerja 
則 Untuk mengetahui capaian realisasi, kemajuan dan kendala 
yang dijumpai dalam rangka pelaksanaan misi, agar dapat 
dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/ 
kegiatan di masa yang akan datang 
v Analisis Akuntabilitas Kinerja 
則 Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian 
kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam 
rangka mewujudkan sasaran, tujuan, dan misi serta visi 
sebagaimana ditetapkan dalam perencanaan strategis
14 
Indikator Kinerja 
v Penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan proses identifikasi, 
pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang indikator atau 
ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan kegiatan dan program-program 
v Penetapan indikator kinerja kegiatan harus didasarkan pada 
perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran 
yang ditetapkan serta data pendukung yang harus dikelola 
v Indikator kinerja dimaksud hendakya (1) spesifik dan jelas, (2) dapat 
diukur secara obyektif, (3) layak dicapai, (4) relevan dengan tujuan 
dan sasaran yang ingin dicapai, (5) untuk kurun waktu tertentu. 
v Lebih menggambarkan hasil (output atau outcome), sedapat 
mungkin bukan menggambarkan proses.
15 
Indikator Kinerja 
Untuk Mengukur Keberhasilan 
Tujuan 
Stratejik 
Sasaran 
Stratejik 
Kebijakan 
Program 
Indikator 
Kinerja 
Indikator 
Kinerja 
Indikator 
Kegiatan Kinerja 
Keberhasilan 
organisasi da-lam 
mencapai 
tujuan/sasaran 
untuk meme-nuhi 
visi/misi 
dapat diukur 
dan dimonitor 
secara lang-sung
POLA PENETAPAN INDIKATOR KINERJA 
MISI (MISSION) 
TUJUAN (GOAL) 
SASARAN 
(OBJECTIVES 
STRATEGY 
www.themegallery.com 
SISTEM INFORMASI 
(PENGUMPULAN DATA) 
INDIKATOR 
KINERJA 
HASIL 
AKTIVITAS
17 
CARA PENGUKURAN KINERJA 
1. MEMBANDINGKAN RENCANA DAN REALISASI 
CAPAIANNYA 
2. MEMBANDINGKAN REALISASI TAHUN INI 
DENGAN TAHUN LALU 
3. MEMBANDINGKAN DENGAN ORGANISASI LAIN 
(BENCHMARKING) 
4. MEMBANDINGKAN REALISASI DENGAN 
STANDAR-NYA
18 
Kinerja nyata vs Kinerja 
yang direncanakan 
Tujuan 
Strategis 
Sasaran 
Strategis 
Rencana 
Kinerja 
Hasil 
Celah Kinerja 
Peningkatan 
Kinerja
Formulir PKK 
19 
Pengukuran Kinerja Kegiatan 
Instansi : 
Program 
Tahun . 
Kegiatan Persentase 
Pencapaian 
Target Ket . Uraian Indikator 
Kinerja Satuan Targe t Realisas i 
1 2 3 4 5 6 7 8
Formulir PPS 
20 
Pengukuran Pencapaian Sasaran 
Instansi : 
Tahun . 
Sasaran Indikator Pencapaian 
Sasaran Targe t Realisas i 
Persentase 
Pencapaian 
Targe t Ket. 
1 2 3 4 5 6
21 
Beberapa Tinjauan 
v Inti dari pengukuran adalah membandingkan antara 
sesuatu yang diukur dengan alat ukur yang berupa 
indikator kinerja atau ukuran kinerja 
v Dalam analisis ini perlu pula dijelaskan proses dan 
nuansa pencapaian sasaran dan tujuan secara efisien, 
efektif, dan ekonomis sesuai dengan kebijakan, 
program, dan kegiatan yang telah ditetapkan 
v Perlu pula dilakukan analisis terhadap komponen-komponen 
penting dalam evaluasi kinerja yang antara 
lain mencakup analisis inputs-outputs, analisis realisasi 
outcomes-benefits, analisis impacts baik positif maupun 
negatif, dan analisis proses pencapaian indikator-indikator 
kinerja tersebut; analisis keuangan dan analisis 
kebijakan
22
23 
5 Langkah prosedur analisis kinerja: 
1. Identifikasi Standar Kinerja 
2. Identifikasi Kinerja 
3. Identifikasi Masalah Kinerja 
4. Identifikasi Penyebab Masalah, dan 
5. Identifikasi Alternatif Solusi terhadap 
Masalah Kinerja
24 
1. Identifikasi Standar Kinerja: 
a. Mengidentifikasi desain pekerjaan 
b. Mengidentifikasi standar kualitas kerja 
2. Identifikasi Kinerja: 
a. Menentukan fokus 
b. Menentukan strategi 
c. Mengembangkan instrumen 
d. Mengumpulkan data 
e. Mengolah data 
f. Menafsirkan data
25 
3. Mengidentifikasi masalah kinerja: 
a. Mengidentifikasi gap antara standar dan 
kinerja 
b. Menganalisis penyebab / gejala masalah 
c. Mengidentifikasi bukti-bukti Masalah 
4. Mengidentifikasi penyebab masalah 
5. Mengidentifikasi alternatif solusi 
terhadap masalah: 
a. Solusi pelatihan (training) 
b. Solusi non-pelatihan (non-training)
26 
1. Identifikasi Standar Kinerja 
v Apa yang ingin dicapai inilah yang dinamakan 
standar. Contoh: 
NO STANDAR KERJA SUMBER INFORMASI 
1. Misi Organisasi  Rencana strategis (Buku Induk Instansi) 
2. Tujuan Organisasi  Buku Rencana Strategis (Renstra) 
3. Sasaran &Target organisasi  Buku Rencana Tahunan instansi 
4. SOP/ Standard Operating Procedures  Buku-Buku Manual/ panduan 
5. Prosedur Administrasi  Buku Petunjuk Penyelenggaraan Adm. 
6. Standar Kualitas Kerja Pegawai  Job Aids 
 Peraturan Kepegawaian 
 Manual Kerja 
Contoh sebuah desain pembelajaran 
Pekerjaan : Mendidik, mengajar dan melatih 
Tugas : Menyusun modul, membuat rancang bangun mata diklat, membuat rencana pembelajaran 
dan lain-lain. 
Kegiatan : Melaksanakan tatap muka, konsultasi, bimbingan dan lain-lain. 
Langkah : Membuka pertemuan, menciptakan suasana menyenangkan menyampaikan informasi, 
mengecek pencapaian hasil belajar dan seterusnya.
27 
2. Identifikasi Kinerja 
v Masalah kerja juga biasa didefinisikan sebagai gap 
antara standar kerja dan kondisi yang sebenarnya 
saat ini. 
v contoh kinerja berikut dengan rincian sumber informasi 
yang menggambarkan tingkat kualitas pencapaian 
kinerja: 
NO KINERJA SUMBER INFORMASI 
1. Jumlah peserta diklat yang mendaftar pada triwulan 
pertama meningkat 17% dari tahun lalu. 
 Laporan bulanan 
2. Kualitas lulusan diklat meningkat 12 % pada triwulan 
terakhir tahun ini (dibandingkan dengan triwulan ketiga 
yang hanya 7 %). 
 Laporan triwulanan 
3. 4 (empat) orang dari 20 orang atau 20% dari 
widyaiswara dibebaskan sementara dari jabatannya. 
 Laporan Kepegawaian 
 SK Ka Biro Kepegawaian 
4. Absensi pegawai turun 7% (dibandingkan triwulan yg 
sama tahun lalu) 
 Laporan kehadiran pegawai 
5. Pemahaman staf terhadap Job Description makin baik  Tes tertulis dan interview (data tersedia di 
Pusdiklat)
3. Identifikasi Masalah Kerja 
v Identifikasi GAP antara Standar Kinerja dan 
Kinerja dilakukan hanya jika telah diformulasikan 
standar kerja dan identifikasi kinerja 
28 
STANDAR KERJA KINERJA MASALAH 
 Widyaiswara naik pangkat 4 
tahun sekali 
Ada widyaiswara yang 
sudah 5 tahun tidak naik 
pangkat 
Tidak berhasil 
mengumpulkan angka 
kredit yang 
dipersyaratkan. 
Komposisi angka kredit 
widyaiswara tidak sesuai 
ketentuan 
 Lembaga diklat terakreditasi 
dengan nilai A 
Lembaga diklat tidak 
terakreditasi 
Persyaratan akreditasi 
tidak berhasil dipenuhi 
 Tingkat kelulusan peserta 
diklat prajabatan 100% 
Tingkat kelulusan peserta 
diklat prajabatan 90 % 
Nilai kelulusan tidak 
memenuhi standar 
kelulusan
29 
Lanjutan 
v Untuk itu, kita perlu melakukan penelitian dan melakukan beberapa hal, 
antara lain 
1. mengamati keadaan tempat kerja dengan seksama (pekerjanya, cara 
bekerja mereka, suasana kerja); 
2. melakukan dialog atau interview dengan staf yang ada atau dengan 
responden; 
3. melakukan review terhadap dokumen hasil kerja; 
4. melakukan pengkajian intensif terhadap hasil penilaian kinerja 
Hasil penelitian kita itu mungkin akan berwujud seperti ini: 
GEJALA-GEJALA 
KEMUNGKINAN MASALAH 
 Tingkat absensi widyaiswara tinggi  Tingkat kesadaran rendah 
 Motivasi kerja menurun 
 Job Assignment tidak jelas dan tidak ada 
 Target yang harus dicapai tidak dipahami. 
 (Menurut pekerja) insentif tidak menarik. 
 Mencari pekerjaan tambahan di luar instansi 
 Usulan angka kredit tidak sesuai dengan 
ketentuan  Widyaiswara tidak peduli dengan angka kreditnya. 
 Kurang memahami cara-cara atau ketentuan pengajuan angka 
kredit 
 Mengandalkan orang lain untuk mengerjakannya 
 Motivasinya hanya memperpanjang usia pensiun
30 
4. Identifikasi Penyebab Masalah 
v Kita perlu membedakan antara gejala (simptom) 
yang menunjukkan adanya masalah dengan 
penyebab masalah itu sendiri. Kerapkali kedua hal 
ini sukar dibedakan jika dipahami di luar konteks. 
MASALAH IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH 
Angka kredit widyaiswara 
tidak terpenuhi tepat 
waktu 
Internal: 
1. Kompetensi widyaiswara masih rendah 
2. Motivasi untuk memperbaiki diri rendah 
3. Terbatasnya program diklat yang sesuai dengan spesialisasinya 
Eksternal: 
1. Kebijakan lembaga diklat untuk memberdayakan widyaiswaranya 
masing-masing; 
2. Adanya perubahan kurikulum yang berdampak pada kemampuannya 
meraih peluang 
3. Tuntutan pelanggan semakin meningkat 
4. Terbatasnya dan prasarana kerja widyaiswara 
Etos kerja menurun 1. Sistem penghargaan (reward system) tidak mendukung 
2. Team Work melemah 
3. Sistem manajemen tidak mendukung
31 
4 macam sumber masalah 
1. Sistem Informasi & Manajemen. Seringkali terjadi seorang pekerja gagal melakukan 
pekerjaannya lebih disebabkan oleh buruknya sistem informasi yang berkenaan dengan 
pekerjaannya, dan/atau karena pekerja bekerja di suatu lingkungan manajemen yang tidak 
kondusif untuk bekerja. 
2. Desain Pekerjaan. Kadangkala, masalah muncul dalam pekerjaan bukan karena faktor pekerja 
atau sistem informasi/manajemen, tetapi justru bersumber pada desain pekerjaan itu sendiri. 
3. Kepemimpinan. 
4. Kemampuan dan Keadaan Jiwa (sikap). Jika sistem informasi/manajemen sudah baik, desain 
kerja sudah bagus, tapi pekerja masih mengalami banyak kesulitan dalam melaksanakan 
pekerjaaannya, maka kemungkinan besar masalah itu timbul karena faktor-faktor yang ada 
dalam diri pegawai. Secara umum ada 3 kemampuan yang dimiliki seorang pegawai, yaitu 
kemampuan kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap). 
Masalah 
teridentifikas i Bukti-bukti 
teridentifikas i Sumber 
Masalah 
Sistem Info/ 
Manajemen 
Desain 
Pekerjaan 
Kepemimpinan 
Keadaan Jiwa
32 
5. Mengidentifikasi Alternatif Solusi 
v Training (pelatihan) dan Non Training (non 
pelatihan) 
Contoh solusi: 
MASALAH KERJA ALTERNATIF SOLUSI 
 Etos kerja memburuk 1. Peningkatan pengawasan. 
2. Perbaikan reward system. 
3. Relokasi Staf. 
 Etos kerja staf 
penyelenggara diklat 
menurun 
1. Penyederhanaan birokrasi. 
2. Pelatihan untuk staf terkait (TOC). 
3. Penyediaan perangkat kerja yang 
lebih canggih. 
4. Penghargaan yang lebih memadai
33 
Contoh Hasil Analisis Kinerja secara lengkap: 
STANDAR KINERJA MASALAH BUKTI 
MASALAH 
PENYEBAB 
(SUMBER) 
MASALAH 
SOLUSI 
Semua 
widyaiswara 
(20) orang 
naik pangkat 
paling lambat 
4 tahun sekal i 
20 % 
widyaiswara 
dibebaskan 
sementara 
dari 
jabatannya 
Angka 
kredit yang 
dipersyarat 
kan tidak 
tercapai 
dan 
komposisi 
angka 
kredit tidak 
sesuai 
ketentuan 
Penetapan 
Angka 
Kredit 
widyaiswra 
SK Menteri 
 Pemberdayaan 
wi dlm semua 
bidang tugas 
masih kurang 
 Fasilitas 
penelitian diklat 
terlalu minim 
 Sarana dan 
prasarana 
kerja kurang 
optimal 
 Kompetensi Wi 
masih rendah 
dalam bidang 
lainnya 
 Komitmen 
Pimpinan utk 
Memberdayak 
an 
 Memperkaya 
fasilitas riset 
 Menambah 
alokasi dana 
riset 
 Memperbaha-rui 
sarana dan 
prasarana 
kerja 
 Melatih 
widyaiswara 
untuk bidang 
spesialisasi 
lainnya
34 
Latihan 
1. Identifikasi masalah 
yang mungkin timbul 
jika anda mendapati 
gejala-gejala seperti 
berikut ini: 
2. Lakukan analisis kinerja 
dalam konteks tempat 
kerja Anda. Jika Anda 
tak menemukan 
masalah untuk dikaji, 
ciptakanlah situasi 
rekaan. Hasil analisis 
Anda masukkan ke 
dalam matriks ini: 
Gejala Kemungkinan Masalah 
1. Staf sering datang 
terlambat dan pulang 
kerja lebih awal dari 
waktu resmi kerja. 
1. 
2. 
3. Dst 
2. Pekerja sering 
bertengkar dengan 
rekan mereka sendiri. 
1. 
2. 
3. dst 
Standar Kinerja Masa-lah 
Bukti 
Masa-lah 
Penyebab 
(Sumber) 
Masalah Solus i
35 
End of Presentation 
侶留僚虜 凌

More Related Content

Analisis Kinerja

  • 1. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia ANALISIS KINERJA Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri 1 IGOR WIJAYA HP: 081288855133 / 08161819551 igor13ic@yahoo.com
  • 2. 2 TUJUAN Setelah pembelajaran peserta diharapkan dapat menguraikan prosedur analisis kinerja secara berurutan dan mempraktikkan teknik analisis secara benar.
  • 3. 3 Sistem Akuntabilitas Kinerja Perencanaan Strategis (Renstra, Renja, ABK, Penetapan Kinerja) Pengukuran Kinerja (Instrumen: IK) Pelaporan Kinerja (LAKIP) Pemanfaatan Informasi Kinerja
  • 4. 4 PENGUKURAN KINERJA deskripsi: l Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi l Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.
  • 5. 5 Pengukuran Kinerja, referensi : Reference Guide, Province of Alberta, Canada: o Pengukuran kinerja merupakan suatu metoda untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan o Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/ punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi
  • 6. 則 PRESTASI KERJA YANG DIHASILKAN DARI SUATU PROSES KERJA, SUATU PRODUKTIFITAS KERJA, UNJUK KERJA YANG DAPAT DIUKUR, DIBUKTIKAN ATAU DAPAT DIBANDINGKAN DENGAN STANDAR ATAU KRITERIA YANG TELAH DIBAKUKAN. 則 STANDAR ATAU KRITERIA MELIPUTI: 6 STANDAR STRUKTURAL DALAM BENTUK ATURAN-ATURAN FORMAL, MEKANISME KERJA PROSEDUR KERJA, DLL. STANDAR FISIK ATAU SUATU TARGET FISIK YANG TELAH DITETAPKAN. STANDAR KEUANGAN YAITU SUATU JUMLAH RUPIAH YANG DITETAPKAN PENGERTIAN KINERJA KOMPETENSI
  • 7. 7 則 MEMPUNYAI MAKNA YANG LEBIH LUAS BUKAN SAJA MENYATAKAN SEBAGAI HASIL KERJA, TETAPI JUGA BAGAIMANA PROSES KERJA BERLANGSUNG. 則 KINERJA ADALAH MELAKSANAKAN KERJA DAN HASIL YANG DICAPAI DARI KERJA TERSEBUT ATAU TENTANG APA YANG DIKERJAKAN DAN BAGAIMANA CARA MENGERJAKAN SERTA HASIL YANG DICAPAI YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KUAT DENGAN TUJUAN STRATEGIS ORGANISASI, KEPUASAN KONSUMEN DAN MEMBERIKAN KONTRIBUSI (NILAI TAMBAH) (VALUE ADDED) KEPADA KERJA ORGANISASI Lanjutan PENGERTIAN KINERJA KOMPETENSI
  • 8. 8 則 LINGKUNGAN INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL 則 MANAJEMEN / PIMPINAN 則 SUMBER DAYA KINERJA SIFATNYA DINAMIS DAPAT NAIK TURUN TERGANTUNG PADA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR 端 SDM 端 DANA 端 PERALATAN 端 DLL 則 METODE / TEKNIK / MEKANISME KERJA 則 KETENTUAN / PERATURAN BAIK INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL. 則 KREATIFITAS MOTIVASI, INOVASI. 則 IMBALAN ATAU PENDAPATAN 則 DLL
  • 9. 則 STRATEGIC SPESIFIC = KEDUDUKANNYA SECARA KHUSUS / STRATEGIS. 則 MEASURABLE = DAPAT DIUKUR ATAU DIBUKTIKAN. 則 ATAINABLE APLICABLE ACCURATE = DAPAT DICAPAI DAPAT DIOPERASIONALKAN 則 REALISTIC RELEVANT = NYATA DAN MEMILIKI TINGKAT KETERKAITAN. 則 TIME BOUND = MEMILIKI JANGKA WAKTU PENCAIANNYA 9 SYARAT-SYARAT KINERJA SMART
  • 10. 10 KINERJA TERDIRI DARI : 則 KINERJA ORGANISASI = KINERJA YANG DICAPAI DARI AKTIFITAS ORGANISASI SECARA KOMPREHENSIF. CONTOH: KINERJA INSTANSI (UNIT KERJA) DINAS KESEHATAN, DLL. 則 KINERJA PROSES = KINERJA YANG DICAPAI DARI SUATU PROSES KEGIATAN YANG TERATUR. CONTOH: KINERJA PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG KESEHATAN, DLL. 則 KINERJA ORANG = KINERJA YANG DICAPAI DARI KERJA ORANG BAIK MANAJEMEN MAUPUN KARYAWAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN FUNGSI. CONTOH: KINERJA SEORANG CAMAT, KINERJA PNS, DLL.
  • 11. 11 Mengapa Perlu Ukuran Kinerja? Jika kita tidak dapat mengukurnya Kita tidak dapat mengetahuinya Jika kita tidak dapat mengetahuinya Kita tidak dapat mengendalikannya Jika kita tidak dapat mengendalikannya Kita tidak dapat meningkatkannya Jika kita dapat mengukurnya, semua dapat kita lakukan Source: Dr. Arie Halachmi, Managing for Result, 2000
  • 12. 12 Mengapa Perlu Me-Ngukur Kinerja? Jika tidak mengukur kinerja: v Tidak bisa menginformasikan keberhasilan/kegagalan v Tidak bisa belajar dari keberhasilan/kegagalan v Tidak bisa menghargai keberhasilan v Tidak bisa mempertahankan keberhasilan v Kemungkinan memberi penghargaan pada kegagalan v Kemungkinan mengulangi kegagalan dan tetap menghamburkan sumber-sumber daya v Sumber: Eastern Regional Organization For Public Administration Hongkong Conference, 2000
  • 13. 13 Elemen Pengukuran Kinerja v Kerangka Pengukuran Kinerja 則 Dalam kerangka pengukuran kinerja terdapat tahapan penetapan, pengumpulan data kinerja, dan cara pengukuran kinerja v Evaluasi Kinerja 則 Untuk mengetahui capaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pelaksanaan misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/ kegiatan di masa yang akan datang v Analisis Akuntabilitas Kinerja 則 Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, dan misi serta visi sebagaimana ditetapkan dalam perencanaan strategis
  • 14. 14 Indikator Kinerja v Penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan proses identifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang indikator atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan kegiatan dan program-program v Penetapan indikator kinerja kegiatan harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus dikelola v Indikator kinerja dimaksud hendakya (1) spesifik dan jelas, (2) dapat diukur secara obyektif, (3) layak dicapai, (4) relevan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, (5) untuk kurun waktu tertentu. v Lebih menggambarkan hasil (output atau outcome), sedapat mungkin bukan menggambarkan proses.
  • 15. 15 Indikator Kinerja Untuk Mengukur Keberhasilan Tujuan Stratejik Sasaran Stratejik Kebijakan Program Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kegiatan Kinerja Keberhasilan organisasi da-lam mencapai tujuan/sasaran untuk meme-nuhi visi/misi dapat diukur dan dimonitor secara lang-sung
  • 16. POLA PENETAPAN INDIKATOR KINERJA MISI (MISSION) TUJUAN (GOAL) SASARAN (OBJECTIVES STRATEGY www.themegallery.com SISTEM INFORMASI (PENGUMPULAN DATA) INDIKATOR KINERJA HASIL AKTIVITAS
  • 17. 17 CARA PENGUKURAN KINERJA 1. MEMBANDINGKAN RENCANA DAN REALISASI CAPAIANNYA 2. MEMBANDINGKAN REALISASI TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU 3. MEMBANDINGKAN DENGAN ORGANISASI LAIN (BENCHMARKING) 4. MEMBANDINGKAN REALISASI DENGAN STANDAR-NYA
  • 18. 18 Kinerja nyata vs Kinerja yang direncanakan Tujuan Strategis Sasaran Strategis Rencana Kinerja Hasil Celah Kinerja Peningkatan Kinerja
  • 19. Formulir PKK 19 Pengukuran Kinerja Kegiatan Instansi : Program Tahun . Kegiatan Persentase Pencapaian Target Ket . Uraian Indikator Kinerja Satuan Targe t Realisas i 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 20. Formulir PPS 20 Pengukuran Pencapaian Sasaran Instansi : Tahun . Sasaran Indikator Pencapaian Sasaran Targe t Realisas i Persentase Pencapaian Targe t Ket. 1 2 3 4 5 6
  • 21. 21 Beberapa Tinjauan v Inti dari pengukuran adalah membandingkan antara sesuatu yang diukur dengan alat ukur yang berupa indikator kinerja atau ukuran kinerja v Dalam analisis ini perlu pula dijelaskan proses dan nuansa pencapaian sasaran dan tujuan secara efisien, efektif, dan ekonomis sesuai dengan kebijakan, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan v Perlu pula dilakukan analisis terhadap komponen-komponen penting dalam evaluasi kinerja yang antara lain mencakup analisis inputs-outputs, analisis realisasi outcomes-benefits, analisis impacts baik positif maupun negatif, dan analisis proses pencapaian indikator-indikator kinerja tersebut; analisis keuangan dan analisis kebijakan
  • 22. 22
  • 23. 23 5 Langkah prosedur analisis kinerja: 1. Identifikasi Standar Kinerja 2. Identifikasi Kinerja 3. Identifikasi Masalah Kinerja 4. Identifikasi Penyebab Masalah, dan 5. Identifikasi Alternatif Solusi terhadap Masalah Kinerja
  • 24. 24 1. Identifikasi Standar Kinerja: a. Mengidentifikasi desain pekerjaan b. Mengidentifikasi standar kualitas kerja 2. Identifikasi Kinerja: a. Menentukan fokus b. Menentukan strategi c. Mengembangkan instrumen d. Mengumpulkan data e. Mengolah data f. Menafsirkan data
  • 25. 25 3. Mengidentifikasi masalah kinerja: a. Mengidentifikasi gap antara standar dan kinerja b. Menganalisis penyebab / gejala masalah c. Mengidentifikasi bukti-bukti Masalah 4. Mengidentifikasi penyebab masalah 5. Mengidentifikasi alternatif solusi terhadap masalah: a. Solusi pelatihan (training) b. Solusi non-pelatihan (non-training)
  • 26. 26 1. Identifikasi Standar Kinerja v Apa yang ingin dicapai inilah yang dinamakan standar. Contoh: NO STANDAR KERJA SUMBER INFORMASI 1. Misi Organisasi Rencana strategis (Buku Induk Instansi) 2. Tujuan Organisasi Buku Rencana Strategis (Renstra) 3. Sasaran &Target organisasi Buku Rencana Tahunan instansi 4. SOP/ Standard Operating Procedures Buku-Buku Manual/ panduan 5. Prosedur Administrasi Buku Petunjuk Penyelenggaraan Adm. 6. Standar Kualitas Kerja Pegawai Job Aids Peraturan Kepegawaian Manual Kerja Contoh sebuah desain pembelajaran Pekerjaan : Mendidik, mengajar dan melatih Tugas : Menyusun modul, membuat rancang bangun mata diklat, membuat rencana pembelajaran dan lain-lain. Kegiatan : Melaksanakan tatap muka, konsultasi, bimbingan dan lain-lain. Langkah : Membuka pertemuan, menciptakan suasana menyenangkan menyampaikan informasi, mengecek pencapaian hasil belajar dan seterusnya.
  • 27. 27 2. Identifikasi Kinerja v Masalah kerja juga biasa didefinisikan sebagai gap antara standar kerja dan kondisi yang sebenarnya saat ini. v contoh kinerja berikut dengan rincian sumber informasi yang menggambarkan tingkat kualitas pencapaian kinerja: NO KINERJA SUMBER INFORMASI 1. Jumlah peserta diklat yang mendaftar pada triwulan pertama meningkat 17% dari tahun lalu. Laporan bulanan 2. Kualitas lulusan diklat meningkat 12 % pada triwulan terakhir tahun ini (dibandingkan dengan triwulan ketiga yang hanya 7 %). Laporan triwulanan 3. 4 (empat) orang dari 20 orang atau 20% dari widyaiswara dibebaskan sementara dari jabatannya. Laporan Kepegawaian SK Ka Biro Kepegawaian 4. Absensi pegawai turun 7% (dibandingkan triwulan yg sama tahun lalu) Laporan kehadiran pegawai 5. Pemahaman staf terhadap Job Description makin baik Tes tertulis dan interview (data tersedia di Pusdiklat)
  • 28. 3. Identifikasi Masalah Kerja v Identifikasi GAP antara Standar Kinerja dan Kinerja dilakukan hanya jika telah diformulasikan standar kerja dan identifikasi kinerja 28 STANDAR KERJA KINERJA MASALAH Widyaiswara naik pangkat 4 tahun sekali Ada widyaiswara yang sudah 5 tahun tidak naik pangkat Tidak berhasil mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan. Komposisi angka kredit widyaiswara tidak sesuai ketentuan Lembaga diklat terakreditasi dengan nilai A Lembaga diklat tidak terakreditasi Persyaratan akreditasi tidak berhasil dipenuhi Tingkat kelulusan peserta diklat prajabatan 100% Tingkat kelulusan peserta diklat prajabatan 90 % Nilai kelulusan tidak memenuhi standar kelulusan
  • 29. 29 Lanjutan v Untuk itu, kita perlu melakukan penelitian dan melakukan beberapa hal, antara lain 1. mengamati keadaan tempat kerja dengan seksama (pekerjanya, cara bekerja mereka, suasana kerja); 2. melakukan dialog atau interview dengan staf yang ada atau dengan responden; 3. melakukan review terhadap dokumen hasil kerja; 4. melakukan pengkajian intensif terhadap hasil penilaian kinerja Hasil penelitian kita itu mungkin akan berwujud seperti ini: GEJALA-GEJALA KEMUNGKINAN MASALAH Tingkat absensi widyaiswara tinggi Tingkat kesadaran rendah Motivasi kerja menurun Job Assignment tidak jelas dan tidak ada Target yang harus dicapai tidak dipahami. (Menurut pekerja) insentif tidak menarik. Mencari pekerjaan tambahan di luar instansi Usulan angka kredit tidak sesuai dengan ketentuan Widyaiswara tidak peduli dengan angka kreditnya. Kurang memahami cara-cara atau ketentuan pengajuan angka kredit Mengandalkan orang lain untuk mengerjakannya Motivasinya hanya memperpanjang usia pensiun
  • 30. 30 4. Identifikasi Penyebab Masalah v Kita perlu membedakan antara gejala (simptom) yang menunjukkan adanya masalah dengan penyebab masalah itu sendiri. Kerapkali kedua hal ini sukar dibedakan jika dipahami di luar konteks. MASALAH IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH Angka kredit widyaiswara tidak terpenuhi tepat waktu Internal: 1. Kompetensi widyaiswara masih rendah 2. Motivasi untuk memperbaiki diri rendah 3. Terbatasnya program diklat yang sesuai dengan spesialisasinya Eksternal: 1. Kebijakan lembaga diklat untuk memberdayakan widyaiswaranya masing-masing; 2. Adanya perubahan kurikulum yang berdampak pada kemampuannya meraih peluang 3. Tuntutan pelanggan semakin meningkat 4. Terbatasnya dan prasarana kerja widyaiswara Etos kerja menurun 1. Sistem penghargaan (reward system) tidak mendukung 2. Team Work melemah 3. Sistem manajemen tidak mendukung
  • 31. 31 4 macam sumber masalah 1. Sistem Informasi & Manajemen. Seringkali terjadi seorang pekerja gagal melakukan pekerjaannya lebih disebabkan oleh buruknya sistem informasi yang berkenaan dengan pekerjaannya, dan/atau karena pekerja bekerja di suatu lingkungan manajemen yang tidak kondusif untuk bekerja. 2. Desain Pekerjaan. Kadangkala, masalah muncul dalam pekerjaan bukan karena faktor pekerja atau sistem informasi/manajemen, tetapi justru bersumber pada desain pekerjaan itu sendiri. 3. Kepemimpinan. 4. Kemampuan dan Keadaan Jiwa (sikap). Jika sistem informasi/manajemen sudah baik, desain kerja sudah bagus, tapi pekerja masih mengalami banyak kesulitan dalam melaksanakan pekerjaaannya, maka kemungkinan besar masalah itu timbul karena faktor-faktor yang ada dalam diri pegawai. Secara umum ada 3 kemampuan yang dimiliki seorang pegawai, yaitu kemampuan kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap). Masalah teridentifikas i Bukti-bukti teridentifikas i Sumber Masalah Sistem Info/ Manajemen Desain Pekerjaan Kepemimpinan Keadaan Jiwa
  • 32. 32 5. Mengidentifikasi Alternatif Solusi v Training (pelatihan) dan Non Training (non pelatihan) Contoh solusi: MASALAH KERJA ALTERNATIF SOLUSI Etos kerja memburuk 1. Peningkatan pengawasan. 2. Perbaikan reward system. 3. Relokasi Staf. Etos kerja staf penyelenggara diklat menurun 1. Penyederhanaan birokrasi. 2. Pelatihan untuk staf terkait (TOC). 3. Penyediaan perangkat kerja yang lebih canggih. 4. Penghargaan yang lebih memadai
  • 33. 33 Contoh Hasil Analisis Kinerja secara lengkap: STANDAR KINERJA MASALAH BUKTI MASALAH PENYEBAB (SUMBER) MASALAH SOLUSI Semua widyaiswara (20) orang naik pangkat paling lambat 4 tahun sekal i 20 % widyaiswara dibebaskan sementara dari jabatannya Angka kredit yang dipersyarat kan tidak tercapai dan komposisi angka kredit tidak sesuai ketentuan Penetapan Angka Kredit widyaiswra SK Menteri Pemberdayaan wi dlm semua bidang tugas masih kurang Fasilitas penelitian diklat terlalu minim Sarana dan prasarana kerja kurang optimal Kompetensi Wi masih rendah dalam bidang lainnya Komitmen Pimpinan utk Memberdayak an Memperkaya fasilitas riset Menambah alokasi dana riset Memperbaha-rui sarana dan prasarana kerja Melatih widyaiswara untuk bidang spesialisasi lainnya
  • 34. 34 Latihan 1. Identifikasi masalah yang mungkin timbul jika anda mendapati gejala-gejala seperti berikut ini: 2. Lakukan analisis kinerja dalam konteks tempat kerja Anda. Jika Anda tak menemukan masalah untuk dikaji, ciptakanlah situasi rekaan. Hasil analisis Anda masukkan ke dalam matriks ini: Gejala Kemungkinan Masalah 1. Staf sering datang terlambat dan pulang kerja lebih awal dari waktu resmi kerja. 1. 2. 3. Dst 2. Pekerja sering bertengkar dengan rekan mereka sendiri. 1. 2. 3. dst Standar Kinerja Masa-lah Bukti Masa-lah Penyebab (Sumber) Masalah Solus i
  • 35. 35 End of Presentation 侶留僚虜 凌