際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Nama
Nim
Prodi
M.K

: Yusrina Fitriani
: 06121408005
: Matematika12 Palembang
: Dasar-dasar Proses Pembelajaran Matematika (DPPM)

ANALISIS KURIKULUM 2013

I.

PENGERTIAN KURIKULUM
Dalam banyak literature kurikulum diartikan sebagai: suatu dokumen atau rencana
tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui
suatu pengalaman belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum harus
tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau rencana tertulis. Dokumen atau
rencana tertulis itu berisikan pernyataan mengenai kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum tersebut.

Dalam konteks ini maka disiplin ilmu memiliki posisi sentral yang menonjol dalam
kurikulum. Kurikulum, dan pendidikan, haruslah mentransfer berbagai disiplin ilmu
sehingga peserta didik menjadi warga masyarakat yang dihormati. Teori tentang IQ
bekerja untuk terutama intelektualitas dalam pengertian disiplin ilmu karena logic
yang dikembangkan dalam tes IQ adalah logic disiplin ilmu dan secara lebih khusus
adalah logika matematika. Oleh karena itu tidaklah salah dikatakan bahwa
matematika adalah dasar pengembangan pendidikan logika.

II.

PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA

Secara umum, perubahan dan penyempurnaan kurikulum dilakukan setiap sepuluh
tahun sekali. Perubahan kurikulum tersebut dilakukan agar kurikulum tidak
ketinggalan dengan perkembangan masyarakat, termasuk ilmu pengetahuan dan
teknologinya. Kurikulum yang pernah diberlakukan secara nasional di Indonesia
dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel Kronologis Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Tahun
1947

Kurikulum
Rencana Pelajaran 1947

1954

Rencana Pelajaran 1954

1968

Kurikulum 1968

1975

Kurikulum 1975

1984

Kurikulum 1984

1994

Kurikulum 1994

2004

Kurikulum
Berbasis
Kompetensi (KBK)

2008

Kurikulum
Satuan
(KTSP)

2013

Kurikulum 2013

Tingkat
Pendidikan

Keterangan
Kurikulum ini merupakan kurikulum
pertama
di
Indonesia
setelah
kemerdekaan.
Istilah
kurikulum
masih
belum
digunakan. Sementara istilah yang
digunakan adalah Rencana Pelajaran
Kurikulum ini masih sama dengan
kurikulum sebelumnya, yaitu Rencana
Pelajaran 1947
Kurikulum ini merupakan kurikulum
terintegrasi pertama di Indonesia.
Beberapa masa pelajaran, seperti Sejarah,
Ilmu Bumi, dan beberapa cabang ilmu
sosial mengalami fusi menjadi Ilmu
Pengetahuan Sosial (Social Studies).
Beberapa mata pelajaran, seperti Ilmu
Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya
mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahun
Alam (IPS) atau yang sekarang sering
disebut Sains.
Kurikulum ini disusun dengan kolomkolom yang sangat rinci.
Kurikulum
ini
merupakan
penyempurnaan dari kurikulum 1975
Kurikulum
ini
merupakan
penyempurnaan dari kurikulum 1984
Kurikulum ini belum diterapkan di
seluruh sekolah di Indonesia. Beberapa
sekolah telah dijadikan uji coba dalam
rangka proses pengembangan kurikulum
ini
KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP,
karena KTSP sesungguhnya telah
mengadopsi KBK. Kurikukulum ini
dikembangkan oleh BSNP (Badan
Standar Nasional Pendidikan).
kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan
tahun ini, hasil pengembangan dari KTSP
yaitu pengembangan kurikulum sudah
mencakup silabus, buku teks, serta buku
pedoman guru. Hal tersebut akan
meringankan pekerjaan guru karena tidak
perlu membuat silabus lagi. Guru hanya
tinggal membuat rencana pengajaran
dalam bentuk RPP.
III.

ANALISIS KURIKULUM 2013
a. Analisis secara umum
Perbedaan kerangka kerja penyusunan KTSP dan kurikulum 2013
Perbedaan secara keseluruhan KTSP dan Kurikulum 2013:
No
Kurikulum 2013
KTSP
1
SKL (Standar Kompetensi Lulusan)
Standar Isi ditentukan terlebih
ditentukan terlebih dahulu, melalui
dahulu melaui Permendiknas No
Permendikbud No 54 Tahun 2013.
22 Tahun 2006. Setelah itu
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, ditentukan SKL (Standar
yang bebentuk Kerangka Dasar
Kompetensi Lulusan) melalui
Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendiknas No 23 Tahun 2006
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013
2
Aspek kompetensi lulusan ada
lebih menekankan pada aspek
keseimbangan soft skills dan hard skills pengetahuan
yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
3
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk
di jenjang SD Tematik Terpadu
kelas I-VI
untuk kelas I-III
4
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih Jumlah jam pelajaran lebih sedikit
banyak dan jumlah mata pelajaran lebih dan jumlah mata pelajaran lebih
sedikit dibanding KTSP
banyak dibanding Kurikulum 2013
5
Proses pembelajaran setiap tema di
Standar proses dalam
jenjang SD dan semua mata pelajaran di pembelajaran terdiri dari
jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan
Eksplorasi, Elaborasi, dan
dengan pendekatan ilmiah (saintific
Konfirmasi
approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
6
TIK (Teknologi Informasi dan
TIK sebagai mata pelajaran
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran
7
Standar penilaian menggunakan
Penilaiannya lebih dominan pada
penilaian otentik, yaitu mengukur semua aspek pengetahuan
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil.
8
Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
Pramuka bukan ekstrakurikuler
wajib
9
Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X
Penjurusan mulai kelas XI
untuk jenjang SMA/MA
10 BK lebih menekankan mengembangkan BK lebih pada menyelesaikan
potensi siswa
masalah siswa

b. Analisis silabus
Salah satu perbedaan yang cukup signifikan antara Kurikulum 2006 (KTSP)
dengan Kurikulum 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran.
Dalam Kurikulum 2006, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan
satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan
silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran
tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Meski tidak lagi direpotkan membuat silabus sendiri (diambil alih kewenangan
guru?), seorang guru tetap saja dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan
makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan
operasionalisasi pembelajaran.

c. Analisis RPP
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rencana Kegiatan Harian) pada
kurikulum 2013 masih tetap menjadi kewenangan dari guru yang bersangkutan,
yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku Babon (termasuk silabus)
yang telah disiapkan pemerintah. Terdapat nuansa yang berbeda dengan RPP
yang dikembangkan selama ini dengan RPP pada kurikulum 2013, diantaranya:
Langkah-langkah pembelajaran tidak lagi mencantumkan secara eksplisit dan
detil tentang siklus eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, tetapi telah
terbingkai secara utuh, dengan merujuk pada metode pembelajaran yang
dipilih.
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter tidak hanya sekedar ditempelkan
dalam rumusan tujuan atau langkah-langkah pembelajaran.
Dan yang paling utama, pendekatan pembelajaran yang hendak
dikembangkan telah menggambarkan sebuah proses pembelajaran yang lebih
mengedepankan peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan
keterampilannya. Sementara guru lebih banyak menampilkan perannya
sebagai pembimbing dan fasilitator belajar siswa (lihat langkah-langkah
dalam kegiatan inti).
REFERENSI

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/04/08/silabus-dan-rpp-kurikulum-2013/

http://ayahalby.files.wordpress.com/2013/06/perbandingan-kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan2013.pdf

http://estrimurwani.blogspot.com/2013/07/perbedaan-struktur-kurikulum-2013.html

http://fatkoer.wordpress.com/2013/07/28/perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp/

More Related Content

Analisis kurikulum 2013

  • 1. Nama Nim Prodi M.K : Yusrina Fitriani : 06121408005 : Matematika12 Palembang : Dasar-dasar Proses Pembelajaran Matematika (DPPM) ANALISIS KURIKULUM 2013 I. PENGERTIAN KURIKULUM Dalam banyak literature kurikulum diartikan sebagai: suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu pengalaman belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau rencana tertulis. Dokumen atau rencana tertulis itu berisikan pernyataan mengenai kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum tersebut. Dalam konteks ini maka disiplin ilmu memiliki posisi sentral yang menonjol dalam kurikulum. Kurikulum, dan pendidikan, haruslah mentransfer berbagai disiplin ilmu sehingga peserta didik menjadi warga masyarakat yang dihormati. Teori tentang IQ bekerja untuk terutama intelektualitas dalam pengertian disiplin ilmu karena logic yang dikembangkan dalam tes IQ adalah logic disiplin ilmu dan secara lebih khusus adalah logika matematika. Oleh karena itu tidaklah salah dikatakan bahwa matematika adalah dasar pengembangan pendidikan logika. II. PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA Secara umum, perubahan dan penyempurnaan kurikulum dilakukan setiap sepuluh tahun sekali. Perubahan kurikulum tersebut dilakukan agar kurikulum tidak ketinggalan dengan perkembangan masyarakat, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologinya. Kurikulum yang pernah diberlakukan secara nasional di Indonesia dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
  • 2. Tabel Kronologis Perkembangan Kurikulum di Indonesia Tahun 1947 Kurikulum Rencana Pelajaran 1947 1954 Rencana Pelajaran 1954 1968 Kurikulum 1968 1975 Kurikulum 1975 1984 Kurikulum 1984 1994 Kurikulum 1994 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2008 Kurikulum Satuan (KTSP) 2013 Kurikulum 2013 Tingkat Pendidikan Keterangan Kurikulum ini merupakan kurikulum pertama di Indonesia setelah kemerdekaan. Istilah kurikulum masih belum digunakan. Sementara istilah yang digunakan adalah Rencana Pelajaran Kurikulum ini masih sama dengan kurikulum sebelumnya, yaitu Rencana Pelajaran 1947 Kurikulum ini merupakan kurikulum terintegrasi pertama di Indonesia. Beberapa masa pelajaran, seperti Sejarah, Ilmu Bumi, dan beberapa cabang ilmu sosial mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Studies). Beberapa mata pelajaran, seperti Ilmu Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahun Alam (IPS) atau yang sekarang sering disebut Sains. Kurikulum ini disusun dengan kolomkolom yang sangat rinci. Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975 Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1984 Kurikulum ini belum diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Beberapa sekolah telah dijadikan uji coba dalam rangka proses pengembangan kurikulum ini KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP, karena KTSP sesungguhnya telah mengadopsi KBK. Kurikukulum ini dikembangkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan tahun ini, hasil pengembangan dari KTSP yaitu pengembangan kurikulum sudah mencakup silabus, buku teks, serta buku pedoman guru. Hal tersebut akan meringankan pekerjaan guru karena tidak perlu membuat silabus lagi. Guru hanya tinggal membuat rencana pengajaran dalam bentuk RPP.
  • 3. III. ANALISIS KURIKULUM 2013 a. Analisis secara umum Perbedaan kerangka kerja penyusunan KTSP dan kurikulum 2013
  • 4. Perbedaan secara keseluruhan KTSP dan Kurikulum 2013: No Kurikulum 2013 KTSP 1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih ditentukan terlebih dahulu, melalui dahulu melaui Permendiknas No Permendikbud No 54 Tahun 2013. 22 Tahun 2006. Setelah itu Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, ditentukan SKL (Standar yang bebentuk Kerangka Dasar Kompetensi Lulusan) melalui Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendiknas No 23 Tahun 2006 Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 2 Aspek kompetensi lulusan ada lebih menekankan pada aspek keseimbangan soft skills dan hard skills pengetahuan yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan 3 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk di jenjang SD Tematik Terpadu kelas I-VI untuk kelas I-III 4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih Jumlah jam pelajaran lebih sedikit banyak dan jumlah mata pelajaran lebih dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP banyak dibanding Kurikulum 2013 5 Proses pembelajaran setiap tema di Standar proses dalam jenjang SD dan semua mata pelajaran di pembelajaran terdiri dari jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan Eksplorasi, Elaborasi, dan dengan pendekatan ilmiah (saintific Konfirmasi approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta. 6 TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran 7 Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan pada penilaian otentik, yaitu mengukur semua aspek pengetahuan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil. 8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib 9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X Penjurusan mulai kelas XI untuk jenjang SMA/MA 10 BK lebih menekankan mengembangkan BK lebih pada menyelesaikan potensi siswa masalah siswa b. Analisis silabus Salah satu perbedaan yang cukup signifikan antara Kurikulum 2006 (KTSP) dengan Kurikulum 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Dalam Kurikulum 2006, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan
  • 5. silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan. Meski tidak lagi direpotkan membuat silabus sendiri (diambil alih kewenangan guru?), seorang guru tetap saja dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. c. Analisis RPP penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rencana Kegiatan Harian) pada kurikulum 2013 masih tetap menjadi kewenangan dari guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah. Terdapat nuansa yang berbeda dengan RPP yang dikembangkan selama ini dengan RPP pada kurikulum 2013, diantaranya: Langkah-langkah pembelajaran tidak lagi mencantumkan secara eksplisit dan detil tentang siklus eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, tetapi telah terbingkai secara utuh, dengan merujuk pada metode pembelajaran yang dipilih. Nilai-nilai dalam pendidikan karakter tidak hanya sekedar ditempelkan dalam rumusan tujuan atau langkah-langkah pembelajaran. Dan yang paling utama, pendekatan pembelajaran yang hendak dikembangkan telah menggambarkan sebuah proses pembelajaran yang lebih mengedepankan peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya. Sementara guru lebih banyak menampilkan perannya sebagai pembimbing dan fasilitator belajar siswa (lihat langkah-langkah dalam kegiatan inti).