際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ANALISIS MATERI AJAR DAN PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI FARMASI 
DENGAN PERMASALAHANNYA DI SMK KESEHATAN SIDIMPUAN HUSADA 
TAHUN AJARAN 2013/2014 
OLEH : 
DEWI SARTIKA 
NIM. 8136142005 
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah 
Analisis Materi Ajar Kimia Sekolah Lanjutan dan Menengah 
ABSTRAK 
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi dan memaparkan materi ajar dan 
pembelajaran Kimia di SMK KESEHATAN yang diajarkan guru kepada siswa dengan 
melihat kurikulum, silabus, dan penerapannya dalam perangkat pembelajaran guru Kimia 
dan proses belajar mengajar / pembelajaran Kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan Husada 
yang meliputi peninjauan pada strategi dan metode mengajar guru, kompetensi guru, media 
pembelajaran yang dipergunakan, dan sarana prasarana sekolah terutama yang memiliki 
korelasi langsung untuk peningkatan hasil belajar Kimia seperti buku-buku atau literatur 
Kimia di perpustakaan, alat-alat dan zat-zat Kimia di laboratorium Kimia di SMK Kesehatan 
Sidimpuan Husada. 
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kesehatan dii Padangsidimpuan koplek sitataring 
pada tanggal 8 s/d 22 oktobber 2013. Populasii penelitian ini adalah siswa-siswi jurusan 
Farmasi di SMK Kesehatan Sidimpuan Husada tahun ajaran 2013/2014, dan sampel 
penelitian ini diambil secara random sampling/acak dan diperoleh kelas XI.Penelitian ini 
bersifat penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini,penulis melakukan penelitian langsung 
bersumber dari siswa, para guru mata pelajaran Kimia, kepala sekolah, dan para wakil 
kepala sekolah, membagikan angket kepada siswa, ,dan melakukan wawancara pada para 
guru kimia, kepala sekolah, dan para wakil kepala sekolah. Dari pengolahan data diperoleh 
masih kurangnya kesesuaian antara kurikulum dan silabus dengan perangkat pembelajaran 
guru dan penerapannya dalam pembelajaran di kelas. Hal ini dapat terlihat dari kesesuaian 
antara indikator pencapaian dengan evaluasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru 
Kimia di SMK Kesehatan Husada untuk meningkatkan hasil belajar Kimia siswa di SMK 
Kesehatan Husada 
A. PENDAHULUAN 
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) adalah salah satu penghasil tenaga 
kerja yang terampil untuk kategori tingkatan menengah, dimana unsur 
penyelenggara pendidikan pada tingkatan ini, dituntut untuk mampu meningkatkan 
kualitas penyelenggaranya sebagai upaya memaksimalkan kualitas pendidikan yang 
berada dibawah pengelolaan langsung dan tanggungjawabnya secara langsung 
ataupun tidak langsung, untuk membekali para lulusan dengan kualifikasi keahlian
yang berstandar dan diakui secara luas, serta memiliki wawasan yang baik, bersikap 
dan berprilaku sesuai dengan tuntutan dan tantangan kebutuhan pasar kerja / dunia 
kerja. 
Untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja tersebut, maka para alumni SMK 
diharapkan telah professional akan jurusan yang ditekuninya. Salah satu upaya 
untuk memenuhi hal tersebut maka pihak SMK, terutama para guru harus menyusun 
perangkat pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 
yang telah ditetapkan Pemerintah dan silabus,tentu saja agar lebih fleksibel dan 
sesuai dengan kriteria KTSP disusun berdasarkan keadaan sekolah dan daerah 
tersebut. 
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, 
dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara 
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan(Muslich,2003). KTSP 
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah kurikulum operasional yang disusun 
dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan /sekolah.KTSP disusun 
dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik 
Indonesia No. 20 Tahun. 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan 
Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun. 2005, tentang Standar Nasional 
Pendidikan. KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 / KBK 
(Kurikulum Berbasis Kompetensi). KTSP bertujuan untuk memberdayakan daerah 
dan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola serta menilai 
pembelajaran sesuai dengan kondisi dan aspirasi daerah dan sekolah tersebut. 
Sedangkan Silabus didefenisikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar, 
atau pokok-pokok isi dari materi pelajaran(Salim,1987). Istilah silabus digunakan 
untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih 
lanjut dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 
Pengembangan kesesuaian bahan ajar Kimia terhadap Kurikulum Tingkat 
Satuan Pendidikan (KTSP) adalah mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan, 
yang terdiri atas: standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, 
sarana dan prasarana serta pengelolaan pembiayaan dan penilaian hasil 
pendidikan. 
Dalam mini riset ini, penulis ingin menganalisis dan memaparkan materi ajar 
Kimia dan pembelajaran Kimia SMK Kesehatan Sidimpuan Husada dengan 
berpatokan kepada kurikulum dan silabus lalu peninjauan langsung ke lapangan
untuk meningkatkan mutu pendidikan serta permasalahan-permasalahan 
pembelajaran di SMK Kesehatan Sidimpuan Husada, dimana kesesuaian bahan ajar 
ini sangat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa.Adapun masalah pembelajaran 
Kimia meliputi : strategi dan metode belajar mengajar Kimia, media pembelajaran 
yang dipergunakan oleh guru Kimia,kompetensi guru Kimia,dan sarana prasarana 
atau fasilitas SMK Kesehatan Sidimpuan Husada.. 
Untuk memenuhinya maka guru merupakan komponen paling penting dalam 
menentukan sistem pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian 
sentral,pertama dan utama.Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik 
terutama dalam kaitannya dengan Proses Belajar Mengajar (PBM).Dengan kata lain, 
perbaikan kualitas pendidikan harus berpangkal pada guru dan berujung pada guru 
pula( Sihombing.B,2009 ). 
B. METODE PENELITIAN 
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kesehatan Sidimpuan Husada, yang 
beralamat di kompleks sitataring. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 s/d 
22 oktober 2013 di kelas XI Farmasi semester ganjil Tahun Ajaran 2013/2014. 
Dimana penelitian ini bersifat penelitian deskriptif. 
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMK Kesehatan Sidimpuan 
husada Jurusan farmasi tahun ajaran 2013/2014 
,yang terdiri atas 16 kelas yakni: 
 Kelas X (4 rombongan belajar), berjumlah : 40 orang 
 Kelas XI (6 rombongan belajar), berjumlah : 32 orang 
 Kelas XII (6 rombongan belajar), berjumlah : 32 orang 
Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak (Simple Random 
Sampling).Salah satu cara pengambilan sampel dari populasi dengan cara simple 
random sampling adalah dengan undian. (Husaini,2000).Sampel penelitian diambil 
dari populasi secara acak yakni kelas XI Farmasi, sebanyak 40 siswa. 
Adapun prosedur penelitian dilakukan langsung oleh penulis sendiri,yang 
langsung bersumber dari wawancara penulis dengan para guru Kimia,kepala 
sekolah,para wakil kepala sekolah di SMK Kesehatan Sidimpuan Husada,Penulis 
juga membagikan angket kepada siswa-siswi kelas XI Farmasi tahun ajaran 
2013/2014 yang berjumlah 40 orang.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN 
Adapun hasil-hasil dari mini riset yang telah dilakukan penulis mengenai materi 
ajar dan pembelajaran di SMK kesehatan Husada adalah: 
1. Anallis Materi Ajar Kimia SMK Kesehatan Sidimpuan husada Kelas XI 
Jurusan farmasi tahun ajaran 2013/2014 Mata pelajaran merupakan materi / 
bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan diajarkan kepada para 
peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. 
Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keluasan dan kedalaman 
pada masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan 
pada mata pelajaran bergantung pada ciri khas dan karakteristik masing-masing 
mata pelajaran yang bergantung pada penyesuaian kondisi yang 
tersedia di sekolah tersebut. Di SMK Kesehatan Sidimpuan husada. 
2. Pelajaran kimia diberikan 2 jam/minggu. Mata pelajaran Kimia adalah 
merupakan salah satu bahan ajar yang dikelompokkan kedalam golongan 
program adaptif, dimana dalam hal ini siswa mengikuti pelajaran Kimia, 
dituntut tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu 
pekerjaan dilakukan tetapi juga memberikan pemahaman dan penguasaan 
tentang mengapa hal tersebut dilakukan, sehingga siswa menjadi lebih 
kreatif. Program adaptif pembelajaran Kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan 
husada , juga daya dukung yang ada di SMK Kesehatan Sidimpuan 
husada.Siswa memakai 1 buku pegangan tetap untuk mata pelajaran Kimia 
dari penerbit Erlangga. 
3. Analisis Pembelajaran kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan husada.Hal ini 
meliputi : strategi dan metode belajar mengajar Kimia, media pembelajaran 
yang dipergunakan oleh guru Kimia, kompetensi guru Kimia, dan sarana 
prasarana atau fasilitas SMK Kesehatan Sidimpuan husada. 
a) Strategi dan metode belajar mengajar Kimia di SMK Kesehatan 
Huasada dari hasil wawancara penulis dengan para guru Kimia, 
diperoleh sebagai berikut: selain menggunakan metode ceramah, guru 
juga menggunakan beberapa metode tanya jawab / responsi, metode 
kerja kelompok dan diskusi, metode latihan, metode pemberian tugas, 
di SMK Kesehatan Sidimpuan husada.
b) Media pembelajaran yang dipergunakan oleh guru Kimia di SMK 
sidimpuan Husada Media pembelajaran yang sering dipergunakan oleh 
para guru adalah infokus 
c) Kompetensi guru Kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan husada Guru 
mata pelajaran Kimia di SMK Kesehatan sidimpuan husada berjumlah 
2 (dua) orang,dan semuanya wanita.Seluruhnya bukan PNS,belum 
bersertifikasi. Kedua guru Kimia berpendidikan terakhir adalah S-1 
(Strata 1) 
d) Fasilitas SMK Kesehatan Sidimpuan husada Sarana dan prasarana 
yang tersedia adalah sebagai berikut: 
Bangunan sekolah berupa ruang belajar permanen terdiri atas 16 ruang belajar yang 
terdiri atas: 
KELAS JURUSAN JUMLAH 
ROMBONGAN 
BELAJAR 
JUMLAH SISWA 
X FARMASI 2 KELAS @32 ORANG 
KEPERAWATAN 2 KELAS 36 ORANG 
XI FARMASI 4 KELAS @31 ORANG 
KEPERAWATAN 2 KELAS 32 ORANG 
XII 
FARMASI 4 KELAS @31 ORANG 
KEPERAWATAN 2 KELAS 32 ORANG 
Laboratorium keperawatan bergabung dengan farmasi, Perpustakaan, 
Koperasi,Ruang Bimbingan Konseling (BK), Ruang kepala sekolah, Ruang PKS, 
Ruang Tata Usaha (TU), Ruang guru, Ruang OSIS, Aula / Gedung Serba guna, 
Kantin, Musholla, Lapangan bola kaki, Lapangan bola volley, Tenis meja.
4. Analisis Angket 
No Pertanyaan 
1 Apakah anda 
be 
rminat 
terhadap mata 
pelajaran 
Kimia? 
Sangat 
berminat 3 
orang 
7,5% 
Berminat 
18 orang 
45% 
Cukup 
berminat 
11 orang 
27,5% 
Kurang 
berminat 
3 orang 
7,5% 
Tidak berminat 
0orang 0% 
2 Apakah 
sebelum 
mengajar 
materi 
pelajaran,guru 
menjelaskan 
tujuan dari 
pembelajaran 
tersebut 
dengan baik? 
Sangat 
baik 6 
orang 15% 
Baik 
28 orang 
70% 
Cukup 
baik 
6 orang 
15% 
Kurang 
baik 
0 orang 
0% 
Tidak di jelaskan 
0 orang 
0% 
3 Apakah 
penjelasan 
materi 
pelajaran 
sesuai dengan 
tujuan 
pembelajaran 
yang 
disampaikan 
oleh guru 
sebelumnya? 
Sangat 
sesuai 
10 orang 
25% 
Sesuai 
23 orang 
57,5% 
Cukup 
sesuai 
5 orang 
15,63% 
Kurang 
sesuai 
0 orang 
0% 
Tidak sesuai 
0 orang 
0% 
4 Apakah 
penjelasan 
guru saat 
proses belajar 
mengajar 
dapat difahami 
dengan baik? 
Sangat 
faham 
2 orang 
5% 
Faham 
16 orang 
40% 
Cukup 
18 orang 
45% 
Kurang 
faham 
3 orang 
7.5% 
Tidak faham 
0 orang 
0% 
5 Seberapa 
sering guru 
bertanya 
Sangat 
sering 
8 orang 
Sering 
23 orang 
Cukup 
5 orang 
Jarang 
4 orang 
Sangat jarang 
0 orang
kepada siswa 
saat pelajaran 
berlangsung? 
20% 57,5% 12.5% 10% 0% 
6 Seberapa 
sering siswa 
bertanya 
kepada guru 
saat pelajaran 
berlangsung? 
Sangat 
sering 
4 orang 
10% 
Sering 
12 orang 
30% 
Cukup 
14 orang 
35% 
Jarang 
5 orang 
12,5% 
Sangat 
jarang 
1 orang 
2,5% 
7 Jenis tugas 
apa saja yang 
sering 
diberikan oleh 
guru? 
Tugas 
latihan 
soal 
36 orang 
90% 
Diskusi 
kelompok 
18 orang 
45% 
Tugas 
makalah 
5 orang 
12,5% 
Kemahiran 
TIK 
0 orang 
0% 
Survey lapangan 
0 orang 
0% 
8 Apakah tugas-tugas 
tersebut 
membantu 
penguasaan 
terhadap 
tujuan 
pembelajaran? 
Sangat 
Membantu 
22 orang 
55% 
Membantu 
12 orang 
30% 
Cukup 
4 orang 
10% 
Kurang 
membantu 
1 orang 
2,5% 
Tidak membantu 
0 orang 
0% 
9 Apakah ada 
umpan balik 
terhadap 
tugas-tugas 
yang diberikan 
oleh guru? 
Dikoreksi 
Dikemba 
likan dan 
dibahas / 
ada 
masukan 
37 orang 
92,5% 
Dikoreksi 
Dikemba 
likan tapi 
tidak 
dibahas / 
tidak ada 
masukan 
0 orang 
0% 
Dikoreksi 
tetapi 
tidak 
dikemba 
likan 
2 orang 
5% 
Dikembalikan 
tetapi tidak 
dikoreksi 
0 orang 
0% 
Tidak dikoreksi 
dan tidak 
dikembalikan 
0 orang 
0% 
10 Apakah 
penilaian yang 
diberikan oleh 
guru sesuai 
dengan tujuan 
pembelajaran? 
Sangat 
sesuai 
15 orang 
37,5% 
Sesuai 
20 orang 
50% 
Cukup 
3 orang 
7,5% 
Kurang 
Sesuai 
2 orang 
5% 
Tidak 
Sesuai 
0 orang 
0% 
Dari hasil angket yang dibagikan kepada siswa dan beberapa pertanyaan yang 
penulis ajukan langsung pada beberapa siswa yang diambil secara acak oleh 
penulis maka di dapat data sebagai berikut : 
a. Siswa yang berminat dengan pelajaran kimia 52,5% dan siswa yang 
merespon biasa saja 27,5%,dan siswa yang kurang suka 7,5% artinya 
proses pembelajaran kimia di SMK Kesehatan Husada masih perlu 
ditingkatkan,kendala utama yang dihadapi siswa kurangnya praktikum
kimia sehingga membuat siswa kurang merespon pelajaran kimia kerena 
bukti konkrit dari belajar kimia tidak mereka dapatkan 
b. Siwa yang merospon kimia biasa saja 27,5% mempunyai kelemahan 
dalam hal perhitungan sementara guru memberikan tugas dalam bentuk 
soal-soal 90% sehingga membuat murid cepat jenuh dan budaya 
menyontek semakin kuat krn siswa hanya memenuhi tugas dari guru 
c. Pasilitas sekolah masih kurang 
difungsikansiswa,perpustakaan,laboratorium karna tugas pembelajaran 
kimia masih kurang diarahkan untuk memamfaatkan fasilitas ini,salah 
satu penyebabnya kurang lengkapnya alat/bahan dan buku penunjang 
kimia. 
d. Hasil wawancara dengan guru kimia yang belum PNS dan belum 
sertifikasi belum optimal dalam membimbing karena kurangnya 
pengetahuan tentang metode pembelajaran,cara memvariasikan proses 
belajar. 
5. Masalah pembelajaran di SMK Kesehatan sidimpuan husada 
Adapun permasalahan-permasalahan pembelajaran yang terdapat di SMK 
Kesehatan Sidimpuan husada adalah: 
Alat dan zat yang ada di laboratorium sangat minim jenisnya dan relatif sedikit 
kuantitasnya. Tenaga laboran juga tidak ada,mengakibatkan bila praktikum 
dilaksanakan, guru terlalu sibuk untuk mempersiapkan alat dan 
bahan,sehingga praktikum jarang terlaksana. 
D. KESIMPULAN 
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari pengumpulan serta pengolahan 
data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Dari hasil analisis materi ajar / bahan 
ajar yakni analisis terhadap kurikulum, silabus, dan perangkat pembelajaran guru 
mata pelajaran Kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan husada masih perlu ditingkatkan 
sehingga dihasilkan siswa-siswa yang terampil,berakhlak dan berdaya guna. 
E. SARAN
Saran yang dapat diberikan untuk peningkatan materi ajar / bahan ajar dan 
pembelajaran di SMK Kesehatan Sidimpuan husada. 
adalah: 
1. Diharapkan Laboratorium Kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan husada, agar 
melengkapi alat dan bahan dan dibuat sebuah lemari asam serta adanya 1 
(satu) orang tenaga laboran di laboratorium untuk menyiapkan alat dan bahan 
sebelum praktikum, sehingga melancarkan terlaksananya praktikum Kimia di 
SMK Kesehatan Sidimpuan husada. 
2. Dihimbau kepada para guru Kimia di SMK untuk menyusun buku penuntun 
praktikum Kimia. 
3. Hendaknya pemerintah daerah maupun pemerintah pusat lebih aktif 
mensosialisasikan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai sekolah 
lanjutan tingkat atas di Indonesia, dan mengembangkan berbagai program di 
SMK untuk memberikan stimulus agar dunia SMK tidak dinomor duakan 
sebagaimana fakta yang ada di lapangan saat ini, untuk mewujudkan slogan 
SMK bisa! 
4. Di sarankan kepada guru-guru kimia untuk meningkatkan pengetahuan 
model-model pembelajaran dan keprofesionalannya dalam mengajar.
DAFTAR PUSTAKA 
Arikunto.S, 2003, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta 
Departemen Pendidikan Nasional Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), 
2006,Silabus Mata pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah dan Kejuruan, Jakarta 
Djiwandono.S, 2002, Psikologi Pendidikan, Grasindo, Jakarta 
Muslich,Masnur, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dasar 
Pemahaman dan Pengembangan, Bumi Aksara, Jakarta

More Related Content

Analisis materi ajar kimia di smk husada

  • 1. ANALISIS MATERI AJAR DAN PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI FARMASI DENGAN PERMASALAHANNYA DI SMK KESEHATAN SIDIMPUAN HUSADA TAHUN AJARAN 2013/2014 OLEH : DEWI SARTIKA NIM. 8136142005 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Analisis Materi Ajar Kimia Sekolah Lanjutan dan Menengah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi dan memaparkan materi ajar dan pembelajaran Kimia di SMK KESEHATAN yang diajarkan guru kepada siswa dengan melihat kurikulum, silabus, dan penerapannya dalam perangkat pembelajaran guru Kimia dan proses belajar mengajar / pembelajaran Kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan Husada yang meliputi peninjauan pada strategi dan metode mengajar guru, kompetensi guru, media pembelajaran yang dipergunakan, dan sarana prasarana sekolah terutama yang memiliki korelasi langsung untuk peningkatan hasil belajar Kimia seperti buku-buku atau literatur Kimia di perpustakaan, alat-alat dan zat-zat Kimia di laboratorium Kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan Husada. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kesehatan dii Padangsidimpuan koplek sitataring pada tanggal 8 s/d 22 oktobber 2013. Populasii penelitian ini adalah siswa-siswi jurusan Farmasi di SMK Kesehatan Sidimpuan Husada tahun ajaran 2013/2014, dan sampel penelitian ini diambil secara random sampling/acak dan diperoleh kelas XI.Penelitian ini bersifat penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini,penulis melakukan penelitian langsung bersumber dari siswa, para guru mata pelajaran Kimia, kepala sekolah, dan para wakil kepala sekolah, membagikan angket kepada siswa, ,dan melakukan wawancara pada para guru kimia, kepala sekolah, dan para wakil kepala sekolah. Dari pengolahan data diperoleh masih kurangnya kesesuaian antara kurikulum dan silabus dengan perangkat pembelajaran guru dan penerapannya dalam pembelajaran di kelas. Hal ini dapat terlihat dari kesesuaian antara indikator pencapaian dengan evaluasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru Kimia di SMK Kesehatan Husada untuk meningkatkan hasil belajar Kimia siswa di SMK Kesehatan Husada A. PENDAHULUAN SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) adalah salah satu penghasil tenaga kerja yang terampil untuk kategori tingkatan menengah, dimana unsur penyelenggara pendidikan pada tingkatan ini, dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas penyelenggaranya sebagai upaya memaksimalkan kualitas pendidikan yang berada dibawah pengelolaan langsung dan tanggungjawabnya secara langsung ataupun tidak langsung, untuk membekali para lulusan dengan kualifikasi keahlian
  • 2. yang berstandar dan diakui secara luas, serta memiliki wawasan yang baik, bersikap dan berprilaku sesuai dengan tuntutan dan tantangan kebutuhan pasar kerja / dunia kerja. Untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja tersebut, maka para alumni SMK diharapkan telah professional akan jurusan yang ditekuninya. Salah satu upaya untuk memenuhi hal tersebut maka pihak SMK, terutama para guru harus menyusun perangkat pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan Pemerintah dan silabus,tentu saja agar lebih fleksibel dan sesuai dengan kriteria KTSP disusun berdasarkan keadaan sekolah dan daerah tersebut. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan(Muslich,2003). KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan /sekolah.KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun. 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun. 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 / KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). KTSP bertujuan untuk memberdayakan daerah dan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola serta menilai pembelajaran sesuai dengan kondisi dan aspirasi daerah dan sekolah tersebut. Sedangkan Silabus didefenisikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi dari materi pelajaran(Salim,1987). Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Pengembangan kesesuaian bahan ajar Kimia terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan, yang terdiri atas: standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta pengelolaan pembiayaan dan penilaian hasil pendidikan. Dalam mini riset ini, penulis ingin menganalisis dan memaparkan materi ajar Kimia dan pembelajaran Kimia SMK Kesehatan Sidimpuan Husada dengan berpatokan kepada kurikulum dan silabus lalu peninjauan langsung ke lapangan
  • 3. untuk meningkatkan mutu pendidikan serta permasalahan-permasalahan pembelajaran di SMK Kesehatan Sidimpuan Husada, dimana kesesuaian bahan ajar ini sangat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa.Adapun masalah pembelajaran Kimia meliputi : strategi dan metode belajar mengajar Kimia, media pembelajaran yang dipergunakan oleh guru Kimia,kompetensi guru Kimia,dan sarana prasarana atau fasilitas SMK Kesehatan Sidimpuan Husada.. Untuk memenuhinya maka guru merupakan komponen paling penting dalam menentukan sistem pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian sentral,pertama dan utama.Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik terutama dalam kaitannya dengan Proses Belajar Mengajar (PBM).Dengan kata lain, perbaikan kualitas pendidikan harus berpangkal pada guru dan berujung pada guru pula( Sihombing.B,2009 ). B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kesehatan Sidimpuan Husada, yang beralamat di kompleks sitataring. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 s/d 22 oktober 2013 di kelas XI Farmasi semester ganjil Tahun Ajaran 2013/2014. Dimana penelitian ini bersifat penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMK Kesehatan Sidimpuan husada Jurusan farmasi tahun ajaran 2013/2014 ,yang terdiri atas 16 kelas yakni: Kelas X (4 rombongan belajar), berjumlah : 40 orang Kelas XI (6 rombongan belajar), berjumlah : 32 orang Kelas XII (6 rombongan belajar), berjumlah : 32 orang Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak (Simple Random Sampling).Salah satu cara pengambilan sampel dari populasi dengan cara simple random sampling adalah dengan undian. (Husaini,2000).Sampel penelitian diambil dari populasi secara acak yakni kelas XI Farmasi, sebanyak 40 siswa. Adapun prosedur penelitian dilakukan langsung oleh penulis sendiri,yang langsung bersumber dari wawancara penulis dengan para guru Kimia,kepala sekolah,para wakil kepala sekolah di SMK Kesehatan Sidimpuan Husada,Penulis juga membagikan angket kepada siswa-siswi kelas XI Farmasi tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 40 orang.
  • 4. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil-hasil dari mini riset yang telah dilakukan penulis mengenai materi ajar dan pembelajaran di SMK kesehatan Husada adalah: 1. Anallis Materi Ajar Kimia SMK Kesehatan Sidimpuan husada Kelas XI Jurusan farmasi tahun ajaran 2013/2014 Mata pelajaran merupakan materi / bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan diajarkan kepada para peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keluasan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran bergantung pada ciri khas dan karakteristik masing-masing mata pelajaran yang bergantung pada penyesuaian kondisi yang tersedia di sekolah tersebut. Di SMK Kesehatan Sidimpuan husada. 2. Pelajaran kimia diberikan 2 jam/minggu. Mata pelajaran Kimia adalah merupakan salah satu bahan ajar yang dikelompokkan kedalam golongan program adaptif, dimana dalam hal ini siswa mengikuti pelajaran Kimia, dituntut tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu pekerjaan dilakukan tetapi juga memberikan pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal tersebut dilakukan, sehingga siswa menjadi lebih kreatif. Program adaptif pembelajaran Kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan husada , juga daya dukung yang ada di SMK Kesehatan Sidimpuan husada.Siswa memakai 1 buku pegangan tetap untuk mata pelajaran Kimia dari penerbit Erlangga. 3. Analisis Pembelajaran kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan husada.Hal ini meliputi : strategi dan metode belajar mengajar Kimia, media pembelajaran yang dipergunakan oleh guru Kimia, kompetensi guru Kimia, dan sarana prasarana atau fasilitas SMK Kesehatan Sidimpuan husada. a) Strategi dan metode belajar mengajar Kimia di SMK Kesehatan Huasada dari hasil wawancara penulis dengan para guru Kimia, diperoleh sebagai berikut: selain menggunakan metode ceramah, guru juga menggunakan beberapa metode tanya jawab / responsi, metode kerja kelompok dan diskusi, metode latihan, metode pemberian tugas, di SMK Kesehatan Sidimpuan husada.
  • 5. b) Media pembelajaran yang dipergunakan oleh guru Kimia di SMK sidimpuan Husada Media pembelajaran yang sering dipergunakan oleh para guru adalah infokus c) Kompetensi guru Kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan husada Guru mata pelajaran Kimia di SMK Kesehatan sidimpuan husada berjumlah 2 (dua) orang,dan semuanya wanita.Seluruhnya bukan PNS,belum bersertifikasi. Kedua guru Kimia berpendidikan terakhir adalah S-1 (Strata 1) d) Fasilitas SMK Kesehatan Sidimpuan husada Sarana dan prasarana yang tersedia adalah sebagai berikut: Bangunan sekolah berupa ruang belajar permanen terdiri atas 16 ruang belajar yang terdiri atas: KELAS JURUSAN JUMLAH ROMBONGAN BELAJAR JUMLAH SISWA X FARMASI 2 KELAS @32 ORANG KEPERAWATAN 2 KELAS 36 ORANG XI FARMASI 4 KELAS @31 ORANG KEPERAWATAN 2 KELAS 32 ORANG XII FARMASI 4 KELAS @31 ORANG KEPERAWATAN 2 KELAS 32 ORANG Laboratorium keperawatan bergabung dengan farmasi, Perpustakaan, Koperasi,Ruang Bimbingan Konseling (BK), Ruang kepala sekolah, Ruang PKS, Ruang Tata Usaha (TU), Ruang guru, Ruang OSIS, Aula / Gedung Serba guna, Kantin, Musholla, Lapangan bola kaki, Lapangan bola volley, Tenis meja.
  • 6. 4. Analisis Angket No Pertanyaan 1 Apakah anda be rminat terhadap mata pelajaran Kimia? Sangat berminat 3 orang 7,5% Berminat 18 orang 45% Cukup berminat 11 orang 27,5% Kurang berminat 3 orang 7,5% Tidak berminat 0orang 0% 2 Apakah sebelum mengajar materi pelajaran,guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran tersebut dengan baik? Sangat baik 6 orang 15% Baik 28 orang 70% Cukup baik 6 orang 15% Kurang baik 0 orang 0% Tidak di jelaskan 0 orang 0% 3 Apakah penjelasan materi pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru sebelumnya? Sangat sesuai 10 orang 25% Sesuai 23 orang 57,5% Cukup sesuai 5 orang 15,63% Kurang sesuai 0 orang 0% Tidak sesuai 0 orang 0% 4 Apakah penjelasan guru saat proses belajar mengajar dapat difahami dengan baik? Sangat faham 2 orang 5% Faham 16 orang 40% Cukup 18 orang 45% Kurang faham 3 orang 7.5% Tidak faham 0 orang 0% 5 Seberapa sering guru bertanya Sangat sering 8 orang Sering 23 orang Cukup 5 orang Jarang 4 orang Sangat jarang 0 orang
  • 7. kepada siswa saat pelajaran berlangsung? 20% 57,5% 12.5% 10% 0% 6 Seberapa sering siswa bertanya kepada guru saat pelajaran berlangsung? Sangat sering 4 orang 10% Sering 12 orang 30% Cukup 14 orang 35% Jarang 5 orang 12,5% Sangat jarang 1 orang 2,5% 7 Jenis tugas apa saja yang sering diberikan oleh guru? Tugas latihan soal 36 orang 90% Diskusi kelompok 18 orang 45% Tugas makalah 5 orang 12,5% Kemahiran TIK 0 orang 0% Survey lapangan 0 orang 0% 8 Apakah tugas-tugas tersebut membantu penguasaan terhadap tujuan pembelajaran? Sangat Membantu 22 orang 55% Membantu 12 orang 30% Cukup 4 orang 10% Kurang membantu 1 orang 2,5% Tidak membantu 0 orang 0% 9 Apakah ada umpan balik terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru? Dikoreksi Dikemba likan dan dibahas / ada masukan 37 orang 92,5% Dikoreksi Dikemba likan tapi tidak dibahas / tidak ada masukan 0 orang 0% Dikoreksi tetapi tidak dikemba likan 2 orang 5% Dikembalikan tetapi tidak dikoreksi 0 orang 0% Tidak dikoreksi dan tidak dikembalikan 0 orang 0% 10 Apakah penilaian yang diberikan oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran? Sangat sesuai 15 orang 37,5% Sesuai 20 orang 50% Cukup 3 orang 7,5% Kurang Sesuai 2 orang 5% Tidak Sesuai 0 orang 0% Dari hasil angket yang dibagikan kepada siswa dan beberapa pertanyaan yang penulis ajukan langsung pada beberapa siswa yang diambil secara acak oleh penulis maka di dapat data sebagai berikut : a. Siswa yang berminat dengan pelajaran kimia 52,5% dan siswa yang merespon biasa saja 27,5%,dan siswa yang kurang suka 7,5% artinya proses pembelajaran kimia di SMK Kesehatan Husada masih perlu ditingkatkan,kendala utama yang dihadapi siswa kurangnya praktikum
  • 8. kimia sehingga membuat siswa kurang merespon pelajaran kimia kerena bukti konkrit dari belajar kimia tidak mereka dapatkan b. Siwa yang merospon kimia biasa saja 27,5% mempunyai kelemahan dalam hal perhitungan sementara guru memberikan tugas dalam bentuk soal-soal 90% sehingga membuat murid cepat jenuh dan budaya menyontek semakin kuat krn siswa hanya memenuhi tugas dari guru c. Pasilitas sekolah masih kurang difungsikansiswa,perpustakaan,laboratorium karna tugas pembelajaran kimia masih kurang diarahkan untuk memamfaatkan fasilitas ini,salah satu penyebabnya kurang lengkapnya alat/bahan dan buku penunjang kimia. d. Hasil wawancara dengan guru kimia yang belum PNS dan belum sertifikasi belum optimal dalam membimbing karena kurangnya pengetahuan tentang metode pembelajaran,cara memvariasikan proses belajar. 5. Masalah pembelajaran di SMK Kesehatan sidimpuan husada Adapun permasalahan-permasalahan pembelajaran yang terdapat di SMK Kesehatan Sidimpuan husada adalah: Alat dan zat yang ada di laboratorium sangat minim jenisnya dan relatif sedikit kuantitasnya. Tenaga laboran juga tidak ada,mengakibatkan bila praktikum dilaksanakan, guru terlalu sibuk untuk mempersiapkan alat dan bahan,sehingga praktikum jarang terlaksana. D. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang diperoleh dari pengumpulan serta pengolahan data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Dari hasil analisis materi ajar / bahan ajar yakni analisis terhadap kurikulum, silabus, dan perangkat pembelajaran guru mata pelajaran Kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan husada masih perlu ditingkatkan sehingga dihasilkan siswa-siswa yang terampil,berakhlak dan berdaya guna. E. SARAN
  • 9. Saran yang dapat diberikan untuk peningkatan materi ajar / bahan ajar dan pembelajaran di SMK Kesehatan Sidimpuan husada. adalah: 1. Diharapkan Laboratorium Kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan husada, agar melengkapi alat dan bahan dan dibuat sebuah lemari asam serta adanya 1 (satu) orang tenaga laboran di laboratorium untuk menyiapkan alat dan bahan sebelum praktikum, sehingga melancarkan terlaksananya praktikum Kimia di SMK Kesehatan Sidimpuan husada. 2. Dihimbau kepada para guru Kimia di SMK untuk menyusun buku penuntun praktikum Kimia. 3. Hendaknya pemerintah daerah maupun pemerintah pusat lebih aktif mensosialisasikan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai sekolah lanjutan tingkat atas di Indonesia, dan mengembangkan berbagai program di SMK untuk memberikan stimulus agar dunia SMK tidak dinomor duakan sebagaimana fakta yang ada di lapangan saat ini, untuk mewujudkan slogan SMK bisa! 4. Di sarankan kepada guru-guru kimia untuk meningkatkan pengetahuan model-model pembelajaran dan keprofesionalannya dalam mengajar.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Arikunto.S, 2003, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta Departemen Pendidikan Nasional Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), 2006,Silabus Mata pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah dan Kejuruan, Jakarta Djiwandono.S, 2002, Psikologi Pendidikan, Grasindo, Jakarta Muslich,Masnur, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Bumi Aksara, Jakarta