2. General : Koran sebagai pemenuhan kebutuhan mereka terhadap
berita/informasi.
Sebagian besar Koran di Amerika (United State) itu dimiliki oleh
para konglomerat
frekuensi terbit Koran harian berskala nasional itu hanya ada 2
dan koran terbesar di United State adalah Metropolitan Dailies .
TV dan retail berubah untuk mengambil tampilan/halaman iklan
pada Koran, dan kemungkinan besar Koran akan kehilangan
pengaruh sebagai media pengiklan.
Komunitas Koran khususnya Suburban Weeklies adalah Koran
yang paling laku karena setiap orang sudah berpindah ke pusat
kota.
Kemajuan Koran termasuk di dalamnya aneka ragam budaya,
kesenangan dan Spanish Language Paper hanya diminati oleh
sebagian kecil pembaca.
3. Dimensi Industri KoranFaktanya, 1 dari 2 orang United state
membaca satu Koran setiap hari, sebagian
besar lagi mereka mendapatkan berita melalui
TV di Sore hari. Menurut data survey
menunjukkan :
1.570 koran harian menerbitkan 60 miliar
eksemplar setiap harinya dan lebih banyak
lagi di setiap hari minggunya. Dan pembaca
Koran harian mencapai 132 miliar setiap
harinya.
Koran mingguan menerbitkan 50 miliar
eksemplar dengan kisaran pembaca 200
miliar setiap minggunya. Koran menjadi media
yang banyak dipilih untuk mengiklankan
dibanding media lain. Untuk iklan lokal.
pembaca Koran harian itu lebih banyak
dibanding TV dan pendapatan iklan koran
harian memiliki keuntungan yang stabil di
abad 20 ini.
4. beberapa dekade terakhir menunjukkan,
banyak pengiklan memandang suratkabar
sebagai cara untuk mencapai target
konsumen secara massal. Mereka memilih
menggunakan media lain seperti radio atau
majalah untuk mencapai target konsumen
yang lebih tersegmentasi. Ketergantungan
pengiklan besar pada koran nasional
menciptakan sebuah situasi ekonomi yang
menyebabkan koran nasional kompetitor
tidak dapat bersaing dan bertahan di pasar
yang sama karena pengiklan akan cenderung
memilih untuk memasang iklan di koran
dengan sirkulasi nasional nomor satu.
Di Amerika Serikat sudah sangat sulit
menebitkan suratkabar nasional karena tiap
kota memiliki segmen, kebutuhan dan
kebanggaan sendiri-sendiri. Sejak tahun
1950-an hingga sekarang, sebagian besar
koran yang eksis adalah koran lokal atau
regional.
5. Industri suratkabar sebagai institusi bisnis selalu mengarah pada
dua kondisi, sehat dan tidak sehat. Dalam konteks bisnis
suratkabar, ukuran tradisionalnya dilihat dari jumlah tiras, wilayah
edar, dan jumlahpembaca.Namun dalam perkembangannya kini
terjadi pergeseran indikator, yakni kesehatan suratkabar lebih
meyakinkan jika diukur dari pendapatan iklan. Perolehan iklan ini
mampu menunjukkan seberapa kuat cengekraman pengaruh dan
kepercayaan media di mata stakeholder, terutama bagi pengiklan
serta pembacanya.
Pertumbuhan dan perkembangan media cetak dapat berkontribusi
dalam memacu pertumbuhan ekonomi di suatu negara, industri
suratkabar di Amerika Serikat yang menjadi barometer industri
media massa dunia.
6. Berbagai Konten/Isi dan
Kedalamannya : Halaman utama atau wajah Koran biasanya diisi oleh berita-
berita terkini dengan isi berita yang mendalam dibanding media
lain.
Konten Koran itu bisa dikombinasikan dengan berbagai tema.
Seperti; berita, pengumuman, komik, opini, puzzle, dan data
ringan. Semua itu mendorong keinginan sebagian orang untuk
mengakses informasi mengenai kabar pasar, olahraga, atau
kolumnis favorit mereka.
Banyak orang menyukai Koran seperti menyampaikan atau
menyajikan topik tentang seks yang biasanya, mereka
membacanya dengan santai di minggu pagi.
Berita dan feactures yang dapat memberikan kesamaan
pandangan dalam membicarakan satu hal/topik.
7. Koran sangat penting bagi kehidupan
manusia dan sebagian media sangat
adaptif sehingga mampu merubah gaya
hidup.
Malasnya remaja untuk mengakses
Koran sebagai pemenuhan informasi dan
konglomerasi media telah menimbulkan
jawaban yang mendasar mengenai
bagaimana Koran yang baik bisa
dipublikasikan dan mendapatkan ekspetasi
keuntungan bagi pemegang saham atau
penanam modal di media tersebut.
Untuk mengimbangi terobosan Televisi
itu, surat kabar menekankan baru untuk
menjadi media visual dan menumpahkan
grafis menjemukan mereka untuk warna
dan estetika.
8. Konglomerasi Surat Kabar
Menurut penelitian, sejak abad 20 keuntungan
Koran tidak rasional, terlepas itu sehat atau
tidak sehat. Karena keberanian konglomerasi
media saat ini banyak di Amerika. Tren konglomerasi masih terasa dan
saat ini ada 160 konglomerat yang memiliki
4 dari 5 koran harian di Amerika dan
konglomerasi media juga didominasi oleh
pemilik Koran mingguan yang awalnya
mereka merupakan pemilik media yang
independen/tunggal. Keuntungan Koran
tertinggi pada tahun 1970-an dan 1980-an
dengan adanya dorongan dari konglomerat
untuk membeli saham Koran lokal yang
terkadang penawarannya bisa tetap.
Seperti Newspaper Cities merupakan
Koran yang sangat istimewa dan menarik
karena tidak ada pesaing media yang
9. Mengutamakan konten jurnalistik
Seperti Koran Knight Ridder yang mendapat 6 dari 14 penghargaan
purtlizer, termasuk salah satu observasi charlontte.
Mengutamakan keseimbangan
Sebagian konglomerat mengetahui untuk tidak mengistimewakan
keuntungan Koran. Contoh Garnett Media
Mengutamakan keuntungan
Biasanya, konglomerasi (termasuk Thomson, Donney dan Amerika
Publishing) untuk mendapatkan keuntungan dengan cara
meminimallisir biaya percetakan yang tinggi, mengurangi staff dan
melakukan penyesuaian berita yang bersifat isu atau langka.
10. Surat Harian Berskala Nasional
The Wall Street Journal
USA Today
The Christian Science Monitor