際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Analisis Prosiding Seminar Nasional
Judul : PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH
Penulis : Endang Iriani, Joko Handoyo dan Cahyati Setiani
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah
Mengkritisi penyajian perumusahn permasalahan yang ada dalam prosiding seminar
a. Berdasarkan kegiatan identifikasi yang dilakukan, terdapat identifikasi permasalahan
kondisi seharusnya (theoretical problem) pada prosiding tersebut. hal ini dapat dilihat
bahwa peneliti mencantumkan mengenai ketersediaan benih jagung yang berkualitas serta
kemudahan mendapatkan benih tersebut berdasarkan Saenong et al. (2007) yang
menyatakan kemudahan memperoleh benih bermutu sangat diperlukan petani untuk
meningkatkan produksi jagung. Industri perbenihan dalam negeri dituntut untuk mampu
memenuhi kebutuhan semua segmen pengguna benih dengan merakit varietas dan
memproduksi benih yang sesuai kebutuhan pengguna dengan menerapkan prinsip tujuh
tepat yaitu tepat jenis, varietas, mutu, jumlah, tempat, waktu, dan harga. Sedangkan
Kariyasa (2007) menyatakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah selama ini belum
sepenuhnya efektif. Pada prosiding ini juga terdapat permasalahan kondisi riil (pratical
problem), dimana peneliti memaparkan beberapa permasalahan yang didukung dengan
data dari badan pusat statistik Jawa Tengah yang berisikan pemenuhan kebutuhan petani
akan benih jagung yaitu pada tahun 2008, luas tanam jagung di Jawa Tengah 643.319 ha
dengan kebutuhan benih 12.866 ton dan baru terpenuhi 2.113 ton atau 16,4% dari
kebutuhan. Kedua permasalahan tersebut sesuai dengan beberapa teori antara lain, teori
penawaran, permintaan, manajmen produksi benih dan distribusi pemasaran yang
keseluruhan telah dipaparkan pada manajemen agribisnis.
b. Pada prosiding tersebut terdapat perumusan masalah yang dipaparkan secara implisit
dimana perumusan masalah dibuat berdasarkan gap antara theoretical problem dengan
pratical problem yang menyatakan bahwa kemudahan memperoleh benih bermutu sangat
diperlukan petani untuk meningkatkan produksi jagung, padahal kenyataanya
ketersediaan benih jagung dilapang sangat rendah.
c. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan oleh peneliti, maka pertanyaan
penelitiannya yaitu peneliti akan mengembangkan usaha perbenihan jagung di Jawa
Tengah. Dimana peryataan penelitian ini telah berdasarkan perumusan permasalahan
yang ada
d. Pada prosiding seminar tersebut terdapat pernyataan perumusan tujuan yakni peneliti
akan melakukan peluang agribisnis perbenihan jagung komposit di Jawa Tengah, BPTP
Jawa Tengah bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
(Puslitbangtan). Pernyataan perumusalah masalah tersebut telah sesuai dengan
persyaratan yang ada, yaitu perumusan tujuan telah jelas, spesifk karena mengarah pada
jawaban tertentu yakni peluang agribisnis benih jagung, terukur karena terdapat banyak
data yang digunakan dalam penlitian untuk menemukan jawaban serta saling terkait atau
interconnected satu dengan yang lainnya.

More Related Content

Analisis prosiding seminar nasional

  • 1. Analisis Prosiding Seminar Nasional Judul : PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH Penulis : Endang Iriani, Joko Handoyo dan Cahyati Setiani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Mengkritisi penyajian perumusahn permasalahan yang ada dalam prosiding seminar a. Berdasarkan kegiatan identifikasi yang dilakukan, terdapat identifikasi permasalahan kondisi seharusnya (theoretical problem) pada prosiding tersebut. hal ini dapat dilihat bahwa peneliti mencantumkan mengenai ketersediaan benih jagung yang berkualitas serta kemudahan mendapatkan benih tersebut berdasarkan Saenong et al. (2007) yang menyatakan kemudahan memperoleh benih bermutu sangat diperlukan petani untuk meningkatkan produksi jagung. Industri perbenihan dalam negeri dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan semua segmen pengguna benih dengan merakit varietas dan memproduksi benih yang sesuai kebutuhan pengguna dengan menerapkan prinsip tujuh tepat yaitu tepat jenis, varietas, mutu, jumlah, tempat, waktu, dan harga. Sedangkan Kariyasa (2007) menyatakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah selama ini belum sepenuhnya efektif. Pada prosiding ini juga terdapat permasalahan kondisi riil (pratical problem), dimana peneliti memaparkan beberapa permasalahan yang didukung dengan data dari badan pusat statistik Jawa Tengah yang berisikan pemenuhan kebutuhan petani akan benih jagung yaitu pada tahun 2008, luas tanam jagung di Jawa Tengah 643.319 ha dengan kebutuhan benih 12.866 ton dan baru terpenuhi 2.113 ton atau 16,4% dari kebutuhan. Kedua permasalahan tersebut sesuai dengan beberapa teori antara lain, teori penawaran, permintaan, manajmen produksi benih dan distribusi pemasaran yang keseluruhan telah dipaparkan pada manajemen agribisnis. b. Pada prosiding tersebut terdapat perumusan masalah yang dipaparkan secara implisit dimana perumusan masalah dibuat berdasarkan gap antara theoretical problem dengan pratical problem yang menyatakan bahwa kemudahan memperoleh benih bermutu sangat diperlukan petani untuk meningkatkan produksi jagung, padahal kenyataanya ketersediaan benih jagung dilapang sangat rendah. c. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan oleh peneliti, maka pertanyaan penelitiannya yaitu peneliti akan mengembangkan usaha perbenihan jagung di Jawa Tengah. Dimana peryataan penelitian ini telah berdasarkan perumusan permasalahan yang ada
  • 2. d. Pada prosiding seminar tersebut terdapat pernyataan perumusan tujuan yakni peneliti akan melakukan peluang agribisnis perbenihan jagung komposit di Jawa Tengah, BPTP Jawa Tengah bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan). Pernyataan perumusalah masalah tersebut telah sesuai dengan persyaratan yang ada, yaitu perumusan tujuan telah jelas, spesifk karena mengarah pada jawaban tertentu yakni peluang agribisnis benih jagung, terukur karena terdapat banyak data yang digunakan dalam penlitian untuk menemukan jawaban serta saling terkait atau interconnected satu dengan yang lainnya.