8. Kavum Timpani
ï‚— Pada proses mendengar
ï‚— Membran timpani &
osikulae ïƒ
memperkuat
gelombang bunyi 22 kali
ï‚— M.tensor timpani &
m.stapedius ïƒ
mengurangi gelombang
bunyi yg terlalu keras
9. Tuba Eustachius
• Menghubungkan kavum timpani dgn nasofaring
• Fungsi: drainase, ventilasi (pertahankan tekanan udara &
oksigenasi)
• Bag. Tlg: 1/3 lateral, arah bawah, medial & anterior, selalu
terbuka
• Bag. Kartilago: 2/3 medial, terbuka jika
menelan, menguyah, menguap
• Epitel bersilia sama dgn mukosa nasofaring & kavum
timpani
• Pada bayi: lbh pendek, lebar dan horisontal
11. Gangguan fungsi Tuba
ï‚— Tubair catarrhïƒ Radang pada tuba
Eustachius, kelanjutan dari rhinitis
ï‚— Peradangan pada tuba Eustachius menyebabkan
gangguan sirkulasi udara pada hidung-tuba Eustachius-
cavum tympani
ï‚— Adanya tekanan negatif pada auris media, dan tekanan
diluar lebih besar maka membran timpani akan tampak
retraksi
ï‚— Membran timpani menjadi tegang dan tidak bergetar
dengan baik
12. Membran timpani
1. Pars tensa (tegang)
sebagain besar MT mrpkn pars tensa, terdiri dari 3
lapis:
– bagian luar lanjutan kulit liang telinga.
– di tengah jaringan ikat.
– bagian dalam yang mengarah ke telinga tengah ïƒ
lanjutan mukosa telinga tengah.
2. Pars flaksida
bagian atas gendang telinga (daerah atiq), hanya
terdiri dari dua lapis tanpa jaringa ikat di bagian
tengah.
14. ï‚— Kerusakan gendang telinga berupa bolong/pecah
(perforasi) terutama disebabkan
ï‚— infeksi telinga tengah (Otitis Media),
ï‚— trauma (langsung /tidak langsung misal: tertusuk
alat pembersih kuping, suara
ledakan, menyelam, trauma kepala)
15. ï‚— Ruptur MT tanpa komplikasi
ïƒ hearing loss 10 – 15 dB
ï‚— Bila tekanan sangat besar ïƒ dpt merusak tulang
pendengaran ïƒ Hearing loss lebih berat
ï‚— Bila terjadi subluksasio stapes / kebocoran round window
(tulang pendengaran intak) ïƒ terjadi kebocoran labirin
ï‚— Hearing loss
ï‚— Vertigo
Atau keduanya
16. A blow on the ear with the hand is a
common cause of traumatic
perforation
which has an irregular margin (a)
fresh blood or a
blood clot on the
drum. (b)
The defect is frequently slit-shaped
(c)
Traumatic perforation
17. Penatalaksanaan
ï‚— Meredakan gejala dan sumber penyebabnya
ï‚— Laserasi MAE : antiseptik topikal + analgesik
ï‚— Antibiotik : amoksisilin 3x 500 mg, eritromisin 3x 500mg
ï‚— Perdarahan MAE : eartoilet + antiseptik + tampon steril +
analgesik
ï‚— Ruptur MT kecil : dapat sembuh sendiri, cegah infeksi
ï‚— Bila terjadi kerusakan yang berat / Ruptur menetap ïƒ
operasi (Miringoplasti )