2. Ancaman
Ancaman
Aktual
Ancaman
Militer
Ancaman
Potensial
Ancaman
non -
Militer
Ancaman adalah setiap usaha atau kegiatan baik
dari dalam maupun dari luar yang dinilai dapat
membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah
suatu negara, serta juga dapat berbahaya bagi
keselamatan bangsa dan warga negara.
PerPres No 41 tahun 2010
tentang kebijakan Umum
Pertahanan Negara Tahun
2010-2014
3. Ancaman aktual
adalah ancaman yang menjadi pusat perhatian pemerintah
dan membutuhkan sinergisme yang tinggi dalam waktu lima
tahun kedepan. Ancaman aktual menyebut lima hal pokok :
munculnya kekuatan separatis bersenjata dan kelompok
radikal, gerakan terorisme yang parah dan maksudnya tidak
jelas, serta pencurian kekayaan alam seperti illegal fishing,
illegal logging, dan illegal milling.
Ancaman potensial
adalah ancaman yang menjadi perhatian pertahanan negara
dalam jangka panjang. Meliputi berbagai benih permusuhan
atau perbedaan kepentingan dan sengketa masa lalu yang tetap
tidak terselesaikan terus membara yang setiap saat dapat
muncul ke permukaan menimbulkan bahaya serius.
4. Ancaman militer
ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata yang terorganisasi yang
dinilai mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa
Bentuk ancaman militer
diantaranya : Konflik wilayah
perbatasan, terorisme, Agresi
militer, dan radikalisme.
5. 1. Konflik Wilayah Perbatasan
Pada dasarnya hubungan antar negara dipengaruhi oleh kepentingan
masing-masing negara dan hubungan antar negara dapat berjalan
dengan baik jika kepentingan-kepentingan tersebut tidak saling
berbenturan. Masalah perbatasan merupakan masalah yang seringkali
menjadi masalah yang cukup sensitive antar Negara yang saling
berdekatan. Hubungan yang ada saat ini dapat dikatakan telah
berjalan cukup baik, hanya tinggal bagaimana negara-negara tersebut
saling menghormati dan menghargai satu sama lain, mengantisipasi
dan mengelola potensi konflik, dan akhirnya mengembangkan kerja
sama bilateral yang saling menguntungkan di berbagai bidang
(poleksosbud hankam).Cara-cara yang dapat digunakan salah satunya
adalah melalui diplomasi yang baik. Kerja sama keamanan memang
perlu dilakukan oleh Indonesia, mengingat banyaknya masalah-
masalah yang terjadi di kawasan-kawasan perbatasan.
Apabila terjadi konflik wilayah perbatasan akan sangat
membahayakan kedaulatan negara, khusunya mengancam luas
wilayah negara
6. kondisi yang membahayakan keutuhan wilayah
1. Hilangnya pulau secara fisik akibat abrasi,
tenggelam, bencana alam, atau karena
kesengajaan manusia.
2. Hilangnya pulau secara kepemilikan, akibat
perubahan status kepemilikan akibat pemaksaan
militer atau sebagai sebuah ketaatann pada
keputusan hukum seperti yang terjadi pada kasus
berpindahnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia ke
Malaysia.
3. Hilang secara sosial dan ekonomi, akibat praktek
ekonomi dan sosial dari masyarakat di pulau
tersebut. Misalnya pulau secara turun temurun
didiami oleh masyarakat dari negara lain.
7. Kejahatan kemanusiaan yang bersifat
internasional dan mengancam kedaulatan
negara.
Ciri-ciri
Bergerak dalam kelompok
Anggotannya memiliki militasi tinggi
(semangat tinggi & berani mati)
Beroprasi di bawah tanah (rahasia)
Menggunakan senjata yang canggih
Terikat dalam jaringan internasional
2. TERORISME
10. 3. Agresi Militer
Agresi adalah segala bentuk perilaku yang disengaja terhadap
makhluk lain dengan tujuan untuk melukainya dan pihak yang
dilukai tersebut berusaha untuk menghindarinya.
Secara umum, agresi memiliki dua sisi, yakni positif dan
negatif, dimana keduanya dimaksudkan untuk memperkuat
kesadaran diri.
Sisi positifnya kerap disebut
pernyataan diri (assertiveness), yakni
memperkuat kesadaran diri tanpa
merugikan atau melukai diri orang lain.
sisi negatifnya kita namakan tindak
kekerasan (violence), yang lebih
berpusat pada perampasan hak-hak
atau kesadaran diri orang lain.
11. B. Faktor-faktor agresi
1. Faktor Biologis
a. Gen, berpengaruh pada pembentukan sistem neural
otak yang mengatur perilaku agresi.
b.Sistem otak yang tidak terlibat dalam agresi dapat
memperkuat atau menghambat sirkuit neural yang
mengendalikan agresi.
c. Kimia darah (khususnya hormon seks yang sebagian
ditentukan faktor keturunan) juga dapat
mempengaruhi perilaku agresi.
2. Faktor Naluri atau Insting
3. Faktor Amarah
4. Faktor Frustrasi
5. Faktor sosial learning (peran belajar model kekerasan)
12. C. Cara mengurangi perilaku agresif
a) Mengurangi frustrasi
b) Orang dapat diajar untuk tidak melakukan agresi dalam
situasi tertentu, atau dapat belajar untuk menekan
agresivitas pada umumnya.
c) Memberi hukuman atau pembalasan, rasa takut terhadap
hukuman atau pembalasan bisa menekan perilaku agresif.
D. Contoh Kejahatan Agresi
Agresi militer Belanda I dan II terhadap Indonesia
Agresi militer Israel kepada Palestina
Agresi militer Indonesia kepadaTimor Leste
Agresi militer Amerika Serikat kepada Irak
14. 4. Radikalisme
Berasal dari kata radikal yang berarti secara mendasar
(sampai kepada hal yang prinsip);
amat keras menuntut perubahan ( undang-undang
pemerintah dan sebagainya );
maju dalam berfikir atau bertindak.
Radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal
dalam politik; paham atau aliran yang menginginkan
perubahan atau pembaharuan sosial dan politik
dengan cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrim
dalam suatu aliran politik.
15. Ciri-ciri Radikalisme :
1. Berupa respons dalam bentuk evaluasi, penolakan,
atau perlawanan.
2. Tidak berhenti pada upaya penolakan, berupaya
menganti tatanan lain
3. Kaum radikalis memperjuangkan keyakinan mereka
yang merekaanggap benar dengan sikap emosional
yang menjurus pada kekerasan
Faktor Radikalisme :
1. Faktor Pemikiran
2. Faktor Ekonomi
3. Faktor Politik
4. Faktor Sosial
5. Faktor Psikologis
6. Faktor Pendidikan
* Contoh Radikalisme : BOM Bali