3. VISI PENDIDIKAN NASIONAL
3
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
AWAL PENDIDIKAN KARAKTER
OLAH HATI/KALBU
CERDAS SPIRITUAL
OLAH PIKIR
CERDAS INTELEKTUAL
OLAH RASA
CERDAS SOSIAL & EMOSIONAL
OLAH RAGA
CERDAS KINESTETIK
CERDAS
4. 4
INTELEKTUAL
SPIRITUAL
SOSIAL DAN
EMOSIONAL
KINESTETIS
CERDAS
Olah Pikir
Olah Rasa
Olah Hati Olah Raga
Kemandirian
iptek, kritis, kreatif, imajin
atif
Sensitivitas, apresiasivitas,
seni dan budaya,
demokratis, simpatik,
empatik, toleran
Iman, takwa, akhlak mulia,
budi pekerti, pribadi
Unggul
Sehat, bugar, berdaya
tahan, sigap, terampil, tren
gginas
6. 6
Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif
Makna Insan Indonesia
Kompetitif
Cerdas
spiritual
Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuh-
kan dan memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak
mulia termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul.
Kompetitif
Berkepribadian unggul
dan gandrung akan
keunggulan
Bersemangat juang tinggi
Mandiri
Pantang menyerah
Pembangun dan
pembina jejaring
Bersahabat dengan
perubahan
Inovatif dan menjadi
agen perubahan
Produktif
Sadar mutu
Berorientasi global
Pembelajar sepanjang
hayat
Cerdas
sosial &
emosional
Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan
sensitivitas dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindah-
an seni dan budaya, serta kompetensi untuk mengekspresi-
kannya.
Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang:
membina dan memupuk hubungan timbal balik;
demokratis;
empatik dan simpatik;
menjunjung tinggi hak asasi manusia;
ceria dan percaya diri;
menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan
bernegara; serta
berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak
dan kewajiban warga negara.
Cerdas
intelektual
Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh
kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif.
Cerdas
kinestetis
Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan
insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan
trengginas.
Aktualisasi insan adiraga.
Insan Cerdas Komprehensif dan Kompetitif
7. b. Amandemen UUD 1945, Pasal 28b
Setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan
a. Pembukaan UUD 1945,
melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa
1. UUD 1945,
8. 2. UU PERLINDUNGAN ANAK (No. 23 tahun 2002)
Setiap anak berhak untuk dapat hidup,tumbuh, berkembang,
dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi
3. UU SISDIKNAS (No. 20 tahun 2003)
- Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan sebelum jenjang
Pendidikan Dasar
- PAUD diselenggarakan 3 jalur (formal,nonformal,& informal)
- PAUD jalur Pendidikan Formal berbentuk TK, RA atau
bentuk lain yang sederajat
- PAUD jalur Pendidikan Nonformal berbentuk Kelompok
Bermain,Taman Penitipan Anak, bentuk lain yg`sederajat.
- PAUD jalur Pendidikan Informal
berbentuk pendidikan keluarga
atau pendidikan yg diselenggarakan
oleh lingkungan
9. Usia dini (lahir 6 tahun) merupakan masa perkembangan dan
pertumbuhan yang sangat menentukan bagi anak di masa
depannya atau disebut juga masa keemasan (the golden age)
namun sekaligus periode yang sangat kritis yang menentukan tahap
pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya
10. 10
50%
80%
100%
0 s/d 4 tahun
0 s/d 8 tahun
0 s/d 18 tahun
MencapaiUsia
Perkembangan Intelektual/Kecerdasan Anak
Pertumbuhan Fisik
25%
90%
100%
0 tahun
6 tahun
12 tahun
MencapaiUsia
Jadi anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia SD tidak
benar, bahkan pendidikan yang dimulai pada usia TK (4-6 th) pun
sebenarnya `sudah terlambat
Penelitian di bidang Neorologi: Osbon, White, Bloom)
10
HASIL PENELITIAN/KAJIAN ILMIAH
11. (1) Kesiapan anak
memasuki pendidikan
lebih lanjut
(2) Mengurangi
Angka mengulang
kelas
(3) Mengurangi
Angka putus Sekolah
(DO)
(4) Mempercepat
Pencapaian
Wajib belajar
(5) Meningkatkan
Mutu
Pendidikan
(6) Mengurangi
Angka Buta
Huruf muda
(8) Meningkatkan
Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)
(7) Memperbaiki
Derajat kesehatan &
gizi anak balita
11
13. PAUD
Suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
14. Aktualisasi
Diri
Estetika
Simetri, Urutan,
dan Keindahan
Kognisi
Mengetahui, Memahami, Menjelajah
Harga diri
Berprestasi, mampu, disetujui
Dimiliki dan Disayang
Berhubungan dengan orang lain,
rasa diterima dan dimiliki
Keamanan
Merasa aman, terlindung dan bebas dari bahaya
Fisik
Lapar, haus
Untuk
Menemukan
Pemenuhan Diri
Untuk Merealisasikan
Potensi Seseorang
1. Kebutuhan Anak
15. 2. Perkembangan Anak
Percaya Penguasaan Diri Prakarsa Produktif
vs vs vs vs
Tidak Percaya Malu & Ragu Bersalah Rendah Diri
Sensorimotor Pra-Operasional Kongkrit
Operasional
Tubuh Mainan Bermain Kerja
17. ANAK YANG SERING DITAKUT-
TAKUTI, DIANCAM, DIBELENGGU
KEMERDEKAANNYA AKAN BERPENGARUH
PADA PERKEMBANGAN BATANG OTAKNYA.
DAMPAKNYA ANAK AKAN BERSIKAP
MELAWAN (FIGHT) ATAU MENGURUNG
DIRI (FLIGHT); ANAK YANG SERING DIPICU SISTEM
LIMBIKNYA DENGAN NYANYIAN,
PERMAINAN, PENGHARGAAN, DAN HAL-
HAL LAINNYA YANG BERSIFAT
MENYENANGKAN/MENGASYIKKAN AKAN
MEMBANTU MENGOPTIMAL-KAN
KEGIATAN BELAJARNYA; BAHWA SISTEM LIMBIK YANG
MENDAPATKAN PERLAKUAN
MENYENANGKAN AKAN MEMBUAT
SELAPUT OTAK PADA KORTEK DAPAT
BEKERJA DENGAN BAIK (MEMBANTU
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
Kortek
Limbik
Btg Otak
ADA 3 BAGIAN OTAK YANG SANGAT TERKAIT DENGAN
PAUD, YAKNI BATANG OTAK (PUSAT PERTAHANAN),
LIMBIK (PUSAT EMOSI), DAN KORTEKS (PUSAT
BERPIKIR):
(PAMELA PHELP, dikutip dari MACLEAN cited in MARTEL, 2000)
21. OTAK KIRI OTAK KANAN
BAHASA
EMOSI
BACA INTUISI
TULIS
GAMBAR
ILMU SENI
BAGAN PUNGSI OTAK KIRI
DAN KANAN
22. PERKEMBANGAN
O T A K
MEMBENTUK PERKAWATAN DASAR
(WIRING SYSTEM) YANG MENETAP
OTAK KANAN
USIA 1-6 TAHUN
(MENARI,BERMAIN,
MENARI,GAMBAR)
OTAK KIRI
> 6 THN
(BERHITUNG,BERBAHASA)
PENGLIHATAN
PENDENGARAN
PENGECAPAN
PENGENDUS
RASA RABA,
DALAM,SIKAP,
ARAH GERAK
23. Windows of Opportunity
Logika lahir 4 tahun
Bicara lahir 10 tahun
Bahasa lahir 12 bulan 10 tahun
Penglihatan 2 bulan 4 tahun an
Musik 3 10 tahun
Keseimbangan 6 bln kandungan 10
tahun
24. Howard Gardner (1943 Saat Ini)
Teori Multiple Intellegences
Anak menunjukkan
kecerdasannya melalui
berbagai kecerdasan:
linguistik, logiko-
matematik, musik, visual-
spasial, kinestetik, intraperso
nal, interpersonal &
naturalistik.
26. Pengajaran
Cara memberi ilmu pengetahuan
dan kecakapan kepada anak-
anak sehingga berguna bagi
kehidupan lahir dan bathin.
Pendidikan
Tuntunan hidup bagi anak-anak.
27. Menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak sebagai
manusia dan anggota
masyarakat sehingga
dapat mencapai
keselamatan dan
kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.
28. Memberi contoh
Pembiasaan
Pengajaran
Perintah, paksaan
dan hukuman
Laku (disiplin diri)
Pengalaman lahir dan
bathin
29. Masa kanak-
kanak/kinder period usia
1 7 tahun
Masa pertumbuhan jiwa
dan pikiran usia 7 14
tahun
Masa sosial period atau
terbentuknya budi
pekerti
usia 14 21 tahun
30. Jogjakarta, 3 Juli 1922
Taman Indria untuk anak di bawah 7
tahun
Taman Anak kelas I III (7-9 thn)
Taman Muda kelas IV-VI (10-12
thn)
31. Semboyan tut wuri handayani
Memberi kebebasan yang luas
selama tidak membahayakan
anak.
Sistemamong
Memberi
kemerdekaan, kesukarelaan, dem
okrasi, toleransi, ketertiban, kedam
aian, kesesuaian dengan
keadaan.
32. Pendidikan Anak Usia Dini
didasarkan atas prinsip-prinsip
berikut:
1. Berorientasi pada kebutuhan anak.
2. Sesuai dengan perkembangan anak.
3. Sesuai dengan keunikan setiap individu.
4. Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain.
5. Anak belajar dari yang konkrit ke abstrak, dari
yang sederhana ke yang kompleks, dari
gerakan ke verbal, dan dari diri sendiri ke sosial.
33. 6. Anak sebagai pembelajar aktif.
7. Anak belajar melalui interaksi sosial
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses
belajar.
9. Merangsang munculnya kreativitas dan inovatif.
10. Mengembangkan kecakapan hidup anak.
11. Menggunakan berbagai sumber dan media belajar
yang ada di lingkungan sekitar.
12. Anak belajar sesuai dengan kondisi sosial
budayanya.
34. 13. Melibatkan peran serta orangtua yang bekerjasama
dengan para pendidik di lembaga PAUD.
14. Stimulasi pendidikan bersifat menyeluruh yang
mencakup semua aspek perkembangan.
35. ASAS-ASAS PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
1. Perbedaan Individu.
2. Kekongkritan.
3. Apersepsi.
4. Motivasi.
5. Kemandirian
6. Keterpaduan
7. Kerjasama
8. Belajar sepanjang hayat
36. SYSTEM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
System Among
Tri Sentra System
(Keluarga, sekolah, masyar
akat)
System Klasikal
System Belajar melalui
Bermain (Learning through
play)
37. Pendapat Ki Hajar Dewantara
Sistem Among yang berbunyi:
Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing Madya Mangun Karso
Tut Wuri Handayani
Artinya
Di depan memberi contoh/tauladan.
Di tengah membangun kemauan
Di belakang memberi daya/perlindungan
38. Kecuali Sistem Among, beliau
mengemukakan bahwa lingkungan
pendidikan ada 3 macam atau Tri Sentra
Sistem yaitu:
1. Lingkungan Keluarga
2. Lingkungan Sekolah
3. Lingkungan Masyarakat
39. BERKAITAN DENGAN GURU
Guru harus menyayangi dan menghargai semua
anak
Guru harus memiliki dedikasi untuk mengajar
secara profesional
Pengajaran yang baik harus berdasarkan teori,
filosofi, tujuan dan sasaran
Mengajar anak menggunakan materi sebenarnya
Pengajaran dimulai dari yang konkret sampai
abstrak
Observasi penting guna mengetahui proses
belajar anak
Pengajaran harus berpusat pada anak bukan
berpusat pada guru
40. BERKAITAN DENGAN ORANG TUA
* Keluarga merupakan lembaga yang paling
penting
dalam pendidikan dan pengembangan anak
* Orang tua adalah pendidik utama dan pertama
bagi anak
41. Peran Guru PAUD
1. Sebagai Pengelola
Melaksanakan administrasi kelompok
2. Sebagai Pendidik dan Fasilitator
Menjadi model
Menciptakan lingkungan yang menyenangkan
Menyiapkan sarana dan bahan bermain yang
beragam
Mendukung anak waktu belajar
Memperkuat kemampuan/ pengalaman positif
anak
Mencatat perkembangan belajar anak
3. Sebagai peneliti
- mengamati perkembangan anak
- memahami kebutuhan anak
42. MEMBACA 10%
MENDENGAR 20%
MELIHAT 30%
MELIHAT & MENDENGAR 50%
BERDISKUSI 70%
MENGALAMI 80%
MENGAJAR KE ORANG LAIN 95%
PIRAMIDA BELAJAR