5. ï‚ž
Sistem urinary adalah sistem organ yang
memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan
urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari
dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua
otot sphincter, dan uretra.
7. ï‚ž
ï‚ž
KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI
KAVUM
ABDOMINALIS
DI
BELAKANG
PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA
LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA
DINDING ABDOMEN
FUNGSI GINJAL
- MENGELUARKAN ZAT TOKSIK/ RACUN
- KESEIMBANGAN CAIRAN
- KESEIMBANGAN ASAM BASA
- MENGELUARKAN SISA METABOLISME
(UREUM, KREATIN DLL)
8. ï‚ž
ï‚ž
ï‚ž
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut
atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang
, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat
kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang
peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di
sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak
sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan
duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak
perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam
goncangan.
9. Ginjal dilihat dari belakang (tulang rusuk dihilangkan)
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk
mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi
menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya
bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran
yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
10. ï‚ž
ï‚ž
SETIAP GINJAL TERBUNGKUS SELAPUT TIPIS (KAPSULA
RENALIS) BERUPA JARINGAN FIBRUS BERWARNA UNGU TUA
LAPISAN GINJAL TERBAGI ATAS :
- LAPISAN LUAR (YAITU LAPISAN KORTEKS / SUBSTANTIA
KORTEKALIS)
- LAPISAN DALAM (YAITU MEDULLA (SUBSTANTIA
MEDULLARIS)
11. ï‚ž
ï‚ž
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian
lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam
disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia
dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan
bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh
lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang
dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu
ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi
sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama
elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah,
kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang
masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan
lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan
dilakukan menggunakan mekanisme
pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir
yang kemudian diekskresikan disebut urin.
12. ï‚ž
ï‚ž
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring
yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang
dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah
yang disebut glomerulus yang berada dalam
kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran
darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus
memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah
dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang
berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena
adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma
darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan
tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan
meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
13. ï‚ž
ï‚ž
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula
Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular
dari kapsula Bowman disebut
tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah
lengkung Henle yang bermuara pada
tubulus konvulasi distal.
Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu
Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an.
Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam
pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel
yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang
menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya
transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam
amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air
(97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi
dan tubulus kolektivus melalui osmosis.
16. ï‚ž
ï‚ž
ï‚ž
Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke
dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
tubulus penghubung
tubulus kolektivus kortikal
tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan
arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular,
mengandung macula densa dan
sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah
tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin
Cairan menjadi makin kental di sepanjang
tubulus dan saluran untuk membentuk urin,
yang kemudian dibawa ke kandung kemih
melewati ureter.
19. ï‚ž
ï‚ž
NEFRON MEMBERSIHKAN ZAT DENGAN CARA :
- SEPERLIMA PLASMA DISARING MELALUI MEMBRAN
GLOMERULUS & CAIRAN YANG TERBENTU MASUK KE
TUBULUS GINJAL (FILTRASI)
- DALAM TUBULUS, ZAT YANG MASIH BERMANFAAT AKAN
DIABSORBSI KEMBALI SEPERTI AIR DAN ELEKTROLIT, DAN
ZAT YANG TIDAK DIPERLUKAN TIDAK DIREABSORBSI DAN
DIKELUARKAN BERSAMA URINE (REABSORBSI)
- MEKANISME LAIN MELALUI PROSES SEKRESI YAITU ZAT
YANG BERASAL DARI PLASMA DISEKRESIKAN MELALUI EPITEL
TUBULUS KEDALAM LUMEN TUBULUS (SEKRESI)
FUNGSI LAIN GINJAL ADALAH MENGELUARKAN HORMON
ERITROPOETIK (PENGHATURAN PEMBENTUKAN SEL DARAH
MERAH) DAN HORMON RENIN (PENGATURAN TEKANAN
DARAH DAN KESEIMBANGAN ION Na DALAM PLASMA DARAH)
20. ï‚ž
ï‚ž
ï‚ž
TERDIRI DARI 2 PIPA YANG MASING-MASING
BERSAMBUNG DARI GINJAL KE KANDUNG KEMIH
LAPISAN DINDING URETER TERDIRI DARI :
- LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/ FIBROSA)
- LAPISAN TENGAH (OTOT POLOS)
LAPISAN DINDING URETER TERJADI GERAKAN
PERISTALTIK TIAP 5 MENIT SEKALI YANG MENDORONG
URINE MELALUI URETER
22. ï‚ž
ï‚ž
SEBUAH KANTUNG DENGAN OTOT YANG MULUS DAN
BERFUNGSI SEBAGAI PENAMPUNG AIR SENI YANG
BERUBAH-UBAH JUMLAHNYA KARENA KANDUNG KEMIH
DAPAT MENGEMBANG DAN MENGEMPIS
PROSES MIKSI
- DISTENSI KANDUNG KEMIH (± 250 CC) → REFLEK
KONTRAKSI DINDING KANDUNG KEMIH → RELAKSASI
SPINKTER INTERNUS → RELAKSASI SPINKTER
EKSTERNUS → PENGOSONGAN KANDUNG KEMIH
- KONTRAKSI KANDUNG KEMIH DAN RELAKSASAI
SPINKTER DIHANTARAKAN MELALUI SERABUT SARAF
SIMPATIS
- PERSARAFAN VESIKA URINARIA DIATUR
TORAKOLUMBAL & KRANIAL DARI SISTEM SARAF
OTONOM
24. ï‚ž
ï‚ž
MERUPAKAN SALURAN SEMPIT YANG
BERPANGKAL PADA KANDUNG KEMIH
BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH KELUAR
Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang
menghubungkan kantung kemih ke lingkungan
luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran
pembuang baik pada sistem kemih atau
ekskresi dan sistem seksual. Pada pria,
berfungsi juga dalam sistem reproduksi
sebagai saluran pengeluaran air mani.
25. Uretra pada wanita
ï‚ž Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan
terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.
ï‚ž Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya,
wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau
sistitis dan infeksi saluran kemih.
Uretra pada pria
ï‚ž Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada
akhir penis.
ï‚ž Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai
dengan letaknya:
ï‚ž pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
ï‚ž pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan
kecil, dimana terletak muara vas deferens.
ï‚ž pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat
kelenjar bulbouretralis.
ï‚ž pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di
corpus spongiosum penis.
28. ï‚ž
ï‚ž
ï‚ž
Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion
mineral, dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah
pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion
hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin
yang dihasilkan dapat bersifat asam pada
pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui
sebuah proses homeostasis yang
melibatkan aldosteron untuk
meningkatkan penyerapan ion natrium
pada tubulus konvulasi.
29. ï‚ž
Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah
karena kelebihan atau kekurangan air akan segera
dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi
sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik
negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon
antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air)
sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air
pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan
jaringan akan kembali menjadi 98%.