ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Asuhan Keperawatan Klien
Dengan Penyakit Arteri Koroner
Obyektif Learning
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa
dihapkan mampu:
• Menjelaskan konsep penyakit arteri koroner
• Menjelaskan proses arteriosklerosis
• Menjelaskan proses terjadinya iskemia
• Menjelaskan konsep angina pectoris
• Menjelaskan konsep infark miokardium
• Melaksanakan proses keperawatan pada klien
  dengan infark miokardium
Arteriosklerosis
• Berasal dari bahasa Yunani yang berarti
  penebalan tunika intima arteri (sclerosis-
  penebalan) dan penimbunan lipid (athere-
  pasta) (Price & Wilson, 2005).
• Terdiri atas lesi-lesi fokal yang terbatas pada
  arteri-arteri otot dan jaringan elastis
  berukuran besar dan sedang.
• Penyebab utama kematian dan kecacatan di
  negara maju.
Faktor Penentu Kebutuhan Oksigen
           Miokardium

Frekwensi denyut
                           Daya kontraktil
    jantung

                  Kebtuhan
               Oksigen Miokard
                             Tegangan dinding:
                          Tekanan intraventrikular
  Massa otot                 Radius ventrikuler
                         Ketebalan dinding ventrikel
Faktor Risiko Aterosclerosis Coroner

               • Usia (Lk≥45 th, Pr≥55 th atau menopause prematur

Tidak Dapat    • Riwayat CAD pada keluarga saudara laki-laki sblm
                 usia 55 th atu ibu/saudara peempua sblm usia 65
                 th

  Diubah

               •   Hiperlipidemia (LDL) batas atas 130-159 mg/dl

  Dapat        •
               •
               •
                   HDL rendah <40 mg/dl
                   Hipertensi (≥140/90 mmHg), merokok, DM
                   Obesitas terutama abdominal

  diubah       •
               •
                   Ketidakaktifan fisik
                   Hiperhomosisteinemia ≥16µmol/L (N: 5-
                   15µmol/L)
Proses Patologis
1. Penyempitan lumen progresif akibat
   pembesaran plak
2. Perdarahan pada plak ateroma
3. Pembentukan trombus yang diawali agregasi
   trombosit
4. Emboli trombus atau fragmen plak
5. Sasme arteri koronaria
Patologi
Angina Pectoris
• Suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak
  enak yang berulang di dada dan daerah lain
  sekitarnya yang berkaitan
• Rasa tidak enak tersebut sering kali digambarkan
  sebagai rasa tertekan, rasa terjerat, rasa kemeng,
  rasa penuh, rasa terbakar, rasa bengkak dan rasa
  seperti sakit gigi
• Disebabkan oleh ischemia miokard tetapi tidak
  sampai terjadi nekrosis.
Ateroskelerosis,        Pajanan           Stress        Latihan fisik   Makan makanan
    Spasme             terhadap                                             berat
pembuluh darah           dingin

                     Vasokontriksi      Adrenalin      Kebutuhan O2     Aliran O2 me ↑
                                        meningkat         jantung              ke
                                                           me↑            mesentrikus
                    Aliran O2 arteri
                     koronaria ↓                                           Aliran O2
                                                                          ke jantung
                                                                            me ↓
                                       Kebutuhan O2
                                          jantung
                                         inadekuat

Kontraksi jantung                      Ischemia otot
   menurun                                jantung

                                       Metabolisme
 Curah jantung                          anaerob
   menurun                                                                Diperlukan
                                       Peningkatan                       pengetahuan
   Penurunan                           asam laktat                          untuk
 cardiac output                                                          menghindari
                                          Nyeri         Takut mati        komplikasi

                                         Nyeri b.d        Cemas
                                         iskhemia                       Kurang terpajan
                                                        Cemas b.d          informasi
                                                        kematian
                                                                            Kurang
                                                                         pengetahuan
                                                                           bd deficit
                                                                          knowledge
Type Angina Pectoris
Tipe Angina Pectoris                           Karakteristik
Angina Nons tabil (angina pre infark; angina   Frekwensi, intensitas dan durasi serangan
cresendo)                                      angina meningkat secara progresif
Angina stabil kronis                           Dapat diatasi, konsisten, terjadi saat latiha dan
                                               hilang dengan istirahat
Angina nokturnal                               Nyeri terjadi saat malam hari, biasanya saat
                                               tidur; dapat dikurangi dengan duduk tegak,
                                               biasanya akibat gagal ventrikel kiri
Angina dekubitus                               Angina terjadi saat berbaring
Angina refrakter atau intraktabel              Angina yg sangat berat sampai tidak tertahan

Angina prinzmetal (varian: istirahat)          Nyeri angina yg bersifat spontan disertai
                                               elevasi segmen ST. Diduga disebabkan oleh
                                               spasme arteri koroner
Iskemia tersamar                               Terdapat bukti obyektif iskemia (tes treadmil)
                                               tetapi klien tidak menunjukkan gejala
Diagnosis
• Anamnesis: keluhanutama, kaji nyeri meliputi:
  PQRST.
• Pemeriksaan penunjang:
  1. EKG: depresi atau elevasi segmen ST
     menguatkan kemungkinan adanya angina dan
     menunjukkan suatu ischemia
  2. Treadmill: depresi dan elevasi segmen ST
     lebih dari 1 mm
  3. Ekokardiografi yang mendukung adanya
     ischemia miokard
Klasifikasi Angina
     By Canadian Cardiovaskuler Society
Kelas/Grade                                Karakteristik

Kelas 1           Angina only during strenuous or prolonged physical
                  activity
Kelas 2           Slight limitation, with angina only during vigorous
                  physical activity
Kelas 3           Symptoms with everyday living activities, ie,
                  moderate limitation
Kelas 4           Inability to perform any activity without angina or
                  angina at rest, ie, severe limitation

  Canadian Cardiovaskuler Society dalam Alaeddini dan Shirani, 2009
Klasifikasi Angina
 By New York Heart Association (NYHA)
 Grade/Kelas                     Karakteristik
Kelas 1        No limitation of physical activity (Ordinary
               physical activity does not cause symptoms.)
Kelas 2        Slight limitation of physical activity (Ordinary
               physical activity does cause symptoms.)
Kelas 3        Moderate limitation of activity (Patient is
               comfortable at rest, but less than ordinary
               activities cause symptoms.)
Kelas 4        Unable to perform any physical activity without
               discomfort, therefore severe limitation (Patient
               may be symptomatic even at rest.)
Penatalaksanaan
• Mencegah terjadinya infark miokard dan
  nekrosis.
• Mengurangi symptom dan frekwensi serta
  beratnya ischemia.
• Meningkatkan pemberian oksigen (dengan
  meningkatkan aliran darah koroner) dan
  menurunkan kebutuhan oksigen (dengan
  mengurangi kerja jantung).
Penatalaksanaan (Lanjut........)
Terapi Farmakologis:
• Penyekat Beta: atenolol, metoprolol, propranolol, nadolol
• Nitrit (vasodilator endothelium): amil nitrit, ISDN, isosorbid
   mononitrat, nitrogliserin
• Kalsium Antagonis: amlodipin, bepridil, diltiazem, felodipin,
   isradipin, nikardipin, nifedipin, nimodipin, verapamil
• Terapi antiplatelet: aspirin diberikan pada penderita PJK
   baik akut atau kronik, kecuali ada kontra indikasi, maka
   penderita dapat diberikan clopidogrel.
• Terapi Antitrombolitik: heparin dan warfarin.
• Terapi penurunan kolesterol, simvastatin akan menurunkan
   LDL
Penatalaksanaan (Lanjutan.....)
Revaskularisasi Miokardium:
• PTCA ( angioplasty coroner transluminal
  percutan ) harus dipikirkan untuk
  memperbaiki sirkulasi koronaria
Terapi Non Farmakologis: Jangan
merokok, aktifitas fisik, diet.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan menurunnya aliran darah otot
jantung; meningkatnya beban kerja jantung:
 • Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan
   cepat bila terjadi nyeri dada
 • Kaji dan catat respon pasien dan efek obat
 • Identifikasi terjadinya pencetus, bila ada: frekuensi
   durasinya, intensitasnya dan lokasi nyeri.
 • Observasi gejala yang berhubungan, misalnya dispnea,
   mual, muntah, pusing, palpitasi, keinginan berkemih
 • Evaluasi laporan nyeri pada rahang, leher, bahu, tangan
   atau lengan (khususnya pada sisi kiri)
 • Letakkan pasien pada istirahat total selama episode
   angina
NDX: Nyeri (Lanjutan.....)
• Tinggikan kepala tempat tidur bila pasien napas pendek
• Pantau kecepatan/irama jantung; Pantau tanda vital tiap 5
  menit selama serangan angina
• Temani klien yang mengalami nyeri atau tampak cemas.
• Pertahankan lingkungan yang nyaman, batasi pengunjung
• Berikan makanan lunak, biarkan pasien istirahat selama 1
  jam setelah makan.
• Pantau perubahan seri EKG
• Kolaborasi:
    Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi
    Berikan anti angina sesuai indikasi misalnya
     (nitrogliserin; sublingual nitrosat, bukal atau tablet oral;
     sprei sublingual)
    Berikan morfin sulfat
Angina pectoris

More Related Content

Angina pectoris

  • 1. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Arteri Koroner
  • 2. Obyektif Learning Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dihapkan mampu: • Menjelaskan konsep penyakit arteri koroner • Menjelaskan proses arteriosklerosis • Menjelaskan proses terjadinya iskemia • Menjelaskan konsep angina pectoris • Menjelaskan konsep infark miokardium • Melaksanakan proses keperawatan pada klien dengan infark miokardium
  • 3. Arteriosklerosis • Berasal dari bahasa Yunani yang berarti penebalan tunika intima arteri (sclerosis- penebalan) dan penimbunan lipid (athere- pasta) (Price & Wilson, 2005). • Terdiri atas lesi-lesi fokal yang terbatas pada arteri-arteri otot dan jaringan elastis berukuran besar dan sedang. • Penyebab utama kematian dan kecacatan di negara maju.
  • 4. Faktor Penentu Kebutuhan Oksigen Miokardium Frekwensi denyut Daya kontraktil jantung Kebtuhan Oksigen Miokard Tegangan dinding: Tekanan intraventrikular Massa otot Radius ventrikuler Ketebalan dinding ventrikel
  • 5. Faktor Risiko Aterosclerosis Coroner • Usia (Lk≥45 th, Pr≥55 th atau menopause prematur Tidak Dapat • Riwayat CAD pada keluarga saudara laki-laki sblm usia 55 th atu ibu/saudara peempua sblm usia 65 th Diubah • Hiperlipidemia (LDL) batas atas 130-159 mg/dl Dapat • • • HDL rendah <40 mg/dl Hipertensi (≥140/90 mmHg), merokok, DM Obesitas terutama abdominal diubah • • Ketidakaktifan fisik Hiperhomosisteinemia ≥16µmol/L (N: 5- 15µmol/L)
  • 6. Proses Patologis 1. Penyempitan lumen progresif akibat pembesaran plak 2. Perdarahan pada plak ateroma 3. Pembentukan trombus yang diawali agregasi trombosit 4. Emboli trombus atau fragmen plak 5. Sasme arteri koronaria
  • 8. Angina Pectoris • Suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak enak yang berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan • Rasa tidak enak tersebut sering kali digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa terjerat, rasa kemeng, rasa penuh, rasa terbakar, rasa bengkak dan rasa seperti sakit gigi • Disebabkan oleh ischemia miokard tetapi tidak sampai terjadi nekrosis.
  • 9. Ateroskelerosis, Pajanan Stress Latihan fisik Makan makanan Spasme terhadap berat pembuluh darah dingin Vasokontriksi Adrenalin Kebutuhan O2 Aliran O2 me ↑ meningkat jantung ke me↑ mesentrikus Aliran O2 arteri koronaria ↓ Aliran O2 ke jantung me ↓ Kebutuhan O2 jantung inadekuat Kontraksi jantung Ischemia otot menurun jantung Metabolisme Curah jantung anaerob menurun Diperlukan Peningkatan pengetahuan Penurunan asam laktat untuk cardiac output menghindari Nyeri Takut mati komplikasi Nyeri b.d Cemas iskhemia Kurang terpajan Cemas b.d informasi kematian Kurang pengetahuan bd deficit knowledge
  • 10. Type Angina Pectoris Tipe Angina Pectoris Karakteristik Angina Nons tabil (angina pre infark; angina Frekwensi, intensitas dan durasi serangan cresendo) angina meningkat secara progresif Angina stabil kronis Dapat diatasi, konsisten, terjadi saat latiha dan hilang dengan istirahat Angina nokturnal Nyeri terjadi saat malam hari, biasanya saat tidur; dapat dikurangi dengan duduk tegak, biasanya akibat gagal ventrikel kiri Angina dekubitus Angina terjadi saat berbaring Angina refrakter atau intraktabel Angina yg sangat berat sampai tidak tertahan Angina prinzmetal (varian: istirahat) Nyeri angina yg bersifat spontan disertai elevasi segmen ST. Diduga disebabkan oleh spasme arteri koroner Iskemia tersamar Terdapat bukti obyektif iskemia (tes treadmil) tetapi klien tidak menunjukkan gejala
  • 11. Diagnosis • Anamnesis: keluhanutama, kaji nyeri meliputi: PQRST. • Pemeriksaan penunjang: 1. EKG: depresi atau elevasi segmen ST menguatkan kemungkinan adanya angina dan menunjukkan suatu ischemia 2. Treadmill: depresi dan elevasi segmen ST lebih dari 1 mm 3. Ekokardiografi yang mendukung adanya ischemia miokard
  • 12. Klasifikasi Angina By Canadian Cardiovaskuler Society Kelas/Grade Karakteristik Kelas 1 Angina only during strenuous or prolonged physical activity Kelas 2 Slight limitation, with angina only during vigorous physical activity Kelas 3 Symptoms with everyday living activities, ie, moderate limitation Kelas 4 Inability to perform any activity without angina or angina at rest, ie, severe limitation Canadian Cardiovaskuler Society dalam Alaeddini dan Shirani, 2009
  • 13. Klasifikasi Angina By New York Heart Association (NYHA) Grade/Kelas Karakteristik Kelas 1 No limitation of physical activity (Ordinary physical activity does not cause symptoms.) Kelas 2 Slight limitation of physical activity (Ordinary physical activity does cause symptoms.) Kelas 3 Moderate limitation of activity (Patient is comfortable at rest, but less than ordinary activities cause symptoms.) Kelas 4 Unable to perform any physical activity without discomfort, therefore severe limitation (Patient may be symptomatic even at rest.)
  • 14. Penatalaksanaan • Mencegah terjadinya infark miokard dan nekrosis. • Mengurangi symptom dan frekwensi serta beratnya ischemia. • Meningkatkan pemberian oksigen (dengan meningkatkan aliran darah koroner) dan menurunkan kebutuhan oksigen (dengan mengurangi kerja jantung).
  • 15. Penatalaksanaan (Lanjut........) Terapi Farmakologis: • Penyekat Beta: atenolol, metoprolol, propranolol, nadolol • Nitrit (vasodilator endothelium): amil nitrit, ISDN, isosorbid mononitrat, nitrogliserin • Kalsium Antagonis: amlodipin, bepridil, diltiazem, felodipin, isradipin, nikardipin, nifedipin, nimodipin, verapamil • Terapi antiplatelet: aspirin diberikan pada penderita PJK baik akut atau kronik, kecuali ada kontra indikasi, maka penderita dapat diberikan clopidogrel. • Terapi Antitrombolitik: heparin dan warfarin. • Terapi penurunan kolesterol, simvastatin akan menurunkan LDL
  • 16. Penatalaksanaan (Lanjutan.....) Revaskularisasi Miokardium: • PTCA ( angioplasty coroner transluminal percutan ) harus dipikirkan untuk memperbaiki sirkulasi koronaria Terapi Non Farmakologis: Jangan merokok, aktifitas fisik, diet.
  • 17. Diagnosa Keperawatan Nyeri berhubungan dengan menurunnya aliran darah otot jantung; meningkatnya beban kerja jantung: • Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan cepat bila terjadi nyeri dada • Kaji dan catat respon pasien dan efek obat • Identifikasi terjadinya pencetus, bila ada: frekuensi durasinya, intensitasnya dan lokasi nyeri. • Observasi gejala yang berhubungan, misalnya dispnea, mual, muntah, pusing, palpitasi, keinginan berkemih • Evaluasi laporan nyeri pada rahang, leher, bahu, tangan atau lengan (khususnya pada sisi kiri) • Letakkan pasien pada istirahat total selama episode angina
  • 18. NDX: Nyeri (Lanjutan.....) • Tinggikan kepala tempat tidur bila pasien napas pendek • Pantau kecepatan/irama jantung; Pantau tanda vital tiap 5 menit selama serangan angina • Temani klien yang mengalami nyeri atau tampak cemas. • Pertahankan lingkungan yang nyaman, batasi pengunjung • Berikan makanan lunak, biarkan pasien istirahat selama 1 jam setelah makan. • Pantau perubahan seri EKG • Kolaborasi:  Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi  Berikan anti angina sesuai indikasi misalnya (nitrogliserin; sublingual nitrosat, bukal atau tablet oral; sprei sublingual)  Berikan morfin sulfat