2. SEKULARISME
Dalam kamus bahasa inggris bahwa kata "
'ilmany (penganut sekulerisme)" berarti:
1. Yang berorientasi kepada kedunian atau
materi.
2. Bukan seorang yang agamis (spiritualis) atau
rohaniawan.
3. Bukan seorang yang suka beribadah dan
bukan seorang pendeta.
3. Dalam kamus tersebut juga tertera penjelasan
kata "ilamaniyah (sekulerisme)", disebutkan:
Sekulerisme
adalah
satu
paham
yg
menyatakan bahwa akhlaq dan pendidikan
seharusnya tidak berlandaskan pokok2 ajaran
agama. Dalam buku ensiklopedi Inggris,
disebutkan tentang sekulerisme: Ialah satu
pergerakan sosial yg bertujuan mengalihkan
aktifitas manusia dari orientasi ukhrawi
(kehidupan akhirat) kepada orientasi duniawi
semata.
4. Apa yg disebutkan diatas memberi dua
pengertian:
1. Sekulerisme adalah satu ideologi kufur yg
bertujuan menjauhkan peranan agama dalam
kehidupan. Jadi, sekulerisme merupakan
ideologi yg ingin mewujudkan dominasi dunia
pada semua sisi kehidupan politik, ekonômi,
sosial, moral, konstitusi dan lainnya, jauh dari
perintah2 agama serta larangan2nya.
5. 2. Tidak ada korelasi antara sekulerisme dengan
ilmu agama, sebagaimana para propagandisnya
berusaha memutarbalikan (fakta ini) terhadap
masyarakat, bahwa maksud sekulerisme adalah
memperoleh sebanyak mungkin pengetahuan
eksperimental dan memprioritaskannya.
Sekularisme yang maksudnya adalah tidak ada
agama yaitu, cara hidup manusia
ditiadakan/dijauhkan dari agama, yaitu agama
terpisah dari negara/pemerintahan.
6. Nilai Politik:
1) Konservatif Etis
Sistem nilai ini memandang kehidupan sosial
politik harus mengacu kepada nilai-nilai
religiusitas. Namun demikian, upaya untuk
mewujudkan hal ini dilakukan dalam kerangka
proses politik yang konstitusional. Sistem
demokrasi modern dan tata kenegaraan yang
sekular bukan merupakan persoalan selama
aturan-aturan yang mengatur kehidupan
masyarakat
tidak
bertentangan
aturan
keagamaan. Hal ini merupakan pilihan yang
rasional terutama dalam masyarakat yang
plural seperti Indonesia.
7. Progresif Etis
Sistem nilai ini memberikan penekanan yang
kuat prinsip kebebasan individu untuk
mengembangkan potensi dirinya yang seluasluasnya. Setiap orang memiliki kesempatan
yang sama untuk berusaha mengejar apa
yang diinginkannya dan oleh karena itu berhak
untuk menikmati hasil yang diperolehnya.
8. 2) Konservatif Etis Ekstrem
Konservatif Etis ekstrim merupakan varian
konservatif yang secara tegas menolak
pemisahan
agama
dari
kehidupan
kenegaraan. Sistem nilai ini juga menolak
konsep
negara
bangsa
dan
bentuk
ketatanegaraan yang sekular. Lebih dari itu,
cita-cita adanya pemerintahan dunia berdasar
pada
ajaran
agama
terntu
menjadi
alternatifnya.
Agama
bertujuan
untuk
kemaslahatan seluruh umat manusia yang
oleh karena itu tidak bisa dibatasi oleh konsep
wilayah dalam negara moderen.
9. Individu dalam sistem nilai ini memiliki
tendensi yang kuat untuk menghadirkan
kembali masa-masa keemasan suatu agama
di masa lalu ke masa kini. Namun sistem nilai
ini sendiri bukanlah produk dari masa lalu
melainkan salah satu artefak dari kehidupan
moderen yang ditentangnya. Individu dalam
sistem nilai ini merespon kondisi sosio kultural
saat ini melalui upaya menghadirkan kembali
masa lalu. Responya tidak selalu dalam
bentuk politik, beberaoa diantaranya melalui
gerakan kultural atas nama persaudaraan
Islam.
10. Progresif Etis Ekstrem
Progresif Etis ekstrim adalah bentuk ekstrim
dari sistem nilai progresif etis. Karakteristik
dasar
dari
sistem
nilai
ini
adalah
penghormatan pada otonomi individu dan hak
asasi manusia. Prinsip etis dari sistem nilai ini
menegaskankan
bahwa
setiap
orang
mempunyai hak sekaligus tanggung jawab
untuk menentukan pilihan dan memberikan
makna pada kehidupannya sendiri.
11. Sistem nilai ini mempunyai kedekatan dengan
ideologi humanisme yang memberikan perhatian
besar soal-soal kemanusiaan, kebebasan,
rasionalitas, etika dan keadilan. Penekanan pada
prinsip kebebasan dan hak-hak kemanusiaan
melahirkan varian aktivisme yang fokus pada isuisu lingkungan, pendidikan dan hak asasi.
Sementara penekanan pada hak individual
memunculkan varian ultra liberalisme yang
menolak intervensi pemerintah dalam kehidupan
sosial ekonomi rakyatnya. Fungsi negara dibatasi
pada soal pertahanan dan jaminan hukum saja.
12. Dalam Islam, misalnya, sistem nilai ini
memberi legitimasi moral pada gerakan
fundamentalisme yang bercita-cita mendirikan
satu pemerintahan dunia berdasarkan sistem
kekhalifan. Konsep persaudaraan Islam dunia
ini juga tidak selamanya berbentuk gerakan
politik. Beberapa variannya muncul dalam
model gerakan kultural yang tidak berupaya
memperjuangkan bentuk pemerintahan yang
sesuai dengan tuntanan ajaran agama.
13. Sekularisme dalam bernegara
Dalam istilah politik, sekularisme adalah
pergerakan menuju pemisahan antara agama
dan pemerintahan. Hal ini dapat berupa hal
seperti
mengurangi
keterikatan
antara
pemerintahan
dan
agama
negara,
mengantikan hukum keagamaan dengan
hukum sipil, dan menghilangkan pembedaan
yang tidak adil dengan dasar agama. Hal ini
dikatakan menunjang demokrasi dengan
melindungi hak-hak kalangan beragama
minoritas.
14. Kebanyakan agama menerima hukum-hukum
utama dari masyarakat yang demokratis namun
mungkin
masih
akan
mencoba
untuk
memengaruhi keputusan politik, meraih sebuah
keistimewaan khusus atau. Aliran agama yang
lebih fundamentalis menentang sekularisme.
Penentangan yang paling kentara muncul dari
Kristen
Fundamentalis
dan
juga
Islam
Fundamentalis. Pada saat yang sama dukungan
akan
sekularisme
datang
dari
minoritas
keagamaan yang memandang sekularisme politik
dalam pemerintahan sebagai hal yang penting
untuk menjaga persamaan hak.
15. Antisipasi
Paham sekulerisme merupakan bahaya laten yang
harus diwaspadai oleh kita bangsa Indonesia ,
karena kita masyarakat yang beragama dan
agama sesogyanya dapat mewarnai setiap
langkah dan usaha kita dalam menapaki jalan
hidup ini, karena agama yang datangnya dari
Tuhan pastinya mengandung keseimbangan dan
kebaikan
secara
komprehensif
dan
menyeluruh.
sedangkan paham sekulerisme
merupakan program propaganda syetan melalui
kecintaan terhadap dunia ini secara berlebihan
yang akan membawa manusia pada kesesatan
dan kehancuran.
16. AGAMA yang dapat membentengi diri dan
negara.
Sekularisme adalah sebuah faham yang
bertujuan untuk menghancurkan martabat dan
asas
kemanusiaan
pada
manusia.
Menghancurkan semua agama yang ada di
muka bumi ini. Menghancurkan generasi
bangsa dan negara dengan akhlak yang tak
berlandaskan agama/amoral.