2. DINAMIKA KEBUDAYAAN
Pengertian
- kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat yang
manapun dan tidak mengenai sebagian dari cara hidup itu yaitu bagian
yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan
- dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga
kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri
secara memadai terhadap keadaan, mengikuti pengaruh dan keadaan di
sekitarnya
Sehingga disimpulkan bahwa dinamika kebudayaan adalah tata cara
kehidupan masyarakat yang selalu bergerak, berkembang dan
menyesuaikan diri dengan setiap keadaan dan seiring dengan
perkembangan zaman
4. 1. BELAJAR KEBUDAYAAN SENDIRI
Dibagi menjadi:
1. Proses Internalisasi
Menurut Koentjaraningrat (1996: 142-143) adalah proses yang
berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai dari ia
dilahirkan sampai akhir hayatnya. Sepanjang hayatnya
seorang individu terus belajar untuk mengolah segala
perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang kemudian
membentuk kepribadiannya.
- Proses internalisasi pada dasarnya tidak hanya monoton
didapat dari keluarga, melainkan dapat didapat dari
lingkungan kita. Lingkungan yang dimaksud tersebut adalah
lingkungan sosial. Secara tidak sadar kita telah dipengaruhi
oleh berbagai tokoh masyarakat, seperti
kiyai, ustad, guru, dan lain-lain. Dari situlah kita dapat
memetik beberapa hal yang kita dapatkan dari mereka yang
kemudian kita menjadikannya sebagai sebuah kepribadian
dan kebudayaan kita.
5. 2. Proses Sosialisasi
Talcott Parson (dalam Koentjaraningrat, 1996: 143-145)
menggambarkan proses mengenai kebudayaan sebagai
bagian dari proses sosialisasi individu. Semua pola tindakan
individu-individu yang menempati berbagai kedudukan
dalam masyarakatnya yang dijumpai sesorang dalam
kehidupannya sehari-hari semenjak ia dilahirkan, dicerna
olehnya sehingga individu tersebut pun akan menjadikan
pola-pola tindakan tersebut sebagai bagian dari
kepribadiannya.
6. 3. Proses Enkulturasi
Menurut Koentjaraningrat (1996: 145-147) proses
enkulturasi adalah proses belajar dan menyesuaikan alam
pikiran serta sikap terhadap adat, sistem norma, dan semua
peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang.
Proses ini telah dimulai sejak awal kehidupan, yaitu dalam
lingkungan keluarga, dan kemudian dalam lingkungan yang
semakin lama semakin meluas. Pada awalnya seorang
anak kecil mulai belajar dengan cara menirukan tingkah
laku orang-orang yang berada di sekitarnya, yang lama
kelamaan menjadi pola yang mantap, dan norma yang
mengatur tingkah lakunya dibudayakan.
8. 2. EVOLUSI KEBUDAYAAN DAN DIFUSI
Evolusi Kebudayaan
Proses evolusi sosial mencakup dua hal, yaitu:
a. Proses evolusi sosial budaya yang dianalisis secara
detail akan menunjukkan proses perubahan yang terjadi
dalam dinamika kehidupan sehari-hari dalam tiap
masyarakat di dunia. Misalnya, adat serta peraturan diubah
sesuai dengan desakan keperluan-keperluan baru dari
individu-individu dalam masyarakat.
b. Proses-proses evolusi sosial budaya yang dipandang
seolah-olah dari jauh hanya akan menampakkan kepada
peneliti perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam
waktu yang panjang, misalnya tingkat perkembangan yang
telah dialami oleh penduduk di zaman purbakala.
10.
Difusi Kebudayaan
W.A.
Haviland menyatakan bahwa difusi adalah penyebaran
kebiasaan atau adat istiadat dari kebudayaan satu kepada
kebudayaan lain. Proses difusi berlangsung menggunakan
teknik meniru atau imitasi.
Meniru lebih mudah daripada menciptakan sendiri, terutama
tentang hal-hal yang baru.
Contoh proses terjadinya difusi, yaitu:
- Unsur-unsur budaya timur dan barat yang masuk ke
Indonesia dilakukan dengan teknik meniru.
Misalnya, model pakaian yang digunakan, lambat laun
ditiru oleh masyarakat.
12. 3. AKULTURASI DAN ASIMILASI
Akulturasi
Akulturasi menurut Koentjaraningrat, adalah istilah
dalam antropologi yang memiliki beberapa makna
yang kesemuanya itu mencakup konsep mengenai
proses sosial yang timbul apabila sekelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu
dihadapkan kepada unsur-unsur dari suatu
kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing
tersebut lambat laun dapat diterima dan diolah
kedalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu.
14.
Asimilasi
Asimilasi menurut Koentjaraningrat adalah suatu
proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan
manusia dengan latarbelakang kebudayaan yang
berbeda setelah mereka bergaul secara
intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur
kebudayaan golongan-golongan itu masing-masing
berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan
campuran.
16. 4. INOVASI
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari
penggunaan sumber-sumber alam, energi dan
modal, serta penataan kembali dari tenaga kerja
dan penggunaan teknologi baru, sehingga
terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk
baru.
Menurut Koentjaraningrat bahwa suatu proses
Inovasi tentu berkaitan dengan penemuan baru
dalam teknologi, yang biasanya merupakan suatu
proses sosial yang bertahap dari discovery
(penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang
baru).