ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
APLIKASI SEDERHANA 
BERTANI SECARA ORGANIK 
(dirangkum dari berbagai sumber) 
Oleh: 
Waras Riono 
2014
MEMBUAT SCORE 250EC/ BOOSTER PADI ORGANIK 
Kilasan; 
Secara kaprah Score 250 EC dipakai para petani untuk mendapatkan hasil padi yang bersih dan 
berisi. Ada anggapan bahwa pengaplikasiannya ditujukan untuk menginject unsur hara pada 
tanaman padi. Pada kenyataannya Score memberikan kesan yang bening, kuning atau bersih 
sehingga disebut sebagai booster padi. Layaknya seperti TV yang dikasih antena dan boosternya 
menjadi jelas dan bersih gambarnya. Score adalah fungisida untuk mencegah serangan jamur pada 
tanaman padi, itupun tidak semua jamur bisa diatasi dengan fungisida ini. Kelebihan Score adalah 
mempunyai efek booster tersebut. 
Bahan ; 
1. 1/4 kg telor ayam atau bebek 
2. 1/2 kaleng susu kental manis 
3. 100 ml madu murni 
Cara ; 
1. Campurkan semua bahan (cangkang telurnya jangan dimasukkan) 
2. Bender sampai benar-benar homogen atau tercampur merata 
3. Masukkan dalam botol yang tertutup rapat 
Aplikasi : 
1. Semprotkan pada tanaman padi ketika umur 30, 45 dan hst. 
2. Konsentrasi penggunaan adalah 6 - 7 sendok makan per tangki atau sekitar 2 ml/ liter air. 
3. Sisa booster padi organik yang tidak habis jangan dibuang, tapi simpan saja dalam botol tersebut. 
Yang penting botol harus tertutup rapat dan jika terjadi fermentasi dicirikan dengan 
mengembangnya botol maka tiap pagi harus dibuka sebentar dan dikocok - kocok agar tekanan 
dalam botol keluar sehingga botol tidak meledak. Jika sudah tidak terjadi fermentasi lagi tidak perlu 
dibuka tiap hari. 
4. Booster organik yang kita buat tersebut kurang mampu mengendalikan penyakit pada tanaman 
padi, tetapi lebih ke fungsi mensuplai kebutukan unsur hara. Dengan tercukupinya kebutuhan unsur 
hara pada tanaman akan membuat tanaman sehat dan tahan terhadap serangan penyakit. Selain 
itu, jika suplai unsur hara cukup maka pengisian bulir padi juga akan maksimal sehingga bulir-bulir 
padi akan terlihat montok dan mengkilap.
MEMBUAT PEREKAT PESTISIDA ORGANIK 
Alat dan Bahan; 
1. 1 buah Blender 
2. 1 buah Telor ayam/ bebek (bebek lebih bagus) 
3. Minyak goreng 1 sendok makan 
Cara; 
1. Masukkan 1 buah telor ayam dan satu sendok minyak goreng (kalau untuk membuat 10 tangki pake 
10 telor ditambah 10 sendok minyak goreng). 
2. Blender sampai benar-benar tercampur (homogen) 
3. Campurkan dengan larutan pestisida yang ada dalam tangki semprot sampai benar-benar 
tercampur. 
4. Semprotkan pestisida secara merata ke semua permukaan daun. 
Resep perekat pestisida organik ini bisa digunakan untuk membuat ovusida 
(membungkerkan telur, memandulkan telur, membunuh telur) ulat atau telur hama yang lain 
sehingga telur hama tersebut tidak bisa menetas dengan hanya menambahkan bahan tertentu 
dalam perekat pestisida organik tersebut.
RESEP PEREKAT PESTISIDA NABATI 
Alat dan Bahan; 
1. Air panas 5 gelas kecil 
2. Biji lerak 5 buah 
3. Ember/ bak kecil dengan kapasitas 2 liter 
4. Saringan 
Cara; 
1. Masukkan 5 gelas air panas pada ember yang telah kita persiapkan 
2. Masukkan 5 biji lerak kedalam 5 air panas tersebut 
3. Setelah hangat-hangat kita remas-remas sampai hancur daging buahnya dan lepas bijinya. 
4. Kemudian saring dan ambil airnya. 
Aplikasi; 
1. Ambil perekat yang telah kita buat tadi dan encerkan dalam 1 tangki sprayer (kurang lebih 
15 liter) 
2. Masukkan pestisida nabati atau pupuk organik yang akan kita aplikasikan pada tanaman. 
3. Saran: penyemprotan sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 3 sore.
CARA SEDERHANA MEMBUAT FUNGISIDA ORGANIK 
Alat dan bahan; 
1. Bender bumbu, atau lumpang atau alat penghalus lainnya 
2. Saringan yang lembut 
3. Kunir 1 bagian 
4. Jahe 1 bagian 
5. Laos 1 bagian 
Cara; 
1. Cara membuat fungisida organik ini sangatlah mudah yaitu tinggal diblender saja sampai halus dan 
keluar airnya. 
2. Setelah halus silahkan peras dan ambil airnya 
3. Kemudian saring dengan penyaring atau kain. 
Aplikasi; 
1. Ambil 2 - 3 sendok makan larutan tadi kemudian campurkan dengan air satu tangki sprayer (kurang 
lebih 14 liter). 
2. Bila perlu tambahkan detergen atau sabun pencuci piring satu atau dua sendok 
3. Semprotkan secara merata pada seluruh daun dan batang tanaman 
4. Jangan lupa nyemprotnya pagi atau sore hari ya! Kalau lebih bagusnya sih sore hari saja tapi kalau 
tidak mendung.
MEMBUAT INSEKTISIDA ORGANIK UNTUK WERENG DAN PENGGEREK BATANG 
Bahan; 
1. 20 liter air 
2. bratawali 2 kg (boleh daun atau batangnya), 
3. lengkuas/laos 2 kg, 
4. kluwak muda 15 biji dan 
5. 5 daun lidah buaya untuk perekat. 
Cara; 
1. Semua bahan ditumbuk dan disimpan (difermentasi) pada wadah tertutup selama 3 hari 
2. Kemudian disaring 
3. Aplikasi/penggunaan pada saat penyemprotan yaitu 2 gelas aqua (250 ml) untuk satu tangki (10 
liter) 
Kandungan dari bahan-bahan yang digunakan tersebut diatas: 
1. Brotowali mengandung : Pikoretine; Alkaloida; Berberin; Columbin 
2. Rasa pahit pada kluwak disebabkan kandungan hydrocyanic acid 
3. Lengkuas/laos mengandung minyak terbang, minyak atsiri, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil 
sinamat, kaemferida, galangan, galangol dan kristal kuning. 
4. Dan kandungan gel lidah buaya adalah air (98,5%), karbohidrat (0,3%), asam amino, lipid, sterol, 
tanin, dan beberapa enzim.
CARA MENGUKUR KADAR BAHAN ORGANIK TANAH 
Bahan; 
1. Plastik pembungkus kacang bawang 1 meter 
2. Sampel tanah secukupnya 
3. Air secukupnya 
Cara; 
1. Ambil sampel tanah kita. (ambil dari 4 penjuru ladang/ sawah kita dan 1 lokasi tengah ladang/ 
sawah kita). Saat pengambilan sample tanah sebaiknya tanah dalam kondisi kering. 
2. Campurkan dengan cara diremas-remas dengan tangan secara merata. 
3. Ikat salah satu ujung plasik kacang bawang 
4. Setelah kelima sample tanah tersebut kita campurkan secara merata lalu kita masukkan dalam 
plastik tersebut sampai kira-kira setinggi setengah dari panjang plastik tersebut 
5. Tambahkan air bersih sampai hampir penuh. 
6. Tiup plastik sampai melembung dan ikat ujung plastik pada bagian yang belum diikat tadi. 
7. Kocok-kocong sampai tanah dan air benar-benar merata. 
8. Gantungkan plastik tersebut pada tiang 
9. Biarkan kira-kira satu/ dua jam 
10. Setelah benar-benar mengendap kita akan melihat komposisi/ penyusun tanah kita. 
Keterangan; 
? Humus biasanya akan tersusun pada lapisan tanah paling atas setelah air dan berwarna hitam. 
? Disekitar humus ada lapisan debu/ lempung 
? Paling bawah adalah kerikil/ pasir. 
Setelah kita mengetahui penyusun tanah kita otomatis kita akan mengetahu kandungan atau 
persentase bahan organik/ humus/ C-organik tanah kita. Kalau sekiranya bahan organik dalam 
tanah kita minim sebaiknya secepatnya kita menambahkannya pada lahan kita.
SUMBER MIKROORGANISME PENGURAI 
Berikut beberapa bahan sebagai sumber mikroorganisme pengurai: 
1. Nanas/ kulit nanas : Anona berfungsi sebagai penghancur benda keras 
2. Pisang/ kulit pisang : Lactobacillus sebagai penghancur dedaunan 
3. Tempe : Saccaromyces sebagai penghancur kotoran 
4. Buah yang lain: Rhyzopus sebagai penghancur minyak 
Cara Membuat sumber mikroorganisme pengurai dan cara menggunakannya: 
1. Campurkan 1 liter air matang dengan 2 sendok makan gula pasir. 
2. Bahan sumber mikro organisme dihancurkan dengan blender atau di tumbuk. 
3. Masukkan dalam botol/ wadah dan ditutup rapat 
4. Biarkan selama 3 hari 
5. Setelah 3 hari bahan tersebut siap digunakan. 
6. Masing-masing bahan diambil 0,25 gelas (100 ml) dicampur dengan 15 air dan campur dengan 
bahan organik yang akan dibuat kompos.
Pembuatan Bioaktivator (Dari Rumen Sapi) 
Bioaktivator atau aktivator organik merupakan bahan yang mengandung nitrogen dalam jumlah 
banyak dan bermacam ¨C macam bentuk. Termasuk protein dan asam amino. Beberapa contoh 
aktivator alami adalah fungi (jamur), fermentasi dari kompos yang matang, kotoran ternak, darah 
kering, tanah yang kaya humus, bakteri asam laktat dan lain-lain. 
Bahan bioaktivator yang lain dapat diperoleh dari limbah pemotongan hewan, substrat campuran 
yang kaya nitrogen seperti kotoran ternak, cairan rumen, enceng gondok, sisa kacang-kacangan, 
dan gulma. 
Dibawah ini akan dijelaskan contoh cara pembuatan bioaktivator dari cairan rumen. 
Bahan Utama : 
1. Cairan rumen (isi usus halus sapi/cairan hasil perasan isi usus besar sapi) = 1 liter 
2. Air tebu/tetes tebu/molasis = 1 liter 
3. Air rebusan katul = 4 liter 
Bahan Tambahan : 
1. Ragi tape = 2 butir 
2. Trasi = ? ons 
3. Buah nanas = 1 buah 
4. Urin hewan secukupnya yang sudah diendapkan selama 1 minggu. 
5. Bisa ditambahkan bahan lain yang mengandung unsur nitrogen seperti daun gleresede. 
Cara Pembuatan BioAktivator : 
1. Campurkan katul 1 kg dengan 5 liter air, kemudian didihkan dan dinginkan kemudian disisakan 4 
liter. 
2. Campurkan cairan rumen sebanyak 2 liter dengan air tetes tebu sebanyak 2 liter (campuran air 1 
liter dan tetes tebu 1 liter). 
3. Campurkan air rebusan katul sebanyak 4 liter kedalam larutan campuran nomer 2.
4. Campurkan 1 buah nanas yang telah dihancurkan/diparut/diblender. 
5. Campurkan ? ons trasi yang telah diencerkan dengan air secukupnya. 
6. Tambahkan 1 ¨C 2 butir ragi tape kedalam campuran larutan tersebut. 
7. Masukan larutan bio aktivator tersebut pada botol/jerigen/ember yang terbuat dari bahan plastik 
dan tutup rapat, kemudian simpan selama 2 minggu. 
8. Bahan tersebut diatas bisa disaring untuk memisahkan bahan kasar dengan bahan cair apabila 
bioaktivator hendak digunakan untuk pengawet dalam pembuatan pupuk organik cair/pestisida 
nabati. Tetapi apabila bioaktivator akan digunakan untuk membuat pupuk kompos fermentasi, 
bioaktivator ini tidak perlu disaring. 
Ciri ¨C ciri bioaktivator yang sudah jadi : 
1. Bio aktifator yang sudah jadi berbau khas fermentasi/harum. 
2. Berwarna kuning kecoklatan. 
3. Tidak keruh dan tidak ada jamur berwarna coklat/abu ¨C abu/hitam. 
Ciri ¨C ciri bioaktivator yang gagal : 
1. Banyak mikro organisme didalam larutan yang mati. 
2. Dicirikan larutan berwarna coklat kehitaman, berbau busuk dan terdapat banyak jamur berwarna 
coklat/abu ¨C abu/hitam.

More Related Content

Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik

  • 1. APLIKASI SEDERHANA BERTANI SECARA ORGANIK (dirangkum dari berbagai sumber) Oleh: Waras Riono 2014
  • 2. MEMBUAT SCORE 250EC/ BOOSTER PADI ORGANIK Kilasan; Secara kaprah Score 250 EC dipakai para petani untuk mendapatkan hasil padi yang bersih dan berisi. Ada anggapan bahwa pengaplikasiannya ditujukan untuk menginject unsur hara pada tanaman padi. Pada kenyataannya Score memberikan kesan yang bening, kuning atau bersih sehingga disebut sebagai booster padi. Layaknya seperti TV yang dikasih antena dan boosternya menjadi jelas dan bersih gambarnya. Score adalah fungisida untuk mencegah serangan jamur pada tanaman padi, itupun tidak semua jamur bisa diatasi dengan fungisida ini. Kelebihan Score adalah mempunyai efek booster tersebut. Bahan ; 1. 1/4 kg telor ayam atau bebek 2. 1/2 kaleng susu kental manis 3. 100 ml madu murni Cara ; 1. Campurkan semua bahan (cangkang telurnya jangan dimasukkan) 2. Bender sampai benar-benar homogen atau tercampur merata 3. Masukkan dalam botol yang tertutup rapat Aplikasi : 1. Semprotkan pada tanaman padi ketika umur 30, 45 dan hst. 2. Konsentrasi penggunaan adalah 6 - 7 sendok makan per tangki atau sekitar 2 ml/ liter air. 3. Sisa booster padi organik yang tidak habis jangan dibuang, tapi simpan saja dalam botol tersebut. Yang penting botol harus tertutup rapat dan jika terjadi fermentasi dicirikan dengan mengembangnya botol maka tiap pagi harus dibuka sebentar dan dikocok - kocok agar tekanan dalam botol keluar sehingga botol tidak meledak. Jika sudah tidak terjadi fermentasi lagi tidak perlu dibuka tiap hari. 4. Booster organik yang kita buat tersebut kurang mampu mengendalikan penyakit pada tanaman padi, tetapi lebih ke fungsi mensuplai kebutukan unsur hara. Dengan tercukupinya kebutuhan unsur hara pada tanaman akan membuat tanaman sehat dan tahan terhadap serangan penyakit. Selain itu, jika suplai unsur hara cukup maka pengisian bulir padi juga akan maksimal sehingga bulir-bulir padi akan terlihat montok dan mengkilap.
  • 3. MEMBUAT PEREKAT PESTISIDA ORGANIK Alat dan Bahan; 1. 1 buah Blender 2. 1 buah Telor ayam/ bebek (bebek lebih bagus) 3. Minyak goreng 1 sendok makan Cara; 1. Masukkan 1 buah telor ayam dan satu sendok minyak goreng (kalau untuk membuat 10 tangki pake 10 telor ditambah 10 sendok minyak goreng). 2. Blender sampai benar-benar tercampur (homogen) 3. Campurkan dengan larutan pestisida yang ada dalam tangki semprot sampai benar-benar tercampur. 4. Semprotkan pestisida secara merata ke semua permukaan daun. Resep perekat pestisida organik ini bisa digunakan untuk membuat ovusida (membungkerkan telur, memandulkan telur, membunuh telur) ulat atau telur hama yang lain sehingga telur hama tersebut tidak bisa menetas dengan hanya menambahkan bahan tertentu dalam perekat pestisida organik tersebut.
  • 4. RESEP PEREKAT PESTISIDA NABATI Alat dan Bahan; 1. Air panas 5 gelas kecil 2. Biji lerak 5 buah 3. Ember/ bak kecil dengan kapasitas 2 liter 4. Saringan Cara; 1. Masukkan 5 gelas air panas pada ember yang telah kita persiapkan 2. Masukkan 5 biji lerak kedalam 5 air panas tersebut 3. Setelah hangat-hangat kita remas-remas sampai hancur daging buahnya dan lepas bijinya. 4. Kemudian saring dan ambil airnya. Aplikasi; 1. Ambil perekat yang telah kita buat tadi dan encerkan dalam 1 tangki sprayer (kurang lebih 15 liter) 2. Masukkan pestisida nabati atau pupuk organik yang akan kita aplikasikan pada tanaman. 3. Saran: penyemprotan sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 3 sore.
  • 5. CARA SEDERHANA MEMBUAT FUNGISIDA ORGANIK Alat dan bahan; 1. Bender bumbu, atau lumpang atau alat penghalus lainnya 2. Saringan yang lembut 3. Kunir 1 bagian 4. Jahe 1 bagian 5. Laos 1 bagian Cara; 1. Cara membuat fungisida organik ini sangatlah mudah yaitu tinggal diblender saja sampai halus dan keluar airnya. 2. Setelah halus silahkan peras dan ambil airnya 3. Kemudian saring dengan penyaring atau kain. Aplikasi; 1. Ambil 2 - 3 sendok makan larutan tadi kemudian campurkan dengan air satu tangki sprayer (kurang lebih 14 liter). 2. Bila perlu tambahkan detergen atau sabun pencuci piring satu atau dua sendok 3. Semprotkan secara merata pada seluruh daun dan batang tanaman 4. Jangan lupa nyemprotnya pagi atau sore hari ya! Kalau lebih bagusnya sih sore hari saja tapi kalau tidak mendung.
  • 6. MEMBUAT INSEKTISIDA ORGANIK UNTUK WERENG DAN PENGGEREK BATANG Bahan; 1. 20 liter air 2. bratawali 2 kg (boleh daun atau batangnya), 3. lengkuas/laos 2 kg, 4. kluwak muda 15 biji dan 5. 5 daun lidah buaya untuk perekat. Cara; 1. Semua bahan ditumbuk dan disimpan (difermentasi) pada wadah tertutup selama 3 hari 2. Kemudian disaring 3. Aplikasi/penggunaan pada saat penyemprotan yaitu 2 gelas aqua (250 ml) untuk satu tangki (10 liter) Kandungan dari bahan-bahan yang digunakan tersebut diatas: 1. Brotowali mengandung : Pikoretine; Alkaloida; Berberin; Columbin 2. Rasa pahit pada kluwak disebabkan kandungan hydrocyanic acid 3. Lengkuas/laos mengandung minyak terbang, minyak atsiri, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol dan kristal kuning. 4. Dan kandungan gel lidah buaya adalah air (98,5%), karbohidrat (0,3%), asam amino, lipid, sterol, tanin, dan beberapa enzim.
  • 7. CARA MENGUKUR KADAR BAHAN ORGANIK TANAH Bahan; 1. Plastik pembungkus kacang bawang 1 meter 2. Sampel tanah secukupnya 3. Air secukupnya Cara; 1. Ambil sampel tanah kita. (ambil dari 4 penjuru ladang/ sawah kita dan 1 lokasi tengah ladang/ sawah kita). Saat pengambilan sample tanah sebaiknya tanah dalam kondisi kering. 2. Campurkan dengan cara diremas-remas dengan tangan secara merata. 3. Ikat salah satu ujung plasik kacang bawang 4. Setelah kelima sample tanah tersebut kita campurkan secara merata lalu kita masukkan dalam plastik tersebut sampai kira-kira setinggi setengah dari panjang plastik tersebut 5. Tambahkan air bersih sampai hampir penuh. 6. Tiup plastik sampai melembung dan ikat ujung plastik pada bagian yang belum diikat tadi. 7. Kocok-kocong sampai tanah dan air benar-benar merata. 8. Gantungkan plastik tersebut pada tiang 9. Biarkan kira-kira satu/ dua jam 10. Setelah benar-benar mengendap kita akan melihat komposisi/ penyusun tanah kita. Keterangan; ? Humus biasanya akan tersusun pada lapisan tanah paling atas setelah air dan berwarna hitam. ? Disekitar humus ada lapisan debu/ lempung ? Paling bawah adalah kerikil/ pasir. Setelah kita mengetahui penyusun tanah kita otomatis kita akan mengetahu kandungan atau persentase bahan organik/ humus/ C-organik tanah kita. Kalau sekiranya bahan organik dalam tanah kita minim sebaiknya secepatnya kita menambahkannya pada lahan kita.
  • 8. SUMBER MIKROORGANISME PENGURAI Berikut beberapa bahan sebagai sumber mikroorganisme pengurai: 1. Nanas/ kulit nanas : Anona berfungsi sebagai penghancur benda keras 2. Pisang/ kulit pisang : Lactobacillus sebagai penghancur dedaunan 3. Tempe : Saccaromyces sebagai penghancur kotoran 4. Buah yang lain: Rhyzopus sebagai penghancur minyak Cara Membuat sumber mikroorganisme pengurai dan cara menggunakannya: 1. Campurkan 1 liter air matang dengan 2 sendok makan gula pasir. 2. Bahan sumber mikro organisme dihancurkan dengan blender atau di tumbuk. 3. Masukkan dalam botol/ wadah dan ditutup rapat 4. Biarkan selama 3 hari 5. Setelah 3 hari bahan tersebut siap digunakan. 6. Masing-masing bahan diambil 0,25 gelas (100 ml) dicampur dengan 15 air dan campur dengan bahan organik yang akan dibuat kompos.
  • 9. Pembuatan Bioaktivator (Dari Rumen Sapi) Bioaktivator atau aktivator organik merupakan bahan yang mengandung nitrogen dalam jumlah banyak dan bermacam ¨C macam bentuk. Termasuk protein dan asam amino. Beberapa contoh aktivator alami adalah fungi (jamur), fermentasi dari kompos yang matang, kotoran ternak, darah kering, tanah yang kaya humus, bakteri asam laktat dan lain-lain. Bahan bioaktivator yang lain dapat diperoleh dari limbah pemotongan hewan, substrat campuran yang kaya nitrogen seperti kotoran ternak, cairan rumen, enceng gondok, sisa kacang-kacangan, dan gulma. Dibawah ini akan dijelaskan contoh cara pembuatan bioaktivator dari cairan rumen. Bahan Utama : 1. Cairan rumen (isi usus halus sapi/cairan hasil perasan isi usus besar sapi) = 1 liter 2. Air tebu/tetes tebu/molasis = 1 liter 3. Air rebusan katul = 4 liter Bahan Tambahan : 1. Ragi tape = 2 butir 2. Trasi = ? ons 3. Buah nanas = 1 buah 4. Urin hewan secukupnya yang sudah diendapkan selama 1 minggu. 5. Bisa ditambahkan bahan lain yang mengandung unsur nitrogen seperti daun gleresede. Cara Pembuatan BioAktivator : 1. Campurkan katul 1 kg dengan 5 liter air, kemudian didihkan dan dinginkan kemudian disisakan 4 liter. 2. Campurkan cairan rumen sebanyak 2 liter dengan air tetes tebu sebanyak 2 liter (campuran air 1 liter dan tetes tebu 1 liter). 3. Campurkan air rebusan katul sebanyak 4 liter kedalam larutan campuran nomer 2.
  • 10. 4. Campurkan 1 buah nanas yang telah dihancurkan/diparut/diblender. 5. Campurkan ? ons trasi yang telah diencerkan dengan air secukupnya. 6. Tambahkan 1 ¨C 2 butir ragi tape kedalam campuran larutan tersebut. 7. Masukan larutan bio aktivator tersebut pada botol/jerigen/ember yang terbuat dari bahan plastik dan tutup rapat, kemudian simpan selama 2 minggu. 8. Bahan tersebut diatas bisa disaring untuk memisahkan bahan kasar dengan bahan cair apabila bioaktivator hendak digunakan untuk pengawet dalam pembuatan pupuk organik cair/pestisida nabati. Tetapi apabila bioaktivator akan digunakan untuk membuat pupuk kompos fermentasi, bioaktivator ini tidak perlu disaring. Ciri ¨C ciri bioaktivator yang sudah jadi : 1. Bio aktifator yang sudah jadi berbau khas fermentasi/harum. 2. Berwarna kuning kecoklatan. 3. Tidak keruh dan tidak ada jamur berwarna coklat/abu ¨C abu/hitam. Ciri ¨C ciri bioaktivator yang gagal : 1. Banyak mikro organisme didalam larutan yang mati. 2. Dicirikan larutan berwarna coklat kehitaman, berbau busuk dan terdapat banyak jamur berwarna coklat/abu ¨C abu/hitam.