2. MEMBUAT SCORE 250EC/ BOOSTER PADI ORGANIK
Kilasan;
Secara kaprah Score 250 EC dipakai para petani untuk mendapatkan hasil padi yang bersih dan
berisi. Ada anggapan bahwa pengaplikasiannya ditujukan untuk menginject unsur hara pada
tanaman padi. Pada kenyataannya Score memberikan kesan yang bening, kuning atau bersih
sehingga disebut sebagai booster padi. Layaknya seperti TV yang dikasih antena dan boosternya
menjadi jelas dan bersih gambarnya. Score adalah fungisida untuk mencegah serangan jamur pada
tanaman padi, itupun tidak semua jamur bisa diatasi dengan fungisida ini. Kelebihan Score adalah
mempunyai efek booster tersebut.
Bahan ;
1. 1/4 kg telor ayam atau bebek
2. 1/2 kaleng susu kental manis
3. 100 ml madu murni
Cara ;
1. Campurkan semua bahan (cangkang telurnya jangan dimasukkan)
2. Bender sampai benar-benar homogen atau tercampur merata
3. Masukkan dalam botol yang tertutup rapat
Aplikasi :
1. Semprotkan pada tanaman padi ketika umur 30, 45 dan hst.
2. Konsentrasi penggunaan adalah 6 - 7 sendok makan per tangki atau sekitar 2 ml/ liter air.
3. Sisa booster padi organik yang tidak habis jangan dibuang, tapi simpan saja dalam botol tersebut.
Yang penting botol harus tertutup rapat dan jika terjadi fermentasi dicirikan dengan
mengembangnya botol maka tiap pagi harus dibuka sebentar dan dikocok - kocok agar tekanan
dalam botol keluar sehingga botol tidak meledak. Jika sudah tidak terjadi fermentasi lagi tidak perlu
dibuka tiap hari.
4. Booster organik yang kita buat tersebut kurang mampu mengendalikan penyakit pada tanaman
padi, tetapi lebih ke fungsi mensuplai kebutukan unsur hara. Dengan tercukupinya kebutuhan unsur
hara pada tanaman akan membuat tanaman sehat dan tahan terhadap serangan penyakit. Selain
itu, jika suplai unsur hara cukup maka pengisian bulir padi juga akan maksimal sehingga bulir-bulir
padi akan terlihat montok dan mengkilap.
3. MEMBUAT PEREKAT PESTISIDA ORGANIK
Alat dan Bahan;
1. 1 buah Blender
2. 1 buah Telor ayam/ bebek (bebek lebih bagus)
3. Minyak goreng 1 sendok makan
Cara;
1. Masukkan 1 buah telor ayam dan satu sendok minyak goreng (kalau untuk membuat 10 tangki pake
10 telor ditambah 10 sendok minyak goreng).
2. Blender sampai benar-benar tercampur (homogen)
3. Campurkan dengan larutan pestisida yang ada dalam tangki semprot sampai benar-benar
tercampur.
4. Semprotkan pestisida secara merata ke semua permukaan daun.
Resep perekat pestisida organik ini bisa digunakan untuk membuat ovusida
(membungkerkan telur, memandulkan telur, membunuh telur) ulat atau telur hama yang lain
sehingga telur hama tersebut tidak bisa menetas dengan hanya menambahkan bahan tertentu
dalam perekat pestisida organik tersebut.
4. RESEP PEREKAT PESTISIDA NABATI
Alat dan Bahan;
1. Air panas 5 gelas kecil
2. Biji lerak 5 buah
3. Ember/ bak kecil dengan kapasitas 2 liter
4. Saringan
Cara;
1. Masukkan 5 gelas air panas pada ember yang telah kita persiapkan
2. Masukkan 5 biji lerak kedalam 5 air panas tersebut
3. Setelah hangat-hangat kita remas-remas sampai hancur daging buahnya dan lepas bijinya.
4. Kemudian saring dan ambil airnya.
Aplikasi;
1. Ambil perekat yang telah kita buat tadi dan encerkan dalam 1 tangki sprayer (kurang lebih
15 liter)
2. Masukkan pestisida nabati atau pupuk organik yang akan kita aplikasikan pada tanaman.
3. Saran: penyemprotan sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 3 sore.
5. CARA SEDERHANA MEMBUAT FUNGISIDA ORGANIK
Alat dan bahan;
1. Bender bumbu, atau lumpang atau alat penghalus lainnya
2. Saringan yang lembut
3. Kunir 1 bagian
4. Jahe 1 bagian
5. Laos 1 bagian
Cara;
1. Cara membuat fungisida organik ini sangatlah mudah yaitu tinggal diblender saja sampai halus dan
keluar airnya.
2. Setelah halus silahkan peras dan ambil airnya
3. Kemudian saring dengan penyaring atau kain.
Aplikasi;
1. Ambil 2 - 3 sendok makan larutan tadi kemudian campurkan dengan air satu tangki sprayer (kurang
lebih 14 liter).
2. Bila perlu tambahkan detergen atau sabun pencuci piring satu atau dua sendok
3. Semprotkan secara merata pada seluruh daun dan batang tanaman
4. Jangan lupa nyemprotnya pagi atau sore hari ya! Kalau lebih bagusnya sih sore hari saja tapi kalau
tidak mendung.
6. MEMBUAT INSEKTISIDA ORGANIK UNTUK WERENG DAN PENGGEREK BATANG
Bahan;
1. 20 liter air
2. bratawali 2 kg (boleh daun atau batangnya),
3. lengkuas/laos 2 kg,
4. kluwak muda 15 biji dan
5. 5 daun lidah buaya untuk perekat.
Cara;
1. Semua bahan ditumbuk dan disimpan (difermentasi) pada wadah tertutup selama 3 hari
2. Kemudian disaring
3. Aplikasi/penggunaan pada saat penyemprotan yaitu 2 gelas aqua (250 ml) untuk satu tangki (10
liter)
Kandungan dari bahan-bahan yang digunakan tersebut diatas:
1. Brotowali mengandung : Pikoretine; Alkaloida; Berberin; Columbin
2. Rasa pahit pada kluwak disebabkan kandungan hydrocyanic acid
3. Lengkuas/laos mengandung minyak terbang, minyak atsiri, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil
sinamat, kaemferida, galangan, galangol dan kristal kuning.
4. Dan kandungan gel lidah buaya adalah air (98,5%), karbohidrat (0,3%), asam amino, lipid, sterol,
tanin, dan beberapa enzim.
7. CARA MENGUKUR KADAR BAHAN ORGANIK TANAH
Bahan;
1. Plastik pembungkus kacang bawang 1 meter
2. Sampel tanah secukupnya
3. Air secukupnya
Cara;
1. Ambil sampel tanah kita. (ambil dari 4 penjuru ladang/ sawah kita dan 1 lokasi tengah ladang/
sawah kita). Saat pengambilan sample tanah sebaiknya tanah dalam kondisi kering.
2. Campurkan dengan cara diremas-remas dengan tangan secara merata.
3. Ikat salah satu ujung plasik kacang bawang
4. Setelah kelima sample tanah tersebut kita campurkan secara merata lalu kita masukkan dalam
plastik tersebut sampai kira-kira setinggi setengah dari panjang plastik tersebut
5. Tambahkan air bersih sampai hampir penuh.
6. Tiup plastik sampai melembung dan ikat ujung plastik pada bagian yang belum diikat tadi.
7. Kocok-kocong sampai tanah dan air benar-benar merata.
8. Gantungkan plastik tersebut pada tiang
9. Biarkan kira-kira satu/ dua jam
10. Setelah benar-benar mengendap kita akan melihat komposisi/ penyusun tanah kita.
Keterangan;
? Humus biasanya akan tersusun pada lapisan tanah paling atas setelah air dan berwarna hitam.
? Disekitar humus ada lapisan debu/ lempung
? Paling bawah adalah kerikil/ pasir.
Setelah kita mengetahui penyusun tanah kita otomatis kita akan mengetahu kandungan atau
persentase bahan organik/ humus/ C-organik tanah kita. Kalau sekiranya bahan organik dalam
tanah kita minim sebaiknya secepatnya kita menambahkannya pada lahan kita.
8. SUMBER MIKROORGANISME PENGURAI
Berikut beberapa bahan sebagai sumber mikroorganisme pengurai:
1. Nanas/ kulit nanas : Anona berfungsi sebagai penghancur benda keras
2. Pisang/ kulit pisang : Lactobacillus sebagai penghancur dedaunan
3. Tempe : Saccaromyces sebagai penghancur kotoran
4. Buah yang lain: Rhyzopus sebagai penghancur minyak
Cara Membuat sumber mikroorganisme pengurai dan cara menggunakannya:
1. Campurkan 1 liter air matang dengan 2 sendok makan gula pasir.
2. Bahan sumber mikro organisme dihancurkan dengan blender atau di tumbuk.
3. Masukkan dalam botol/ wadah dan ditutup rapat
4. Biarkan selama 3 hari
5. Setelah 3 hari bahan tersebut siap digunakan.
6. Masing-masing bahan diambil 0,25 gelas (100 ml) dicampur dengan 15 air dan campur dengan
bahan organik yang akan dibuat kompos.
9. Pembuatan Bioaktivator (Dari Rumen Sapi)
Bioaktivator atau aktivator organik merupakan bahan yang mengandung nitrogen dalam jumlah
banyak dan bermacam ¨C macam bentuk. Termasuk protein dan asam amino. Beberapa contoh
aktivator alami adalah fungi (jamur), fermentasi dari kompos yang matang, kotoran ternak, darah
kering, tanah yang kaya humus, bakteri asam laktat dan lain-lain.
Bahan bioaktivator yang lain dapat diperoleh dari limbah pemotongan hewan, substrat campuran
yang kaya nitrogen seperti kotoran ternak, cairan rumen, enceng gondok, sisa kacang-kacangan,
dan gulma.
Dibawah ini akan dijelaskan contoh cara pembuatan bioaktivator dari cairan rumen.
Bahan Utama :
1. Cairan rumen (isi usus halus sapi/cairan hasil perasan isi usus besar sapi) = 1 liter
2. Air tebu/tetes tebu/molasis = 1 liter
3. Air rebusan katul = 4 liter
Bahan Tambahan :
1. Ragi tape = 2 butir
2. Trasi = ? ons
3. Buah nanas = 1 buah
4. Urin hewan secukupnya yang sudah diendapkan selama 1 minggu.
5. Bisa ditambahkan bahan lain yang mengandung unsur nitrogen seperti daun gleresede.
Cara Pembuatan BioAktivator :
1. Campurkan katul 1 kg dengan 5 liter air, kemudian didihkan dan dinginkan kemudian disisakan 4
liter.
2. Campurkan cairan rumen sebanyak 2 liter dengan air tetes tebu sebanyak 2 liter (campuran air 1
liter dan tetes tebu 1 liter).
3. Campurkan air rebusan katul sebanyak 4 liter kedalam larutan campuran nomer 2.
10. 4. Campurkan 1 buah nanas yang telah dihancurkan/diparut/diblender.
5. Campurkan ? ons trasi yang telah diencerkan dengan air secukupnya.
6. Tambahkan 1 ¨C 2 butir ragi tape kedalam campuran larutan tersebut.
7. Masukan larutan bio aktivator tersebut pada botol/jerigen/ember yang terbuat dari bahan plastik
dan tutup rapat, kemudian simpan selama 2 minggu.
8. Bahan tersebut diatas bisa disaring untuk memisahkan bahan kasar dengan bahan cair apabila
bioaktivator hendak digunakan untuk pengawet dalam pembuatan pupuk organik cair/pestisida
nabati. Tetapi apabila bioaktivator akan digunakan untuk membuat pupuk kompos fermentasi,
bioaktivator ini tidak perlu disaring.
Ciri ¨C ciri bioaktivator yang sudah jadi :
1. Bio aktifator yang sudah jadi berbau khas fermentasi/harum.
2. Berwarna kuning kecoklatan.
3. Tidak keruh dan tidak ada jamur berwarna coklat/abu ¨C abu/hitam.
Ciri ¨C ciri bioaktivator yang gagal :
1. Banyak mikro organisme didalam larutan yang mati.
2. Dicirikan larutan berwarna coklat kehitaman, berbau busuk dan terdapat banyak jamur berwarna
coklat/abu ¨C abu/hitam.