1. APLIKASI TI DALAM PELAYANAN INFORMASI, PENEMPATAN, DAN
PENGEMBANGAN BK
Informasi sangat penting bagi kehidupan manusia, apalagi pada zaman globalisasi ini
yang menuntut manusia untuk selalu up to date dalam berbagai segi kehidupan agar tidak
terinjak oleh kerasnya zaman. Menurut Noris,Hatch,Engelkels & Winborn (Anisa, 2009)
menekankan bahwa informasi pendidikan meliputi data dan keterangan yang shahih dan
berguna tentang kesempatan dan syarat-syarat berkenaan dengan berbagai jenis pendidikan
yang ada sekarang dan yang akan datang.
Hal ini berarti dalam dunia pendidikan sekalipun sangat memerlukan informasi dalam
penyelanggaraan pendidikan formal. Pelayanan Informasi adalah suatu proses membantu
seseorang dengan sarana yang tersedia untuk mendapatkan informasi yang orang butuhkan
agar orang dapat memanfaatkannya dengan baik dan mengetahui perkembangan lingkungan
sekitarnya bahkan seluruh dunia. Hal ini dapat menjadikan individu memiliki wawasan luas
agar dapat membantu dirinya dalam memutuskan keputusan yang tepat baginya.
Menurut Nurzaeni, dkk (2011) Layanan informasi menjadikan (individu mandiri)
memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis, mampu
mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan
akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
Dalam pelayanan informasi BK dapat diterapkan TI yang merupakan bagian dari
dukungan sistem pada komponen layanan BK di sekolah. Informasi apapun yang dapat
mendukung perkembangan individu layak untuk disajikan kapada individu (siswa). Menurut
Pearson (Nurzaeni, dkk., 2011) Data-data yang didapat melalui internet, dapat dianggap
sebagai data yang dapat dipertanggungjawabkan dan masuk akal. Layanan informasi ini
akan lebih tersebar luas jika menggunakan bantuan media TI, khususnya layanan komputer
berbasis internet. Data yang berada pada internet pun ada yang merupakan data yang
berkualitas ada pula yang kualitasnya kurang terjamin atau kurang masuk akal. Jadi, sebagai
konselor seharusnya lebih memproteksi atau mengarahkan konseli dalam mencari informasi
melalui internet.
Dengan media TI, konseli pun akan lebih mudah mengakses informasi dengan cepat
dimanapun dan kapanpun. Bahkan konselor dapat meng-update wawasannya setiap saat.
Konselor memang dituntut untuk selalu mengetahui informasi dan wawasan yang luas karena
konselor dianggap menjadi media informasi bagi konseli. Sehingga penerapan atau aplikasi
2. TI dalam pelayanan informasi BK dapat sangat membantu konselor dalam meng-update
wawasannya dan memberikan pelayanan informasi kepada siswa.
Tentunya media TI juga memiliki dampak negatif jika penggunaannya disalah
gunakan oleh penggunanya. Sehingga konselor harus lebih berhati-hati dalam menerapkan
media TI agar dapat terhindar dari oknum-oknum yang berniat jahat. Bukan hanya itu pula,
konselor juga dapat terbantu dalam mengawasi pergaulan dunia maya konseli dan apa saja
informasi yang konseli akses.
Penerapan TI dalam layanan penempatan BK di sekolah lebih untuk membantu
konselor dalam menyelenggarakan layanan BK di sekolah. Layanan BK yang dilakukan
dapat mengetahui perkembangan konseli. Dalam pemutusan karir, konseli membutuhkan
layanan penempatan putusannya untuk mengambil rencananya untuk masa depan. Media TI
yang tepat untuk menjalankan layanan penempatan, yaitu instrumen ITP dan software ATP
untuk mengetahui tingkat perkembangan konseli dan agar konseli dapat memahami dirinya.
Setelah itu, konselor dapat mengarahkan konseli agar dapat memutuskan keputusan yang
paling tepat sesuai kemampuan dirinya.
Penerapan atau aplikasi TI dalam pengembangan BK lebih mengarah pada
pengembangan dari layanan dan penempatannya yang tetap fokus pada pengembangan
potensi konseli. Penerapan atau aplikasi pengembangan dapat dilakukan apabila aplikasi
penempatan dan pelayanannya telah terpenuhi karena dari hasil penempatan dan pelayanan
konselor bisa mengetahui potensi dan kelemahan atau kekuatan yang dimilki konseli yang
nantinya akan dikembangkan. Pengembangan layanan BK yang dibantu dengan TI akan
lebih berkembang dari pada menggunakan cara konvensional. Jadi, aplikasi pengembangan
dapat diartikan sebagai pengembangan layanan lain atau pengembangan diri konseli itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Nurzaeni, Ulfah Siti, dkk. (2011). Aplikasi Teknologi Informasi dalam Pelayanan Informasi,
Penempatan dan Pengembangan Bimbingan dan Konseling. Makalah pada Mata Kuliah
Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan UPI, Bandung.
3. Anisa, Niken Nur. (2009). Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling Makalah pada
Mata Kuliah Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan UPI, Bandung