Radang usus buntu atau apendisitis dapat menyerang siapa saja dengan gejala seperti sakit perut yang menjalar ke bagian kanan bawah dan semakin meningkat disertai demam, mual, dan nafsu makan berkurang. Bila tidak segera diobati, radang dapat pecah dan menyebabkan infeksi peritonitis yang membahayakan jika tidak dioperasi.
1 of 1
Download to read offline
More Related Content
Appendiks
1. Jika Usus Buntu Terganggu
Waspadalah bila Anda sering merasakan sakit pada perut (khususnya perut bagian
kanan bawah) dan tidak kunjung sembuh meskipun sudah diberikan obat maag.
Mungkin Anda terkena radang usus buntu atau apendisitis.
Radang usus buntu atau apendisitis dapat menyerang siapa saja. Gejalanya seperti
sakit maag biasa sehingga penderita seringkali mengabaikannya. Gejala tersebut
cenderung mendadak dan umumnya akan semakin meningkat. Gejalanya lainnya
adalah sebagai berikut:
* Rasa nyeri yang dimulai pada perut bagian tengah (seperti sakit maag) dan
menjalar ke perut bagian bawah kanan.
* Rasa sakit tersebut akan semakin meningkat, sehingga pada saat berjalanpun
si penderita akan merasa sangat sakit sehingga akan mengambil sikap
membungkuk pada saat berjalan.
* Bila radang semakin meluas dapat menimbulkan rasa mual, bahkan muntah,
dan nafsu makan sangat menurun.
* Demam akan timbul apabila radang tidak segera mendapatkan pengobatan
yang tepat.
* Apabila radang terus berlanjut, maka penderita akan merasakan nyeri yang
semakin hebat. Pada keadaan seperti itu, obat antibiotika tidak berguna lagi dan
diperlukan operasi oleh dokter bedah .
Bila keadaan ini gagal diketahui oleh dokter atau si penderita sendiri kurang
peduli, maka keadaannya akan semakin gawat sehingga dapat menyebabkan
pecahnya usus buntu dan berakibat infeksi akan menyebar ke dalam rongga perut,
sehingga dapat terjadi infeksi pada lapisan perut atau disebut juga peritonitis
(radang pada selaput perut).
Pemeriksaan penunjang yang biasanya dilakukan oleh dokter yaitu pemeriksaan
fisik, yang meliputi pemeriksaan panggul, rektum (dubur), dan darah maupun
urin.
Operasi untuk usus buntu dapat dilakukan melalui operasi terbuka (perut langsung
dibedah) maupun dengan alat laparoskopi (perut hanya disayat kecil pada bagian
bawah pusar dan sayatan kecil lainnya dilakukan pada daerah usus buntu).