際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
APRESIASI KARYA SENI RUPA 
MODERN/KONTEMPORER INDONESIA 
December 22, 2011 揃 by admin 揃 in Pendidikan, Seni, Seni Rupa, Umum 
Materi ini untuk pembelajaran seni rupa SMA 
Pengertian Seni Rupa Modern/Kontemporer 
Seni Rupa Modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan 
karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan. Seni Rupa Kontemporer adalah karya 
seni rupa masa kini yang berkaitan dengan situasi dan kondisi saat karya itu dibuat atau karya seni rupa 
kekinian. Contoh: seni instalasi, body painting, lukisan wayang pasir, patung pasir, dsb. 
Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer 
Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan 
buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan 
tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa
modern/kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. 
Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 
1. Unik : tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya 
2. Individual : bersifat pribadi atau perseorangan 
3. Universal : diperuntuk semua orang atau masyarakat luas 
4. Ekspresif : ungkapan perasaan atau curahan jiwa 
5. Survival : berlangsung sepanjang jaman/abadi 
Keunikan Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer 
Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengo lah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik 
berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan 
membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh 
kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya. 
Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia 
Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa 
karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni 
instalasi, dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni 
rupa sebagai perwujudan ekspresi jiwanya. 
Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya 
berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang 
tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau 
penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya 
seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa 
ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan 
melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang 
mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu. 
Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu: 
1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan 
(kasat mata), seperti suka atau tidak suka.
2. Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam 
suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu. 
3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan 
mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa. 
Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu: 
1. Deskriptif (paparan secara obyektif) 
2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika) 
3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat) 
4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai) 
5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan) 
Jenis-jenis dan contoh atau replika karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia 
(untuk keperluan pembelajaran apresiasi karya seni rupa) 
Seni Lukis: A dik Kakak kary a Basuki A bdullah
Seni Patung karya Nyoman Nuarta 
Seni Instalasi
Seni Grafis 
Seni Kriya Tenun
Seni Kriya Batik 
Seni Kriya Tas
APRESIASI SENI RUPA MODERN DAN KONTEMPORER 
APRESIASI SENI RUPA MODERN DAN KONTEMPORER 
Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer 
Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan buah 
pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan tercetus dapat 
disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa modern/kontemporer 
adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas seni rupa modern 
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 
1. Unik : tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya 
2. Individual : bersifat pribadi atau perseorangan 
3. Universal : diperuntuk semua orang atau masyarakat luas 
4. Ekspresif : ungkapan perasaan atau curahan jiwa 
5. Survival : berlangsung sepanjang jaman/abadi 
Keunikan Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer 
Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik berkarya 
seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. 
Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam 
proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya. 
Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia 
Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa karya 
seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan 
kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan 
ekspresi jiwanya. 
Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya 
berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat 
di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi 
seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi 
terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau 
tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya 
dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan karyanya melalui
simbol-simbol yang mengandung makna tertentu. 
Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu: 
1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan 
(kasat mata), seperti suka atau tidak suka. 
2. Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam 
suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu. 
3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan 
mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa. 
Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu: 
1. Deskriptif (paparan secara obyektif) 
2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika) 
3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat) 
4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai) 
5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan) 
Jenis-jenis dan contoh atau replika karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia (untuk keperluan 
pembelajaran apresiasi karya seni rupa) 
Aliran-aliran Seni Rupa, Tokoh, dan Contoh Karya 
Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari peradaban manusia. 
Sejarah peradaban tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada dasarnya 
kesenian antar bangsa memberi dan menerima pengaruh. Namun untuk 
mempermudah cara mempelajarinya perlu diadakan pengelompokkan. 
Secara kronologis sejarah seni rupa manca negara/ dunia dapat dikelompokkan sebagai berikut. 
1.Seni Rupa Timur Purba 
a.Seni Mesir. 
b.Seni Mesopotamia. 
c.Seni Mediterania. 
2.Seni Rupa Eropa Klasik.
a.Seni Yunani 
b.Seni Romawi. 
3.Seni Abad Pertengahan. 
a.Seni Masa Pembenyukan 
b.Seni Masa Gemilang. 
c.Seni MAsa Kemunduran. 
4.Seni Renaissance 
a.Seni Renaissance. 
b.Seni Barok. 
c.Seni Rococo. 
5.Seni Modern. 
Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya bersumber dari zaman Yunani dan 
Romawi 
yang disebut zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat melalui Roma. 
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19 menyebabkan munculnya 
berbagai 
produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang 
seni rupa. 
Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan pemberontakan 
seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam bentuk-bentuk kreativitas, sehingga di 
dunia 
perkembangan seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni rupa yang saling menerusakan atau menentang 
aliran-aliran 
sebelumnya. 
1. Aliran Neo-Klasik 
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di 
Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya 
perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi 
bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena 
adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja. 
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan 
individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada 
tahun 1784, David melukiskan SUMPAH HORATII. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang 
berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki -lakinya yang bergerombol di kiri, 
sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan. 
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran
anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran 
Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan 
serta bersifat klasik. 
Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik : 
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis. 
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis. 
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis. 
d.Raut muka tenang dan berkesan agung. 
e.Berisi cerita lingkungan istana. 
f.Cenderung dilebih-lebihkan. 
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867) 
2. Aliran Romantik 
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau 
mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki 
perasaan dan emosi. 
Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan : 
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik) 
Eksotik, kerinduan pada masa lalu 
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya 
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan 
Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut : 
a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional. 
b.Penuh gerak dan dinamis. 
c.Warna bersifat kontras dan meriah. 
d.Pengaturan komposisi dinamis. 
e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan. 
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan. 
Tokoh-tokhnya antara lain : 
a.Eugene Delacroix 
b.Theodore Gericault 
c.Jean Baptiste 
d.Jean Francois Millet 
Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah
Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul RAKIT MENDUSA. Romantisme berasal 
dari bahasa Perancis Roman (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang 
perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat. 
3. Aliran Realisme 
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan 
untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama Courbet dari Perancis 
mengatakan : 
TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis 
sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu 
melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau 
pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada 
dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit 
seperti Lukisan Pemecah Batu dll. 
Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier. 
4. Aliran Naturalisme 
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut 
aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga 
lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh 
pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya 
Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh 
realisme. 
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet 
cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah seni untuk 
kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis 
pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788). 
Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall. 
5. Aliran Impresionis 
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada 
lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan
tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud 
Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste 
Renoir (1841-1919). 
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan 
impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan 
impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang 
membentuk wujud tertentu. 
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat. 
6. Aliran Ekspresionisme 
Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk 
objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah 
aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran 
ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di 
Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah 
didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin. 
Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard Munch. 
7. Aliran Fauvisme 
Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis Les Fauves, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme 
sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras 
dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul 
membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya. 
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah 
lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh 
goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada 
Ayah saya. 
Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre 
Derain, Maurice de Vlaminc. 
8. Aliran Kubisme
Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari 
segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh 
perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan 
karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso. 
Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah 
Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut 
Kubisme seperti Juan Gris dll. 
9. Aliran Abstraksionisme 
Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis 
figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu. 
Abstrak kubistis 
Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga 
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913] 
Abstrak Nonfiguratif 
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili 
garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah 
Wassily kadinsky, Naum Goba. 
10. Aliran Futuris 
Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap 
dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan 
seperti,pesta arak-arakan, perang dll. 
Tokoh aliran ini antara lain : 
Carlo Carra 
Buido Severini 
Umbirto Boccioni 
F.T Marineti 
11. Aliran dadaisme 
Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai
sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha 
meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti. 
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, 
sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, 
Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll. 
12. Aliran Surealisme. 
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak 
sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan 
melukis dalam mimpi. 
Tokoh surealis yaitu 
Salvador Dali 
Maxt Ernest 
Jona Mirod

More Related Content

Apresiasi keunikan karya seni rupa modern

  • 1. APRESIASI KARYA SENI RUPA MODERN/KONTEMPORER INDONESIA December 22, 2011 揃 by admin 揃 in Pendidikan, Seni, Seni Rupa, Umum Materi ini untuk pembelajaran seni rupa SMA Pengertian Seni Rupa Modern/Kontemporer Seni Rupa Modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan. Seni Rupa Kontemporer adalah karya seni rupa masa kini yang berkaitan dengan situasi dan kondisi saat karya itu dibuat atau karya seni rupa kekinian. Contoh: seni instalasi, body painting, lukisan wayang pasir, patung pasir, dsb. Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa
  • 2. modern/kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Unik : tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya 2. Individual : bersifat pribadi atau perseorangan 3. Universal : diperuntuk semua orang atau masyarakat luas 4. Ekspresif : ungkapan perasaan atau curahan jiwa 5. Survival : berlangsung sepanjang jaman/abadi Keunikan Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengo lah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya. Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan ekspresi jiwanya. Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu. Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu: 1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan (kasat mata), seperti suka atau tidak suka.
  • 3. 2. Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu. 3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa. Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu: 1. Deskriptif (paparan secara obyektif) 2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika) 3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat) 4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai) 5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan) Jenis-jenis dan contoh atau replika karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia (untuk keperluan pembelajaran apresiasi karya seni rupa) Seni Lukis: A dik Kakak kary a Basuki A bdullah
  • 4. Seni Patung karya Nyoman Nuarta Seni Instalasi
  • 5. Seni Grafis Seni Kriya Tenun
  • 6. Seni Kriya Batik Seni Kriya Tas
  • 7. APRESIASI SENI RUPA MODERN DAN KONTEMPORER APRESIASI SENI RUPA MODERN DAN KONTEMPORER Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa modern/kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Unik : tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya 2. Individual : bersifat pribadi atau perseorangan 3. Universal : diperuntuk semua orang atau masyarakat luas 4. Ekspresif : ungkapan perasaan atau curahan jiwa 5. Survival : berlangsung sepanjang jaman/abadi Keunikan Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya. Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan ekspresi jiwanya. Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan karyanya melalui
  • 8. simbol-simbol yang mengandung makna tertentu. Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu: 1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan (kasat mata), seperti suka atau tidak suka. 2. Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu. 3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa. Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu: 1. Deskriptif (paparan secara obyektif) 2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika) 3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat) 4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai) 5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan) Jenis-jenis dan contoh atau replika karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia (untuk keperluan pembelajaran apresiasi karya seni rupa) Aliran-aliran Seni Rupa, Tokoh, dan Contoh Karya Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari peradaban manusia. Sejarah peradaban tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada dasarnya kesenian antar bangsa memberi dan menerima pengaruh. Namun untuk mempermudah cara mempelajarinya perlu diadakan pengelompokkan. Secara kronologis sejarah seni rupa manca negara/ dunia dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1.Seni Rupa Timur Purba a.Seni Mesir. b.Seni Mesopotamia. c.Seni Mediterania. 2.Seni Rupa Eropa Klasik.
  • 9. a.Seni Yunani b.Seni Romawi. 3.Seni Abad Pertengahan. a.Seni Masa Pembenyukan b.Seni Masa Gemilang. c.Seni MAsa Kemunduran. 4.Seni Renaissance a.Seni Renaissance. b.Seni Barok. c.Seni Rococo. 5.Seni Modern. Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya bersumber dari zaman Yunani dan Romawi yang disebut zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat melalui Roma. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19 menyebabkan munculnya berbagai produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang seni rupa. Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan pemberontakan seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam bentuk-bentuk kreativitas, sehingga di dunia perkembangan seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni rupa yang saling menerusakan atau menentang aliran-aliran sebelumnya. 1. Aliran Neo-Klasik Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja. Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan SUMPAH HORATII. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki -lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan. Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran
  • 10. anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik. Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik : a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis. b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis. c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis. d.Raut muka tenang dan berkesan agung. e.Berisi cerita lingkungan istana. f.Cenderung dilebih-lebihkan. Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867) 2. Aliran Romantik Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi. Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan : Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik) Eksotik, kerinduan pada masa lalu Digunakan untuk perasaan dari penontonnya Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut : a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional. b.Penuh gerak dan dinamis. c.Warna bersifat kontras dan meriah. d.Pengaturan komposisi dinamis. e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan. f.Kedahsyatan melebihi kenyataan. Tokoh-tokhnya antara lain : a.Eugene Delacroix b.Theodore Gericault c.Jean Baptiste d.Jean Francois Millet Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah
  • 11. Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul RAKIT MENDUSA. Romantisme berasal dari bahasa Perancis Roman (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat. 3. Aliran Realisme Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama Courbet dari Perancis mengatakan : TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti Lukisan Pemecah Batu dll. Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier. 4. Aliran Naturalisme Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme. Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788). Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall. 5. Aliran Impresionis Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan
  • 12. tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919). Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu. Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat. 6. Aliran Ekspresionisme Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin. Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard Munch. 7. Aliran Fauvisme Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis Les Fauves, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya. Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya. Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre Derain, Maurice de Vlaminc. 8. Aliran Kubisme
  • 13. Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso. Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll. 9. Aliran Abstraksionisme Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu. Abstrak kubistis Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913] Abstrak Nonfiguratif Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba. 10. Aliran Futuris Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll. Tokoh aliran ini antara lain : Carlo Carra Buido Severini Umbirto Boccioni F.T Marineti 11. Aliran dadaisme Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai
  • 14. sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti. Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll. 12. Aliran Surealisme. Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi. Tokoh surealis yaitu Salvador Dali Maxt Ernest Jona Mirod