Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur dan metode penentuan arah kiblat, mulai dari tradisional menggunakan istiwa, bintang, dan matahari hingga menggunakan perangkat modern seperti GPS dan kompas. Metode tradisional mengacu pada istiwa matahari di atas Ka'bah dan konstelasi bintang tertentu, sedangkan metode modern menggunakan perangkat elektronik seperti kompas dan GPS.
6. Pengukuran Arah Qiblat
1. Tradisional
â– Istiwa A'zam - Matahari Istiwa di Atas Ka'bah
â– Menggunakan Rasi Bintang (Konstelasi)
 Rasi Orion (Al-Babudur)
 Menggunakan kedudukan Bintang Al-Qutbi /
Kutub (Polaris)
 Rasi Al-Judah ( Bajak / Ursa Minoris )
â– Kaidah Matahari Terbenam
2. Modern
â– Menggunakan Kompas
â– Global Positioning System (GPS)
â– Menggunakan Theodolit
â– Menggunakan QiblaLocator
7. â– Istiwa A'zam - Matahari Istiwa di Atas Ka'bah
Tahun Basithoh Tahun Kabisat (tahun 2012)
28 Mei : 16:18 27 Mei : 16:18
16 Juli : 16:28 15 Juli : 16:28
18. Lokasi : 6°12’ LS dan 105°49’ BT
SUNDIAL (Tongkat Istiwa) Tanggal :
Jam :
Langkah Pertama :
Letakkan Mizwala di tempat datar dan sudah diatur kedatarannya dengan
menggunakan waterpass dan terkena cahaya matahari secara langsung.
Perhatikan Bayangan Gnomon pada Bidang Dial. Tandai Dengan Benang dan
Catat Waktunya (misal jam 16:05).
Langka Kedua:
Pindahkan benang pada angka kiblat (295°24’).
Arah Benang tersebut menunjukkan Arah Kiblat yang dicari.