1. Argentometri adalah titrasi pengendapan yang melibatkan reaksi antara ion halida dengan ion perak untuk membentuk endapan perak halida. Metode Mohr, Volhard, dan Fajans digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur dan klorida dalam air laut.
2. Metode Mohr menggunakan kromat sebagai indikator, Volhard menggunakan tiosianat untuk menitrasi sisa perak, sedangkan Fajans menggunakan fluor
1 of 11
Downloaded 243 times
More Related Content
Argentometri
1. BAB VII
ARGENTOMETRI
Salah satu jenis titrasi pengendapan adalah titrasi
Argentometri. Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan reaksi
antara ion halida (Cl-, Br-, I-) atau anion lainnya (CN-, CNS -) dengan
ion Ag+ (Argentum) dari perak nitrat (AgNO 3) dan membentuk
endapan perak halida (Ag X).
Ag+ + X- AgX
Konstanta kesetimbangan reaksi pengendapan untuk reaksi tersebut
adalah ; Ksp AgX = [Ag + ] [X-]
Iodida
Ksp AgCl = 1,8 x 10-1 0
Bromida AgBr = 5,0 x 10-13
pAg = Klorida AgI = 6,3 x 10- 17
- log [Ag +]
Volume AgNO3 (penitrasi)
Gambar 7.1. Kurva titrasi Argentometri
METODE MOHR :
Prinsip :
AgNO 3 akan bereaksi dengan NaCl membentuk endapan
AgCl yang berwarna putih. Bila semua Cl- sudah habis bereaksi
dengan Ag + dari AgNO 3, maka kelebihan sedikit Ag + akan bereaksi
52
2. dengan CrO42- dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan, ini berarti
titik akhir titrasi telah dicapai, yaitu bila terbentuk warna merah bata
dari endapan Ag 2CrO4.
Reaksinya : Ag + + Cl- - AgCl
( putih)
Ag+ + CrO42- - Ag2CrO4
(merah bata)
Tingkat keasaman (pH) larutan yang mengandung NaCl
berpengaruh pada titrasi. Titrasi dengan metode Mohr dilakukan
pada pH 8. Jika pH terlalu asam (pH < 6), sebagian indikator K2CrO4
akan berbentuk HCrO4-, sehingga larutan AgNO 3 lebih banyak yang
dibutuhkan untuk membentuk endapan Ag2CrO4. Pada pH basa (pH
> 8), sebagian Ag + akan diendapkan menjadi perak karbonat atau
perak hidroksida, sehingga larutan AgNO 3 sebagai penitrasi lebih
banyak yang dibutuhkan.
1. STANDARDISASI LARUTAN AgNO 3 DENGAN LARUTAN
STANDARD NaCl (MENGGUNAKAN METODE MOHR).
Cara Kerja :
- Siapkan larutan NaCl 0,1000 N sebanyak 1000 mL dengan
cara melarutkan 5,80 gram NaCl p.a (telah dikeringkan dalam
oven 110oC selama 1 jam) dengan aquades di dalam labu
ukur 1000 ml.
- Siapkan larutan AgNO 3 0,1000 N sebanyak 500 mL dengan
cara melarutkan 9,00 gram AgNO 3 dengan aquades di labu
ukur 500 mL.
- Ambil 25,00 mL NaCl dengan pipet volume, tuangkan
kedalam erlenmeyer 250 ml, tambah 1,0 mL larutan K2CrO4
2% sebagai indikator.
- Titrasi dengan larutan AgNO 3 yang telah disiapkan sampai
pertama kali terbentuk warna merah bata.
53
3. - Percobaan diulang 3 kali
- Hitung normalitas AgNO 3 dengan persamaan :
VNaCl x NNaCl
NAgNO3 = _____________
VAgNO3
2. PENENTUAN KADAR NaCl DALAM GARAM DAPUR
Tujuan :
Menetapkan kadar NaCl dalam garam dapur dengan cara
menstandardisasi larutan garam dapur dengan larutan standar
AgNO 3 menggunakan metode Mohr (Garam dapur telah
dikeringkan di dalam oven selama 1 jam dengan suhu 110 0C)
Cara Kerja :
- Larutkan 1,00 gram garam dapur dengan aquades di dalam
labu ukur 250 mL.
- Ambil 25,00 mL larutan garam dapur tersebut, tuangkan ke
dalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 1,0 mL larutan K2CrO4
2% sebagai indikator.
- Titrasi dengan larutan standar AgNO 3 sampai terbentuk
warna merah bata.
- Percobaan diulang 3 kali
- Hitung kadar NaCl dalam garam dapur.
VAgNO3 x NAgNO3 x BE NaCl x FP x 100%
Kadar NaCl (%) = _________________________________
Masa sampel (mg)
FP = faktor pengenceran, dalam prosedur ini 250/25
3. PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM AIR LAUT
Tujuan :
Menentukan kadar ion klorida dalam air laut dengan cara
menstandardisasi larutan air laut dengan larutan standar AgNO 3.
Cara Kerja :
54
4. - Larutkan 5,00 mL sampel air laut dengan aquades ± 25 mL
di dalam erlenmeyer 250 mL
- Tambahkan 1,0 mL larutan K2CrO4 2% sebagai indikator
- Titrasi dengan larutan standar AgNO 3 sampai pertama kali
terbentuk warna merah bata.
- Percobaan diulang 3 kali
- Hitung molaritas (M) ion khlorida dalam air laut.
VAgNO3 x MAgNO3
MCl- = _______________
V air laut
METODE VOLHARD
Prinsip :
Pada metode ini, sejumlah volume larutan standar AgNO 3
ditambahkan secara berlebih ke dalam larutan yang mengandung
ion halida (X-). Sisa larutan standar AgNO 3 yang tidak bereaksi
dengan Cl- dititrasi dengan larutan standar tiosianat ( KSCN atau
NH4SCN ) menggunakan indikator besi (III) (Fe3+). Reaksinya
sebagai berikut ;
Ag + + X- AgX + sisa Ag +
(berlebih)
Ag + + SCN- AgSCN
(sisa)
SCN- + Fe3+ Fe (SCN) 2+
(merah)
1. STANDARDISASI LARUTAN AMONIUM TIOSIANAT (NH4SCN)
DENGAN LARUTAN STANDAR AgNO 3
Tujuan :
Menstandardisasi larutan AgNO 3 dengan larutan standar
NH4SCN menggunakan metode Volhard.
Cara kerja :
55
5. - Siapkan larutan AgNO 3 dengan cara melarutkan 9,00 gram
AgNO 3 kedalam 1000 mL.
- Siapkan larutan NH4SCN 0,1 N dengan cara melarutkan 7,60
gram NH4SCN.
- Ambil 25,00 mL larutan standar AgNO 3 0,1000 N dengan
pipet volume, tuangkan ke dalam erlenmeyer 250 mL,
tambahkan 5 mL larutan Fe(NH4)2SO4 1 N sebagai indikator
- Titrasi dengan larutan NH4SCN (yang sudah disiapkan)
sampai pertama kali terbentuk warna merah kecoklatan.
- Percobaan dilakukan 3 kali
- Hitung normalitas (N) NH4SCN dengan cara :
V AgNO3 x N AgNO3
N NH4SCN = _________________
V NH4SCN
2. PENENTUAN KADAR NaCl DALAM GARAM DAPUR
Tujuan :
Menetapkan kadar NaCl dalam garam dapur dengan cara
menstandardisasi larutan garam dapur menggunakan
Argentometri metode Volhard.
Cara Kerja :
- Larutkan 1,00 gram sampel garam dapur (telah dikeringkan
dalam oven selama 1 jam, suhu 110o C) dengan aquades di
dalam labu ukur 250 mL.
- Ambil 25,00 mL larutan tersebut dengan pipet volume
tuangkan ke dalam labu erlenmeyer 250 ml.
- Tambahkan 1 mL asam nitrat 4 M dan 5 mL larutan
Fe(NH4)SO4 1N.
- Tambahkan larutan standar AgNO 3 (dalam keadaan berlebih
tetapi harus diketahui volumenya dengan pasti) ke dalam
larutan yang ada dalam erlenmeyer.
56
6. - Tambahkan 15 mL nitro benzena, kemudian labu erlenmeyer
ditutup dan dikocok secara merata sehingga semua endapan
AgCl dilapisi oleh nitro benzena.
- Sisa AgNO 3 yang bereaksi dengan ion klorida (Cl-) dititrasi
dengan larutan standar NH 4SCN menggunakan indikator
larutan Fe(NH4)SO4 1 N sebanyak 5 mL. Titik akhir titrasi
dicapai pada saat pertama kali terbentuk warna merah coklat.
- Percobaan dilakukan 3 kali
- Hitung kadar (%) NaCl dalam garam dapur dengan
persamaan :
{ ( VAgNO3 x NAgNO3 ) - ( VNH4SCN x NNH4SCN ) } x BENaCl x 100%
___________________________________________________
25 / 250 x 1,00 x 1000
3. PENENTUAN KONSENTRASI KLORIDA DALAM AIR LAUT
Tujuan :
Penentuan konsentrasi klorida (Cl-) dalam air laut dengan
titrasi Argentometri metode Volhard.
Cara kerja :
- Ambil 5,00 mL sampel air laut dengan pipet volume,
tuangkan kedalam erlenmeyer 250 ml.
- Tambahkan 1 mL larutan HNO 3 4M dan 5 mL larutan
FeNH 4(SO4)2 1N.
- Tambahkan 30-40 larutan standar AgNO3 (berlebih tetapi
harus diketahui volumenya dengan pasti) ke dalam larutan di
atas.
- Tambahkan 15 mL nitrobenzena, kemudian labu erlenmeyer
ditutup dan dikocok secara merata sehingga semua endapan
AgCl dilapisi oleh nitro- benzena.
57
7. - Sisa AgNO 3 yang tak bereaksi dengan ion klorida (Cl-)
dititrasi dengan larutan standar NH 4SCN menggunakan
indikator Fe(NH4)SO4 1N sebanyak 5 mL.
Titik akhir titrasi dicapai pada saat pertama kali terbentuk
warna merah coklat.
- Percobaan diulang 3 kali
- Hitung molaritas (M) ion khlorida dalam air laut.
( VAgNO3 x MAgNO3 ) – ( VNH4SCN x MNH4SCN )
M klorida = _____________________________________
V air laut (mL)
METODE FAJANS
Prinsip :
Pada titrasi Argentometri dengan metode Fajans ada dua
tahap untuk menerangkan titik akhir titrasi dengan indikator absorpsi
(fluorescein).
Selama titrasi berlansung (sebelum TE) ion halida (X-) dalam
keadaan berlebih dan diabsorbsi pada permukaan endapan AgX
sebagai permukaan primer.
Ag+ + X- ? AgX : X- Na+
Setelah titik ekivalen tercapai dan pada saat pertama ada
kelebihan AgNO 3 yang ditambahkan Ag + akan berada pada
permukaan primer yang bermuatan positif menggantikan kedudukan
ion halida (X-). Bila hal ini terjadi maka ion indikator (Ind-) yang
bermuatan negatif akan diabsorpsi oleh Ag + (atau oleh permukaan
absorpsi).
AgX : Ag+ + Ind- ? AgX : Ag+ Ind-
(merah muda)
Jadi titik akhir titrasi tercapai bila warna merah telah terbentuk.
58
8. 1. STANDARDISASI LARUTAN AgNO 3 DENGAN LARUTAN
STANDAR NaCl.
Tujuan :
Menstandardisasi larutan AgNO 3 dengan larutan standar
NaCl secara Argentometri metode Fajans.
Cara Kerja :
- Siapkan larutan standar NaCl 0,1N dengan cara melarutkan
5,8 gram NaCl (yang telah dikeringkan dengan oven selama
1 jam dengan suhu 110 0C) ke dalam 1000 mlL aquades
didalam labu ukur.
- Ambil 25,00 mL larutan NaCl tersebut dengan pipet volume,
tuangkan ke dalam labu erlenmeyer 250 mL.
- Tambahkan 0,4 mL indikator diklorofluoroscein dan 0,1 gram
dekstrin.
- Titrasi dengan larutan AgNO 3 0,1N yang telah disiapkan,
sampai pertama kali terbentuk warna merah muda pada
permukaan endapan AgCl yang terbentuk
- Percobaan diulang 3 kali
- Hitung normalitas larutan AgNO 3.
VNaCl x NNaCl
NAgNO3 = ______________
VAgNO3
2. PENENTUAN KADAR NaCl DALAM GARAM DAPUR
Tujuan :
Menentukan k
adar NaCl dalam garam dapur dengan cara
menstandarisasi larutan garam dapur dengan larutan standar
AgNO 3 secara Argentometri metode Fajans.
Cara kerja :
59
9. - Dilarutkan 1,00 gram garam dapur (yang telah dikeringkan
dalam oven selama 1 jam dengan suhu 1100C) ke dalam
aquades di dalam labu ukur 250 mL.
- Diambil 25,00 mL larutan tersebut dengan pipet volume,
dituangkan kedalam labu erlenmeyer 250 mL, ditambahkan
0,4 mL larutan dikhlorofluorescein dan 0,1 gram dekstrin.
- Titrasi dengan larutan standar AgNO 3 sampai pertama kali
terbentuk warna merah muda pada permukaan endapan
AgCl, berarti titik akhir titrasi tercapai.
- Percobaan diulang 3 kali
- Hitung kadar (%) NaCl dalam garam dapur.
VAgNO3 x NAgNO3 x BE NaCl x 100%
Kadar NaCl (%) = _________________________________
25 / 250 x 1,00 x 1000
-
3. PENENTUAN KONSENTRASI ION KLORIDA (Cl ) DALAM AIR
LAUT
Tujuan :
-
Menentukan konsentrasi (Molaritas) ion klorida (Cl ) dalam air
laut dengan cara menstandardisasi sampel air laut dengan
larutan standar AgNO 3 secara Argentometri metode Fajans.
Cara Kerja :
- Ambil 5,00 mL sampel air laut dengan pipet volume,
tuangkan ke dalam labu erlenmeyer 250 mL, tambah
dengan 25 mL aquades.
- Asamkan larutan tsb sampai pHnya menjadi ± 4, dengan
larutan asam asetat ( asam asetat : H2O = 1 : 3 ), karena air
laut mengandung karbonat
- Tambahkan 0,4 ml larutan diklorofluororescein dan 0,1 gram
dekstrin.
60
10. - Titrasi dengan larutan standar AgNO 3 sampai pertama kali
terbentuk warna merah muda pada lapisan endapan putih
AgCl yang telah terbentuk.
- Percobaan diulang 3 kali
- Hitung molaritas ion Cl- dalam air laut.
VAgNO3 x MAgNO3
MCl- = ________________
V air laut
4. PENENTUAN KADAR SULFAT
Tujuan :
Menentukan kadar sulfat secara titrasi pengendapan metode
Fajans (indikator absorpsi).
Prinsip :
Titrasi dilakukan pada pH 3,5 di dalam campuran air : alkohol
= 1 : 1. Sulfat diendapkan sebagai BaSO4 dengan penitrasi BaCl2
menggunakan indikator Alizarin Red.
Indikator berwarna kuning di dalam larutan tetapi akan
membentuk warna merah muda dengan kelebihan ion barium
(II).
Mekanisme reaksi untuk titik akhir titrasi penentuan sulfat ini
adalah sebagai berikut :
Selama titrasi (sebelum TE).
Ba2 + + SO42- ? BaSO4 : SO42- Mn+
Sesudah TE :
-
BaSO4 : Ba 2+ + Ind - ? BaSO4 : Ba2 + Ind
(merah muda)
Cara kerja :
- Ambil 10,00 mL larutan (NH4)2SO4 0,1M dengan pipet
volume, tuangkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL.
- Tambah dengan aquades 25 mL dan metanol 25 mL.
61
11. - Tambah 2 tetes indikator alizarin red s dan larutan HCl encer
(1:10) tetes demi tetes sampai larutan berwarna kuning.
- Titrasi secara cepat dengan larutan BaCl2 0,05 M sampai
mendekati titik ekivalen (sekitar 90%). Tambahkan 3 tetes
lagi indikator.
- Titrasi dilanjutkan sampai terbentuk warna merah muda yang
hilang kembali (tidak permanen). Titik akhir titrasi tercapai
jika telah terbentuk warna merah muda yang permanen.
- Percobaan dilakukan 3 kali
- Hitung molaritas (M) ion sulfat yang ada dalam sampel.
VBaSO4 x MBaSO4
MSO42- = ________________
V (NH4)2SO4
62