1. Artikel Pengatur Keasaman Asam Sitrat
Rumus dan Pembahasan Asam Sitrat
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7. Struktur ini tercermin pada nama IUPAC dari asam
karboksilat yaitu asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat atau
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah
tumbuhan genus Citrus(jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik
dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan
minumanringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai snyawa antara dalam siklus
asam sitrat yang terjadi didalam mitokondria, yang penting dala metabolisme makhluk
hidup.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada
konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau.
Pembuatan Asam Sitrat
Dalam produksi asam sitrat yang digunakan adalah biakan kapang Aspergillus Nier diberi
sukrosa agar membntuk asam sitrat. Setelah kapang disaring dari larutan yang dihasilkan,
asam sitrat diisolasi dengan cara pengendapkannya dengan kalsium hidroksida membentuk
garam kalsium sitrat. Asam sitrat di-generasi-kan dari kalsium sitrat pengan penambahan
asam sulfat.
Fungsi Asam Sitrat
Fungsi dari asam sitrat adalah untuk menstabilka warna makanan, mengurangi kekeruhan,
mengubah sifat mudah mencair atau meningkatkan pembentukan gel. Asam sitrat termasuk
zat pengikat logam yang merupakan bahan penstabil yang digunakan sebagai mengolahan
bahan makanan. Asam sitrat mengikat logam dalam bentuk ikatan kompleks sehingga dapat
mengalahkan sifat jelek logam tersebut dalam bahan. Asam sitrat digunakan dalam
minuman, selain berfungsi sebagai pengasam juga berguna untuk mengikat logam yang
dapat mengkatalisis komponen cita rasa/warna.
2. Manfaat dan Kegunaan Asam Sitrat
Selain untuk pengasam atau pemanis buatan asam sitrat juga berguna untuk membersihkan
noda kuning dibaju akibat kadar air yang banyak mengandung Fe atau banyak mengandung
garam. Selain itu asam sitrat berguna untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan
pada alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi
pada bahan penukar ion tersebut sebagai kompeks sitrat. Asam sitrat digunakan dalam
industri bioteknologi dan obat-obatan untuk melapisi pipa mesin dalam proses kemurnian
tinggi sebagai ganti asam nitrat. Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada es krim untuk
menjaga terpisahnya gelembung-gelembung lemak. Dalam resep makanan asam sitrat juga
dapat digunakan sebagai pengganti sari jeruk.
Cara Memeriksa Kandungan Asam Sitrat
Untuk identifikasi asam sitrat dapat digunakan dengan 2 metode, yaitu metode klasik dan
metode instrumental.
a. Metode instrumental, dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri dan
kromatografi
b. Metode Klasik, dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu:
- Titrasi Asam-basa
Titrasi asam-basa sering disebut juga dengan titrasi netralisasi. Dalam titrasi ini, kita
dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa. Pada prinsipnya,
reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi yaitu :
Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida
sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain reaksi
netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dengan
penerima proton (basa). Cara titrasi asam-basa dengan menggunakan asam sitrat:
Mengambil larutan asam sitrat 0,1 M sebanyak 20 ml lalu tuangkan ke dalam
labu elmeyer dan beri 2-3 tetes indikator PP.
Mengambil NaOH secukupnya dengan gelas kimia lalu tuangkan menggunakan
corong ke dalam buret setelah ditutup krannya sampai angka nol (0).
Membuka kran sedikit demi sedikit sehingga NaOH menetes ke labu elmeyer yang
berisi larutan asam sitrat sambil diguncang-guncangkan. Menghentikan tetesan
NaOH sampai warna larutan di labu elmeyer tepat akan merah.
Larutkan atau suspensikan beberapa mg dalam 1 ml, tambahkan ke dalam 15 piridina
P, dan kocok. Tambahkan 5 ml anhidrida asetat P ke dalam campuran,dan kocok :
terjadi warna merah muda
Larutkan 1 g dalam 10 ml air R. larutannya sangat asam .
Larutkan 0,5 g dalam 5 ml air R, dinetralkan dengan menggunakan 1 M natrium
hidroksida (sekitar 7 ml), tambahkan 10 ml larutan kalsium klorida
3. R,panaskan sampai mendidih sehingga akan terbentuk endapan putih.Larutkan 2,0 g
dalam R air dan encer untuk 10 ml dengan pelarut yang sesuai.
Larutannya berwarna lebih muda dibandingkan dengan uji
menggunakan spektrofotometri.
- Penetapan Kadar
Asam sitrat dan garamnya banyak digunakan dalam berbagai sediaan farmasi
sehingga perlu dicari metode penetapan yang relatif sederhana tetapi cukup repercaya.
Larutan asam sitrat (1 persen) ditetapkan secara alkalimetri dengan baku NaOH dan
secara kompleksometri dengan baku Na-EDTA. Hasil kedua metode kemudian
dibandingkan ketetapan dan ketelitiannya. Campuran ofisial yang terdiri dari asam sitrat-
natrium bikarbonat sama banyak dititrasi secara kompleksometri seperti sebelumnya.
Hasil analisis kemudian diuji ketelitiannya dan ketepatannya. Uji statitik menunjukkan
bahwa metode komplesometri memberikan ketelitian yang sama tetapi ketetapan lebih
rendah dibandingkan metode alkalimetri. Koefisien variasi metode alkalimetri 0,25
persen, sedangkan metode kompleksometri 2,18 persen. Sementara untuk asam sitrat
yang tercampur bikarbonat metode kompleksometri memberikan ketelitian yang tinggi
(100,71 persen) dengan keefisien variasi 3,28 persen. Dari data yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa metode kompleksometri dapat diterapkan untuk penetapan kadar
asam sitrat baik dalam keadaan tunggal maupun yang tercampur dengan garam
karbonat/bikarbonat.
Penetapan kadar yang sering digunakan adalah penetapan dengan
menggunakan metode titrasi asam basa. Penetapan kadar dapat dihitung dengan
menggunakan rumus.
V1.M1 = V2.M2
Contoh perhitungan:
Data titrasi :
No. Volume Larutan Asam Sitrat 0,1 M Volume NaOH x M
1. 20 ml 17,5 ml
2. 20 ml 17 ml
3. 20 ml 17,5 ml
Rata-rata 52/3 = 17,3 ml
Warna larutan tepat akan merah TAT (Titik Akhir Titrasi)
HCl penetralan (H2O)
V1.M1 = V2.M2
20.0,1 = 17,3.M2
M2 = 0,12 M
4. Dengan spektofotometri
penentuan kandungan asam sitrat dengan spektrofotometri. Prinsip reaksinya adalah
oksidasi asam Sitrat menjadi aseton selanjutnya direaksikan dengan senyawa bromida
menjadi senyawa pentabromoaseton yang ditentukan dengan spektrofotometri pada
panjang gelombang 520 nm. Pemisahan asam sitrat dari sampel dilakukan secara ekstraksi
menggunakan pelarut metanol. Setelah pelarut diuapkan kadar asam sitrat diukur dengan
spektrofotometri. Pemurnian asam sitrat selanjutnya dilakukan dengan penambahan
kalsium klorida dalam suasana basa pada ekstrak pekat sampel, sehingga terbentuk
endapan kalsium sitrat, kemudian asam sitrat dipisahkan dengan melewatkan endapan
kalsium sitrat melalui kolom resin penukar kation yang dielusi dengan akuabides. Filtrat
yang diperoleh dipekatkan dan ditentukan kadar asam sitrat yang diperoleh dengan
spektrofotometri.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat
http://www.pangupodit.com/2012/11/kegunaan-dan-manfaat-asam-sitrat-dalam-kehidupan
http://chemistrybabussalamunkhair.blogspot.com/2011/12/praktikum-kimia-analitik-i.html
http://www.notebooksaya.blogspot.com/2012/03/asam-sitrat.html
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/24799