際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ASAL MULA GUNUNG MERBABU 
Kali ini saya menulis 
tentang sejarah atau asal 
mula Gunung Merbabu. 
Banyak wisatawan yang 
kurang mengetahui asal 
mu-asal tempat yang 
dikunjunginya, oleh sebab 
itu di sini saya memaparkan 
cerita rakyat menurut 
warga sekitar tentang asal 
mula Gunung Merbabu. 
langsung aja ke cerita yuk 
#SobatKeong Disini saya 
ingin menceritakan asal 
muasal Gunung Merbabu 
berada di perbatasan 
Kabupaten Magelang, 
Kabupaten Boyolali dan Kota Salatiga. Nama Merbabu sendiri berasal dari kata maharu = 
meru (gunung) dan abu (abu) yang berarti gunung yang berwarna abu-abu karena pada 
saat meletus seluruh permukaan tanahnya tertutup oleh material abu vulkanik dan berwarna 
abu-abu. Asal usul nama Merbabu, terdapat versi yang beredar di kalangan Keraton Mataram. 
Konon, di bumi telah berdiri beberapa kerajaan yang saling berperang. Salah satu kerajaan 
itu, yakni Mamenang, merupakan kerajaan pemenangnya. Kerajaan itu berada di bawah 
pimpinan Maharaja Kusumawicitra. Waktu itu Resi Sengkala atau Jaka Sengkala atau Jitsaka 
atau umum menyebutnya Ajisaka  telah memberikan nama-nama gunung di seluruh Jawa. 
Sebelum datang ke Pulau Jawa, sang resi adalah raja yang bertahta di Kerajaan Sumatri. 
Karena kemenangan Maharaja Kusumawicitra itu, maka segala sesuatu yang berada di bawah 
kekuasaannya diganti namanya disesuaikan dengan kebudayaan Mamenang. Nama Gunung 
Candrageni, yang semua diberi nama Ajisaka, lantas Kusumawicitra menggantinya menjadi 
Gunung Merapi. Begitu pula dengan Gunung Candramuka, diubah menjadi Gunung 
Merbabu. Sehingga kita mengenal nama Gunung Merapi dan Merbabu. Dalam naskah-naskah 
masa pra-Islam ada seorang sakti dari tataran Sunda bernama Bujangga Manik yang 
seorang pengelana yang hidup pada tahun 1500-an dan pernah singgah dan membuat 
pertapaan di lereng Merbabu. Bujangga Manik menyebut Gunung Merbabu sebagai Gunung 
Damalung atau Gunung Pam(a)rihan. Perjalanan Bujangga Manik di lereng G. Merbabu 
tecatat dalam naskah catatan Belanda, namun perlu dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih 
lanjut (Rsi Hindu-Sunda karya KRT. Kusumotanoyo yang dimuat dalam buku Gema 
Yubileum HIK, Yogyakarta, 1987).

More Related Content

ASAL MULA GUNUNG MERBABU

  • 1. ASAL MULA GUNUNG MERBABU Kali ini saya menulis tentang sejarah atau asal mula Gunung Merbabu. Banyak wisatawan yang kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang asal mula Gunung Merbabu. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong Disini saya ingin menceritakan asal muasal Gunung Merbabu berada di perbatasan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kota Salatiga. Nama Merbabu sendiri berasal dari kata maharu = meru (gunung) dan abu (abu) yang berarti gunung yang berwarna abu-abu karena pada saat meletus seluruh permukaan tanahnya tertutup oleh material abu vulkanik dan berwarna abu-abu. Asal usul nama Merbabu, terdapat versi yang beredar di kalangan Keraton Mataram. Konon, di bumi telah berdiri beberapa kerajaan yang saling berperang. Salah satu kerajaan itu, yakni Mamenang, merupakan kerajaan pemenangnya. Kerajaan itu berada di bawah pimpinan Maharaja Kusumawicitra. Waktu itu Resi Sengkala atau Jaka Sengkala atau Jitsaka atau umum menyebutnya Ajisaka telah memberikan nama-nama gunung di seluruh Jawa. Sebelum datang ke Pulau Jawa, sang resi adalah raja yang bertahta di Kerajaan Sumatri. Karena kemenangan Maharaja Kusumawicitra itu, maka segala sesuatu yang berada di bawah kekuasaannya diganti namanya disesuaikan dengan kebudayaan Mamenang. Nama Gunung Candrageni, yang semua diberi nama Ajisaka, lantas Kusumawicitra menggantinya menjadi Gunung Merapi. Begitu pula dengan Gunung Candramuka, diubah menjadi Gunung Merbabu. Sehingga kita mengenal nama Gunung Merapi dan Merbabu. Dalam naskah-naskah masa pra-Islam ada seorang sakti dari tataran Sunda bernama Bujangga Manik yang seorang pengelana yang hidup pada tahun 1500-an dan pernah singgah dan membuat pertapaan di lereng Merbabu. Bujangga Manik menyebut Gunung Merbabu sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pam(a)rihan. Perjalanan Bujangga Manik di lereng G. Merbabu tecatat dalam naskah catatan Belanda, namun perlu dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut (Rsi Hindu-Sunda karya KRT. Kusumotanoyo yang dimuat dalam buku Gema Yubileum HIK, Yogyakarta, 1987).