asdasdasdasdasddddddddddasdffdsfsdgsdgsdg
- 1. INTAN SAFIRA 16171040 UNIVERSITAS NUSA PUTRA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Sidang Tugas Akhir KAJIAN KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL PASAR CISAAT
- 2. LATAR BELAKANG Jalan berguna untuk meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya jalan, komoditas dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar wilayah itu. Persimpangan jalan merupakan daerah yang penting dalam melayani arus lalu lintas. Persimpangan dapat bervariasi dari mulai persimpangan kompleks yang terdiri dari pertemuan beberapa ruas jalan. Salah satu jenis persimpangan, yaitu tipe simpang tak bersinyal. Sebagai contoh kasus di persimpangan tak bersinyal pasar Cisaat, kemacetan arus lalu lintas pada simpang ini dominan dipengaruhi oleh banyaknya kendaraan bermotor seperti mobil dan motor yang beroperasi di persimpangan tersebut. Sehingga sering mengakibatkan kemacetan yang membuat kemampuan kinerja persimpangan tersebut semakin rendah baik dari segi kapasitas, derajat jenuh dan tundaan.
- 3. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana tingkat kinerja jalan di simpang tiga Cisaat? 2. Berapakah nilai tundaan simpang tiga Cisaat? BATASAN MASALAH 1. Terbatas pada lingkup wilayah simpang tiga tak bersinyal pasar Cisaat. 2. Pengambilan data langsung diambil pada saat jam sibuk pagi hari pada pukul 07.00 08.00 WIB dan sore hari WIB dan Rabu dan pada pukul 16.30 17.30 diambil pada hari Senin, Sabtu. 3. Dalam penelitian ini kinerja persimpangan hanya dan mengkaji tundaan simpang. 4. Metode penelitian yang digunakan ini yaitu metode dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui simpang tiga tingkat Cisaat kinerja dalam menampung volume kendaraan pada kondisi saat ini. 2. Untuk mengetahui nilai tundaan simpang tiga Cisaat
- 4. MANFAAT PENELITIAN 1. Memberikan informasi tentang tingkat kinerja simpang tiga Cisaat untuk menampung volume kendaraan pada kondisi saat ini. 2. Memberikan informasi tentang nilai tundaan di simpang tiga Cisaat. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Pengumpulan data dan informasi dalam penulisan laporan tugas akhir ini yaitu sebagai berikut : 1. Studi pustaka 2. Studi lapangan 3. Pengamatan
- 5. PENGERTIAN JALAN adalah prasarana transportasi Jalan darat area yang meliputi segala bagian darat, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. (id.m.wikipedia.org) PENGERTIAN SIMPANG Simpang merupakan daerah pertemuan dua atau lebih ruas jalan, bergabung, berpotongan atau bersilang. Persimpangan juga dapat disebut sebagai pertemuan antara dua jalan atau lebih, baik sebidang tidak sebidang atau titik maupun jaringan bertemu jalan dan dimana jalan-jalan lintasan jalan saling berpotongan (Morlok, 1991). JENIS-JENIS SIMPANG Menurut Morlok (1988), jenis simpang berdasarkan cara pengaturannya dapat dikelompokan menjadi dua (2) jenis, yaitu: 1. Simpang jalan tanpa sinyal, yaitu simpang yang tidak memakai sinyal lalu lintas. 2. Simpang jalan dengan sinyal, yaitu pemakai jalan dapat melewati simpang sesuai dengan pengoperasian sinyal lalu lintas.
- 6. KARAKTERISTIK SIMPANG Adapun karakteristik simpang dapat diklasifikasikan menjadi 5, yaitu: a. 322 : Simpang 3, 2 lajur pada jalan minor, 2 lajur pada jalan mayor b. 324 : Simpang 3, 2 lajur pada jalan minor, 4 lajur pada jalan mayor c. 324M : Simpang 3, 2 lajur pada jalan minor, 4 lajur pada jalan mayor yang dilengkapi dengan pembatas jalan d. 344 : Simpang 3, 4 lajur pada jalan minor, 4 lajur pada jalan mayor e. 344M : Simpang 3, 4 lajur pada jalan minor, 4 lajur pada jalan mayor yang dilengkapi dengan pembatas jalan. KAPASITAS RUAS JALAN Kapasitas ruas jalan adalah arus lalu lintas maksimum yang dapat melintas dengan stabil pada suatu potongan melintang jalan pada keadaan tertentu (geometrik, pemisah arah komposisi lalu lintas, lingkungan). DERAJAT JENUH Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas, digunakan sebagai faktor utama dalam menentukan tingkat kinerja simpang dan segmen jalan. Nilai DS menunjukan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak.
- 7. TINGKAT PELAYANAN JALAN Tingkat pelayanan jalan atau kinerja ruas jalan dapat didefinisikan sejauh mana kemampuan jalan menjalankan fungsinya, dimana menurut MKJI (1997) yang digunakan sebagai parameter adalah derajat kejenuhan (DS) (Koloway, 2009). MKJI (1997) juga menjelaskan bahwa tingkat pelayanan jalan dapat juga dihitung berdasarkan batas lingkup Q/C ruas jalan tersebut. HAMBATAN SAMPING Hambatan samping adalah interaksi antara lalu lintas dan kegiatan disamping jalan yang menyebabkan pengurangan terhadap arus jenuh dan berpengaruh terhadap kapasitas dan kinerja lalu lintas (Ifran dkk, 2015). Dalam MKJI (1997), kegiatan sisi jalan terdiri atas: 1. Pejalan kaki 2. Angkutan umum dan kendaraan lain yg berhenti 3. Kendaraan lambat (misalnya becak, kereta kuda, sepedah) dan 4. Kendaraan masuk dan keluar dari lahan di samping jalan. TUNDAAN LALU LINTAS RATA-RATA UNTUK SELURUH SIMPANG Tundaan lalu lintas rata-rata untuk seluruh simpang (DT ) adalah tundaan I rata-rata untuk seluruh kendaraan yang masuk simpang. ditentukan dari Tundaan DTI hubungan empiris antara tundaan dan derajat jenuh.
- 8. DATA SURVEI HASIL LAPANGAN LAJU HARIAN KENDARAAN RATA-RATA PER JAM BERDASARKAN KOMPOSISI KENDARAAN Lokasi Survei : Cisaat Hari, Tanggal : Senin, 06 April 2020 Periode : Hari ke-1 No. Waktu Sepeda Motor (MC) Mobil (LV) Truk (HV) Jumlah 1 07.00 - 08.00 1079 498 6 1583 2 16.30 - 17.30 1001 477 3 1481 2080 975 9 3064 67,89% 31,82% 0,29% 100.00% LAJU HARIAN KENDARAAN RATA-RATA PER JAM BERDASARKAN KOMPOSISI KENDARAAN Lokasi Survei : Cisaat Hari, Tanggal : Rabu, 08 April 2020 Periode : Hari ke-2 No. Waktu Sepeda Motor (MC) Mobil (LV) Truk (HV) Jumlah 1 07.00 - 08.00 984 452 5 1441 2 16.30 - 17.30 927 434 2 1363 1911 886 7 2804 68,15% 31,60% 0,25% 100.00% LAJU HARIAN KENDARAAN RATA-RATA PER JAM BERDASARKAN KOMPOSISI KENDARAAN Lokasi Survei : Cisaat Hari, Tanggal : Sabtu, 11 April 2020 Periode : Hari ke-3 No. Waktu Sepeda Motor (MC) Mobil (LV) Truk (HV) Jumlah 1 07.00 - 08.00 1032 489 7 1528 2 16.30 - 17.30 1044 490 3 1537 2076 979 10 3065 67,73% 31,94% 0,33% 100.00% LAJU HARIAN KENDARAAN RATA-RATA Lokasi Survei : Cisaat Periode : Hari ke-1 sampai dengan hari ke-3 No. Waktu Sepeda Motor (MC) Mobil (LV) Truk (HV) Jumlah 1 07.00 - 08.00 1032 480 6 1518 2 16.30 - 17.30 991 467 3 1461 2023 947 9 2979 67,91% 31,79% 0,30% 100.00%
- 9. DATA SURVEI HASIL LAPANGAN Piliha n Jumlah Lengan Simpang Lebar Pendekat (m) Jumlah lajur Tipe Simpang Jalan Minor Jalan Utama Lebar Pendekat Rata-rata (WI) Jl. Minor Jl. Utama WA WC WAC WB WD WBD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 3 12 0 12 7 7 7 8,7 2 2 322 Pilihan Kapasitas Dasar Co smp/jam Faktor Penyesuaian Kapasitas Lebar Pendekatan Rata-rata Media Jalan Utama Ukuran Kota Hambatan Samping Belok Kiri Belok Kanan Rasio Minor/Total Kapasitas C FW FM FCS FRSU FLT FRT FMI smp/jam 20 21 22 23 24 25 26 27 28 1 2700 1,391 1 1 0,94 1,3874 0,774 1,7342 6574,468
- 10. DATA HASIL SURVEI LAPANGAN Simpang tiga Cisaat memiliki tipe jalan dengan lengan 322 dengan DS = 0,9 menunjukan tingkat pelayanan tingkat E (kategori < 1,00) dengan kondisi volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitasnya. Arus tidak stabil dengan kondisi yang sering terhenti. Dengan nilai tundaan lalu lintas simpang sebesar 11,42 det/smp dapat diartikan untuk melalui simpang tiga Cisaat, maka waktu yang diperlukan sebagai tundaan antar kendaraan adalah 11,42 det/smp. Variabel Standar MKJI 3- Lengan Simpang tiga Cisaat Kesimpulan Min. Rata- rata Maks. Lebar masuk 3,5 4,9 7 8,7 Tidak Memenuhi Syarat MKJI 1997 Rasio belok kiri 0,06 0,26 0,5 0,340 Memenuhi Syarat MKJI 1997 Cakupan Kategori Rata-rata Rasio belok kanan 0,09 0,29 0,51 0,343 Memenuhi Syarat MKJI 1997 Cakupan Kategori Rata-rata Rasio arus jalan simpang 0,15 0,29 0,41 0,683 Tidak Memenuhi Syarat MKJI 1997 % Kendaraan ringan 34 56 78 31,87 Tidak memenuhi Syarat MKJI 1997 % Kendaraan berat 1 5 10 0,29 Tidak memenuhi Syarat MKJI 1997 % Sepeda motor 1,5 32 54 67,84 Tidak Memenuhi Syarat MKJI 1997 Rasio kendaraan tak bermotor 0,01 0,07 0,25 0,00078 Tidak memenuhi Syarat MKJI 1997
- 11. KESIMPULAN sangat berpengaruh Semakin tinggi nilai tinggi pula tingkat 1. Simpang tiga Cisaat memiliki tipe jalan dengan lengan 322 dengan DS = 1,0228 menunjukan tingkat pelayanan tingkat E (kategori < 1,00) dengan kondisi volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitasnya. Arus tidak stabil dengan kondisi yang sering terhenti. 2. Adapun penyebab utama terjadinya kemacetan di simpang tiga Cisaat yaitu komposisi kendaraan bermotor yang sudah melewati ambang batas yang telah ditentukan berdasarkan MKJI 1997, selain itu adanya sejumlah aktifitas yang mempengaruhi nilai hambatan samping. 3. Nilai volume lalu lintas atau volume kendaraan, terhadap tingkat kemacetan di simpang tiga Cisaat. atau angka volume kendaraan, maka semakin kemacetannya, dan sebaliknya. 4. Mengacu pada MKJI 1997, simpang tiga Cisaat yang tergolong pada poin simpang tak bersinyal, tidak memenuhi syarat sebagai simpang tak bersinyal yang memiliki kemampuan untuk menampung sejumlah kendaraan tertentu. 5. Nilai tundaan lalu lintas simpang tiga tak bersinyal pasar Cisaat yaitu 11,42 det/smp. Dapat diartikan untuk melalui simpang tersebut, maka waktu yang diperlukan sebagai tundaan antar kendaraan adalah 11,42 det/smp. SARAN 1. Perlu adanya perluasan jalan yang memungkinkan pengendara dapat menikmati fasilitas jalan raya tanpa hambatan berupa kemacetan lalu lintas di simpang tiga Cisaat. 2. Perlu adanya peningkatan kualitas jalan di simpang tiga Cisaat, melihat tingginya aktifitas pengendara di simpang tersebut, peneliti fikir perlu diimbangi dengan kualitas jalan yang cukup memadai, sehingga jalan tidak mudah rusak dan dapat mengurangi frekuensi perbaikannya. 3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait jumlah pengendara motor yang kian hari kian meningkat, tentu saja keberadaan pengendara bermotor tersebut sangat berpengaruh terhadap laju arus kendaraan di jalan raya khususnya di simpang tiga Cisaat.
- 12. Terimakasih