ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
KELOMPOK 1
Akper Anging Mammiri
Definisi
Malnutrisi energi – protein (MEP)
adl tidak adekuatnya intake protein dan
kalori yg dibutuhkan oleh tubuh.
Kwashiorkor adl suatu penyakit yg
disebabkan oleh kekurangan protein baik
dari segi kualitas dan kuantitasnya
Marasmus adl suatu penyakit yg
disebabkan oleh kekurangan kalori dan
protein.
E T I O L O G I
Kekurangan kalori
Kekurangan protein
PATOFISIOLOGI

Kwashiorkor
Kekurangan protein dalam makanan  asam amino essensial
dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan
metabolisme terutama sebagai pertumbuhan dan perbaikan
sel  makin berkurangnya asam amino dalam serum
menyebabkan berkurangnya produksi albumin hati.

Kulit akan tampak bersisik dan kering  depigmentasi.
Anak mengalami ggn pd mata  kekurangan vitamin A.
Kekurangan mineral : besi, kalsium dan seng.
Edema  hipoproteinemia yg mana cairan akan berpindah
dari intra vaskuler kompartemen ke rongga interstitial 
ascites. Ggn gastrointestinal seperti adanya perlemakan pd
hati dan atropi pd sel acini pankreas.
PATOFISIOLOGI
Marasmus
Pada marasmus ditandai dgn atropi jaringan,
terutama lapisan subkutan dan badan tampak kurus
seperti orang tua. Pada metabolisme lemak kurang
terganggu dari pd kwashiorkor, kekurangan vitamin
biasanya minimal atau tidak ada.
Pada marasmus tdk ditemukan edema akibat dari
hipoalbuminemia dan atau retensi sodium.
Pemenuhan kebutuhan dlm tbh masih dpt dipenuhi
dgn adanya cadangan protein sebagai sumber
energi.
KOMPLIKASI
Kwashiokor : diare, infeksi, anemia, ggn
tumbuh kembang, hipokalemi dan
hipernatremi
Marasmus : infeksi, tuberkulosis,
parasitosis, desentri, malnutrisi kronik,
ggn tumbuh kembang.
MANIFESTASI KLINIS
Kwashiorkor
Muka sembab
Letargi
Edema
Jaringan otot mengecil
Jaringan subkutan tipis dan lembut
Warna rambut pirang atau seperti rambut jagung
Kulit kering dan besisik
Alopecia
Anoreksia
Gagal dalam tumbuh kembang
Tampak anemia
MANIFESTASI KLINIS
Marasmus
Badan kurus kering
Tampak seperti orang tua
Lethargi
Iritabel
Kulit berkeriput
Ubun – ubun cekung pada bayi
Jaringan subkutan hilang
Turgor kulit jelek
Malaise ,Apatis
Kelaparan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium : albumin,
creatinine, dan netrogen. Elektrolit,
Hb, Ht, transferin.
Penatalaksanaan Terapeutik
Diit tinggi kalori, protein, mineral, dan
vitamin
Pemberian terapi cairan dan elektrolit
Penanganan diare bila ada; cairan,
antidiare dan antibiotik.
P
engkajian K
eperawatan
Riwayat status sosial - ekonomi
Kaji riwayat pola makan
Pengkajian antropometri
Kaji manifestasi klinis
Monitor hasil laboratorium
Timbang berat badan
Kaji tanda – tanda vital
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

2.

3.

4.

5.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d tidak adekuatnya intake nutrisi.
Kurangnya volume cairan dan konstipasi b.d
kurangnya intake cairan.
Ggn integritas kulit b.d tidak adanya kandungan
makanan yang cukup.
Resiko infeksi b.d ggn respon imun sekunder dari
malnutrisi
Kurangnya pengetahuan b.d tidak tahu
memberikan intake nutrisi yg adekuat pada anak
Intervensi Keperawatan
NDX 1.
Kaji antropometri
Kaji pola makan
Berikan intake makanan tinggi; kalori, protein,
mineral dan vitamin
Frekwensi makan dapat ditingkatkan setiap 3 –
4 jam dan selingi dgn malanan kecil yg tinggi
kallori dan protein
Timbang berat badan setiap hari
Tingkatkan pemberian ASI dgn pemasukan
intake nutrisi yg adekuat pd orang tua.
NDX 2.
Berikan cairan yg adekuat sesuai dgn kondisi
Berikan cairan per oral
Berikan cairan atau nutrisi perparenteral,
pantau kepatenan infus
Ukur intake dan output; 2 – 3 ml/kg/jam
Auskultasi bising usus
Kaji tanda – tanda dehidrasi
Pantau adanya overload cairan
NDX 3.
Kaji keutuhan kulit setiap pergantian dinas
Berikan suplemen vitamin
Berikan alas matras yang lembut
Berikan cream kulit
Ganti segera pakaian yang lembab dan basah
Lakukan kebersihan kulit
Hindari penggunaan sabun yang dapat
mengiritasi kulit
NDX 4.
Kaji tanda – tanda infeksi, ukur suhu tubuh
setiap 4 jam
Gunakan standart pencegahan universal;
kebersihan, mencuci tangan yang benar bila
akan kontak dengan anak, menghindari dari
anak yang infeksi
Berikan imunisasi bagi anak yang belum
imunisasi
NDX 5.
Ajarkan orang tua dlm pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Jelaskan pentingnya intake nutrisi yg
adekuat
Jelaskan kondisi yg terkait dgn malutrisi
Anjurkan ibu utk mengkomsumsi nutrisi yg
adekuat utk meningkatkan produksi ASI
Libatkan keluarga dlm perawatan anak utk
pemenuhan kebutuhan sehari - hari
Askep anak-malnutrisi

More Related Content

Askep anak-malnutrisi

  • 2. Definisi Malnutrisi energi – protein (MEP) adl tidak adekuatnya intake protein dan kalori yg dibutuhkan oleh tubuh. Kwashiorkor adl suatu penyakit yg disebabkan oleh kekurangan protein baik dari segi kualitas dan kuantitasnya Marasmus adl suatu penyakit yg disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein.
  • 3. E T I O L O G I Kekurangan kalori Kekurangan protein
  • 4. PATOFISIOLOGI Kwashiorkor Kekurangan protein dalam makanan  asam amino essensial dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme terutama sebagai pertumbuhan dan perbaikan sel  makin berkurangnya asam amino dalam serum menyebabkan berkurangnya produksi albumin hati. Kulit akan tampak bersisik dan kering  depigmentasi. Anak mengalami ggn pd mata  kekurangan vitamin A. Kekurangan mineral : besi, kalsium dan seng. Edema  hipoproteinemia yg mana cairan akan berpindah dari intra vaskuler kompartemen ke rongga interstitial  ascites. Ggn gastrointestinal seperti adanya perlemakan pd hati dan atropi pd sel acini pankreas.
  • 5. PATOFISIOLOGI Marasmus Pada marasmus ditandai dgn atropi jaringan, terutama lapisan subkutan dan badan tampak kurus seperti orang tua. Pada metabolisme lemak kurang terganggu dari pd kwashiorkor, kekurangan vitamin biasanya minimal atau tidak ada. Pada marasmus tdk ditemukan edema akibat dari hipoalbuminemia dan atau retensi sodium. Pemenuhan kebutuhan dlm tbh masih dpt dipenuhi dgn adanya cadangan protein sebagai sumber energi.
  • 6. KOMPLIKASI Kwashiokor : diare, infeksi, anemia, ggn tumbuh kembang, hipokalemi dan hipernatremi Marasmus : infeksi, tuberkulosis, parasitosis, desentri, malnutrisi kronik, ggn tumbuh kembang.
  • 7. MANIFESTASI KLINIS Kwashiorkor Muka sembab Letargi Edema Jaringan otot mengecil Jaringan subkutan tipis dan lembut Warna rambut pirang atau seperti rambut jagung Kulit kering dan besisik Alopecia Anoreksia Gagal dalam tumbuh kembang Tampak anemia
  • 8. MANIFESTASI KLINIS Marasmus Badan kurus kering Tampak seperti orang tua Lethargi Iritabel Kulit berkeriput Ubun – ubun cekung pada bayi Jaringan subkutan hilang Turgor kulit jelek Malaise ,Apatis Kelaparan
  • 9. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Pemeriksaan fisik Pemeriksaan laboratorium : albumin, creatinine, dan netrogen. Elektrolit, Hb, Ht, transferin.
  • 10. Penatalaksanaan Terapeutik Diit tinggi kalori, protein, mineral, dan vitamin Pemberian terapi cairan dan elektrolit Penanganan diare bila ada; cairan, antidiare dan antibiotik.
  • 11. P engkajian K eperawatan Riwayat status sosial - ekonomi Kaji riwayat pola makan Pengkajian antropometri Kaji manifestasi klinis Monitor hasil laboratorium Timbang berat badan Kaji tanda – tanda vital
  • 12. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. 2. 3. 4. 5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak adekuatnya intake nutrisi. Kurangnya volume cairan dan konstipasi b.d kurangnya intake cairan. Ggn integritas kulit b.d tidak adanya kandungan makanan yang cukup. Resiko infeksi b.d ggn respon imun sekunder dari malnutrisi Kurangnya pengetahuan b.d tidak tahu memberikan intake nutrisi yg adekuat pada anak
  • 13. Intervensi Keperawatan NDX 1. Kaji antropometri Kaji pola makan Berikan intake makanan tinggi; kalori, protein, mineral dan vitamin Frekwensi makan dapat ditingkatkan setiap 3 – 4 jam dan selingi dgn malanan kecil yg tinggi kallori dan protein Timbang berat badan setiap hari Tingkatkan pemberian ASI dgn pemasukan intake nutrisi yg adekuat pd orang tua.
  • 14. NDX 2. Berikan cairan yg adekuat sesuai dgn kondisi Berikan cairan per oral Berikan cairan atau nutrisi perparenteral, pantau kepatenan infus Ukur intake dan output; 2 – 3 ml/kg/jam Auskultasi bising usus Kaji tanda – tanda dehidrasi Pantau adanya overload cairan
  • 15. NDX 3. Kaji keutuhan kulit setiap pergantian dinas Berikan suplemen vitamin Berikan alas matras yang lembut Berikan cream kulit Ganti segera pakaian yang lembab dan basah Lakukan kebersihan kulit Hindari penggunaan sabun yang dapat mengiritasi kulit
  • 16. NDX 4. Kaji tanda – tanda infeksi, ukur suhu tubuh setiap 4 jam Gunakan standart pencegahan universal; kebersihan, mencuci tangan yang benar bila akan kontak dengan anak, menghindari dari anak yang infeksi Berikan imunisasi bagi anak yang belum imunisasi
  • 17. NDX 5. Ajarkan orang tua dlm pemenuhan kebutuhan nutrisi Jelaskan pentingnya intake nutrisi yg adekuat Jelaskan kondisi yg terkait dgn malutrisi Anjurkan ibu utk mengkomsumsi nutrisi yg adekuat utk meningkatkan produksi ASI Libatkan keluarga dlm perawatan anak utk pemenuhan kebutuhan sehari - hari