際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ASKEP PADA KLIEN ANEMIA
Oleh : Ns. M. Nurman, M.Kep
A. Konsep Dasar Anemia
 Anemia : pengurangan jumlah Sel Darah Merah
(SDH), kuantitas Hb, & volume SDM (Hematokrit)
per 100 ml darah (Anderson, 2000).
 Anemia bukan penyakit tetapi hanya tanda-2
obyektif adanya suatu penyakit, ditandai
penurunan jumlah erytrosit, kwantitas Hb dan
volume padat eritrosit/ 100 ml darah(Hct) yg
kurang dari normal (Depkes RI: 1999)
 Anemia istilah yg menunjukkan rendahnya hitung
SDM & kadar Hb & Hct dibawah normal (Sudart,
1996)
2. Etiologi
2.1 Meningkatnya kehilangan sel darah merah
1) Perdarahan akut maupun kronis : Trauma, tukak,
perdarahan polip, hemorhoid, keganasan dan
menstruasi yg berlebihan.
2) Penghancuran SDM dalam sirkulasi :
a) Hemolisis :
 Hemoglobinopati (Sickle sel anemia)
 Gangguan membran SDM (Sferositosis heriditer)
 Gangguan sisntesis globin (Talasemia)
 Defisiensi enzym G 6 P D
b) Gangguan lingkungan SDM yg sering berkaitan
dengan reaksi imun.
 Reaksi post transfusi.
 Autoimmun pembentukan Ab terhadap SDM
sendiri setelah pemberian obat : Alfa  metildopa,
kinin, Sulfonamida, L-Dopa penyakit autoimmune
misal SLE, Leukemia, rematoid artritis dll.
 Penyakit : Malaria
2.2 Diseritropoiesis ( Menurunnya atau
gangguan sintesis SDM) :
 Setiap keadaan yg mempengaruhi sumsum
tulang : Metastasis Ca mammae, Leukemia,
multipel mieloma; zat kimia toksik, radiasi.
 Penyakit menahun yg melibatkan ginjal dan hati,
penyakit infeksi, defisiensi endokrin, kekurangan
vitamin penting B12, asam folat, vitamin C dan
Besi.
Anemia dapat menjadi diagnosis apabila
digabungkan pertimbangan morfologis dan
etiologi.
Pembagian Anemia
1. Anemia Aplastik
Ad. Suatu gangguan pd sel-1 induk disumsum
tulang yg dpt menimbulkan kematian, karena
jumlah darah yang dihasilkan tdk memadai
(Anderson, 2000)
Ad. Suatu keadaan berkurangnya SDM akibat
menurunnya sel prekursor dlm sumsum tl dan
penggantian sumsum tl dg lemak (Brunnerr &
Sudart, 2002)
Etiologi
1. Agen antineoplastik atau sitotoksik
2. Terapi radiasi
3. Antibiotika tertentu
4. Anti konvulsan, pengobatan tiroid, senyawa
emas & phenil butazon
5. Benzen
6. Infeksi virus khususnya virus Hepatitis
7. Idiopatik
8. Genetik (Aplastik konstitusional).
Patofisiologi
Aplastik anemi tdk terdapat mekanisme
patogenetik tunggal, hal-hal yang dapat terjadi
adalah :
Pengurangan jumlah sel induk normal
Kelainan sel induk berupa gangguan
pembelahan & differensiasi.
Hambatan sel induk secara humoral & seluler
Gangguan lingkungan mikro
Tidak adanya kofaktor-2 hemofoetik humoral
atau seluler.
Faktor Penyebab (Agen antineoplastik,
Radiasi, Antibiotik, idiopatik dll)
Dry Tap sumsum tulang
Sel induk
berkurang
Gang.Pembela
han &
Diferensiasi
Hambatan sel
induk scr
humoral &
seluler
Gang. Lingk.
mikro
Tdk ada Co-
Faktor Humoral
& Seluler
PANSITOPENIA
Tromositopenia: Petekie,
ekimosis, Epistaksis, Perdarahan
GI tract.,perdarahan SSP
Eritrosit Rendah : Cepat
lelah, sesak, lemah dll
Leukopenia :
Infeksi ~ sepsis
Diagnosis
 Pansitopenia : Hb < 12 mg %, Leukosit < 4000
mm3 & Eritrosit < 140.00 mm3.
 An Aplasia atau hipoplasia sumsum tulang (
Kepadatan sel darah kurang, Megakariosit 0  12
diseluruh sediaan, hitung sel berinti < 50.000
mm3
Penatalaksanaan Medik
 Transfusi Erytosit dg Packed Red Cells ~ Hb
7 8 g%.
 Transfusi Trombosit : bila terdapat
trombositopenia berat & perdarahan masif.
Diberikan sampai 20.000 mm3
 Transfusi leukosit : Bila hitung neutrofil < 200
mm3
 Immunosupressif bila diketemukan peranan
sistem immune.
 Transplantasi sumsum tulang
2. Anemia Defisiensi Besi
 Masih menempati urutan pertama penyebab
anemi di negara maju terlebih dinegara
berkembang.
 Pd anak sering akibat kurang gizi, cacingan
terutama cacing tambang.
 Fe elemen penting proses metabolisme
tubuh terutama Eritropoiesis.
 Fe berperan dlm pengangkutan elektron ke
molekul O2 saat pembentukan ATP &
hidrolisasi detoksikasi obat dan sintesis
steroid.
Definisi
 Ad. Keadaan dimana cadangan besi dalam
plasma dan Hb kurang dari normal ( Waspaji,
2001)
 Etiologi :
1. Intake Fe yg tdk cukup : Diet kurang besi &
terhambatnya absorbsi Fe.
2. Kehilangan Fe akibat perdaraha
3. Post Hemoglobinurie
Komposisi Besi
 Jumlah besi dlm tubuh 3  5 gram, tergantung
Sex, BB & Hb.
 1,5  3 gram terdapat dlm Hb sisanya dlm
plasma & jaringan.
 Di plasma dikat oleh protein dlm bentuk
Transferin (3-4 gram) sisanya di jaringan dlm
status essensial & non essensial.
 Essensial tdk dpt dipakai untuk Hb dlm bentuk
Enzym Cyotokrom, Katalase, Peoksidase 0.3
gram.
 Non essensial : dapat digunakan langsung sbg
Hb dlm bentuk Feritin & Hemosiderin.
Absorbsi
Diabsorbsi di duodenum dlm bentuk ferro dlm
suasana asam yg dipengaruhi faktor endogen
dan eksogen.
F. Endogen: deposit besi tbh,Hb, Aktivitas
Erytropoiesis.
Eksogen : komposisi, sifat kimiawi, sumber &
proses pemasakan. Vit. C mempermudah
absorbsi; mereduksi feri ke fero > mudah di
absorbsi, Ca & P menghambat penyerapan
karena membentuk senyawa yg tdk larut.
Kehilangan/ < Fe
Konsumsi Fe utk maturasi <
Erytrosit Immature
Destruksi Erytrosit sebelum
waktunya (Fragille)
Cadangan Fe di Hepar, limfa,
Bone marrow diambill
Hb Normal (siklus normal terjadi, Causa tetap) Cadangan Fe menipis
Peningkatan Absorbsi Fe Fe yg tersedia <
Plasma Transferin Rendah
Pembentukan erytrosit <
Penatalaksanaan Medis
 Pengobatan dilakukan sambil mencari faktor
penyebab & menghilangkannya.
 Pemberian Fe dpt dlm bentuk :
1. Garam Besi Oral : aman, murah
dibandingankan dg parenteral. Syarat agar
efektif :
 Setiap tablet/ Capsul bersisi 50  100 mg Fe
elemental yg mudah dilepaskan dlm suasana
asam, mudah diabsorbsi dlm bentuk fero. Kurang
efek samping walaupun murah.
2. Parenteral : Bila ada indikasi mal absorbsi, kurang
toleran mll oral, yg dibutuhkan melebihi yd dpt
diberikan oral, tdk kooperatif & kenaikan Hb
diharapkan dlm waktu singkat.
 Kebutuhan Fe = (Hb N  Hbs) x BB x 2.2
 SE : Nyeri suntikan, shock, trombophlebitis.
3. Transfusi
3. Anemia Megaloblastik
 Scr morfologi sbg anemia Makrositik
Normokrom.
 Adalah anemia yg disebabkan
defisiensi Vit B12 & asam folat yg
mengakibatkan sintesis DNA
terganggu.
 Defisiensi dpt sekunder : Malnutrisi,
Malabsorbsi, KUrangnya faktor
intrinsik, infeksi cacing, infeksi usus,
keganasaN & agen kemoteraupetik.
Defisiensi Asam Folat
 Asam folat mrpk vitamin yg dibutuhkan
untuk Erytropoiesis.
 Simpanan folat ditubuh lebih kecil
dibanding B12, shb lebih sering tjd
defisiensi folat dlm diet. Misal jarang
makan sayur dan buah mentah,
alkoholisme dan terapi makanan
parenteral yg lama.
 Kebutuhan folat meningkat tjd pd : Ibu
hamil, penderita anemia hemolitik.
 Kebutuhan minimal 50 mg,dari diet rata-2
 Sumber: Daging,hati, ginjal sayur & buah
mentah.
 Asupan yg kurang, pengolahan yg salah
(terlalu banyak air) akan membuang folat
90%.
 Folat diabsorbsi diduodenum & yeyenum
proximal.
 Tanpa asupan folat: cadangan folat tubuh
akan dpt digunakan selama 4 bulan.
Tanda & Gejala
 Anemia pada umumnya
 Malnutrisi & Glositis berat (radang lidah
disertai rasa sakit)
 Diare dan kehilangan nafsu makan.
 Kadar folat serum turun < mg/l.
 Gambaran sumsum tulang : sel-sel
membesar 2  3 kali lipat ukuran normal.
Penatalaksanaan
 Diet tinggi folat dan penambahan folat 1
mg/ hari.
 Pd gangguan absorbsi diberikan secara
parenteral (IM).
 Pada bumil dapat diberikan secara
terpisah (karena kebanyakan preparat
vitamin tdk mengandung folat).
Defisiensi B12/ Anemia Pernisiosa
 Dpt terjadi dlm berbagai bentuk, jarang akibat
asupan yang kurang, namun dpt terjadi pd
vegetarian. Gangguan absorsi merupakan
penyebab tersering.
 Tdk adanya faktor intrinsik (Castel Factor) yg
mengfikat Vit.B12 shg dpt diabsorbsi oleh illeum.
 Gastrektomi, Penyakit pdpankreas & illeum juga
menggangu absorbsi B12.
Tanda & Gejala
 Anemia pd umumnya (pucat, lemah tak
bertenaga)
 Lidah merah, halus & nyeri, diare ringan.
 Konfusi,Parestesia ekstremitas, kesulitan
menjaga keseimbangan (kerusakan sumsum tl
belakang) & kehilangan perasaan thd posisi.
 Bila tdk teratasi dpt meninggal akibat CHF.
Penatalaksanaan
 Pemberian Vitamin B12 peroral, atau susu
kedelai yg diperkaya Vit B12.
 Bila ada gangguan absorbsi & tdk tersedianya
faktor intriksi diberikan Injeksi IM 100 g/
bulan.Penyembuhan biasanya dramatis
(retikulosit, leukosit naik, glositis hilang dll)
 Pemberian B12 dpt seumur hidup jika sindrom
malabsorbsi tdk dpt dikoreksi
Anemia Hemolitik
 Tugas Individu : Berat resume
tentang anemia hemolitik

More Related Content

Askep anemia

  • 1. ASKEP PADA KLIEN ANEMIA Oleh : Ns. M. Nurman, M.Kep
  • 2. A. Konsep Dasar Anemia Anemia : pengurangan jumlah Sel Darah Merah (SDH), kuantitas Hb, & volume SDM (Hematokrit) per 100 ml darah (Anderson, 2000). Anemia bukan penyakit tetapi hanya tanda-2 obyektif adanya suatu penyakit, ditandai penurunan jumlah erytrosit, kwantitas Hb dan volume padat eritrosit/ 100 ml darah(Hct) yg kurang dari normal (Depkes RI: 1999) Anemia istilah yg menunjukkan rendahnya hitung SDM & kadar Hb & Hct dibawah normal (Sudart, 1996)
  • 3. 2. Etiologi 2.1 Meningkatnya kehilangan sel darah merah 1) Perdarahan akut maupun kronis : Trauma, tukak, perdarahan polip, hemorhoid, keganasan dan menstruasi yg berlebihan. 2) Penghancuran SDM dalam sirkulasi : a) Hemolisis : Hemoglobinopati (Sickle sel anemia) Gangguan membran SDM (Sferositosis heriditer) Gangguan sisntesis globin (Talasemia) Defisiensi enzym G 6 P D
  • 4. b) Gangguan lingkungan SDM yg sering berkaitan dengan reaksi imun. Reaksi post transfusi. Autoimmun pembentukan Ab terhadap SDM sendiri setelah pemberian obat : Alfa metildopa, kinin, Sulfonamida, L-Dopa penyakit autoimmune misal SLE, Leukemia, rematoid artritis dll. Penyakit : Malaria
  • 5. 2.2 Diseritropoiesis ( Menurunnya atau gangguan sintesis SDM) : Setiap keadaan yg mempengaruhi sumsum tulang : Metastasis Ca mammae, Leukemia, multipel mieloma; zat kimia toksik, radiasi. Penyakit menahun yg melibatkan ginjal dan hati, penyakit infeksi, defisiensi endokrin, kekurangan vitamin penting B12, asam folat, vitamin C dan Besi. Anemia dapat menjadi diagnosis apabila digabungkan pertimbangan morfologis dan etiologi.
  • 6. Pembagian Anemia 1. Anemia Aplastik Ad. Suatu gangguan pd sel-1 induk disumsum tulang yg dpt menimbulkan kematian, karena jumlah darah yang dihasilkan tdk memadai (Anderson, 2000) Ad. Suatu keadaan berkurangnya SDM akibat menurunnya sel prekursor dlm sumsum tl dan penggantian sumsum tl dg lemak (Brunnerr & Sudart, 2002)
  • 7. Etiologi 1. Agen antineoplastik atau sitotoksik 2. Terapi radiasi 3. Antibiotika tertentu 4. Anti konvulsan, pengobatan tiroid, senyawa emas & phenil butazon 5. Benzen 6. Infeksi virus khususnya virus Hepatitis 7. Idiopatik 8. Genetik (Aplastik konstitusional).
  • 8. Patofisiologi Aplastik anemi tdk terdapat mekanisme patogenetik tunggal, hal-hal yang dapat terjadi adalah : Pengurangan jumlah sel induk normal Kelainan sel induk berupa gangguan pembelahan & differensiasi. Hambatan sel induk secara humoral & seluler Gangguan lingkungan mikro Tidak adanya kofaktor-2 hemofoetik humoral atau seluler.
  • 9. Faktor Penyebab (Agen antineoplastik, Radiasi, Antibiotik, idiopatik dll) Dry Tap sumsum tulang Sel induk berkurang Gang.Pembela han & Diferensiasi Hambatan sel induk scr humoral & seluler Gang. Lingk. mikro Tdk ada Co- Faktor Humoral & Seluler PANSITOPENIA Tromositopenia: Petekie, ekimosis, Epistaksis, Perdarahan GI tract.,perdarahan SSP Eritrosit Rendah : Cepat lelah, sesak, lemah dll Leukopenia : Infeksi ~ sepsis
  • 10. Diagnosis Pansitopenia : Hb < 12 mg %, Leukosit < 4000 mm3 & Eritrosit < 140.00 mm3. An Aplasia atau hipoplasia sumsum tulang ( Kepadatan sel darah kurang, Megakariosit 0 12 diseluruh sediaan, hitung sel berinti < 50.000 mm3
  • 11. Penatalaksanaan Medik Transfusi Erytosit dg Packed Red Cells ~ Hb 7 8 g%. Transfusi Trombosit : bila terdapat trombositopenia berat & perdarahan masif. Diberikan sampai 20.000 mm3 Transfusi leukosit : Bila hitung neutrofil < 200 mm3 Immunosupressif bila diketemukan peranan sistem immune. Transplantasi sumsum tulang
  • 12. 2. Anemia Defisiensi Besi Masih menempati urutan pertama penyebab anemi di negara maju terlebih dinegara berkembang. Pd anak sering akibat kurang gizi, cacingan terutama cacing tambang. Fe elemen penting proses metabolisme tubuh terutama Eritropoiesis. Fe berperan dlm pengangkutan elektron ke molekul O2 saat pembentukan ATP & hidrolisasi detoksikasi obat dan sintesis steroid.
  • 13. Definisi Ad. Keadaan dimana cadangan besi dalam plasma dan Hb kurang dari normal ( Waspaji, 2001) Etiologi : 1. Intake Fe yg tdk cukup : Diet kurang besi & terhambatnya absorbsi Fe. 2. Kehilangan Fe akibat perdaraha 3. Post Hemoglobinurie
  • 14. Komposisi Besi Jumlah besi dlm tubuh 3 5 gram, tergantung Sex, BB & Hb. 1,5 3 gram terdapat dlm Hb sisanya dlm plasma & jaringan. Di plasma dikat oleh protein dlm bentuk Transferin (3-4 gram) sisanya di jaringan dlm status essensial & non essensial. Essensial tdk dpt dipakai untuk Hb dlm bentuk Enzym Cyotokrom, Katalase, Peoksidase 0.3 gram. Non essensial : dapat digunakan langsung sbg Hb dlm bentuk Feritin & Hemosiderin.
  • 15. Absorbsi Diabsorbsi di duodenum dlm bentuk ferro dlm suasana asam yg dipengaruhi faktor endogen dan eksogen. F. Endogen: deposit besi tbh,Hb, Aktivitas Erytropoiesis. Eksogen : komposisi, sifat kimiawi, sumber & proses pemasakan. Vit. C mempermudah absorbsi; mereduksi feri ke fero > mudah di absorbsi, Ca & P menghambat penyerapan karena membentuk senyawa yg tdk larut.
  • 16. Kehilangan/ < Fe Konsumsi Fe utk maturasi < Erytrosit Immature Destruksi Erytrosit sebelum waktunya (Fragille) Cadangan Fe di Hepar, limfa, Bone marrow diambill Hb Normal (siklus normal terjadi, Causa tetap) Cadangan Fe menipis Peningkatan Absorbsi Fe Fe yg tersedia < Plasma Transferin Rendah Pembentukan erytrosit <
  • 17. Penatalaksanaan Medis Pengobatan dilakukan sambil mencari faktor penyebab & menghilangkannya. Pemberian Fe dpt dlm bentuk : 1. Garam Besi Oral : aman, murah dibandingankan dg parenteral. Syarat agar efektif : Setiap tablet/ Capsul bersisi 50 100 mg Fe elemental yg mudah dilepaskan dlm suasana asam, mudah diabsorbsi dlm bentuk fero. Kurang efek samping walaupun murah.
  • 18. 2. Parenteral : Bila ada indikasi mal absorbsi, kurang toleran mll oral, yg dibutuhkan melebihi yd dpt diberikan oral, tdk kooperatif & kenaikan Hb diharapkan dlm waktu singkat. Kebutuhan Fe = (Hb N Hbs) x BB x 2.2 SE : Nyeri suntikan, shock, trombophlebitis. 3. Transfusi
  • 19. 3. Anemia Megaloblastik Scr morfologi sbg anemia Makrositik Normokrom. Adalah anemia yg disebabkan defisiensi Vit B12 & asam folat yg mengakibatkan sintesis DNA terganggu. Defisiensi dpt sekunder : Malnutrisi, Malabsorbsi, KUrangnya faktor intrinsik, infeksi cacing, infeksi usus, keganasaN & agen kemoteraupetik.
  • 20. Defisiensi Asam Folat Asam folat mrpk vitamin yg dibutuhkan untuk Erytropoiesis. Simpanan folat ditubuh lebih kecil dibanding B12, shb lebih sering tjd defisiensi folat dlm diet. Misal jarang makan sayur dan buah mentah, alkoholisme dan terapi makanan parenteral yg lama. Kebutuhan folat meningkat tjd pd : Ibu hamil, penderita anemia hemolitik.
  • 21. Kebutuhan minimal 50 mg,dari diet rata-2 Sumber: Daging,hati, ginjal sayur & buah mentah. Asupan yg kurang, pengolahan yg salah (terlalu banyak air) akan membuang folat 90%. Folat diabsorbsi diduodenum & yeyenum proximal. Tanpa asupan folat: cadangan folat tubuh akan dpt digunakan selama 4 bulan.
  • 22. Tanda & Gejala Anemia pada umumnya Malnutrisi & Glositis berat (radang lidah disertai rasa sakit) Diare dan kehilangan nafsu makan. Kadar folat serum turun < mg/l. Gambaran sumsum tulang : sel-sel membesar 2 3 kali lipat ukuran normal.
  • 23. Penatalaksanaan Diet tinggi folat dan penambahan folat 1 mg/ hari. Pd gangguan absorbsi diberikan secara parenteral (IM). Pada bumil dapat diberikan secara terpisah (karena kebanyakan preparat vitamin tdk mengandung folat).
  • 24. Defisiensi B12/ Anemia Pernisiosa Dpt terjadi dlm berbagai bentuk, jarang akibat asupan yang kurang, namun dpt terjadi pd vegetarian. Gangguan absorsi merupakan penyebab tersering. Tdk adanya faktor intrinsik (Castel Factor) yg mengfikat Vit.B12 shg dpt diabsorbsi oleh illeum. Gastrektomi, Penyakit pdpankreas & illeum juga menggangu absorbsi B12.
  • 25. Tanda & Gejala Anemia pd umumnya (pucat, lemah tak bertenaga) Lidah merah, halus & nyeri, diare ringan. Konfusi,Parestesia ekstremitas, kesulitan menjaga keseimbangan (kerusakan sumsum tl belakang) & kehilangan perasaan thd posisi. Bila tdk teratasi dpt meninggal akibat CHF.
  • 26. Penatalaksanaan Pemberian Vitamin B12 peroral, atau susu kedelai yg diperkaya Vit B12. Bila ada gangguan absorbsi & tdk tersedianya faktor intriksi diberikan Injeksi IM 100 g/ bulan.Penyembuhan biasanya dramatis (retikulosit, leukosit naik, glositis hilang dll) Pemberian B12 dpt seumur hidup jika sindrom malabsorbsi tdk dpt dikoreksi
  • 27. Anemia Hemolitik Tugas Individu : Berat resume tentang anemia hemolitik