2. A. Defenisi Keamanan dan Keselamatan
Keamanan yaitu bebas dari bahaya (Wikipedia). Sedangkan keselamatan
adalah suatu keadaaan aman dalam suatu kondisi yang aman secara fisik,
sosial, spiritual, finansial, politik, emosional dan psikologis ataupun terhindar
dari ancaman terhadap faktor-faktor yang membahayakan (Wikipedia).
3. B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Keamanan dan Kesalamatan
1. Usia
2. Tingkat Kesadaran
3. Emosi
4. Status Mobilisasi
5. Gangguan Persepsi Sensorik
6. Penggunaan Antibiotik yang Tidak Rasional
7. Keadaan Imunitas
8. Status Nutrisi
9. Tingkat Pengetahuan
10. Life Style
4. C. Etiologi Gangguan Keamanan dan Keselamatan
1. Fraktur multiple organ tubuh yang tidak mungkin dapat
diperbaiki.
2. Kehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin
diperbaiki.
3. Gangguan vaskuler/sirkulasi pada ekstremitas yang
berat.
4. Infeksi yang berat atau beresiko tinggi menyebar ke
anggota tubuh lainnya.
5. Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin diterapi
secara konservatif.
6. Deformitas organ.
5. D. Patofisiologi
1. Sistem Muskoloskeletal
Kesatuan muskoloskeletal merupakan
hal yang sangat esensial dalam
pembentukan postur dan pergerakan
yang normal. Kerusakan yang terjadi
pada mobilitas dan kemampuan untuk
merespon terhadap hal yang
membahayakan, dan ini meningkatkan
risiko terhadap injuri. Masalah
muskoloskeletal yang mengganggu
keamanan dapat diakibatkan oleh
keadaan seperti fraktur, osteoporosis,
atropi otot, artritis, atau strains dan
sprains.
2. Sisetem Neurologis
Koordinasi yang baik dalam sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi akan
menciptakan sistem yang baik pada
individu. Rangsangan yang diterima
dari saraf tepi akan diteruskan ke
sistem saraf pusat melalui proses
persepsi kognisi yang baik sehingga
seseorang dapat memutuskan dalam
melakukan proses berfikir. Hal
tersebut akan menciptakan seseorang
mampu melakukan orientasi dengan
baik terhadap orang, tempat dan
waktu sehingga orang akan merasa
nyaman.
Gangguan neurologis yang dapat
mengancam keamanan seperti cedera
6. E. Studi Kasus
Ny. R mengeluh susah menggerakkan ekstremitas bawah.
Penyebabnya karena Post Op Operasi Amputasi. Sifat keluhan klien
yaitu Intermitten. Lokasi penyebarannya pada bagian ekstremitas
bawah tepatnya pada distal tibia sinistra. Skala keluhan Ny. R yaitu
sedang berada pada skala 5 dari acuan 1-0 pada skala numerik nyeri.
Hal-hal yang meringankan pada saat Ny. R beristirahat dan sebaliknya
akan merasa berat jika Ny. R banyak melakukan aktivitas.