Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien meningitis. Meningitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur atau virus yang menyebar dari organ lain ke membran otak dan sumsum tulang belakang. Terdapat beberapa jenis meningitis yaitu purulen, serosa, dan aseptik yang memiliki gejala klinis berbeda-beda. Asuhan keperawatan pada pasien meningitis meliputi pemberian oksigen, monitor tanda vital dan neurolog
6. ï‚¡Peradangan pada meningens
ï‚¡Disebabkan oleh bakteri, jamur, virus
ï‚¡Merupakan akibat penyebaran infeksi
dari tempat lain di tubuh spt : sinus,
telinga, atau saluran napas bagian atas
ï‚¡Kasus : fraktur tengkorak basilaris
posterior disertai dengan robeknya
gendang telinga
7. Masuknya mikroorganisme dapat melalui
beberapa cara :
1.HEMATOGEN
2.PERCONTINUETATUM
3.RETROGRAD MELALUI SARAF PERIFER
4.LANGSUNG
8. ï‚¡ Penyebaran terjadi mell arteri dan vena
ï‚¡ Mikroorganisme masuk dari radang
tengkorak, sinus-sinus atau alat tubuh yg
jauh melalui pembuluh darah di atas
ï‚¡ Masuknya mellalui sirkulasi willis ïƒ dua
bagian depan carotid internal dan dua arteri
vertebralis dari bagian belakang
ï‚¡ Biasanya Diawali dg Penyakit paru dan
jantung
9. ï‚¡ Organisme masuk ke dalam saraf secara
langsung, akibat terjadinya peradangan pada
fokus yg berdekatan seperti radang
mastoideus, otitis media, sinus paranasalis,
tulang tengkorak maupun vertebra
ï‚¡ Perlukaan trauma kepala
10. ï‚¡ Clostridium tetani, , virus rabies, herpes
zoster akan memasuki susunan saraf tepi
kemudian menjalar ke ganglion spinalis,
medula spinalis dan otak akan mengadakan
proses inflamasi dan multiflikasi di daerah tsb
11. ï‚¡ Proses peradangan, seperti SSP, organisme
akan masuk ke dalam ruang subarchnoid
melalui ventrikel baik secara langsung
ataupun tidak langsung dg jalur searah atau
tidak searah dengan aliran darah.
ï‚¡ Dapat pula infeksi masuk mll cairan
serebrospinal
12. ï‚¡ Akibat infeksi yg terjadi menimbulkan
perubahan-perubahan :
1. Hiperemia pada pembuluh darah meningeal
2. Edema jaringan otak
3. Peningkatan TIK akibat herniasi otak karena
reaksi inflamasi
4. Reaksi peradangan umum dengan eksudat
masuk ke dalam ruang subarachnoid
5. Hidrocefalus karena eksudat memblok aliran
darah ventrikel
6. Iskemia nekrosis pada corteks cerebri
14. ï‚¡ ETIOLOGI : meningococus, stapilococcus,
streptococcus, gonococcus, pneumococcus
ï‚¡ Ciri khas : ada kuman pada CSF
ï‚¡ Tanda dan gejala
1. Peningkatan TIK
2. Brudzinski positif
3. CSF; keruh, kadar protein meningkat >0,3 %
16. ï‚¡ Etiologi : terbanyak echovirus
ï‚¡ Sign : nyeri kepala, kejang
ï‚¡ Test diagnostik : jumlah WBC 20 ribu/mm3
17. ï‚¡ Data Subjektif :
- Riwayat ISPA atau infeksi lain
- Adanya perubahan kemampuan gerakan
- Pusing, kaku kuduk
- Nyeri kepala yg berat terus menerus dan hebat, kaku
pada leher, emosi tidak stabil, tidak enak badan,
gelisah, mual, muntah, delirium, disorientasi
- Sukar berpikir
- Sulit menelan
- Paresthesia
- Gatal
- Defisit penglihatan
- Sulit bicara
18. ï‚¡ Data objektif
- Peningkatan TIK
Penurunan kesadaran, perubahan TV, edama
pupil, gejala fokal motorik,cegukan, muntah,
kernig, brudzinski dan babinsky positif, bunyi
usus menghilang
19. ï‚¡ Bersihan jalan napas tidak efektif bd
akumulasi sekret
ï‚¡ Pola napas tidak efektif bd penekanan
batang otak
ï‚¡ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan bd
intake tidak adekuat
ï‚¡ Gangguan persepsi sensori penglihatan bd
iritabilitas
ï‚¡ Peningkatan TIK bd inflamasi meningen
20. ï‚¡ Bebaskan jalan napas
ï‚¡ Berikan Oksigen
ï‚¡ Kaji peningkatan TIK dan observasi tanda
neurologis
ï‚¡ Siapkan pemeriksaan darah lengkap, CSF
ï‚¡ Monitor suhu klien
ï‚¡ Hindari aktivitas posisi yg dapat
meningkatkan TIK
ï‚¡ Kolaborasi : antibiotik, manitol,
kortikosteroid, antikejang, antipiretik.