1. Klien menjalani operasi Caldwell Luc untuk sinusitis maksilaris kiri kronis. Setelah operasi, klien mengalami nyeri akut, resiko perdarahan, dan resiko infeksi pada daerah operasi.
1 of 10
Downloaded 55 times
More Related Content
Askep. sinusitis maksilaris lp.
1. Askep Pada Klien dengan Sinusistis Maksilaris
1. Pengertian Sinusitis Maksilaris Akut :
Sinusitis Maksilaris Akut adalah infeksi akut pada mukosa sinus maksilaris.
2. Penyebab :
S. Pneumonia. H. Influenza, S.Aureus atau Virus
Insidens paling banyak dibanding Sinus yang lain, hal ini karena :
a.Modus infeksi;
Rinogen: merupakan ekstensi dari Rinitis akut, yaitu waktu buang ingus sekret
masuk ke dalam sinus.
Dentogen; karies pada gigi premolar 2 sampai dengan molar 3 rahang atas
Pasca ekstraksi gigi rahang atas.
b.Posisi ostium sinus maksilaris paling rendah
c.Drainase sinus maksilaris paluing sulit karena letak ostium yang tinggi, diatap sinus
ditutupi konka media/polip/deviasi septi, 16 jam penderita dalam posisi berdiri atau
duduk.
3. Diagnosis
a. Gejala:
- Rinore dengan sekret yang kental dan berbau, obstruksi nasi, panas badan.
- Kadang-kadang pilek disertai darah
- Obstruksi nasi
- Panas badan
- Nyeri pada pipi daerah sinus sakit
- Nyeri meningkat pada waktu sore hari minimal pada waktu pagi hari. Hal
ini disebabkan karena ostium sinus berada pada atap sinus, sehingga pada
malam hari dimana penderita kebanyakan dalam posisi berbaring, isi sinus
dapat keluar tetapi pada siang hari dimana penderita kebanyakan pada
posisi berdiri akan menyebabkan sekret sulit keluar, sehingga menumpuk
dalam sinus
b. Pemeriksaan :
Penderita tampak sakit
Febris
Pada palpasi, ada perbedaan rasa nyeri pada penekanan pipi
Rinoskopia anterior ;
(konka inferior udem dan hiperemis, kavum nasi menyempit serta akan
tampak sekret mukopurulent pada meatus medius )
c. Transiluminasi ada perbedaan sisi kanan dan kiri. Biasanya sisi yang sakit
akan tampak lebih gelap
d. Foto Waters tampak adanya udema mukosa ataua cairan dalam sinus. Bila
cairan tidak penuh, akan tampak gambaran air fluid level.
e. Terapi:
a. makan minum hangat
b. Antibiotika, dekongestan.
c. Bila ada cairan, dilakukan irigasi sinus
d. Untuk mengurangi udema diberikan diatermi 10 kali
e. Tidur kesisi heterolateral.
Sinusitis maksilaris Kronis
1. Insiden banyak, karena :
a. Drainase kurang baik.
b. Sinusitismaksilaris akut yang tidak diobati
c. Ada faktor gigi
d. Ada faktor posisi ostium.
2. Patologi
Terjadi perubahan pada mukosa sinus yang berupa degenerasi kisteus, polip.fibrosis,
dan metaplasia epitel. Tidaka ada perubahan pada tulang.
2. 3. Diagnosis
Gejala tak jelas dan tak banyak, tetapi keluhan telah terjadi lama, yaitu adanya sekret
mukopurulent, foetor nasi dan obstruksio nasi yang sangat bervariasi
4. Terapi
a. Bila ada foetor dentogen berobat ke dokter gigi.
b. Irigasi dan beri obat tetes hidung
c. Bila irigasi lebih dari 4-5 kali belum sembuh, operasi Caldwell Luc.
Pengkajian Data Fokus :
1. Data Subyektif
a. Obsruksi Nares
- Riwayat bernafas melalui mulut pada siang atau malam hari, kapan
terjadi, lamanya dan frekuensinya.
- Riwayat pembedahan hidung atau trauma pada hidung
- Penggunaan obat tetes atau semprot hidung jenis, jumlah, frekuensi dan
lamanya penggunaan.
b. Sekresi Hidung :
- warna, jumlah dan konsistensi sekret
- Perdarahan hidung dari satu atau kedua nares.
- Adanya krusta atau nyeri pada hidung
c. Riwayat Sinusitis
- Nyeri kepala, lokasi dan beratnya nyeri
- Hubungan sinusitis dengan musim tertentu atau cuaca tertentu
d. Gejala – gejala umum lainya seperti kelemahan.
2. data Objektif ;
a. Demam dan drainase ( serous, mukopurulent, porulent )
b. Polip ( pucat, lunak, edematous keluar dari nasal atau mukosa sinus) mungkin
timbul dan biasanya terjadi bilateral pada hidung dan sinus yang mengalami
peradangan.
c. Kemerahan dan edema pada membran mukosa.
3. Tes Diagnostik :
a. Kultur organisme penyebab dari hidung atau tenggorokan
b. Pemeriksaan rontgen sinus biasa , dilakukan untuk menentukan ada dan
luasnya penyakit dan terkena tidaknya tulang-tulang, jika terjadi infeksi, foto
me unjukan gambaran; penebalan membran mukosa sinus dan gambaran difus
pada sinusitis kronis
3. ANALISA DATA
Data Penyebab Masalah
S. Klien post operasi
caldwell luc hari pertama ,
mengeluh nyeri pada
daerah sinus
maksilaris.kiri.
O.: Daerah sinus
maksilaris terlihat
bengkak, pada palpasi
didapatkan nyeri .
Tindakan Operasi caldwll
Luc
Melakukan insisi pada
bawah bibir atas sebelah
kiri
Mengerok jaringan fibrotik
pada permukaan mukosa
sinus maksilaris
Nyeri , bengkak,
perdarahan dan resiko
infeksi.
Nyeri akut
S. : Klien mengeluh saat
meludah ada darah sedikit
pada kerongkongan.
O.: Terlihat tampon
hidung dengan perdarahan
minimal.
Tndakan operasi caldwell
Luc.
Resiko terjadi perdarahan
S.: Klien mengeluh kebal
pada daerah bibir atas
O. : Terlihat luka sayatan
operasi yamg terjahit di
bawah bibir atas sebelah
kiri.
Tindakan operasi Caldwell
Luc
Resiko infeksi
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d tindakan operasi caldwell luc. Ditandai dengan klien mengeluh
nyeri pada sinus maksilaris kiri terutama pada saat palpasi.dan bengkak.
2. Resiko terjadi perdarahan b/d tindakan operasi caldwell Luc, ditandadi dengan
klien mengeluh saat meludah ada perdarahan sedikit pada kerongkongan, terlihat
tampon hidung dengan perdarahan minimal.
3. Resiko terjadi infeksi pada insisi bedah( bawah bibir atas) b/d tindakan operasi
cld well luc.terlihat luka sayatan operasi yang terjahit di bawah bibir atas sebelah
kiri.
4. Perencanaan Keperawatan
Nama Klien : Nn. A
Ruang; THT
Diagnosa Tujuan-Kriteria Intervensi Rasional
Nyeri akut
b/d tindakan
operasi
caldwell Luc.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 24 jam
nyeri akut
hilang.dengan
kriteria:
a.Klien
mengatakan
nyeri
berkurang/hilan
g
b. Klien dapat
beristirahat
/tidur.
*Kaji nyeri, catat lokasi,
karakteristik, dan
laporkan perubahan nyeri
dengan tepat.
*Pertahankan istirahat
dengan posisi tidur mid
fowler atau miring ke sisi
sinus maksilaris yang
sehat
Dorong untuk ambulasi
bertahap s/d kemampuan.
Berikan aktivitas hiburan
Berikan kompres es
segera pada daerah sinus
maksilaris kiri( post
operasi)
Kolaborasi berikan
analgetik s/d program
pengobatan dokter.
Perubahan pada
karakteristik nyeri
menunjukan terjadi
proses degenerasi atau
proses infeksi
Memungkinkan
drainase dan
mengurangi edema.
Mengurangi bengkak
pada opst operasi sinus
maksilaris.
Meningkatkan
relaksasi, sekaligus
meninfgktakn koping
Mengurangi nyeri, dan
pembengkakan.
Mengurangi
nyeri,meningkatkan
istirahat
Resiko
terjadi
perdarahan
b/d tindakan
operasi
caldwell Luc.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 24 jam ,
resiko
perdarahan tidak
terjadi,dengan
kriteria:
a. Perdarahan
pada tampon
atau yang
mengalir ke
belakang(faring)
minimal.
• Kaji perdarahan baik
pada tampon hidung
atau pada faring.
• Lanjutkan terus
pemberian kompres
es pada snus
maksilaris kiri, secara
perlahan
• Cegah terjadinya
batuk/mengedan yang
berlebihan pada post
operasi.
Deteksi dini
perdarahan post
operasi
Disamping
mengurangi nyeri dan
pembengakakan, juga
dapat mengurangi
perdarahan
Tindakan
batuk/mengedan yang
berlebihan dapat
menimbulkan
perdarahan.
Resiko
terjadi
infeksi b/d
tindakan
iperasi
caldwell Luc.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3X24
jam infeksi tidak
terjadi.dengan
kriteria :
a. Daerah insisi
operasi tidak
terdapat
tanda-tanda
• Rawat mulut secara
teraturdan berikan
obat kumur antiseptik
• Ganti tampon hidung,
minimal 24 jam post
operasi atau jika
terjadi perdarahan
yang berlebihan/kotor
• Berikan makanan
lunak secarabertahap
dengan diit TKTP
arau sesuai dengan
Mencegah terjadinya
infeksi pada rongga
mulut.
Mencegah terjadinya
infeksi pada rongga
hidung yang dapat
menyebar ke sinus
Dengan diit
TKTP,meningkatkan
kondisi tubuh,
mengurangi infeksi.
5. infeksi.
b. Klien dapat
menelan/me
ngunyah
makanan
lunak
dengan baik.
c. Daerah sinus
maksilaris
kiri tidak
bertambah
sakit atau
bengkak.:
kondisi dengan
kebutuhan cairan
yang cukup
• Saat pulang ajari
klien untuk :
-tidak menyisi hidung,
paling tidak dalam 48
jam setelah
pengangkatan tampon.
-Dapat melaporkan
tanda-tanda
infeksi;demam, daerah
post op. Tambah nyeri,
bengkak, keluar cairan
bau .
-Jangan bekerja berat
atau mengedan yang
berlebihan.
-Tidak mengunyah
dengan sisi yang
mengalami insisi sampai
sembuh.
-Berhati-hati-hati
sewaktu melakukan oral
hygiene terutama sikat
gigi pada daerah bawah
bibir atas kiri.
-Hindari menyisi hidung
selama kurang dua
minggu setelah tampon
diangkat.
-Anjurkan untuk
istirahat, dan mencegah
infeksi pada rongga
hidung. dan, mulut.
Mengurangi taruma
pada rongga hidung
dan sinus.
Deteksi dini tanda
infeksi.
Predisposisi lamanya
proses penyembuhan.
Mengurangi trauma
pada insisi bedah.
Mencegah trauma,
sehingga mencegah
infeksi.
Mencegah trauma.
Meningkatkan daya
tahan tubuh.
6. Implementasi Keperawatan
Nama Klien : Nn. A
Ruang : THT
NO
DX.
Hari/tgl/Jam Implementasi Keperawatan Perawat
Senin,
11-03-02
11.00
Melakukan pengkajian preoperatif klien dgn.
Sinusitis maksilaris Sinistra
Melakukan pemeriksaan fisik.
Rini Hendari
Selasa
12-03-02
08.00
Menyiapkan klien untuk operasi caldwell Luc
Ronde ke 2
Mengantarkan klien ke GBPT, sekaligus
mendampingi, dalam persiapan mental klien.
Rini Hendari
DX
1
DX
1,2
DX
2
Dx1
Rabu
13-03-02
07.30
13.00
13.10
13.30
Menyiapkan klien untuk operasi caldwell Luc
ronde ke 1( hari selasa gagal OK. operator
tidak siap/mengatasi klien perdarahan)
Memberikan posisi tidur terlentang, dengan
bantal, 30 dan kepala miring ke sisi sinus yang
sehat
Melakukan observasi vital sign:TD.nadi, RR,
dan suhu
Melakukan observasi kepatenan infus.
Melakukan pengkajian post operasi.
Melakukan kompres es pada daerah sinus
maksilaris kiri
Melakukan observasi perdarahan melalui
tampon hidung dan tenggorokan.
Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgetik( klien mengeluh nyeri dan
pusing)
Rini Hendari
DX
1,2
3
2
2
1,2,
3
Kamis,
14-03-02
07.30
08.00
08.20
08.30
09.00
13.00
Memberikan kompres es pada daerah sinus
maksilaris kiri
Memberikan kumur-kumur betadin
Memotivasi klien untuk makan bubur susu.
Melepaskan infus.
Menyiapkan untuk mengangkat tampon
hidung.
Membantu mengangkat tampon hidung.
Melakukan observasi vital sign: TD. Nadi, RR
dan suhu klien.
Memberikan penyuluhan rencana pulang
tentang :
-Perawatan mulut yang teratur dan jangan
meggosok terlalu kuat pada gigi atas sebelah
kiri.
-jangan mengunyah makanan keras sampai gusi
sembuh( 2 minggu)
-jangan menyisi hidung sampai luka operasi
sembuh, jaga kondisi tubuh, tetap
mengkonsumsi makanan bergizi dengan diet
bertahap
-jaga jangan samapai kena infeksi saluran
pernafasan atas.
-minum obat teratur dan habiskan.
Rini Hendari
7. -kontrol ke poli klinik hari Rabu atau jika
terjadi masalah:perdarahan , luka/sinus
tambah bengkak atau tambah nyeri.
Jum’at
15-03-02
08.00
09.00
Memotivasi klien untuk minum obat, sekaligus
melakukan evalusi tentang hal-hal yang boleh
dan tidak boleh dilakukan.
Klien pulang
Rtini Hendari
8. Evaluasi
Nama Klien : Nn. A
Ruang : THT
NO.Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Perawat
Jum’at,
16-03-02
08.00
S.: Klien mengatakan nyeri
berkurang mulai hari ke
dua(kamis) post operas
O.: Klien dapat beristirahat/tidur,
palpasi masih nyeri.
A; Nyeri akut sebagian teratasi.
P : lanjutkan dengan penyluhan.
S. : Klien mengatkan saat meludah
tidak ada darah
O.: Perdarahan tidak ada, begitu juga
saat tampon hidung diangkat
dari sinus tidaka da perdarahan,
bengkak masih.
,A. Resiko perdarahan tetap
diwaspadai.
P.: Lanjutkan dengan penyuluhan,
tentang aktivitas dan istirahat.
S. : pada daerah insisi, keluhan nyeri
tidak.
O.: Bengkak, pada sinus masih
sedikit, merah, pada insisi bawah
bibir tidak, keluar cairan pus
tidak.suhu 36.7C
A. : Resiko infeksi tetap diwaspadai
P.: lanjutkan dengan penyluhan di
rumah.
Rini Hendari