Dokumen tersebut membahas aspek ekonomi dari analisis kelayakan pembangunan fly over simpang lima Bandara Hasanuddin. Analisis tersebut meliputi perhitungan biaya operasional kendaraan, nilai waktu, benefit cost ratio, dan net present value sebelum dan sesudah pembangunan. Hasilnya menunjukkan penghematan biaya operasional kendaraan dan waktu akibat pembangunan fly over.
1 of 13
Downloaded 31 times
More Related Content
Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar
1. Aspek Ekonomi
Dari segi aspek ekonomi analisis kelayakan yang akan dilaksanakan adalah
memperhitungkan nilai BOK (biaya operasional kendaraan sebelum dan setelah
pembangunan Fly Over, setelah itu menghitung nilai BCR (Benefit Cost Ratio) dan nilai
NPV (Net Present Value).
A. Analisa BOK (Biaya Operasi Kendaraan)
Bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian suatu
kendaraan. Analisa BOK ini dihitung berdasarkan kecepatan tempuh. Kecepatan tempuh di
sini didefinisikan sebagai kecepatan tempuh rata-rata. Dalam hal ini kita akan menghitung
nilai BOK sebelum dan setelah pembangunan fly over untuk mengetahui besarnya
penghematan BOK yang dapat dicapai. BOK terdiri atas beberapa komponen, yaitu :
1. Biaya Tidak Tetap (Running Cost)
Biaya Bahan bakar
Biaya Oli / Pelumas
Biaya Pemakaian Ban
Biaya Pemeliharaan ( Servis kecil / besar, General Overhaul)
Biaya Over Head ( Biaya tak terduga)
2. Biaya Tetap
Asuransi
Bunga Modal
Depresiasi ( Penyusutan Kendaraaan )
Nilai Waktu
Perhitungan BOK
adapun rumus yang digunakan untuk menghitung BOK di jalan non tol adalah sebagai
berikut :
1. Konsumsi Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar = basic fuel (1 + (kk + kl + kr))
Dimana: basic fuel dalam liter/1000km
kk = koreksi akibat kelandaian
kl = koreksi akibat kondisi lalu lintas
kr = koreksi akibat kekasaran jalan (roughness)
Konsumsi bahan bakar gol. I = 0.05693 V2 6.42593V + 269.18576
2. Konsumsi bahan bakar gol. IIA = 0.21692 V2 24.11549V + 954.7862
Konsumsi bahan bakar gol. II B = 0.21557 V2 24.17699V + 947.80862
Faktor koreksi konsumsi bahan bakar dinyatakan dalam berikut:
tabel : faktor koreksi akibat kelandaian
tabel : Faktor koreksi akibat kekasaran dan (v/c)
2. Konsumsi minyak pelumas
Konsumsi dasar minyak pelumas untuk jalan non tol dirumuskan sebagai berikut:
Konsumsi minyak pelumas gol. I = 0.00037 V2 0.04070V + 2.20403
Konsumsi minyak pelumas gol. IIA = 0.00209 V2 0.24413V + 13.29445
Konsumsi minyak pelumas gol.IIB = 0.00186 V2 0.22035V + 12.06486
3. Konsumsi Ban
Dengan memperhatikan kriteria kesederhanaan dan kemudahan dalam
mengimplementasikan, maka digunakan model PCI sebagai berikut:
Golongan I : Y = 0.0008848 V 0.0045333
Golongan IIA : Y = 0.0012356 V 0.0064667
Golongan IIB : Y = 0.0015553 V 0.0059333
Dimana : Y = pemakaian ban per 1000km
V = kecepatan berjalan (running speed)
3. 4. Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan terdiri dari biaya suku cadang dan upah montir/tenaga kerja yang
berlaku untuk perhitungan BOK pada jalan tol maupun jalan non tol, sedangkan menurut
PCI persamaannya adalah sebagai berikut
Suku Cadang
Golongan I : Y = 0.0000064 V + 0.0005567
Golongan IIA : Y = 0.0000332 V + 0.0020891
Golongan IIB : Y = 0.0000191 V + 0.0015400
Dimana: Y = pemeliharaan suku cadang per 1000km
Montir
Golongan I : Y = 0.00362 V + 0.36267
Golongan IIA : Y = 0.02311 V + 1.97733
Golongan IIB : Y = 0.01511 V + 1.21200
Dimana: Y = jam montir per 1000km
5. Depresiasi
Biaya depresiasi berlaku untuk perhitungan BOK pada jalan tol maupun jalan non tol.
Persamaannya adalah sebagai berikut:
Golongan I : Y = 1/(2.5 V + 125)
Golongan IIA : Y = 1/(9.0 V + 450)
Golongan IIB : Y = 1/(6.0 V + 300)
Dimana: Y = depresiasi per 1000km, sama dengan nilai 遜 nilai depresiasi dari kendaraan
6. Bunga Modal
Biaya bunga modal per kendaraan-km yang dilambangkan dengan INT dan
diekspresikan sebagai fraksi dari harga kendaraan baru diberikan dalam persamaan
berikut:
INT = AINT/AKM
Dimana:
AINT = rata-rata bunga modal tahunan dari kendaraan yang diekspresikan sebagai
fraksi dari kendaraan baru
= 0.01 (AINV/2)
AINV = bunga modal tahunan dari kendaraan baru
AKM = rata-rata jarak tempuh tahunan (kilometer) kendaraan
4. Dalam hal ini bunga modal diasumsikan tidak dipengaruhi oleh pilihan pengguna jalan tol
maupun jalan non tol.
7. Asuransi
Biaya asuransi berlaku untuk perhitungan BOK pada jalan tol maupun pada jalan non tol:
Golongan I : Y = 38/(500 V)
Golongan IIA : Y = 6/(2571.42857 V)
Golongan IIB : Y = 61/(1714.28571 V)
Dimana: Y = asuransi per 1000km
Selain nilai biaya operasional kendaraan (BOK), kita juga harus menghitung nilai
penghematan waktu dari kendaraan akibat pembangunan Fly Over. Nilai waktu atau nilai
penghematan waktu didefinisikan sebagai jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh
seseorang suatu satuan waktu perjalanan (Hensher 2003:304)
Perhitungan BOK Untuk Sepeda Motor
Besarnya Biaya Operasi Kendaraan roda dua (sepeda motor) menggunakan metode
Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) tahun 1999, dengan rumus sebagai berikut :
VOC = a + b / V + cV族
dimana :
VOC = Biaya operasi kendaraan
V = Kecepatan rata-rata (km/jam)
a = konstanta, nilainya 24
b,c = koefisien dengan nilai b = 596 dan c = 0,00370
Nilai BOK di atas adalah nilai BOK menurut Tahun 1999, untuk penyesuaian dengan
Tahun 2011 maka hasil BOK dikalikan dengan nilai laju pertumbuhan Inflasi, yaitu
dengan rumus :
P = P0 ( 1 + i )n
dimana :
i = laju pertumbuhan ninflasi
n = selisih tahun sekaranga dikurangi tahun 1999
B. Nilai Waktu Kendaraan
Nilai waktu kendaraan dihitung berdasrakan nilai PDRB kota makassar.
5. C. Analisis Benefit Cost Ratio
Analisa manfaat biaya (benefit cost analysis)adalah analisa yang sangat umum digunakan
untuk mengevaluasi proyek pemerintah. Dengan kata lain diperlukan analisa dan
evaluasi dari berbagai sudut pandang yang relevan terhadap ongkosongkos maupun
manfaat yang disumbangkannya, karena biasanya proyekproyek pemerintah secara
langsung atau tidak, akan mempengaruhi orang banyak. Pengaruh ini bisa positif
(benefit)atau negatif (disbenefit) (Pudjawan, 2004). analisa manfaat biaya dapat
dirimuskan sebagai berikut
=
牛 訣
躯
atau :
=
牛 訣 (″ + ″)
狩″ 躯
dengan :
牛 = 牛
牛 = 牛壌″ 牛壌
Nilai B/C yang mungkin :
B/C > 1 berarti manfaat yang ditimbulkan proyek lebih besar dari biaya yang
diperlukan. Secara ekonomi, proyek layak dilaksanakan
B/C = 1 berarti manfaat yang ditimbulkan proyek sama dengan biaya yang
diperlukan. Secara ekonomi, proyek layak untuk dilaksanakan
B/C < 1 berarti manfaat yang ditimbulkan proyek lebih kecil dari biaya yang
diperlukan. Secara ekonomi, proyek tidak layak untuk dilaksanakan
dimana :
Benefit = keuntungan/manfaat yang diterima opleh masyarakat yang dapt diwujudkan
dalam bentuk uang, keuntungan ini meliputi :
Manfaat langsung (road user benefit) yaitu penghematan biaya
operasional kendaraan (BOK) dengan perhitungan metode Jasa Marga,
penghemtan waktu perjalanan (time value) dengan nilai waktu (Rp/jam)
dan peningkatan dalam aspek ekonomi.
Disbenefit = Kerugian yang ditanggung oleh masyarakat akibat adanya suatu proyek
yang dapat diwujudkan dalam bentuk uang. Kerugian ini meliputi :
Hilangnya produksi pertanian milik warga
hilangnya pemukiman Didaerah sekitar jalan
6. Cost = pengeluaran yang harus diadakan untuk pelaksanaan proyek meliputi biaya
konstruksi, perencanaan, pengawasan pembangunan dan biaya operasional
pemeliharaan jalan
D. Present Value (NPV)
Nett Present Value adalah merupakan parameter kelayakan yang diperoleh dengan dari
selisih semua manfaat dengan semua pengeluaran (biaya yang relevan) selama umur
layan setelah dikonversi dengan nilai uang yang sama. Secara matematis rumusnya
adalah sebagai berikut:
NPV = PV B PV C
= 裡
牛 躯
(1 + )
keterangan :
PV B = Present Value Benefit
PV C = Present Value Cost
Bt = besaran total dari komponen manfaat proyek pada tahun t
Ct = besaran total dari komponen biaya pada tahun t
i = tingkat suku bunga (%/tahun)
t = jumlah tahun
Besarnya nilai NPV biasanya adalah; NPV(-), NPV(0), dan NPV(+). Nilai NPV=(-)
menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada manfaat yang
diperoleh. NPV=0 menunjukkan bahwa manfaat yang diperoleh seimbang dengan biaya
yang dikeluarkan, sedangkan NPV>0 menunjukkan bahwa manfaat yang diperoleh
melebihi biaya yang dikeluarkan
E. Hasil analisis studi kelayakan Pembangunan Fly Oner simpang Lima Bandara
Hasanuddin
1. analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai BOK untu masing-masing
kendaraaan, contoh perhitun gn untuk golongan 1A dapat dilihat sebagai berikut
9. selanjunya hasil perhitungan nilai BOK untuk gol IIA, dan IIB dapat dilihat pada tabel
berikut :
Jenis Kendaraan
Nilai BOK
Rp/1000 Km
Gol. I Rp 3.529.586
Gol. IIA Rp 7.906.568
Gol. IIB Rp 7.090.848
`
Untuk perhitungan BOK sepeda motor dapat dilihat sebagai berikut :
VOC = a + b / V + cV族
Nilai BOK di atas adalah nilai BOK menurut Tahun 1999, untuk penyesuaian dengan
Tahun 2014 maka hasil BOK dikalikan dengan nilai laju pertumbuhan Inflasi sbesar 10
%, sehinnga menjadi :
2. Analisis Pengehematan Nilai waktu
Untuk perhitungan pengemetan nilai waktu menggukana pendekatan nilai PDRB. adapun
nilai PDRB kota makassar dari tahun 2008 2012 adalah sebagai berikut :
Tahun Nilai PDRB pertumbuhan
2008 Rp 13.551.827
2009 Rp 14.798.187 9,20%
2010 Rp 16.252.451 9,83%
2011 Rp 17.820.697 9,65%
2012 Rp 19.582.060 9,88%
rata-rata 9,64%
sumber : Makassar dalam angka 2013
10. Sesuai dengan studi terdahulu tentang nilai waktu, menunjukkan bahwa
penilaian individu mengenai penghematan waktu pada saat perjalanan kerja
prosentasenya adalah 33%-56% terhadap pendapatannya (Internasional Studies, 1965-
1995). Sedangkan menurut studi PTS-BUIP (1999), penghematan waktu untuk
perjalanan kerja adalah 50% dari upah. Dalam studi ini nilai waktu penumpang rata-rata
dihitung 50% dari pendapatannya. Jadi berdasarkan PDRB per kapita Rp. 12.260 per
jam, maka nilai waktu perjalanan menjadi:
50% x Rp. 12.260 = Rp. 6.130 per jam
Dengan demikian nilai waktu perjalanan berdasarkan jenis kendaraan pada
Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Perhitungan untuk ruas pertama sebelum pembangunan fly over:
Nilai waktu di atas merupakan nilai waktu per jam, nilai waktu perjalanan menggunakan
waktu hasil survey kecepatan rata-rata perjalanan dapat dihitung sebagai berikut::
Nilai NW dengan t = 0,0828 jam
`
11. Analisis Biaya Perjalanan
Untuk menganalisis biaya perjalanan dipakai rumus sebagai berikut:
D = 裡Q x t x (BOK + NW)
Hasil perhitungan biaya perjalanan dapat dilihat pada tabel berikut :
volume Biaya Nilai
jenis kendaraan waktu Operasi Waktu
kendaraan pada jam perjalanan Kendaraan Perjalanan Biaya Perjalanan
puncak (jam) (RP/Jam) (Rp/Jam) Rp/Jam
(kend/jam)
(裡Q) t BOK NW D=裡Qxtx(BOK+NW)
1 2 4 6 1x2x(4+6)
sepeda motor 562 0,083
236
670 42.162,70
kend ringan 615 0,083
3.530
1.036 232.582,13
kend berat
(IIA) 64 0,083
7.907
8.835 88.997,55
kend berat
(IIB) 96 0,083
7.091
8.835 126.991,89
Sehingga biaya tundaan perhari adalah Rp. 1.269.918,88
sehingga untuk satu tahun sebesar Rp = 463.520.392,76
3. Analisis Perhitunngan BCR dan NPV
perhingan nilai BCR dan NPV dapat dilihat pada tabel berikut :
13. Berdasarkan hasil analisis diatas diperoleh nilai BCR sebesar 0,64 atau > 0 dan nilai
NPV sebesar -56.035.106.504,56, sehingga dikatakan bahwa proyek tersebut secara
ekonomi tidak layak untuk dilaksanakan.