際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Pelatihan Revitalisasi Pemanfaatan Alat
Peracah Daun Nilam dan Peningkatan Jiwa
Kewirausahaan dalam Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah (IKM) di
Sumatera Barat

Oleh:
Henmaidi, PhD
Modul:

1. Aspek Perencanaan
Sumber Daya Manusia
2.

Sistem Upah dan Insentif
1. Aspek Perencanaan Sumber
Daya Manusia
Pengantar
 Manajemen: Ilmu dan seni mengatur
pemanfaatan sumber daya secara
efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan tertentu
 Sumber daya tersebut meliputi 6
unsur manajemen:







Man
Material
Machine
Method
Money
Market

息 1995 Corel Corp.
Unsur Men
 Unsur manajemen Men:

 berkembang menjadi bidang ilmu manajemen:
MSDM

 Komponen MSDM
 Pengusaha
 Karyawan:

 Kekayaan utama perusahaan
 Merupakan penjual jasa: pikiran dan tenaganya,
dan mendapatkan kompensasi.
 Terdiri dari:
 Karyawan operasional
 Karyawan manajerial

 Pemimpin: Menggunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan.
Peranan MSDM
1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan
tenaga kerja yang efekktif sesuai kebutuhan
perusahaan, berdasarkan: Job description, job
specification, job requirement dan job
evaluation
2. Menetapkan pemilihan, seleksi, penempatan
tenaga kerja berdasarkan the right man in the
right place
3. menetapkan program kesejahteraan,
pengembangan, promosi dan pemberhentian
tenaga kerja
Peranan MSDM
 Meramalkan supply dan demand tenaga kerja di
masa yang akan datang
 Memonitor undang-undang perburuhan dan
kebijakan pemberian balas jasa perusahaan
sejenis.
 Memonitor kemajuan dan perkembangan serikat
buruh
 Melaksanakan pendidikan, pelatihan danpenilaian
prestasi
 Mengatur mutasi baik bertikal maupun horizontal.
 Mengatur pensiun dan pesangonnya
Metode pendekatan MSDM
 Mekanis
 Paternalis
 sistem sosial
Pendekatan Mekanis:
 Titik berat pada sepsialisasi,
efektifitas, standarisasi dan
memperlakukan karyawan sama
dengan mesin
 Keuntungan: pekerja makin
terampil, efektifitas makin besar
 Kelemahan: pekerjaan
membosankan, mematikan
kreatifitas, kebanggaan bekerja
berkurang.
Pendekatan Paternalis
 Seperti bapak terhadap anak
 Dampak: karyawan jadi manja,
malas,
 Produktifitas rendah
Pendekatan Sistem Sosial
 Landasan fikir: Tujuan baru akan
tercapai jika terjadi kerjasama
yang baik antar sesama karyawan,
karyawan dengan atasan, serta
interaksi semua karyawan.
 Pendekatan sistem sosial
mengutamakan hubungan
harmonis, interaksi yang baik,
saling menghargai, saling
membutuhkan, dan saling mengisi
sehingga terdapat sistem sosial
yang baik.
 Menekankan pada kesadaran atas
tugas dan tanggung jawab tiap
individu maupun kelompok.
Hanya akan tercapai jika
komunikasi formal dan informal
berlangsung baik
Fungsi MSDM
 Perencanaan (Planning) :
Merencanakan tenaga kerja agar
sesuai dengan kebutuhan
perusahaan
 Pengorganisasian (Organizing) :






Mengorganisasi,
menetapkan pembagian kerja,
hubungan kerja,
pendelegasian dan
koordinasi.
Fungsi MSDM
 Pengarahan (directing)
 Pengendalian (controling)
 Pengadaan (procurement):






Penarikan,
seleksi,
penempatan,
orientasi,
induksi untuk mendapatkan karyawan
yang sesuai
Fungsi MSDM
 Pengembangan: Peningkatan keterampilan,
melalui pendidikan dan pelatihan sesuai
kebutuhan
 Kompensasi: Pemberian balas jasa dengan
prinsip adil dan layak
 Pengintegrasian: Mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan
karyawan.
 Pemeliharaan: kondisi fisik, mental dan
loyalitas karyawan.
 Kedisiplinan
 Pemberhentian
Pengadaan
 Merupakan fungsi pertama: penting,
sulit dan kompleks
 Karyawan adalah aset, punya
pemikiran, perasaaan, kemampuan,
latar belakang pendidikan, sosial
budaya yang berbeda,
 Karyawan bukanlah seperti mesin,
uang, material yang bersifat pasif.
 Kualitas dan kuantitas karyawan
harus sesuai kebutuhan
Dasar Proses Pengadaan
karyawan:
 Apa (yang akan dikerjakan):
tetapkan job descriptionnya
 Siapa (yang akan mengerjakanya):
cari orang yang tepat (job
spesification)
 Pengadaan Karyawan harus didasari:





Job
Job
Job
Job

analysis
specification
evaluation
enlargement

-

Job
Job
Job
Job

description
requirement
enrichment
analysis
Analisis pekerjaan
 Menganalisis dan mendisain
pekerjaan yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan
 Akan memberikan informasi tentang:







aktifitas pekerjaan,
standar pekerjaan,
konteks pekerjaan,
persyaratan personalia,
perilaku manusia dan
alat yang digunakan
Langkah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tentukan untuk apa analisis dilakukan
Kumpulkan informasi latar belakang
Seleksi orang yang akan mengisi jabatan
Kumpulkan informasi analisis pekerjaan
Konfirmasi informasi dari pihak yang
berkepentingan
Susun uraian pekerjaan dan spesifikasi
pekerjaan
Ramalkan perkembangan perusahaan
Penggunaan Informasi
hasil Analisis Pekerjaan :













Untuk rekruitment
Perhitungan kompensasi
Evaluasi jabatan
Penilaian prestasi kerja (performance
appraisal)
Latihan (training)
Promosi dan mutasi
Organisasi
Job enrichment
Work simplification
Penempatan
Peramalan dan perekrutan
Orientasi dan induksi
Uraian pekerjaan
 Merupakan informasi tertulis yang
menguraikan tugas dan tanggung jawab,
kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan
dan aspek-aspek pekerjaan pada jabatan
tertentu
 Isinya:





Identitas pekerjaan: Nama jabatan
Tugas dan tanggung jawab
Standar dan wewenang
Syarat pekerjaan : alat ,mesin serta bahan yang
digunakan
 Ringkasan pekerjaan
 Penjelasan jabatan di bawah dan diatasnya
Spesifikasi Pekerjaan
Contoh:
Nama jabatan : Kepala bagian komputer
Kode jabatan : R-239
Tanggal
: 20 Mei 2007
Penyusun
: Ir. Masrul
Departemen : Administasi dan Keuangan
Lokasi
: Bekasi


Persyaratan:





Pengalaman:
Syarat fisik :
Syarat mental:




tinggi.
Supervisi :
Kondisi kerja:

Akademi Ilmu Komputer, menguasai data
processing, menguasai bahasa pemrograman
Minimal 3 tahun
Sehat, stamina kuat untuk tugas berat
Jujur, punya inisiatif, kreatif, mampu mengambil
keputusan dengan cepat, mampu menghasilkan
analisis output informasi yang berkualitas
rentang kendali 3  9 orang lulusan SMTA/ D3
Baik, 75% di kursi yang nyaman di ruangan ber AC
Spesifikasi Pekerjaan
Bank
Hospital

息 1995 Corel Corp.

息 1995
Corel
Corp.

Machine
Shop
息 1995 Corel Corp.
Langkah-Langkah
Pengadaan Karyawan
 Ramalkan kebutuhan tenaga
kerja
 Rekruitmen
 Seleksi
 Penempatan, orientasi dan
induksi
Peramalan Kebutuhan
 faktor yang dipertimbangkan:
internal dan eksternal

 Jumlah produksi
 Ramalan usaha
 Perluasan perusahaan
 Perkembangan teknologi
 Tingkat supply dan demand tenaga
kerja
 Perencanaan karier karyawan
Rekruitment: Usaha untuk
mencari calon pelamar
 Tentukan dasar
 Tentukan sumber:
 Internal
 Eksternal

 Metode
 Terbuka
 Tertutup
Seleksi
 Tujuan: mendapatkan karyawan yang:











Qualified
jujur dan berdisiplin
Cakap
terampil dan bersemangat
memenuhi syara UU
dapat bekerjasama horizontal, maupun vertikal
dinamis dan kreatif
inovatif dan bertanggung jawab
loyal dan berdedikasi
Mengurangi turn over
Penetapan jumlah
 Metode
 Metode non ilmiah
 Metode ilmiah
Metode ilmiah
 Jumlah tenaga kerja adalah fungsi dari
jumlah produksi, waktu standar, waktu
kerja
 Bila dimisalkan Q adalah jumlah produksi
per hari, ST waktu standar per siklus
produk (jam), dan WH adalah waktu kerja
per hari (jam)
 maka jumlah tenaga kerja (L) dibutuhkan:
L=

Q * ST
WH
Cara Seleksi
 Non Ilmiah: subjektifitas tinggi
 Ilmiah: Berpedoman pada job
specification, kebutuhan,
kriteria dan standar tertentu
Motivasi Kerja

 Motivasi kerja merupakan keadaan
dalam diri seseorang yang
mendorong keinginannya untuk
melakukan kerja
 Dorongan Motivasi:
1. Dorongan Finansial
2. Dorongan Nonfinansial
Teori Motivasi:
1. Teori Hierarkhi Kebutuhan
(Maslow)
2. Teori Dua Faktor (Herzberg)
3. Teori Prestasi (Mc Cleland)
4. Teori Harapan (Victor Vroom)
5. Teori Keadilan
6. Teori Penguatan
TEORI MOTIVASI
 Maslow:






Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan

 Herzberg:

fisiologis
keamanan
sosial
harga diri
aktualisasi diri

 Faktor pemuas
 Faktor pemelihara
Maslow:
Self-Actualization
Use of abilities
Self-fulfillment
Ego
Self Respect
Social
Group Interaction
Job Status
Safety
Physical Safety
Job Security
Physiology
Food
Shelter
TEORI MOTIVASI
 McCleland:






Kebutuhan berprestasi
Suka mengambil resiko
Penetapan tujuan
Butuh umpan balik
Keterampilan perencanaan

 Victor Vroom:

 Balas jasa
 Balas jasa sebagai hasil usaha
Modul 2:
Sistem Upah dan
Insentif
Rancangan Kompensasi
 Secara umum ada dua jenis insentif: timebased system dan output-based system
 Time-based system memberikan insentif
berdasarkan waktu kerja,
 sedangkan output-based memberikan insentif
berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan
 Rencana insentif lain berdasarkan prestasi
adalah:

 bonus, pembagian keuntungan, distribusi saham,
bonus tahunan, pensiun, pembayaran asuransi,
pemberian cuti, pemberian bantuan, dll.
Tujuan Kompensasi









Ikatan kerjasama
Kepuasan kerja
Pengadaan karyawan yang efektif
Motivasi
Stabilitas karyawab
Displin
Pengarus serikat buruh
Pengaruh pemerintah
Asas Kompensasi
1. adil
2. layak dan wajar
Metode Kompensasi
 Tunggal: berdasarkan ijazah, masa
kerja
 Jamak: mempertimbangkan banyak
hal: ijazah, sifat pendidikan
 Sistem Kompensasi:

 sistem berbasis waktu
 berbasis output
 borongan
Contoh
 Home Industri: Mie Organik
 Iwan bekerja di industri ini dengan
gaji Rp. 35.000/ hari.
 Bulan Oktober Iwan Bekerja 25
hari,
 Maka kompensasi yang diterima
Iwan
 = Rp. 35.000,- x 25 hari = Rp.
875.000,-
Contoh
 Perusahaan Bata Merah:
 Menetapkan upah Rp. 100 per bata
yang dihasilkan pekerja.
 Jika Ali dapat menyelesaikan bata
200 buah per hari, maka
kompensasi yang diterimanya:
 200 x Rp. 100,- = 20.000,-
Teori Upah Insentif
Piece rate
1. Piece rate proporsional





Misal: Dalam keadaan normal pekerja dapat
menghasilkan 500 unit produk selama 7 jam
kerja per hari.
Angka ini dijadikan dasar penentuan insentif.
Jika Upah standar per hari adalah Rp. 30.000,-,
maka tarif per piece (unit) adalah Rp. 60,-/ unit
Jika Ahmad mampu menyelesaikan sebanyak
600 unit dan Badrun hanya mampu
menyelesaikan 450 unit, maka:



Upah Ahmad = Rp. 60,- x 600 = Rp. 36.000,Upah Badrun = Rp. 60,- x 450 = Rp. 27.000,-
 2. Taylors Piece Rate

 Digunakan dengan cara menetapkan tarif yang
berbeda antara pekerja berproduktifias tinggi
dengan yang rendah.
 Yang punya produktifitas tinggi menerima upah
per unit lebih besar dari produktifitas rendah.
 Contoh:

 Standar produksi: 500 per hari 7 jam kerja
 Jika mampu diatas 500 unit, maka upahnya adalah
Rp. 65 per unit, namun jika dibawah 500 unit,
upahnya hanya Rp. 55,- per unit
 Jika Amran mampu menghasilkan 600 unit dan
Budi hanya 450 unit, maka
 Upah Amran = Rp. 65,- x 600 = Rp. 39.000, Upah Budi = Rp. 55,- x 450 = Rp. 24.750,-
 3. Upah per piece per kelompok (group piece rate)
 Upah ditetapkan dengan cara total produksi per group.
 Pekerja yang menghasilkan produksi diatas standar
kelompok akan dibayar sebanyak jumlah yang dihasilkan
dikali upah per-unit. Sedang yang dibawah standar akan
dibayar dengan jumlah jam kerja dikali upah per jam.
 Misal: Standar Kelompok untuk 3 pekerja adalah 50 unit
perjam, atau 400 unit per hari kerja (8 jam). Tarif per unit
adalah Rp. 300,-. Tarif pekerja dengan 3 tingkatan:
 A = Rp. 6.125,-/ jam
 B = Rp. 5.000,-/ jam
 C = Rp. 4.500,-/ jam
 Jika kelompok menghasilkan 500 unit per hari,
maka penerimaan mereka:
 Rp. 300,- x 500 = Rp. 150.000,-

 Maka Upah per orang (jika dihasilkan 500 unit per
hari) adalah proporsional (Faktor pengali: (A= 0.392,
B= 0.32, C= 0.288)
 Upah A = 150.000 * 0.392 = Rp. 58800
 Upah B = 150.000 * 0.32 = Rp. 48000
 Upah C = 150.000 * 0.288 = Rp. 43200

 Jika dibayar berdasarkan jam kerja:





A = 8 x 6.125 = Rp 49.000,B = 8 x 5.000,- = Rp. 40.000,C = 8 x 4.500,- = Rp. 36.000,Total = Rp. 125.000,-

More Related Content

Aspeksdm 090329041500-phpapp01

  • 1. Pelatihan Revitalisasi Pemanfaatan Alat Peracah Daun Nilam dan Peningkatan Jiwa Kewirausahaan dalam Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Sumatera Barat Oleh: Henmaidi, PhD Modul: 1. Aspek Perencanaan Sumber Daya Manusia 2. Sistem Upah dan Insentif
  • 2. 1. Aspek Perencanaan Sumber Daya Manusia
  • 3. Pengantar Manajemen: Ilmu dan seni mengatur pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu Sumber daya tersebut meliputi 6 unsur manajemen: Man Material Machine Method Money Market 息 1995 Corel Corp.
  • 4. Unsur Men Unsur manajemen Men: berkembang menjadi bidang ilmu manajemen: MSDM Komponen MSDM Pengusaha Karyawan: Kekayaan utama perusahaan Merupakan penjual jasa: pikiran dan tenaganya, dan mendapatkan kompensasi. Terdiri dari: Karyawan operasional Karyawan manajerial Pemimpin: Menggunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan.
  • 5. Peranan MSDM 1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efekktif sesuai kebutuhan perusahaan, berdasarkan: Job description, job specification, job requirement dan job evaluation 2. Menetapkan pemilihan, seleksi, penempatan tenaga kerja berdasarkan the right man in the right place 3. menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian tenaga kerja
  • 6. Peranan MSDM Meramalkan supply dan demand tenaga kerja di masa yang akan datang Memonitor undang-undang perburuhan dan kebijakan pemberian balas jasa perusahaan sejenis. Memonitor kemajuan dan perkembangan serikat buruh Melaksanakan pendidikan, pelatihan danpenilaian prestasi Mengatur mutasi baik bertikal maupun horizontal. Mengatur pensiun dan pesangonnya
  • 7. Metode pendekatan MSDM Mekanis Paternalis sistem sosial
  • 8. Pendekatan Mekanis: Titik berat pada sepsialisasi, efektifitas, standarisasi dan memperlakukan karyawan sama dengan mesin Keuntungan: pekerja makin terampil, efektifitas makin besar Kelemahan: pekerjaan membosankan, mematikan kreatifitas, kebanggaan bekerja berkurang.
  • 9. Pendekatan Paternalis Seperti bapak terhadap anak Dampak: karyawan jadi manja, malas, Produktifitas rendah
  • 10. Pendekatan Sistem Sosial Landasan fikir: Tujuan baru akan tercapai jika terjadi kerjasama yang baik antar sesama karyawan, karyawan dengan atasan, serta interaksi semua karyawan. Pendekatan sistem sosial mengutamakan hubungan harmonis, interaksi yang baik, saling menghargai, saling membutuhkan, dan saling mengisi sehingga terdapat sistem sosial yang baik. Menekankan pada kesadaran atas tugas dan tanggung jawab tiap individu maupun kelompok. Hanya akan tercapai jika komunikasi formal dan informal berlangsung baik
  • 11. Fungsi MSDM Perencanaan (Planning) : Merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan Pengorganisasian (Organizing) : Mengorganisasi, menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, pendelegasian dan koordinasi.
  • 12. Fungsi MSDM Pengarahan (directing) Pengendalian (controling) Pengadaan (procurement): Penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai
  • 13. Fungsi MSDM Pengembangan: Peningkatan keterampilan, melalui pendidikan dan pelatihan sesuai kebutuhan Kompensasi: Pemberian balas jasa dengan prinsip adil dan layak Pengintegrasian: Mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan. Pemeliharaan: kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan. Kedisiplinan Pemberhentian
  • 14. Pengadaan Merupakan fungsi pertama: penting, sulit dan kompleks Karyawan adalah aset, punya pemikiran, perasaaan, kemampuan, latar belakang pendidikan, sosial budaya yang berbeda, Karyawan bukanlah seperti mesin, uang, material yang bersifat pasif. Kualitas dan kuantitas karyawan harus sesuai kebutuhan
  • 15. Dasar Proses Pengadaan karyawan: Apa (yang akan dikerjakan): tetapkan job descriptionnya Siapa (yang akan mengerjakanya): cari orang yang tepat (job spesification) Pengadaan Karyawan harus didasari: Job Job Job Job analysis specification evaluation enlargement - Job Job Job Job description requirement enrichment analysis
  • 16. Analisis pekerjaan Menganalisis dan mendisain pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan Akan memberikan informasi tentang: aktifitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan alat yang digunakan
  • 17. Langkah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tentukan untuk apa analisis dilakukan Kumpulkan informasi latar belakang Seleksi orang yang akan mengisi jabatan Kumpulkan informasi analisis pekerjaan Konfirmasi informasi dari pihak yang berkepentingan Susun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan Ramalkan perkembangan perusahaan
  • 18. Penggunaan Informasi hasil Analisis Pekerjaan : Untuk rekruitment Perhitungan kompensasi Evaluasi jabatan Penilaian prestasi kerja (performance appraisal) Latihan (training) Promosi dan mutasi Organisasi Job enrichment Work simplification Penempatan Peramalan dan perekrutan Orientasi dan induksi
  • 19. Uraian pekerjaan Merupakan informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada jabatan tertentu Isinya: Identitas pekerjaan: Nama jabatan Tugas dan tanggung jawab Standar dan wewenang Syarat pekerjaan : alat ,mesin serta bahan yang digunakan Ringkasan pekerjaan Penjelasan jabatan di bawah dan diatasnya
  • 20. Spesifikasi Pekerjaan Contoh: Nama jabatan : Kepala bagian komputer Kode jabatan : R-239 Tanggal : 20 Mei 2007 Penyusun : Ir. Masrul Departemen : Administasi dan Keuangan Lokasi : Bekasi Persyaratan: Pengalaman: Syarat fisik : Syarat mental: tinggi. Supervisi : Kondisi kerja: Akademi Ilmu Komputer, menguasai data processing, menguasai bahasa pemrograman Minimal 3 tahun Sehat, stamina kuat untuk tugas berat Jujur, punya inisiatif, kreatif, mampu mengambil keputusan dengan cepat, mampu menghasilkan analisis output informasi yang berkualitas rentang kendali 3 9 orang lulusan SMTA/ D3 Baik, 75% di kursi yang nyaman di ruangan ber AC
  • 21. Spesifikasi Pekerjaan Bank Hospital 息 1995 Corel Corp. 息 1995 Corel Corp. Machine Shop 息 1995 Corel Corp.
  • 22. Langkah-Langkah Pengadaan Karyawan Ramalkan kebutuhan tenaga kerja Rekruitmen Seleksi Penempatan, orientasi dan induksi
  • 23. Peramalan Kebutuhan faktor yang dipertimbangkan: internal dan eksternal Jumlah produksi Ramalan usaha Perluasan perusahaan Perkembangan teknologi Tingkat supply dan demand tenaga kerja Perencanaan karier karyawan
  • 24. Rekruitment: Usaha untuk mencari calon pelamar Tentukan dasar Tentukan sumber: Internal Eksternal Metode Terbuka Tertutup
  • 25. Seleksi Tujuan: mendapatkan karyawan yang: Qualified jujur dan berdisiplin Cakap terampil dan bersemangat memenuhi syara UU dapat bekerjasama horizontal, maupun vertikal dinamis dan kreatif inovatif dan bertanggung jawab loyal dan berdedikasi Mengurangi turn over
  • 26. Penetapan jumlah Metode Metode non ilmiah Metode ilmiah
  • 27. Metode ilmiah Jumlah tenaga kerja adalah fungsi dari jumlah produksi, waktu standar, waktu kerja Bila dimisalkan Q adalah jumlah produksi per hari, ST waktu standar per siklus produk (jam), dan WH adalah waktu kerja per hari (jam) maka jumlah tenaga kerja (L) dibutuhkan: L= Q * ST WH
  • 28. Cara Seleksi Non Ilmiah: subjektifitas tinggi Ilmiah: Berpedoman pada job specification, kebutuhan, kriteria dan standar tertentu
  • 29. Motivasi Kerja Motivasi kerja merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorong keinginannya untuk melakukan kerja Dorongan Motivasi: 1. Dorongan Finansial 2. Dorongan Nonfinansial
  • 30. Teori Motivasi: 1. Teori Hierarkhi Kebutuhan (Maslow) 2. Teori Dua Faktor (Herzberg) 3. Teori Prestasi (Mc Cleland) 4. Teori Harapan (Victor Vroom) 5. Teori Keadilan 6. Teori Penguatan
  • 31. TEORI MOTIVASI Maslow: Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Herzberg: fisiologis keamanan sosial harga diri aktualisasi diri Faktor pemuas Faktor pemelihara
  • 32. Maslow: Self-Actualization Use of abilities Self-fulfillment Ego Self Respect Social Group Interaction Job Status Safety Physical Safety Job Security Physiology Food Shelter
  • 33. TEORI MOTIVASI McCleland: Kebutuhan berprestasi Suka mengambil resiko Penetapan tujuan Butuh umpan balik Keterampilan perencanaan Victor Vroom: Balas jasa Balas jasa sebagai hasil usaha
  • 34. Modul 2: Sistem Upah dan Insentif
  • 35. Rancangan Kompensasi Secara umum ada dua jenis insentif: timebased system dan output-based system Time-based system memberikan insentif berdasarkan waktu kerja, sedangkan output-based memberikan insentif berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan Rencana insentif lain berdasarkan prestasi adalah: bonus, pembagian keuntungan, distribusi saham, bonus tahunan, pensiun, pembayaran asuransi, pemberian cuti, pemberian bantuan, dll.
  • 36. Tujuan Kompensasi Ikatan kerjasama Kepuasan kerja Pengadaan karyawan yang efektif Motivasi Stabilitas karyawab Displin Pengarus serikat buruh Pengaruh pemerintah
  • 37. Asas Kompensasi 1. adil 2. layak dan wajar
  • 38. Metode Kompensasi Tunggal: berdasarkan ijazah, masa kerja Jamak: mempertimbangkan banyak hal: ijazah, sifat pendidikan Sistem Kompensasi: sistem berbasis waktu berbasis output borongan
  • 39. Contoh Home Industri: Mie Organik Iwan bekerja di industri ini dengan gaji Rp. 35.000/ hari. Bulan Oktober Iwan Bekerja 25 hari, Maka kompensasi yang diterima Iwan = Rp. 35.000,- x 25 hari = Rp. 875.000,-
  • 40. Contoh Perusahaan Bata Merah: Menetapkan upah Rp. 100 per bata yang dihasilkan pekerja. Jika Ali dapat menyelesaikan bata 200 buah per hari, maka kompensasi yang diterimanya: 200 x Rp. 100,- = 20.000,-
  • 41. Teori Upah Insentif Piece rate 1. Piece rate proporsional Misal: Dalam keadaan normal pekerja dapat menghasilkan 500 unit produk selama 7 jam kerja per hari. Angka ini dijadikan dasar penentuan insentif. Jika Upah standar per hari adalah Rp. 30.000,-, maka tarif per piece (unit) adalah Rp. 60,-/ unit Jika Ahmad mampu menyelesaikan sebanyak 600 unit dan Badrun hanya mampu menyelesaikan 450 unit, maka: Upah Ahmad = Rp. 60,- x 600 = Rp. 36.000,Upah Badrun = Rp. 60,- x 450 = Rp. 27.000,-
  • 42. 2. Taylors Piece Rate Digunakan dengan cara menetapkan tarif yang berbeda antara pekerja berproduktifias tinggi dengan yang rendah. Yang punya produktifitas tinggi menerima upah per unit lebih besar dari produktifitas rendah. Contoh: Standar produksi: 500 per hari 7 jam kerja Jika mampu diatas 500 unit, maka upahnya adalah Rp. 65 per unit, namun jika dibawah 500 unit, upahnya hanya Rp. 55,- per unit Jika Amran mampu menghasilkan 600 unit dan Budi hanya 450 unit, maka Upah Amran = Rp. 65,- x 600 = Rp. 39.000, Upah Budi = Rp. 55,- x 450 = Rp. 24.750,-
  • 43. 3. Upah per piece per kelompok (group piece rate) Upah ditetapkan dengan cara total produksi per group. Pekerja yang menghasilkan produksi diatas standar kelompok akan dibayar sebanyak jumlah yang dihasilkan dikali upah per-unit. Sedang yang dibawah standar akan dibayar dengan jumlah jam kerja dikali upah per jam. Misal: Standar Kelompok untuk 3 pekerja adalah 50 unit perjam, atau 400 unit per hari kerja (8 jam). Tarif per unit adalah Rp. 300,-. Tarif pekerja dengan 3 tingkatan: A = Rp. 6.125,-/ jam B = Rp. 5.000,-/ jam C = Rp. 4.500,-/ jam
  • 44. Jika kelompok menghasilkan 500 unit per hari, maka penerimaan mereka: Rp. 300,- x 500 = Rp. 150.000,- Maka Upah per orang (jika dihasilkan 500 unit per hari) adalah proporsional (Faktor pengali: (A= 0.392, B= 0.32, C= 0.288) Upah A = 150.000 * 0.392 = Rp. 58800 Upah B = 150.000 * 0.32 = Rp. 48000 Upah C = 150.000 * 0.288 = Rp. 43200 Jika dibayar berdasarkan jam kerja: A = 8 x 6.125 = Rp 49.000,B = 8 x 5.000,- = Rp. 40.000,C = 8 x 4.500,- = Rp. 36.000,Total = Rp. 125.000,-